My Enchanting Guy - Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah

Mendengar Betty Li mengatakan bahwa pertemuan keluarga Lin meminta dirinya untuk hadir, Stanley Ning tertegun.

Dia pun mengerti, dia bukan anggota keluarga Lin, jadi alasan mengapa dia diminta untuk menghadiri pertemuan keluarga Lin itu supaya dirinya dapat dimanfaatkan untuk mempermalukan Dewi Lin.

Stanley Ning mulai mengerti alasan mengapa Betty Li menatap dirinya begitu dia masuk. Ternyata masalah ini benar-benar berhubungan dengan dirinya.

Leticia Lin menatap Stanley Ning, dan mengajaknya dengan ragu, "Stanley, ikutlah dengan kami untuk menghadiri pertemuan keluarga Lin besok."

Leticia Lin juga tahu bahwa bukan hanya dia saja, tetapi Stanley Ning akan menerima lebih banyak ejekan serta malu, tetapi neneknya sudah meminta Stanley Ning untuk hadir, jadi tidak ada pilihan lain selain membiarkan Stanley Ning hadir.

"Baiklah, aku akan pergi dengan kalian besok." Stanley Ning mengangguk dan menjawab tanpa ragu.

Melihat Leticia Lin sudah tidak peduli dengan pendapat orang lain, Betty Li tidak ada pilihan lain, selain menerimanya.

"Terima kasih, Stanley ..."

Dikarenakan Stanley Ning sudah setuju, Leticia Lin merasa lega dan mengangguk ke arahnya.

Namun, Betty Li masih terlihat marah, tidak tahu apa penyebabnya, apakah itu karena Stanley Ning atau orang-orang dari keluarga Lin.

“Aku lelah, aku ingin kembali ke kamar dulu.” Stanley Ning berdiri, berkata dengan lembut kepada Leticia Lin dan Betty Li, lalu bangkit dan pergi sendirian.

Setelah menutup pintu, Stanley Ning berjalan ke balkon, ia mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi seseorang.

Muncul lah suara gemetar seseorang setelah ponselnya terhubung, "Tuan muda, anda ......"

Orang tua di sisi lain ponsel Stanley Ning adalah kepala pelayan keluarga Lin.

"Bantu aku menyiapkan hadiah untuk para tetua. Aku menginginkannya besok." Stanley berjalan melewati pintu sambil memerintah kepala pelayannya.

Tidak masalah apakah dia hadir atau tidak, tetapi untuk Leticia Lin, Stanley Ning merasa bahwa dia masih perlu menyiapkan hadiah untuk neneknya, sehingga orang-orang keluarga Lin tidak mempermalukannya dan keluarganya.

“Baik, tuan muda, saya akan melakukannya!” Mendengar perintah Stanley Ning, kepala pelayannya setuju tanpa ragu-ragu.

Stanley Ning mengangguk, dan kemudian menambahkan, "Ya, tapi hadiah itu jangan terlalu mencolok."

Kepala pelayan keluarga Ning sekali lagi menjawab dengan hormat, "Baik, tuan muda!"

Stanley Ning mematikan ponselnya dan kembali ke kamar.

Ting tong!

Stanley Ning sedang berbaring di tempat tidur, baru saja ingin beristirahat, tetapi notifikasi ponselnya berdering terus. Stanley pun menyalakan ponselnya, ternyata itu pesan dari Dewi Lin.

Apa dia bersiaran langsung lagi?

Mengingat foto-foto yang meningkatkan gairah yang dikirim oleh Dewi Lin kepadanya pada siang hari, Stanley Ning memasuki ruang siaran langsung Dewi Lin, tetapi pada saat masuk ia menemukan bahwa mata Dewi Lin sedikit merah dan bengkak, itu jelas Dewi Lin baru saja menangis.

Di bagian ruang PK (Player Killer atau fitur dimana peserta bisa mengeliminasi peserta lain), di sebelah terdapat wanita penyiar langsung lain, berpakaian terbuka, membuat Stanley merinding.

"Teman-teman di ruang siaran langsung, seorang penyiar kecil berani menganggu saudariku, mari kita memberinya sedikit pelajaran hari ini!"

Penyiar wanita itu sedang mengomel, dan Stanley Ning akhirnya memahaminya. Pada siaran lalu, penyiar wanita itu kalah dengan Dewi Lin, dan hatinya tidak nyaman. Jadi sekarang ia mencari bantuan dengan sengaja mengirim hadiah siaran langsung terus-menerus dan menekan Dewi Lin.

"Bagaimana? Apakah kamu puas, jika tidak, apa perlu bertanding sekali lagi?"

Nama penyiar wanita itu adalah Leona Wu, dan dia juga merupakan penyiar yang lumayan terkenal di platform.

"Ayo kita bertanding, aku terima dengan senang hati."

Meskipun Dewi Lin menangis, dia masih tidak mau mengakui kekalahan.

"Teman-teman sekalian, apakah kalian melihatnya, karena dia tidak mengakui kekalahan, mari kita layani sampai dia puas!" Leona Wu mendengus dingin, hanya seorang penyiar kecil berani sombong di depannya.

Begitu suara Leona Wu keluar, berbagai hadiah berkibar di sekitar siaran langsungnya, dan segera 20 ribu poin terkumpul, setara dengan 2000 RMB (sekitar 4 juta rupiah).

Namun, Dewi Lin hanya memiliki seribu poin di sini, dan jarak antara keduanya sangat jauh.

Stanley Ning tersenyum, karena penyiar ini selalu memandang rendah saudari iparnya, jadi ia pun mengisi uang 20 ribu RMB di platform, dan memilih hadiah lumba-lumba yang merupakan hadiah termahal, tanpa ragu langsung mengirim ke saudari iparnya itu.

"Selamat kepada Seannor karena mengirim lumba-lumba impian di ruang siaran langsung."

Pada saat yang sama, skor Dewi Lin langsung mencapai lebih dari 100.000 poin.

CieeNonton (nama samaran penonton), "Waduh, Seannor datang, Sobat, lakukanlah tugasmu!"

KentutBerdahak, "Dewi Lin sudah lama diintimidasi, akhirnya ada seseorang yang membantunya!"

Setelah melihat skor Dewi Lin, wajah Leona Wu menjadi kaku, tetapi dia juga memiliki banyak penonton di ruang siaran langsungnya, yang juga bisa membuatnya mencapai 100.000 poin.

"Gawat, penyiar sebelah sudah melewati kita, dia ingin mengalahkanku. Apakah kalian tidak ingin membantuku?" Leona Wu berkata dengan nada sedih dengan dadanya diturunkan ke layar.

"Terima kasih Seannor, kakak Seannor akhirnya ada di sini!"

Begitu dia melihat Seannor datang, Dewi Lin dengan cepat mengucapkan banyak ucapan terima kasih di layar siaran langsung, dia menangis sekaligus tersenyum, kepercayaan dirinya meningkat pesat.

"Tidak apa-apa."

Stanley Ning mengetik dengan ponselnya, 20 ribu RMB, dipandangannya, itu hanya sebanding dengan 1 RMB.

Penonton dari siaran Leona Wu, satu per satu, mengirim hadiah secara gila-gilaan.

Dalam waktu kurang dari lima menit, tiba-tiba skor Leona Wu melebihi skor Dewi Lin.

Budiselalugalau, "Kak Seannor, mereka melakukan perlawanan!"

SempakBolong, "Dengan adanya Seannor disini, sisi lawan hanyalah setumpukan sampah."

Sekelompok orang membicarakan tentangnya, tetapi Stanley Ning tidak peduli, dan langsung mengirim 1 juta RMB .

Stanley Ning merasa merepotkan harus mengisi ulang koin siaran langsung setelah habis.

"Selamat kepada Seannor karena telah mengirim 99 kali lumba-lumba impian di ruang siaran langsung nomor 56834!"

Pada saat ini, suasana seluruh ruang siaran langsung benar-benar memanas.

99 kali lumba-lumba impian, merupakan pertama kalinya di platform ini.

Ini bukan lagi sultan, ini adalah seorang pahlawan super!

CieeNonton, "Waduh, kak Seannor kami beri hormat."

Sigoblog, "Di mana Seannor? Biarkan aku merasakan aura Seannor!"

...

Awalnya, hanya ada lebih dari 500 penonton di ruang siaran langsung. Pada saat ini, dengan sekejap sudah mencapai 10 ribu penonton.

Dewi Lin terdiam di ruang siaran langsung, seekor lumba-lumba impian adalah 10 ribu RMB, dikali 99, berarti 990 ribu RMB.

Ini ... .Apa kamu bercanda? Ini benar-benar gila!

Wajah Leona Wu saat ini berubah menjadi suram.

Meskipun ia memiliki banyak penonton di ruang siaran langsungnya, tetapi tidak ada yang akan begitu mengirim hadiah sebanyak itu.

"Terima kasih 99 lumba-lumba impian dari Seannor! Aku mencintaimu!"

Wajah Dewi Lin memerah dan dia sangat bersemangat.

"Huh, hanya ada seorang sultan yang mendukungmu, apa hebatnya, ayo pergi!"

Leona Wu mulai berbicara dan hendak pergi, dia tahu dengan jelas bahwa jika dia terus berada di situ hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.

Setelah masalahnya sudah selesai, Stanley Ning bersiap untuk pergi.

Pada saat yang sama, Dewi Lin mengirim pesan ke Wechatnya.

Stanley melihat pesan tersebut dan melihat foto seorang gadis mengenakan kostum loli (anak dibawah umur) terbuka, tetapi hanya wajah yang tidak terlihat.

"Terima kasih Seannor, aku sayang kamu!"

Melihat kabar dari Dewi Lin, Stanley Ning merasakan ledakan panas di dalam tubuhnya. Dia tersenyum, tetapi tidak membalas pesan Dewi. Dia mandi dan bersiap untuk tidur.