My Enchanting Guy - Bab 19 Singa Kelaparan!

Melihat Stanley Ning tidak menjawab, amarah Betty Li semakin meluap. Dia menggertakkan gigi sambil berkata kepada Stanley Ning: “Aku rasa tekadmu untuk menghancurkanku sekeluarga sudah bulat. Dasar orang tak berguna! Tak berguna!”

Stanley Ning menggeleng-gelengkan kepala. Dihujat sampai seperti ini, hatinya pasti tidak merasa nyaman. Tetapi demi Leticia Lin dia menahan perasaannya.

“Bu, sudah, jangan bicara lagi!” di sebelahnya, Leticia Lin berusaha untuk mengendalikan keadaan. Raut wajahnya juga terlihat kurang baik.

Di dalam hatinya juga agak menyalahkan mengapa Stanley Ning menyetujui permintaan Andre Lin. Tapi setelah keluar dari lobby itu dia berpikir lagi dan mulai mengerti. Kalau pun Stanley Ning tidak menyetujuinya, Andre Lin juga tidak akan diam saja. Dan hasilnya juga tidak akan berbeda jauh.

Hanya saja, saat ini dia ketambahan satu taruhan saja.

“Kamu tunggu saja, kalau sampai terjadi hal buruk pada keluarga ini, kamu jangan harap bisa hidup tenang!” Betty Li membiarkan seluruh amarah dan ketidakpuasannya menumpuk pada diri Stanley Ning.

Setelah berkata begitu, dengan ketus Betty Li melangkah dengan kasar, masuk ke dalam mobil.

Belum juga duduk dengan mantap, tiba-tiba dia menerjang turun lagi dari dalam mobil. Dia marah-marah sambil merebut gelang yang berada di tangan Stanley Ning: “Kalau nenek tua itu tidak mau, ini buat aku saja!”

Setelah berkata demikian, dia merebut gelang giok dari tangan Stanley ke tangannya dan naik kembali ke atas mobil.

Leticia Lin berdiri diam di tempatnya. Dia merasa putus asa dan bimbang.

Apa yang harus dia perbuat agar perusahaannya dapat kembali berjalan normal dalam waktu satu bulan. Bahkan harus menghasilkan keuntungan?

“Jangan berpikir terlalu banyak. Tenang saja. Setelah akhir tahun Perusahaan Letophika pasti masih milikmu. Semua perahu pada akhirnya akan merapat dengan lurus bila mendekati dermaga (perumpamaan bahwa segala sesuatu akan terjadi sesuai waktunya). Di dunia ini mana ada jurang yang tidak bisa dilewati (perumpamaan bahwa segala halangan pasti ada jalan keluarnya)?” hibur Stanley Ning karena kasihan melihat raut wajah Leticia Lin.

Leticia Lin tersenyum pahit. Pikirnya kalau saja kata-kata ini keluar dari mulut seorang penanggung jawab dari keluarga besar dan terpandang, mungkin saja dia masih bisa percaya. Tetapi Stanley Ning….. Yah, apa boleh buat. Hanya bisa melihat sambil berjalan.”

Lalu, Leticia Lin pun naik ke atas mobil.

Melihat bayangan Leticia Lin yang suram dari belakang, tiba-tiba muncul keinginan Stanley Ning untuk berterus terang kepadanya.

Tetapi Stanley Ning dengan cepat mengurungkan niatnya.

Segala sesuatunya terjadi terlalu mendadak. Lagipula saat ini pikiran Leticia Lin dipenuhi dengan urusan perusahaan. Bila sekarang membeberkan jati diri dan latar belakang yang sesungguhnya, takutnya dia juga tidak akan percaya.

Stanley Ning menghela napas, kemudian ikut naik ke atas mobil.

Sekembalinya di rumah keluarga Lin, hari sudah siang bolong.

Dari kejauhan Stanley Ning dapat melihat seorang pria paruh baya dan seorang pemuda dengan cat rambut pirang berdiri di dekat gerbang pintu masuk rumah keluarga Lin.

“Ferry Zhang, kalian kenapa datang ke sini?” Betty Li melihat kedua orang itu dan bergegas turun dari mobil. Mukanya yang busuk dan keji tiba-tiba tersenyum.

Sebaliknya raut wajah Leticia Lin yang sudah jelek itu makin berkerut saat melihat kedua orang itu. Tampaknya dia sangat tidak bersedia bertemu dengan mereka.

Stanley Ning melihat keadaan itu, mengerti mkasudnya lalu tertawa.

Dia kenal dengan kedua orang ini.

Mereka adalah adik sepupu Leticia Lin, Ferry Zhang, dan pamannya, Koby Zhang.

Kedua orang ini biasanya tidak terlalu sering berhubungan dengan keluarga Lin. Tetapi setiap kali mereka datang, pasti karena satu hal. Pinjam uang. Terlebih lagi mereka adalah tipe orang yang meminjam tanpa pernah mengembalikan uang itu. Mereka tidak ada bedanya dengan benalu.

Apa boleh buat, karena mereka masih keluarga, jadi meskipun mereka tidak rela, Stanley Ning dan Leticia Lin juga turun dari dalam mobil.

“Leticia!”

“Kakak sepupu!” Koby dan Ferry Zhang melihat Leticia Lin muncul, cepat-cepat menyambutnya dengan senyuman.

Terhadap Stanley Ning, mereka sama sekali tidak memperdulikan keberadaannya. Dilihat pun tidak.

Sama sebaliknya, Stanley Ning pun tidak memperhatikan mereka. Dia jalan dengan tangan di samping. Dia sudah sangat terbiasa dengan hal ini.

Leticia Lin memaksakan senyuman dan membalas sapaan mereka.

“Ferry Zhang, kamu ini, kalian kan jarang-jarang dapat berkunjung kemari, harusnya kalian meneleponku dulu. Pasti kalian sudah menunggu lama. Ayo masuk dan duduk di dalam.” Betty Li dengan sopan menyambut mereka.

“Tante, sebetulnya hari ini kami mencarimu untuk meminta bantuanmu!” Ferry Zhang tampak memelas kepada Betty Li, memasang senyuman, terlihat sangat akrab.

Begitu Betty Li mendengar bahwa mereka butuh bantuan, tiba-tiba raut wajahnya menegang. Dengan gugup dia bertanya: “Ada apa memangnya. Apakah ada yang terjadi dengan orang rumah?”

Ferry Zhang terdiam. Tidak tahu harus mulai dari mana. Dia hanya dapat memandang Koby Zhang.

Koby Zhang tersenyum dan berkata: “Sebenarnya bukan sebuah masalah yang besar. Ferry kan baru lulus kuliah, dan baru mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Tapi lokasinya agak jauh dari rumah, kami berencana untuk memberinya sebuah mobil, daripada dia harus berjalan ke sana. Tapi uang kami tidak cukup. Jadi kami datang kepada kalian untuk meminjam sedikit …”

Kali ini Ferry Zhang ikut berbicara: “Tante, kali ini kamu sungguh harus membantuku. Sekarang aku sudah lulus. Aku juga sudah punya pekerjaan. Uang ini pasti akan aku kembalikan.”

Betty Li tampak menghela napas lega. Dia berkata dengan lembut: “Kita sama-sama keluarga, tidak usah bicara soal mengembalikan uang. Uangmu masih kurang berapa, nanti tante lunaskan.”

“Tidak banyak. Masih kurang sekitar, yah, 800/900 ribu RMB (sekitar 1.6 miliar rupiah) lah!” Ferry Zhang sama sekali tidak terdengar sungkan. Dengan tamak seperti seekor singa yang kelaparan, dia melanjutkan: “Tante, keluargamu sangat kaya, harusnya tidak masalah kan?”

Leticia Lin yang berdiri di pinggiran mendengar perkataan itu merasa ingin membenamkan wajahnya.

Sebaliknya, Stanley Ning mendengarnya sambil diam-diam tertawa.

Ini sih bukan uangnya tidak cukup. Jelas-jelas mereka sekalian menyuruh orang keluar uang untuk membelikan mereka mobil baru. Lagipula kalau hanya untuk sekedar membeli mobil untuk pulang-pergi kerja, mobil dengan harga 100 ribu RMB saja rasanya sudah mewah selangit. Apa perlu mobil semahal itu?

“Ti… tidak masalah. Tentu saja tidak masalah!” Betty Li mendengar mereka mau pinjam uang sebanyak itu kesadarannya mendadak buyar, tetapi dengan cepat kembali lagi. “Baiklah, hal ini serahkan saja kepada tante. Hanya beberapa ratus ribu RMB saja kan? Perusahaan Letophika pasti punya.”

Ferry dan Koby Zhang bertukar pandang sambil tertawa, merasa kesenangan.

Leticia Lin tidak lagi bisa tinggal diam. Tuk… tuk… dia melangkah dua kali ke depan: “Bu, Sekarang ini keadaan kita sedang seperti apa, Mama kan mengerti. Dari mana kita bisa ada uang sebanyak itu?”

Leticia Lin merasa lelah yang tak tertahankan.

Masalah di perusahaan sudah cukup membuat kepalanya penuh. Dana yang saat ini dapat dia gerakkan sama sekali tidak cukup banyak. Jangankan sampai 800/900 ribu RMB, 80/90 ribu RMB pun sulit untuk dia keluarkan sekaligus!

Tapi pamannya itu tiap kali datang tamak sekali. Dia benar-benar menganggap rumahnya seperti brankas emas pribadi. Mau berapa ambil berapa.

Saat Betty Li mendengar kata-kata Leticia Lin, dia langsung merasa kurang senang: “Leticia, kamu ini bagaimana sih? Ferry Zhang kan adik sepupumu. Kalau kamu saja tidak mau bantu dia, siapa lagi yang bisa membantunya?”

“Bukankah perusahaan baru menerima dana sebesar 20 juta RMB? Apalah artinya kalau kamu ambil dulu 800/900 ribu RMB?”

Leticia Lin baru saja mau melawan.

Tapi Betty Li sama sekali tidak memberinya kesempatan. Dia membalikkan badan, menarik Ferry dan Koby Zhang naik ke atas mobil: “Kalian pasti belum makan. Kebetulan, kita juga baru saja pulang. Ayo makan bersama!”

Koby dan Ferry Zhang tentu saja tidak akan menolak dan cepat-cepat menyetujuinya.

Leticia Lin menghela nafas putus asa. Dia benar-benar sudah kehilangan akal…

Ibunya berkelakuan seperti Voldemort juga bukan satu dua hari ini. Uang ini tampaknya tetap harus dia keluarkan.

Kemudian, Stanley Ning dan Leticia Lin juga naik ke atas mobil, dan mereka beranjak pergi dari situ.

Sepanjang perjalanan, Stanley Ning berkonsentrasi menyetir mobil, Leticia Lin memasang wajah suram dan tak bersuara, tetapi mereka bertiga yang duduk di belakang mengobrol dengan asiknya.

Ckiiiittttt….

Saat ini siang bolong, memang biasanya di tengah kota agak ramai. Karena tiba-tiba dipotong mobil lain, Stanley Ning terpaksa menginjak rem dengan kencang.

Seisi mobil serentak terkejut.

Betty Li yang tadinya sedang asik mengobrol langsung tidak senang. Tanpa segan-segan dia berteriak marah: “Stanley Ning! Kamu bagaimana sih bawa mobil? Apa kamu mau membunuh kami semua!”

“Benar-benar tak berguna. Menyetir mobil saja tidak bisa. Benar-benar tidak tahu lagi apa gunamu!”

Koby dan Ferry Zhang juga menatap Stanley Ning karena merasa tidak puas.

“Kalau aku tidak rem, barusan kita sudah tertabrak!” gumam Stanley Ning tak berdaya.

Melihat bahwa Stanley Ning melawan ucapannya, Betty Li tambah marah: “Kamu masih berani melawan. Apakah sekarang sayapmu sudah kuat sudah tidak butuh kita lagi atau bagaimana? Kamu bahkan tidak mengizinkan orang mengataimu lagi?”

Stanley Ning malas meladeninya.

“Tante, bagaimana kalau aku saja yang menyetir? Aku sudah punya SIM cukup lama, lagipula selama ini menyetir tidak pernah bermasalah. Bahkan aku tidak pernah menyenggol apapun di jalanan.” Ferry Zhang mengusulkan kepada Betty Li.

Betty Li mendengar perkataan Ferry Zhang, tersenyum lalu mengangguk-anggukan kepalanya: “Baik. Ferry Zhang pasti bisa menyetir lebih baik daripada orang tidak berguna ini!”

Kemudian dia memerintahkan Stanley Ning untuk menepi: “Stanley Ning, cepat berhentikan di pinggir jalan! Pergilah kamu, biar Ferry Zhang yang menyetir.”

Stanley Ning menggeleng tak berdaya, lalu menghentikan mobil itu.

Kedua mata Ferry Zhang berbinar-binar. Dengan cepat dia pindah duduk ke kursi pengemudi, tidak sabar ingin mencobanya. Seumur hidupnya belum pernah dia menyetir mobil mewah seperti ini.

Stanley Ning tidak berbicara satu kata pun. Dia turun dan hendak pindah ke tempat duduk bagian belakang. Tetapi Betty Li merasa terganggu melihat Stanley Ning. Leticia Lin melihat situasi itu, lalu menawarkan Stanley untuk bertukar tempat dengannya.

Stanley akhirnya duduk di kursi penumpang depan, kemudian Ferry Zhang mulai menyetir mobil itu.

Sepanjang jalan, Ferry Zhang merasa puas dan bangga. Meskipun baru pertama kali menyetir mobil mewah seperti ini, tapi setirannya cukup stabil.

“Stanley Ning, apa kamu lihat? Ferry Zhang saja bisa menyetir dengan stabil. Sama sekali tidak terasa ada goncangan. Kamu bahkan kalah dengan anak yang baru lulus sekolah!”

“Benar-benar tidak tahu apa lagi gunamu. Dulu saat Leticia menikah denganmu, dia pasti buta!” melihat hal ini, Betty Li yang duduk di belakang mulai menyalahkan Stanley Ning lagi.

Stanley Ning sudah terbiasa. Dia tidak menggubrisnya dan menoleh ke luar jendela.

Betty Li kembali mencemooh Stanley Ning tanpa segan-segan. Setelah merasa bosan, barulah dia berhenti.

“Teettttt!”

“Teettttt!”

Pas pada saat itu, muncul suara klakson dari sebuah truk yang berada di belakang mobil mereka.

Sebenarnya berpapasan dengan truk bukanlah suatu hal aneh di jalan raya. Tetapi setelah Stanley Ning melihat ke belakang dari kaca spion, tiba-tiba wajahnya membeku.

Ada sesuatu yang salah.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu