My Enchanting Guy - Bab 339 Permainan Menembak

Lelaki berotot ini benar-benar tidak merasa kalau menyela barisan itu adalah perbuatan yang salah, dia malah mulai menggoda Dewi Lin.

“Hei! Kamu ingin berbuat apa?”

“Kamu sudah menyela barisan, itu sudah tidak benar, masih ingin menyentuh sembarangan?”

Stanley Ning juga sudah tidak tahan lagi, dan langsung berdiri menghampirinya, dan berkata dengan suara dingin padanya.

“Kenapa, bocah, kamu ingin bertengkar?”

Lelaki berotot itu setelah melihat Stanley Ning sangat kurus dan kecil, dia merasa kalau Stanley Ning hanya ingin mencari muka di depan pacarnya. Jadi dia langsung menunjuk Stanley Ning dengan sombong dan berkata dengan suara keras padanya.

“Hah? Bertengkar? Kamu tidak cocok untuk menjadi lawanku.”

Stanley Ning tertawa dingin saja, dan merendahkannya sambil berkata begitu.

“Bocah, aku lihat kulitmu gatal sekali ya!”

Lelaki berotot itu, setelah mendengar perkataan Stanley Ning, langsung menjadi sangat marah, dan langsung menggunakan tinjunya untuk memukuli Stanley Ning.

“Huh! Memang harus diajari dengan baik dulu!”

Terhadap kemampuan bela diri Stanley Ning itu, Dewi Lin juga sudah terbiasa. Jadi, dia juga sudah tidak khawatir lagi, malah dia dengan marah menyuruh Stanley Ning untuk menghajar lelaki berotot ini.

“Baik, aku juga merasa orang ini harus diajari dengan baik dulu!”

Stanley Ning menganggukkan kepalanya.

Terhadap orang yang sembarangan seperti ini, dan sembarangan memukuli orang juga, Stanley Ning pasti tak akan sungkan lagi. Hari ini, kalau bukan Stanley Ning yang berhadapan dengannya, takutnya mereka sudah disela barisannya dan juga dipukuli oleh lelaki berotot itu.

“Apa? Mau mengajariku?”

“Bocah, kamu sedang bermimpi ya!”

Lelaki berotot itu setelah mendengar perkataan Stanley Ning langsung tertawa terkekeh-kekeh, dia langsung mengangkat tinjunya dan memukul ke arah Stanley Ning dengan sangat keras.

“Wah, kuat juga!”

Stanley Ning mengernyitkan dahinya, dan melihat kalau menerima pukulan ini, wajahnya pasti akan membiru dan bengkak. Bahkan, takutnya giginya pun akan rontok juga.

“Berhenti sajalah!”

Stanley Ning mengeluarkan tangannya untuk menahan tinju dari lelaki berotot itu. Dan berhasil membuatnya tak bisa maju ke depan lagi. Lalu, dia langsung membalas serangan lelaki berotot itu dengan menamparnya, sampai hidungnya keluar darah.

“Sialan, kamu berani memukuliku!”

Lelaki berotot itu memegang hidungnya, dan memarahi Stanley Ning.

“Kamu kalau masih berani berkata dengan tak benar, aku akan memukulimu lagi!”

Stanley Ning berkata dengan nada dingin.

“Kamu.......”

Lelaki berotot itu mengelap darah yang keluar dari hidungnya, kegarangannya berkurang, dan tidak berani maju lagi.

“Heh! Aku tak menyangka ternyata kamu penakut, aku salah menilaimu!”

Saat melihat lelaki berotot itu dipukuli Stanley Ning sampai takut, pacar yang berada di sampingnya langsung berbalik badan dan pergi.

“Aih...Jangan pergi!”

“Bocah, kamu tunggu saja!”

Lelaki berotot itu saat melihat hal seperti itu, langsung menjadi sangat marah, dan memelototi Stanley Ning dengan ganas, dia sangat mengingat dendamnya pada Stanley Ning.

“Cih! Kamu mau memelototi sampai matamu keluar juga tak ada gunanya!”

Dewi Lin memutar bola matanya, dan bersama Stanley Ning membeli tiket itu, akhirnya berhasil masuk ke taman hiburan itu.

“Jalan, jalan, jalan, Kakak ipar ayo jalan, di sana ada Boom Boom Car, aku dari dulu sangat ingin bermain ini!”

Saat masuk ke dalam taman hiburan itu, Dewi Lin langsung melihat ke arah Boom Boom Car itu, jadi dia menarik Stanley Ning dan menyuruhnya untuk menemaninya bermain.

“Iya, iya, tunggu aku!”

Stanley Ning dan Dewi Lin masing-masing mengendarai satu mobil dan bersama dengan pengunjung lain saling menabrakkan mobilnya.

“Kakak ipar, maju, hantam saja, tabrak mereka! Mobil merah itu!”

Dengan kemampuan mengendarainya yang sangat tinggi itu, di tempat arena yang kecil itu, Stanley Ning terus melindungi Dewi Lin, dan terus mengikuti perintah dari Dewi Lin, menyerang mobil mana, menyerang ke arah mana dan lain-lain.

“Baiklah, kita hantam mobil itu sampai keluar!”

Stanley Ning memutar setir mobilnya dan langsung menargetkan mobil merah yang kasihan itu, dan akhirnya ditabrak sampai keluar.

Karena kombinasi sadis dari Stanley Ning dan Dewi Lin, dengan cepat, pengunjung lain langsung bermain di daerah yang lain, dan membiarkan Stanley Ning dan Dewi Lin bermain di samping.

“Sudahlah, kakak ipar, kita pergi saja, bermain yang lain saja!”

Saat melihat pengunjung lain yang ketakutan, Dewi Lin juga merasa canggung, dan dengan tidak enak hati menarik Stanley Ning dan bermain permainan lain.

“Aih, kakak ipar, kamu coba lihat, permainan menembak itu, hadiahnya sangat banyak!”

Setelah bermain boom boom car itu, Dewi Lin berkeliling beberapa saat, dan melihat permainan menembak.

“Baiklah, kita pergi menembak saja!”

Stanley Ning hari ini hanya bisa mengikuti Dewi Lin saja, dia berkata apa, dia akan menemaninya bermain apa.

“Aih, kakak ipar, kamu lihat, orang itu lagi!”

Stanley Ning baru saja membeli tiket dari permainan menembak itu, Dewi Lin langsung memanggilnya. Jadi Stanley Ning melihat ke arah yang ditunjuk oleh Dewi Lin, dan menemukan bahwa ada lelaki berotot itu lagi.

Orang ini, wajahnya memang lumayan tampan, dalam setengah jam saja, sudah mendapatkan wanita baru lagi di tempat hiburan ini. Dia berlagak di samping orang, dan berlagak mengajari perempuan itu cara bermainnya:

“Hehehe, Lili, aku bilang padamu, aku sebelumnya adalah penembak jitu di dalam tentara, tembakanku selalu kena, tembak ke mana selalu kena, hari ini, kamu bilang saja ingin hadiah apa, aku akan memenangkannya untukmu!”

Lelaki berotot itu berlagak di samping perempuan yang bernama “Lili” itu.

“Oh? Benarkah? Kalau begitu aku menginginkan beruang yang paling besar itu!”

Lili juga tidak sungkan lagi, dan langsung menginginkan beruang besar dengan poin paling banyak itu.

“Kakak ipar, kamu cepat lihat, beruang besar itu bagus sekali, apakah kita bisa mendapatkannya?”

Saat ini, Dewi Lin juga tertarik terhadap beruang besar itu. Dengan tatapan penuh kegirangan dia berkata pada Stanley Ning.

“Tentu saja boleh, kita coba saja!”

Stanley Ning tentu saja tak akan menolaknya.

“Eh? Aku kira siapa, ternyata itu bocah tadi!”

Saat ini, lelaki berotot itu juga mendengarkan suara Stanley Ning dan berbalik kepalanya sambil meledeknya.

“Aiyo? Aku kira siapa, ternyata simpanse tadi ya!”

“Kebun binatang di sebelah itu lupa ditutup ya pintunya, kenapa kamu bisa lari keluar?”

Stanley Ning juga tidak mau mengalah, dan berbalik untuk meledek lelaki berotot itu, dia mengatainya dengan simpanse besar tak berotak.

“Kamu!”

“Sampah, kalau kamu laki-laki kita juga harus bermain olahraga yang sesuai, jangan bermain Boom Boom Car saja, main permainan menembak ini saja, mari kita beradu!”

Lelaki berotot itu tak bisa mengalahkan Stanley Ning dalam adu mulut, jadi dia langsung mengajak Stanley Ning untuk bertanding menembak.

“Heh, siapa takut, aku seorang manusia, masih bisa takut dengan simpanse besar?”

Stanley Ning tertawa dingin dan berkata padanya.

“Brengsek, kamu jangan sombong dulu!”

“Menang kalahnya juga ada taruhannya dong, siapa yang kalah harus memberikan wanitanya kepada yang menang, apakah kamu berani?”

Lelaki berotot itu saat melihat Dewi Lin begitu cantik, dia langsung berpikiran macam-macam. Dia langsung menyarankan bahwa siapapun yang kalah, harus memberikan wanitanya ke yang menang.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
5 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu