My Enchanting Guy - Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf

Pria dengan bekas luka di wajah itu belum lagi berbicara, tetapi anggota-anggota di belakangnya pun sudah mengayunkan tongkat dan menatap Stanley Ning, lalu semuanya pun berteriak.

Hanya butuh satu kata dari pria itu, mereka semua pun langsung akan maju.

Setelah pria itu melambaikan tangan, barulah anggota di belakangnya pun terdiam.

Setelah itu, dia menatap Stanley Ning dengan tatapan dingin: “Hei bocah, sekarang aku beritahu kamu siapa aku sebenarnya, aku adalah adik kandung Tom Wang, namaku Fendy Wang, seluruh wilayah ini adalah wilayah kakakku, dan karena hari ini kamu sudah menyinggungku, seharusnya kamu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya......”

Hening.

Lalu pria itu pun buka suara dan mengancam: “Tetapi, aku bisa memberimu satu kali kesempatan hidup, biarkanlah wanitamu itu tinggal untuk kami mainkan, lalu kamu bersujud berkali-kali kepada kami, dan aku akan melepaskanmu, bagaimana?”

Nada bicara Fendy Wang terlihat sangat angkuh, sambil berbicara, tidak lupa pula dia melihat ke arah wanita itu dengan tatapan nafsu.

Sedangkan wanita yang berada di belakang Stanley Ning, begitu mendengar kata-katanya pun langsung terkejut dan memucat.

Seluruh tubuhnya bersembunyi di belakang Stanley Ning, sedangkan dalam hatinya tidak perlu ditanyakan lagi seberapa banyak penyesalan.

Jika tahu dari awal, dia tidak akan pergi ke bar secara sembunyi-sembunyi.

Setelah itu Stanley Ning baru berdiri, menatap ke arah Fendy Wang dan menggelengkan kepalanya: “Menurutku tidak bagaimana sih......”

Hening.

Stanley lanjut berkata: “Sekarang aku juga memberimu satu kesempatan, bawa pergi orang-orangmu keluar, kalau tidak, aku akan menyuruh kakak Tom Wangmu untuk membereskanmu.”

Jangankan Fendy Wang, Tom Wang saja Stanley Ning tidak takut.

Hanya saja diganggu oleh orang lain, dia pun merasa sedikit tidak senang.

Begitu kata-kata itu keluar, Fendy Wang pun terdiam sejenak.

Lalu tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak: “Hahaha, memangnya kamu kira kamu siapa, bisa memanggil kakakku untuk datang membereskanku? Kamu kira kamu siapa?”

Satu persatu komplotan Fendy Wang juga mulai mengejek.

Seperti mendengar lelucon yang sangat lucu sekali.

“Bocah ini benar-benar tidak tahu malu, apa dia tidak takut mati?”

“Betul sekali, kenapa kamu tidak bilang saja kalau kamu kenal Tuan Lei?”

“Aku lihat sepertinya kamu sudah tidak wajar, bos, tidak perlu basa-basi lagi dengannya, biarkan kami semua menghabisi dia.”

Tidak ada satu orang pun yang percaya akan kata-kata Stanley Ning.

Para tamu yang melihat dari kejauhan juga tertawa menatap Stanley Ning.

Sampai-sampai wanita yang berada di belakang Stanley Ning pun merendahkannya.

“Walaupun kamu ingin menakuti mereka, setidaknya carilah alasan yang lebih bagus.” Kata wanita itu dalam hati.

Dahinya dipenuhi oleh butiran keringat.

Jika memang Stanley Ning tidak bisa diandalkan, maka habislah dia.

Tetapi dari tadi hanya Stanley Ning yang wajahnya datar.

Sama sekali tidak memedulikan mereka, dia pun langsung ponselnya dan menelepon.

Telepon itu sangat cepat tersambungkan, Stanley Ning pun langsung berkata dengan nada dingin: “Aku beri kamu waktu lima menit, segera datanglah ke East Bar, kalau sampai terlambat, kamu akan sendiri tahu akibatnya.”

Setelah selesai berbicara, dia pun tidak lagi menunggu jawaban dan langsung memutuskan teleponnya.

“Hei bocah, aktingmu memang mirip sekali, tetapi jika ingin menakuti kami, kamu masih terlalu lemah.” Ejek Fendy Wang.

Dia pun semakin malas meladeni Stanley Ning.

Dia pun mengarahkan anggota yang berada di belakangnya: “Saudara-saudaraku, habiskan bocah ini, tentu saja jangan sampai mati, patahkan saja tangan dan kakinya! Nanti aku ingin dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana aku merusak wanitanya.”

Fendy Wang tertawa, belasan anggota di belakangnya pun juga ikut tertawa, dan seketika mereka langsung mengelilingi Stanley Ning.

Wanita yang berada di belakang Stanley, begitu melihat mereka sudah mulai bersiap main tangan, wajahnya pun memucat dan sorot matanya penuh dengan ketakutan.

Bersembunyi di belakang tubuh Stanley Ning dengan gemetaran.

“Bagaimana?”

“Sekarang harus bagaimana?” wanita itu berkata sendiri dengan panik, dia pun berpikir bagaimana caranya untuk kabur.

Karena dia tahu, jika dia jatuh di tangan orang-orang mata keranjang itu, dia tahu jelas nantinya akan seperti apa.

“Masih bisa bagaimana lagi, biarkan saja!”

Stanley Ning berkata dengan santai, raut wajahnya pun masih juga datar yang melihat beberapa orang itu membawa berbagai senjata di depan matanya.

Tidak tampak sedikit pun kepanikan dari wajahnya, yang ada malah tatapan merendahkan.

Untuk menghadapi mata keranjang rendahan seperti mereka, Stanley Ning tidak perlu turun tangan.

“Hei bocah, bukankah tadi kamu terlihat berani sekali? Sekarang kamu sudah tahu akibatnya kan jika membuat kami marah?” kata Fendy Wang dengan tawa dingin, tatapan matanya pun terlihat angkuh.

“Karena kamu sendiri yang mencari mati, jadi jangan salahkan aku! Maju semua! Habiskan pria itu dan tahan wanita itu.”

Begitu mendengar perintah tersebut, seluruh bawahannya pun bersiap-siap , tatapan mereka seperti serigala lapar yang menemukan daging empuk.

“Bocah, hari ini aku akan mengajarimu bagaimana caranya menjadi orang!”

Tampak pemuda berambut kuning menggenggam pisau dan berteriak.

Sambil berteriak dia sambil berjalan maju satu langkah, dan bersiap-siap menjadi orang yang pertama kali menghabiskan Stanley Ning.

“Brakk!”

Pada saat itu juga terdengar suara pintu bar yang dibuka dengan kasar.

Suaranya yang sangat kuat pun mengagetkan seluruh orang.

Satu persatu dari mereka semuanya pun mengalihkan pandangan, dan terlihat dari pintu bar masuklah 20-an orang yang membawa pisau.

Pemimpinnya adalah seorang pria berbaju hitam yang tinggi dan besar, serta wajahnya berotot.

Fendy Wang dan belasan bawahannya melihat adegan itu pun terdiam.

Pemuda berambut kuning yang tadinya bersiap-siap untuk turun tangan pun disimpan kembali dan tidak berani lagi untuk berteriak.

“Kakak, kenapa kamu datang?” awalnya Fendy Wang terdiam, setelah itu dia segera berjalan ke arah pria itu dan bertanya.

Dari wajahnya, masih tampak senyuman kebaikan.

Dan pria baju hitam itu adalah Tom Wang, kakak Fendy Wang.

Hanya saja mendengar pertanyaan dari adiknya itu, wajahnya pun juga tidak bagus lagi.

Awalnya Tom Wang tidak berada jauh dari bar itu, tetapi begitu menerima telepon dari Stanley Ning, dia pun segera meletakkan urusannya terlebih dahulu dan langsung dengan tergesa-gesa datang kemari.

Tidak berani untuk terlambat.

Karena dia sama sekali tidak berani menyinggung Stanley Ning.

Awalnya Tom Wang merasa kebingungan kenapa tiba-tiba Stanley Ning menyuruhnya untuk segera datang.

Dan sekarang dia melihat kejadian itu sendiri, dia pun langsung mengerti dan raut wajahnya semakin suram.

“Bangsat, apakah kamu cari mati!” kata Tom Wang dengan nada marah yang kuat.

Dia langsung menedang Fendy Wang dengan satu kakinya.

Satu tendangan ini, dia pun tidak mengira-ngira lagi kekuatannya.

Fendy Wang yang langsung terjatuh di lantai memegang perutnya dan dengan wajah bersalah berkata: “Kakak, kenapa kamu menendangku?”

Semua orang lainnya juga terkejut.

Tiba-tiba saja merasakan ada hal yang tidak baik.

Hari ini sepertinya benar-benar sudah menyinggung orang besar!

Mendengar kata-kata itu, Tom Wang pun semakin emosi.

“Menendang kamu?”

“Kalau kamu bukan adik kandungku, aku sudah menghabiskan orang yang tidak jeli sepertimu.”

Tom Wang terdiam dan tidak lagi memedulikan Fendy Wang, lalu langsung berjalan ke arah Stanley Ning dengan sikap menghormati.

“Tuan Ning, benar-benar minta maaf, adikku benar-benar tidak berguna sampai bisa menyinggung anda, anda jangan khawatir, hari ini aku akan membereskannya dengan baik agar anda puas.”

Dalam kata-katanya itu, nada Tom Wang terdengar sedikit ragu-ragu.

Takutnya Stanley Ning pun tidak memberinya muka, kalau begitu habislah sudah.

Dan seluruh orang yang melihat sikap Tom Wang yang sangat menghormati Stanley Ning, mata mereka pun menjadi melotot seketika.

Semuanya terdiam di posisinya bagaikan kumpulan patung, wajah mereka pun seakan-akan tidak percaya......

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu