My Enchanting Guy - Bab 19 Singa Kelaparan!
Melihat Stanley Ning tidak menjawab, amarah Betty Li semakin meluap. Dia menggertakkan gigi sambil berkata kepada Stanley Ning: “Aku rasa tekadmu untuk menghancurkanku sekeluarga sudah bulat. Dasar orang tak berguna! Tak berguna!”
Stanley Ning menggeleng-gelengkan kepala. Dihujat sampai seperti ini, hatinya pasti tidak merasa nyaman. Tetapi demi Leticia Lin dia menahan perasaannya.
“Bu, sudah, jangan bicara lagi!” di sebelahnya, Leticia Lin berusaha untuk mengendalikan keadaan. Raut wajahnya juga terlihat kurang baik.
Di dalam hatinya juga agak menyalahkan mengapa Stanley Ning menyetujui permintaan Andre Lin. Tapi setelah keluar dari lobby itu dia berpikir lagi dan mulai mengerti. Kalau pun Stanley Ning tidak menyetujuinya, Andre Lin juga tidak akan diam saja. Dan hasilnya juga tidak akan berbeda jauh.
Hanya saja, saat ini dia ketambahan satu taruhan saja.
“Kamu tunggu saja, kalau sampai terjadi hal buruk pada keluarga ini, kamu jangan harap bisa hidup tenang!” Betty Li membiarkan seluruh amarah dan ketidakpuasannya menumpuk pada diri Stanley Ning.
Setelah berkata begitu, dengan ketus Betty Li melangkah dengan kasar, masuk ke dalam mobil.
Belum juga duduk dengan mantap, tiba-tiba dia menerjang turun lagi dari dalam mobil. Dia marah-marah sambil merebut gelang yang berada di tangan Stanley Ning: “Kalau nenek tua itu tidak mau, ini buat aku saja!”
Setelah berkata demikian, dia merebut gelang giok dari tangan Stanley ke tangannya dan naik kembali ke atas mobil.
Leticia Lin berdiri diam di tempatnya. Dia merasa putus asa dan bimbang.
Apa yang harus dia perbuat agar perusahaannya dapat kembali berjalan normal dalam waktu satu bulan. Bahkan harus menghasilkan keuntungan?
“Jangan berpikir terlalu banyak. Tenang saja. Setelah akhir tahun Perusahaan Letophika pasti masih milikmu. Semua perahu pada akhirnya akan merapat dengan lurus bila mendekati dermaga (perumpamaan bahwa segala sesuatu akan terjadi sesuai waktunya). Di dunia ini mana ada jurang yang tidak bisa dilewati (perumpamaan bahwa segala halangan pasti ada jalan keluarnya)?” hibur Stanley Ning karena kasihan melihat raut wajah Leticia Lin.
Leticia Lin tersenyum pahit. Pikirnya kalau saja kata-kata ini keluar dari mulut seorang penanggung jawab dari keluarga besar dan terpandang, mungkin saja dia masih bisa percaya. Tetapi Stanley Ning….. Yah, apa boleh buat. Hanya bisa melihat sambil berjalan.”
Lalu, Leticia Lin pun naik ke atas mobil.
Melihat bayangan Leticia Lin yang suram dari belakang, tiba-tiba muncul keinginan Stanley Ning untuk berterus terang kepadanya.
Tetapi Stanley Ning dengan cepat mengurungkan niatnya.
Segala sesuatunya terjadi terlalu mendadak. Lagipula saat ini pikiran Leticia Lin dipenuhi dengan urusan perusahaan. Bila sekarang membeberkan jati diri dan latar belakang yang sesungguhnya, takutnya dia juga tidak akan percaya.
Stanley Ning menghela napas, kemudian ikut naik ke atas mobil.
Sekembalinya di rumah keluarga Lin, hari sudah siang bolong.
Dari kejauhan Stanley Ning dapat melihat seorang pria paruh baya dan seorang pemuda dengan cat rambut pirang berdiri di dekat gerbang pintu masuk rumah keluarga Lin.
“Ferry Zhang, kalian kenapa datang ke sini?” Betty Li melihat kedua orang itu dan bergegas turun dari mobil. Mukanya yang busuk dan keji tiba-tiba tersenyum.
Sebaliknya raut wajah Leticia Lin yang sudah jelek itu makin berkerut saat melihat kedua orang itu. Tampaknya dia sangat tidak bersedia bertemu dengan mereka.
Stanley Ning melihat keadaan itu, mengerti mkasudnya lalu tertawa.
Dia kenal dengan kedua orang ini.
Mereka adalah adik sepupu Leticia Lin, Ferry Zhang, dan pamannya, Koby Zhang.
Kedua orang ini biasanya tidak terlalu sering berhubungan dengan keluarga Lin. Tetapi setiap kali mereka datang, pasti karena satu hal. Pinjam uang. Terlebih lagi mereka adalah tipe orang yang meminjam tanpa pernah mengembalikan uang itu. Mereka tidak ada bedanya dengan benalu.
Apa boleh buat, karena mereka masih keluarga, jadi meskipun mereka tidak rela, Stanley Ning dan Leticia Lin juga turun dari dalam mobil.
“Leticia!”
“Kakak sepupu!” Koby dan Ferry Zhang melihat Leticia Lin muncul, cepat-cepat menyambutnya dengan senyuman.
Terhadap Stanley Ning, mereka sama sekali tidak memperdulikan keberadaannya. Dilihat pun tidak.
Sama sebaliknya, Stanley Ning pun tidak memperhatikan mereka. Dia jalan dengan tangan di samping. Dia sudah sangat terbiasa dengan hal ini.
Leticia Lin memaksakan senyuman dan membalas sapaan mereka.
“Ferry Zhang, kamu ini, kalian kan jarang-jarang dapat berkunjung kemari, harusnya kalian meneleponku dulu. Pasti kalian sudah menunggu lama. Ayo masuk dan duduk di dalam.” Betty Li dengan sopan menyambut mereka.
“Tante, sebetulnya hari ini kami mencarimu untuk meminta bantuanmu!” Ferry Zhang tampak memelas kepada Betty Li, memasang senyuman, terlihat sangat akrab.
Begitu Betty Li mendengar bahwa mereka butuh bantuan, tiba-tiba raut wajahnya menegang. Dengan gugup dia bertanya: “Ada apa memangnya. Apakah ada yang terjadi dengan orang rumah?”
Ferry Zhang terdiam. Tidak tahu harus mulai dari mana. Dia hanya dapat memandang Koby Zhang.
Koby Zhang tersenyum dan berkata: “Sebenarnya bukan sebuah masalah yang besar. Ferry kan baru lulus kuliah, dan baru mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Tapi lokasinya agak jauh dari rumah, kami berencana untuk memberinya sebuah mobil, daripada dia harus berjalan ke sana. Tapi uang kami tidak cukup. Jadi kami datang kepada kalian untuk meminjam sedikit …”
Kali ini Ferry Zhang ikut berbicara: “Tante, kali ini kamu sungguh harus membantuku. Sekarang aku sudah lulus. Aku juga sudah punya pekerjaan. Uang ini pasti akan aku kembalikan.”
Betty Li tampak menghela napas lega. Dia berkata dengan lembut: “Kita sama-sama keluarga, tidak usah bicara soal mengembalikan uang. Uangmu masih kurang berapa, nanti tante lunaskan.”
“Tidak banyak. Masih kurang sekitar, yah, 800/900 ribu RMB (sekitar 1.6 miliar rupiah) lah!” Ferry Zhang sama sekali tidak terdengar sungkan. Dengan tamak seperti seekor singa yang kelaparan, dia melanjutkan: “Tante, keluargamu sangat kaya, harusnya tidak masalah kan?”
Leticia Lin yang berdiri di pinggiran mendengar perkataan itu merasa ingin membenamkan wajahnya.
Sebaliknya, Stanley Ning mendengarnya sambil diam-diam tertawa.
Ini sih bukan uangnya tidak cukup. Jelas-jelas mereka sekalian menyuruh orang keluar uang untuk membelikan mereka mobil baru. Lagipula kalau hanya untuk sekedar membeli mobil untuk pulang-pergi kerja, mobil dengan harga 100 ribu RMB saja rasanya sudah mewah selangit. Apa perlu mobil semahal itu?
“Ti… tidak masalah. Tentu saja tidak masalah!” Betty Li mendengar mereka mau pinjam uang sebanyak itu kesadarannya mendadak buyar, tetapi dengan cepat kembali lagi. “Baiklah, hal ini serahkan saja kepada tante. Hanya beberapa ratus ribu RMB saja kan? Perusahaan Letophika pasti punya.”
Ferry dan Koby Zhang bertukar pandang sambil tertawa, merasa kesenangan.
Leticia Lin tidak lagi bisa tinggal diam. Tuk… tuk… dia melangkah dua kali ke depan: “Bu, Sekarang ini keadaan kita sedang seperti apa, Mama kan mengerti. Dari mana kita bisa ada uang sebanyak itu?”
Leticia Lin merasa lelah yang tak tertahankan.
Masalah di perusahaan sudah cukup membuat kepalanya penuh. Dana yang saat ini dapat dia gerakkan sama sekali tidak cukup banyak. Jangankan sampai 800/900 ribu RMB, 80/90 ribu RMB pun sulit untuk dia keluarkan sekaligus!
Tapi pamannya itu tiap kali datang tamak sekali. Dia benar-benar menganggap rumahnya seperti brankas emas pribadi. Mau berapa ambil berapa.
Saat Betty Li mendengar kata-kata Leticia Lin, dia langsung merasa kurang senang: “Leticia, kamu ini bagaimana sih? Ferry Zhang kan adik sepupumu. Kalau kamu saja tidak mau bantu dia, siapa lagi yang bisa membantunya?”
“Bukankah perusahaan baru menerima dana sebesar 20 juta RMB? Apalah artinya kalau kamu ambil dulu 800/900 ribu RMB?”
Leticia Lin baru saja mau melawan.
Tapi Betty Li sama sekali tidak memberinya kesempatan. Dia membalikkan badan, menarik Ferry dan Koby Zhang naik ke atas mobil: “Kalian pasti belum makan. Kebetulan, kita juga baru saja pulang. Ayo makan bersama!”
Koby dan Ferry Zhang tentu saja tidak akan menolak dan cepat-cepat menyetujuinya.
Leticia Lin menghela nafas putus asa. Dia benar-benar sudah kehilangan akal…
Ibunya berkelakuan seperti Voldemort juga bukan satu dua hari ini. Uang ini tampaknya tetap harus dia keluarkan.
Kemudian, Stanley Ning dan Leticia Lin juga naik ke atas mobil, dan mereka beranjak pergi dari situ.
Sepanjang perjalanan, Stanley Ning berkonsentrasi menyetir mobil, Leticia Lin memasang wajah suram dan tak bersuara, tetapi mereka bertiga yang duduk di belakang mengobrol dengan asiknya.
Ckiiiittttt….
Saat ini siang bolong, memang biasanya di tengah kota agak ramai. Karena tiba-tiba dipotong mobil lain, Stanley Ning terpaksa menginjak rem dengan kencang.
Seisi mobil serentak terkejut.
Betty Li yang tadinya sedang asik mengobrol langsung tidak senang. Tanpa segan-segan dia berteriak marah: “Stanley Ning! Kamu bagaimana sih bawa mobil? Apa kamu mau membunuh kami semua!”
“Benar-benar tak berguna. Menyetir mobil saja tidak bisa. Benar-benar tidak tahu lagi apa gunamu!”
Koby dan Ferry Zhang juga menatap Stanley Ning karena merasa tidak puas.
“Kalau aku tidak rem, barusan kita sudah tertabrak!” gumam Stanley Ning tak berdaya.
Melihat bahwa Stanley Ning melawan ucapannya, Betty Li tambah marah: “Kamu masih berani melawan. Apakah sekarang sayapmu sudah kuat sudah tidak butuh kita lagi atau bagaimana? Kamu bahkan tidak mengizinkan orang mengataimu lagi?”
Stanley Ning malas meladeninya.
“Tante, bagaimana kalau aku saja yang menyetir? Aku sudah punya SIM cukup lama, lagipula selama ini menyetir tidak pernah bermasalah. Bahkan aku tidak pernah menyenggol apapun di jalanan.” Ferry Zhang mengusulkan kepada Betty Li.
Betty Li mendengar perkataan Ferry Zhang, tersenyum lalu mengangguk-anggukan kepalanya: “Baik. Ferry Zhang pasti bisa menyetir lebih baik daripada orang tidak berguna ini!”
Kemudian dia memerintahkan Stanley Ning untuk menepi: “Stanley Ning, cepat berhentikan di pinggir jalan! Pergilah kamu, biar Ferry Zhang yang menyetir.”
Stanley Ning menggeleng tak berdaya, lalu menghentikan mobil itu.
Kedua mata Ferry Zhang berbinar-binar. Dengan cepat dia pindah duduk ke kursi pengemudi, tidak sabar ingin mencobanya. Seumur hidupnya belum pernah dia menyetir mobil mewah seperti ini.
Stanley Ning tidak berbicara satu kata pun. Dia turun dan hendak pindah ke tempat duduk bagian belakang. Tetapi Betty Li merasa terganggu melihat Stanley Ning. Leticia Lin melihat situasi itu, lalu menawarkan Stanley untuk bertukar tempat dengannya.
Stanley akhirnya duduk di kursi penumpang depan, kemudian Ferry Zhang mulai menyetir mobil itu.
Sepanjang jalan, Ferry Zhang merasa puas dan bangga. Meskipun baru pertama kali menyetir mobil mewah seperti ini, tapi setirannya cukup stabil.
“Stanley Ning, apa kamu lihat? Ferry Zhang saja bisa menyetir dengan stabil. Sama sekali tidak terasa ada goncangan. Kamu bahkan kalah dengan anak yang baru lulus sekolah!”
“Benar-benar tidak tahu apa lagi gunamu. Dulu saat Leticia menikah denganmu, dia pasti buta!” melihat hal ini, Betty Li yang duduk di belakang mulai menyalahkan Stanley Ning lagi.
Stanley Ning sudah terbiasa. Dia tidak menggubrisnya dan menoleh ke luar jendela.
Betty Li kembali mencemooh Stanley Ning tanpa segan-segan. Setelah merasa bosan, barulah dia berhenti.
“Teettttt!”
“Teettttt!”
Pas pada saat itu, muncul suara klakson dari sebuah truk yang berada di belakang mobil mereka.
Sebenarnya berpapasan dengan truk bukanlah suatu hal aneh di jalan raya. Tetapi setelah Stanley Ning melihat ke belakang dari kaca spion, tiba-tiba wajahnya membeku.
Ada sesuatu yang salah.
Novel Terkait
My Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)