My Enchanting Guy - Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
Semua orang tercengang ketika mereka mendengar perkataan Stanley Ning.
Meskipun pakaian yang ada di dalam toko tidak banyak, namun, harganya tidak murah, diperkirakan, setidaknya dibutuhkan uang sebanyak ratusan ribu RMB (sekitar 200 jutaan rupiah) untuk membeli semua pakaian di toko ini.
Bahkan harganya bisa lebih.
Dan pada saat ini, bahkan Dewi Lin juga terkejut dengan perkataan Stanley Ning, dan dia terdiam di tempat, seketika, dia tidak tahu harus berkata apa.
Melihat Stanley Ning, wanita itu menatapnya dengan ekspresi penghinaan: “Anak kampung seperti kamu ini, mau membeli semua pakaian yang ada di sini? Apa kamu tidak malu ditertawakan orang-orang.”
Karyawan toko yang bertanggung jawab juga merasa lega, dan dia juga tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Stanley Ning: “Aku beri kamu peringatan terakhir, jangan membuat masalah, silakan kalian pergi, atau kami akan memanggil penjaga keamanan.”
“Benar, cepat keluar dari sini, aku tidak mau buang-buang waktu bersamamu!” Ekspresi wanita itu sangat sombong, dan nada bicaranya seperti tidak suka.
Terhadap ini, Stanley Ning sudah tidak mau basa-basi lagi, dia langsung mengeluarkan kartu banknya dan menyerahkannya: “Gesek kartu ini.”
Kartu bank ini persis seperti yang diberikan Santi Mo kepadanya.
Meskipun Stanley Ning tidak tahu berapa banyak uang yang ada di dalamnya, namun, seharusnya lebih dari cukup untuk membeli semua pakaian di sini.
Melihat ekspresi Stanley Ning yang serius, karyawan toko itu mengerutkan keningnya.
Tiba-tiba, sedikit tidak yakin.
Wanita bermake-up tebal itu tidak berbicara apa-apa, dia hanya menyeringai, dia berpikir bahwa Stanley Ning hanya berpura-pura, dan dia benar-benar tidak punya uang untuk membeli semua pakaian di sini.
“Kamu bisa menggesek kartu ini untuk membayar semua barang ini, jika aku tidak punya uang, belum terlambat bagimu untuk mencari penjaga keamanan lalu mengusirku.” Stanley Ning melihat bahwa pelayan tidak bergerak sama sekali, lalu dia berbicara dengan tenang.
Nada bicaranya penuh percaya diri.
Setelah ragu-ragu sejenak, karyawan toko itu mengambil kartu banknya dan memerintahkan bawahannya untuk menggeseknya.
Ingin melihat apakah yang dikatakan Stanley Ning itu benar atau tidak.
Pelanggan yang ada di sekitar juga terkejut.
Seolah-olah tidak pernah melihat kejadian seperti ini.
Dan wanita yang bermake-up tebal itu terus mencemooh: “Aku ingin melihat kamu kehilangan harga dirimu di depan umum.”
Seolah-olah sudah melihat bahwa Stanley Ning akan kehilangan harga diri.
Stanley Ning mengabaikannya dan tidak berbicara dengannya.
Pada saat ini, Dewi Lin menarik lengan Stanley Ning, dan ekspresi wajahnya penuh penyesalan: “Kakak ipar, mengapa kamu melakukan ini, aku hanya memintamu untuk membeli pakaian itu, tetapi aku tidak memintamu untuk membeli semua pakaian ini, apa yang akan terjadi nanti?”
“Kamu berpikir kehilangan harga diri itu tidak masalah, tapi aku tidak mau kehilangan harga diriku.” Dewi Lin takut bahwa dirinya akan dipermalukan, lalu dia menyalahkan Stanley Ning.
Mulutnya membesar.
Stanley Ning tidak memberikan penjelasan, dia hanya tersenyum: “Kamu akan tahu apa yang akan terjadi nanti, jangan khawatir, kamu tidak akan kehilangan harga dirimu.”
Dewi Lin tercengang sejenak, hatinya sangat terkejut.
Melihat tatapan mata Stanley Ning, matanya berkedip-kedip.
Di sisi lain.
Karyawan yang membawa kartu bank Stanley Ning sudah bersiap untuk menggesek kartu, ketika kartu bank dimasukkan ke dalam mesin gesek, dia terkejut saat itu juga, ekspresinya yang awalnya menghina seketika berubah.
Dia tidak bisa menghitung saldo di kartu ini, ada banyak angka nol, dan ini tidak bisa dibayangkan oleh orang biasa.
Setelah setengah menit terdiam, karyawan itu merasa lega dan badannya gemetar sampai pembayaran berhasil.
“Ting!”
“Pembayaran berhasil!” Suara itu terdengar jelas di dalam toko itu.
Semua orang di ruangan itu bergetar dan mengira mereka sudah salah dengar.
Dewi Lin bahkan lebih terkejut, mulutnya menganga dan terlihat sangat imut dan lucu.
“Tidak mungkin, mesin itu pasti bermasalah.” Ekspresi wanita yang bermake-up tebal itu berubah, tiba-tiba berteriak, dan ekspresinya penuh ketidakpercayaan.
Bagaimana mungkin wanita miskin yang terlihat biasa ini mampu membeli begitu banyak pakaian di sini?
Kepala karyawan juga tidak mempercayainya, dan segera mereka memanggil petugas yang menggesek kartu itu dan bertanya: “Ada apa ini? Apakah mesinnya rusak?”
Karyawan itu menggelengkan kepalanya dengan ketakutan: “Mesin kartu itu tidak rusak, pembayarannya benar-benar berhasil, dan saldo di dalam kartu Tuan ini, bahkan bisa membeli pakaian seluruh pusat perbelanjaan, dan itu lebih dari cukup.”
Begitu kata itu dilontarkan, semua orang terkejut lagi.
Bahkan lebih heran dari sebelumnya.
Siapa yang bisa mengira bahwa bocah ini kaya raya?
Dan wanita bermake-up tebal itu langsung terdiam di tempat, ekspresi wajahnya sangat jelek, dan dia tidak bisa berkata apa-apa.
“Tu… Tuan, ini kartumu, silakan simpan baik-baik.” Karyawan itu gemetaran dan memberikan kartu bank beserta bill-nya kepada Stanley Ning.
Tatapan mata Stanley Ning, sudah berubah sepenuhnya.
Stanley Ning tersenyum dan berkata: “Sekarang pakaian di seluruh toko sudah aku beli, orang-orang yang tidak berkepentingan, tolong sadar diri dan silakan pergi.”
Saat berbicara, Stanley Ning tidak lupa untuk menatap wanita bermake-up tebal itu.
Maksud Stanley Ning sangat jelas, yang dia maksud orang yang tidak berkepentingan itu adalah wanita bermake-up tebal ini.
“Huh, kamu berani ya, kita lihat saja nanti!” Ketika seorang wanita bermake-up tebal mendengar perkataan Stanley Ning, meskipun dalam hatinya dia marah, tapi dia tidak punya pilihan selain meninggalkan kata-kata yang kejam, dan dengan marah meninggalkan toko itu.
Jika dirinya masih tetap diam di sini, itu sama saja membuat dirinya terhina.
Pada saat ini, Dewi Lin masih menatap Stanley Ning dengan ekspresi tidak percaya, dan dia terdiam beberapa saat: “Kakak ipar, apakah kamu benar-benar membeli semua pakaian di toko ini?”
Nada bicaranya terkejut dan tidak percaya diri.
Stanley Ning tersenyum dan berkata: “Tentu saja, semua pakaian di sini sudah dibeli dan semuanya diberikan kepadamu.”
Dewi Lin tercengang, kemudian dia sangat takjub, bahkan melompat dengan gembira, dan tanpa sadar mencium Stanley Ning: “Terima kasih, kakak ipar, kamu benar-benar sangat baik.”
Selesai berbicara, Dewi Lin menyadari bahwa tindakannya sudah di luar batas, dan dengan segera wajahnya memerah dan menundukkan kepalanya.
Sikap wanita ini sudah berada di luar kendali.
Stanley Ning juga terdiam melihat tindakan Dewi Lin seperti ini.
Menyentuh pipi, dan terdiam beberapa saat.
Setelah beberapa saat, Dewi Lin menatap Stanley Ning dan tersenyum: “Kakak ipar, hari ini aku akan mencoba semua pakaian di sini, tolong beri aku referensi yang baik.”
Ketika Stanley Ning mendengar perkataan Dewi Lin, wajahnya menjadi murung.
Begitu banyak pakaian menarik yang terpapar, menyuruh dia untuk melihat semuanya, bukankah ini sangat membosankan?
Ya Tuhan, bantu aku.
Dan pada saat ini, ponsel Dewi Lin tiba-tiba berdering.
Dewi Lin cemberut, dan tiba-tiba merasa bahwa telepon ini merusak suasana, tetapi ketika dia melihat bahwa ini telepon dari Leticia Lin, kakak perempuannya, dia mengangkatnya.
“Dewi Lin, apakah Stanley Ning bersamamu? Kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi?” Begitu telepon terhubung, Leticia Lin bertanya dengan cemas.
Stanley Ning mengerutkan kening dan segera melihat ponselnya, ternyata dia belum menyalakan nada deringnya, ada belasan panggilan tak terjawab dari Leticia Lin.
Stanley Ning mengerutkan kening dan hatinya merasa aneh, Leticia Lin begitu panik mencari dirinya, apakah ada masalah yang terjadi?
Dengan segera mengambil ponsel Dewi Lin: “Leticia Lin, apa yang terjadi?”
Mendengar suara Stanley Ning, Leticia Lin segera berkata: “Stanley Ning, sekarang kamu harus menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi, polisi sedang mencarimu.”
Saat mendengar ini, Stanley Ning menjadi semakin bingung, dia mengerutkan kening dan bertanya: “Leticia Lin, ada apa ini?”
Leticia Lin sepertinya sedang panik di sana, dia segera memberitahu masalahnya kepada Stanley Ning.
Ternyata, Koby Zhang dan Ferry Zhang yang membuat semua ini berantakan.
Setelah meninggalkan rumah keluarga Lin kemarin, Koby Zhang membawa Ferry Zhang ke kantor polisi. Namun, mereka bukannya menyuruh Ferry Zhang menyerahkan diri, tetapi menyuruh Ferry Zhang melaporkan Stanley Ning, dan masalah saat dirinya menabrak orang dengan mobil, dituduhkan kepada Stanley Ning.
Setelah melaporkannya, keduanya segera melarikan diri, dan kemudian mereka tidak bisa dihubungi.
Polisi mengira Stanley Ning yang menabrak orang sampai mati dan melarikan diri, jadi mereka mencari Stanley Ning.
“Dua bajingan ini.” Wajah Stanley Ning tiba-tiba menjadi murung, setelah mendengar asal cerita ini, dia sangat marah kepada Koby Zhang dan Ferry Zhang.
Cara ini, benar-benar licik.
Stanley Ning mengambil napas dalam-dalam, dan menenangkan Leticia Lin yang cemas: “Leticia Lin, jangan khawatir, aku akan menangani masalah ini sendiri.”
Selesai berbicara, Stanley Ning mematikan teleponnya.
Mengembalikan ponsel kepada Dewi Lin, Stanley Ning mengeluarkan ponselnya dengan wajah murung, dan menelpon Draco Long.
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMenantu Hebat
Alwi GoYou're My Savior
Shella NaviCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaHidden Son-in-Law
Andy LeeMy Enchanting Guy×
- Bab 1 Dia Adalah Suamiku
- Bab 2 Urusan Perusahaan, Biar Aku yang Urus!
- Bab 3 Aku Butuh Dua Puluh Juta!
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Sekarang Mengingat Aku?
- Bab 6 Kalung Ini Aku Mau
- Bab 7 Tidak Perlu, Aku Sedang Terburu-buru
- Bab 8 Kamu Tidak Perlu Datang Bekerja Mulai Besok
- Bab 9 Rahasia Adik Ipar
- Bab 10 Memanggilnya Ayah
- Bab 11 Menjadi Anjing Kecilmu
- Bab 12 Dipalsukan Orang Lain
- Bab 13 Pertemuan Keluarga Lin
- Bab 14 Bantu Aku Siapkan Sebuah Hadiah
- Bab 15 Kamu Meremehkan Hadiahku untuk Nenek
- Bab 16 Ini Batu Giok Palsu
- Bab 17 Memang Kenapa Jika Palsu?
- Bab 18 Pertaruhan
- Bab 19 Singa Kelaparan!
- Bab 20 Biar Aku yang Mencari Ruangan Privat!
- Bab 21 Kalau Tidak Mencoba, Bagaimana Bisa Tahu?
- Bab 22 Lebih Buruk dari Binatang Buas!
- Bab 23 Tenang, Aku di Sini!
- Bab 24 Kamu Tuan Muda Keluarga Ning!
- Bab 25 Kerabat yang "Aneh"
- Bab 26 Lagi-Lagi Sean Yang!
- Bab 27 Menurutmu Aku Tidak Berani Memukulmu?
- Bab 28 Mendirikan Perusahaan Cabang
- Bab 29 Tenang saja, Serahkanlah padaku
- Bab 30 Penjaga Keamanan, Tolong Usir Orang Ini!
- Bab 31 Rencana Busuk Andre Lin
- Bab 32 Selain Leticia, Siapapun Tidak Bisa Kerjasama!
- Bab 33 Dia Adalah Seorang Pembohong!
- Bab 34 Mau Minta Maaf, Lain Kali Saja
- Bab 35 Bantuan Mulia
- Bab 36 Menghabisimu Malam Ini Juga
- Bab 37 Menolong Adik Ipar
- Bab 38 Perusahaan Kembali Bermasalah!
- Bab 39 Tidak Tahu Diri!
- Bab 40 Orang Kecil yang Tidak Penting
- Bab 41 Akankah Kalah?
- Bab 42 Bagaimana Kamu Melakukannya?
- Bab 43 Modus
- Bab 44 Reuni Teman Sekolah
- Bab 45 Gelang Abadi
- Bab 46 Barang Milikmu Itu Palsu
- Bab 47 Kedatangan Wakil Direktur Jin
- Bab 48 Tamparan
- Bab 49 Menggantikannya Masuk Penjara?
- Bab 50 Aku Mau Mobil Ini
- Bab 51 Sini, Hitung Perlembar Ya!
- Bab 52 Pakaian di Toko, Aku Beli Semua!
- Bab 53 Yang Tidak Berkepentingan Silakan Pergi
- Bab 54 Ferry Zhang Ditangkap
- Bab 55 Secara Tidak Sengaja
- Bab 56 Taruhan
- Bab 57 Dijual murah
- Bab 58 Tidak Ada Obat Penyesalan
- Bab 59 Pelelangan Akan Segera Dimulai!
- Bab 60 Lelang Dimulai!
- Bab 61 Aku Mengeluarkan 20 Juta RMB
- Bab 62 Membeli Kalung
- Bab 63 Memandang Rendah Orang Lain
- Bab 64 Kesalahpahaman
- Bab 65 Siapa Yang Mengirimnya?
- Bab 66 Pelaku Sebenarnya
- Bab 67 Aku yang Bertanggung Jawab
- Bab 68 Stanley Ning Bergegas
- Bab 69 Melawan
- Bab 70 Kebenaran
- Bab 71 Nafsu yang Besar!
- Bab 72 Kamu Boleh Pergi Sekarang!
- Bab 73 Kepala Pelayan Keluarga Ning Maju
- Bab 74 Datang Meminta Maaf
- Bab 75 Membeli Pakaian
- Bab 76 Berapa Harganya, Aku Beli!
- Bab 77 Kejutan
- Bab 78 Undangan dari Laiv Lin
- Bab 79 Bertemu Abby Mo
- Bab 80 Orang Kaya yang Misterius
- Bab 81 Tuan Ning Adalah Tamu Kehormatan!
- Bab 82 Irvan Lin yang Ketakutan
- Bab 83 Merahasiakannya Untukku
- Bab 84 Tolong Kamu Buka Harga
- Bab 85 Senjata Makan Tuan
- Bab 86 Deal or No Deal?
- Bab 87 Tokoh Besar di Ruang Pameran
- Bab 88 Ini Semua, Kamu yang Persiapkan?
- Bab 89 Perasaan yang Mulai Tumbuh
- Bab 90 Kamu Tidak Boleh Kemari
- Bab 91 Dewi Lin yang Sedang Sedih
- Bab 92 Persaingan
- Bab 93 Tinggalkan Dia di Sini
- Bab 94 Baguslah Kalau Kamu Mengerti
- Bab 95 Konspirasi Keluarga Yang
- Bab 96 Menghadiri Pertemuan Tahunan
- Bab 97 Saling Berkompetisi
- Bab 98 Berbuat Busuk di Belakang
- Bab 99 Siapa yang Kalah, Dialah yang Keluar Dari Keluarga Lin
- Bab 100 Patrick Chen Datang
- Bab 101 Dimana Letak Keadilan
- Bab 102 Pesta Perjamuan Keluarga Mo
- Bab 103 Penghinaan
- Bab 104 Menyambut Tuan Ning
- Bab 105 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 106 Barang Ini Palsu
- Bab 107 Dia Belum Memenuhi Syarat untuk Mengenalku
- Bab 108 Preman Ini Berani Melawanku?
- Bab 109 Hanya Datang Bermain
- Bab 110 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 111 Kamu Terlalu Berani!
- Bab 112 Provokasi
- Bab 113 Terserah Kamu Mau Percaya atau Tidak
- Bab 114 Negosiasi Kerjasama
- Bab 115 Apakah Kamu Benar-benar Ingin Menolakku?
- Bab 116 Pertanyaan dari Kakek Mo
- Bab 117 Keuntungan Dua Puluh Persen
- Bab 118 Di mana Tuan Ning?
- Bab 119 Memulai Percakapan
- Bab 120 Sang Pahlawan Penyelamat
- Bab 121 Tuan Ning, Benar-Benar Minta Maaf
- Bab 122 Wanita Bar
- Bab 123 Apakah Dia Kakak Ipar?
- Bab 124 Pergi ke Perumahan Elit Kota Qing
- Bab125 Membeli Rumah
- Bab 126 Ketakutan
- Bab 127 Khayalan Fantastis
- Bab 128 Ketagihan Memakai Nama Orang Lian
- Bab 129 Berubah Menjadi Sewa
- Bab 130 Cepat Beli!
- Bab 131 Diskon Gila-Gilaan
- Bab 132 Identitas yang Terkuak?
- Bab 133 Seannor yang Lain
- Bab 134 Penipu Game
- Bab 135 Lebih Baik Jujur
- Bab 136 Tidak Berjanji untuk Menerima Hinaan
- Bab 137 50 Ribu RMB Sepertinya Cukup
- Bab 138 Tidak Sesuai Nama Baiknya
- Bab 139 Waah, Sandiwaranya Gagal
- Bab 140 Mulut Busukmu
- Bab 141 Membuatmu Sangat Malu
- Bab 142 Kamulah yang Akan Sangat Malu
- Bab 143 Selangkah Lebih Dekat Menuju Kehancuran
- Bab 144 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 145 Habislah Kamu
- Bab 146 Mengantar Adik Sepupu Pergi Bekerja
- Bab 147 Mencari Tahu
- Bab 148 Kamulah yang Seharusnya Diusir
- Bab 149 Dipecat!
- Bab 150 Menjadi Wakil Kepala Bagian?
- Bab 151 Hal Tak Terduga
- Bab 152 Antar Aku Wawancara
- Bab 153 Bajingan
- Bab 154 Pengawal Datang
- Bab 155 Membuatmu Benar-Benar Putus Asa
- Bab 156 Mengganti Permintaan
- Bab 157 Berhasil Mendapatkan Pekerjaan
- Bab 158 Randel Jin, Tamu yang Tak Diundang
- Bab 159 Kenapa Terlihat Tidak Asing
- Bab 160 Aku Akan Membuatmu Dipecat
- Bab 161 Kamu Dipecat
- Bab 162 Penuhi Taruhannya
- Bab 163 Ini Pernikahanku!
- Bab 164 Harus Bekerja Sama dengan Keluarga Yang
- Bab 165 Ternyata Kamu
- Bab 166 3 Hari
- Bab 167 Informasi Detail Tentang Stanley Ning
- Bab 168 Rencana Orang Jahat
- Bab 169 Tekanan dari Keluarga
- Bab 170 Jangan Ada Pemikiran Seperti Itu
- Bab 171 Bukan Tuan Rumah
- Bab 172 Kesempatan Keluarga Lin
- Bab 173 Harus Diberi Pelajaran
- Bab 174 Tidak Bisa Bergerak
- Bab 175 Ajakan Adik Sepupu
- Bab 176 Memasak Makanan Enak
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 179 Membandingkan
- Bab 180 Tidak Bisa Dibeli Hanya Karena Ingin Membelinya
- Bab 181 Satu Kali Telepon Saja
- Bab 182 Kontrak Dibatalkan
- Bab 183 Kami Akan Membertimbangkan Saranmu
- Bab 184 Membahas Kerja Sama
- Bab 185 Keluar Dari Sini
- Bab 186 Hotel Ini Tidak Akan Bertahan Lama
- Bab 187 Apa Kamu Berani Bertaruh?
- Bab 188 Perjanjian Dari Taruhan
- Bab 189 Tidak Sampai 4 Menit
- Bab 190 Kemenangan dan Kekalahan
- Bab 191 Hapus Video? Bayar!
- Bab 192 Adik Ipar Mengajak Makan Malam
- Bab 193 Tujuannya Bukan Hanya Makan Bersama
- Bab 194 Teman Biasa
- Bab 195 Aku Tidak Mau Dia Menghalangi Rencanaku
- Bab 196 Dia Bukan Malu-Malu
- Bab 197 Aku Mau Tubuhnya
- Bab 198 Rencana Guru Liu
- Bab 199 Di Luar Dugaan
- Bab 200 500 juta RMB
- Bab 201 Biar Aku Coba
- Bab 202 Sikapnya Berubah Pesat
- Bab 203 Cerita Rondo Li
- Bab 204 Kamu Harus Menemaniku
- Bab 205 Berita Pertemuan
- Bab 206 Kesempatan Terakhir
- Bab 207 Hukum Keluarga
- Bab 208 Menggantikan
- Bab 209 Jika Dia Mati, Tidak Ada yang Menghalangi Lagi
- Bab 210 Semangat Tinggi
- Bab 211 Perkemahan Musim Panas
- Bab 212 Rekan Wanita
- Bab 213 Kedua Sobat Menjadi Saingan
- Bab 214 Apa Aku Boleh Menjadi Pacarmu?
- Bab 215 Seorang Sopir?
- Bab 216 Biar Aku yang Mengurus Bahan Makanan
- Bab 217 Ada Belatung Di Sup Ini
- Bab 218 Hanya Bisa Meminta Padanya
- Bab 219 Membalas Perkataannya
- Bab 220 Bayangan Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 221 Secara Kebetulan
- Bab 222 Kecanggungan Dewi Lin
- Bab 223 Sepasang Orang yang Menjijikkan
- Bab 224 Orang Jahat Juga Ingin Wajah
- Bab 225 Apakah Menyenangkan
- Bab 226 Flavor Villa
- Bab 227 Bayar Sendiri Biayamu
- Bab 228 Perasaan Buruk
- Bab 229 Aku Tinggal Bersamanya
- Bab 230 Gesek Saja Kartunya
- Bab 231 Ternyata Hanya 1 Juta RMB
- Bab 232 Pergi Berenang
- Bab 233 Berani Melakukan Urusan Ilegal
- Bab 234 Bolehkah Aku Bertanya Padamu
- Bab 235 Saatnya Makan Malam
- Bab 236 Masalah Biaya
- Bab 237 Perlawanan Adik Ipar
- Bab 238 Terlambat Datang
- Bab 239 Kecurigaan Dewi Lin
- Bab 240 Merampok
- Bab 241 Rencana Pahlawan Gagal
- Bab 242 Alternatif
- Bab 243 Membalikkan Hitam dan Putih
- Bab 244 Apa yang Ingin Kalian Lakukan?
- Bab 245 Kalian Tidak Berkata, Jadi Biar Aku Saja
- Bab 246 Selesaikan Urusanmu Sendiri
- Bab 247 Paul Lei yang Marah
- Bab 248 Restoran Jepang
- Bab 249 Bahaya
- Bab 250 Benar-Benar Bukan Orang Sembarangan
- Bab 251 Warga Heroik
- Bab 252 Mulai Panik
- Bab 253 Hadiah Besar
- Bab 254 Perayaan Besar Semakin Dekat
- Bab 255 Sengaja Mencari Masalah
- Bab 256 Kartu Undangan yang Sederhana
- Bab 257 Kartu Undangan SVIP
- Bab 258 Jalur Untuk SVIP
- Bab 259 Acara Geng Pengemis
- Bab 260 Tidak Bersalah, Tapi Dilibatkan Juga
- Bab 261 Daftar Reputasi
- Bab 262 Tidak Membuat Perhitungan
- Bab 263 Ada Hal yang Aneh Dibalik Semua Ini!
- Bab 264 Akan Aku Pertimbangkan
- Bab 265 Reputasi Buruk
- Bab 266 Ketakutan Athar Xiao
- Bab 267 Pertanyaan Tiba-Tiba
- Bab 268 Memuji?
- Bab 269 Sikap Munafik
- Bab 270 Kesempatan
- Bab 271 Memarahi
- Bab 272 Berubah Dalam Sekejap
- Bab 273 Meminjam
- Bab 274 Glorious Hotel
- Bab 275 Direktur Bank, Liam Qiao
- Bab 276 Keadaannya Tidak Baik
- Bab 277 Kemarahan
- Bab 278 Pinjaman Tinggi
- Bab 279 Welly Gu
- Bab 280 Peran Utama Wanita
- Bab 281 Terjebak Lagi
- Bab 282 Dragon Entertainment
- Bab 283 Menghukum
- Bab 284 Keluarga Qin yang Bermasalah
- Bab 285 Bertemu dengan Henky Qin Lagi
- Bab 286 Gosip
- Bab 287 Keluarga Qin, Bangkrut
- Bab 288 Henky Qin yang Menyedihkan
- Bab 289 Alat Kecantikan Suyan
- Bab 290 Raja Menyulitkan Orang Lain
- Bab 291 Untung Besar
- Bab 292 Menyelidiki
- Bab 293 Petunjuk
- Bab 294 Kebenarannya
- Bab 295 Mempersiapkan Sebuah Drama
- Bab 296 Tidak Bisa Membedakan yang Benar dan Salah
- Bab 297 Berpisah
- Bab 298 Melakukan Segala Cara
- Bab 299 Berita Buruk
- Bab 300 Warisan
- Bab 301 Buku Rahasia
- Bab 302 Senjata Makan Tuan
- Bab 303 Balas Dendam yang Terencana
- Bab 304 Pertemuan Rahasia
- Bab 305 Kesetiaan
- Bab 306 Rejeki Nomplok
- Bab 307 Berkembang Pesat
- Bab 308 Nyonya Besar Lin Datang
- Bab 309 Melawan Nyonya Besar Lin dengan Akal
- Bab 310 Pencuri
- Bab 311 Seribu Satu Alasan
- Bab 312 Pertunjukan Bagus
- Bab 313 Terpancing
- Bab 314 Pertunjukkan Dimulai
- Bab 315 Ali, Si Raja Judi
- Bab 316 Andre Lin Berjudi
- Bab 317 Kalah dalam Jumlah Besar
- Bab 318 Hutang Judi
- Bab 319 Drag Wang
- Bab 320 Permohonan
- Bab 321 Diego Wang
- Bab 322 Pembagian Tingkatan
- Bab 323 Dani Luo
- Bab 324 Memukul
- Bab 325 Menyesal
- Bab 326 Satu Hati
- Bab 327 Tak Berdaya
- Bab 328 Profesional
- Bab 329 Menaikkan Harga
- Bab 330 Penipuan
- Bab 321 Tidak Takut
- Bab 332 Bertarung
- Bab 333 Memanggil Orang
- Bab 334 Perbedaan
- Bab 335 Manager Black Beard
- Bab 336 Berdiskusi
- Bab 337 Rencana Penantangan
- Bab 338 Rainbow Happy Valley
- Bab 339 Permainan Menembak
- Bab 340 Taruhan yang Tak Tahu Malu
- Bab 341 Apakah Sudah Pasti Kalah?
- Bab 342 Menang Telak
- Bab 343 Rusak
- Bab 344 Water Bridge
- Bab 345 Secara Besar-besaran
- Bab 346 Rencana Penantangan
- Bab 347 Dodo Huang
- Bab 348 Bertarung Lagi
- Bab 349 Merasa Takjub
- Bab 350 Membuat Iklan
- Bab 351 Mencari Masalah
- Bab 352 Difitnah
- Bab 353 Datang dan Melawan
- Bab 354 Melawan Razor
- Bab 355 Pembunuhan
- Bab 356 Kedatangan Diego Wang
- Bab 357 Jebakan
- Bab 358 Harga Saham Merosot Drastis
- Bab 359 Leticia Lin Telah Pulang
- Bab 360 Perlombaan Bela Diri
- Bab 361 Mengurusi Masalah Orang
- Bab 362 Peraturan Tersembunyi Perlombaan
- Bab 363 Teknik Yang Memalukan
- Bab 364 Mengubah Peraturan
- Bab 365 Malam Pertandingan Dimulai
- Bab 366 Topan Menjelang Pertandingan
- Bab 367 Dijebak
- Bab 368 Satu Kekuatan Besar Mengalahkan Sepuluh Kungfu Master
- Bab 369 Pertarungan Final
- Bab 370 Leopard yang Tidak Biasa
- Bab 371 Momen Highlight!
- Bab 372 Ajakan Dino Chen
- Bab 374 Kemampuan Dino Chen
- Bab 375 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 376 Lihatlah Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 377 Bekerjasama Dengan Keluarga Huang
- Bab 378 Ning's Corp Yang Besar
- Bab 379 Bertemu Dengan Merry Lin
- Bab 380 Kota Shanghai
- Bab 381 Kejahatan Teknologi
- Bab 382 Bertemu Korban Lainnya
- Bab 383 Melapor Pada Polisi
- Bab 384 Kembalinya Kepala Pengurus Rumah
- Bab 385 Kemenangan Stanley Ning (Tamat)