Hidden Son-in-Law - Bab 94 Melepaskan Orang?

Martin Bai yang berada di samping menghela nafas, perasaannya semakin tidak tenang. Dia selalu merasa dirinya seperti melewatkan sesuatu. Morgan Chen itu pasti tidak semudah itu.

Pada saat ini ponsel Sumarlin Lee berdering.

"Putraku, panggilan dari pamanmu. Sepertinya dia sudah menangkap pria brengsek itu." Sumarlin Lee tersenyum puas sambil melirik pada layar yang menyala.

"Ibu cepat menjawabnya, segera menyuruh paman untuk membawa pria brengsek itu kembali!" David Bai berkata dengan semangat. Dia sudah tidak sabar untuk melihat permohonan Morgan Chen."

"Baik, ibu akan mengangkatnya sekarang." Sumarlin Lee tersenyum sambil menekan tombol jawab.

"Sumarlin Lee!" Terdengar suara Danny Lee sambil menggertakkan giginya.

"Danny Lee mengapa kamu masih belum membawa pria brengsek itu kemari? Putraku masing menunggu untuk menghancurkan tulangnya." Sumarlin Lee sama sekali tidak mendengar perkataan Danny Lee yang aneh dan dia masih berbicara dengan lugas.

Danny Lee sangat marah. Dia masih ingin meminta putranya untuk menghancurkan tulang orang. Tetapi masing beruntung jika putramu hanya dihancurkan tulangnya saja.

"Sumarlin Lee, sekarang juga kamu datang ke Jin Ling Hotel." Danny Lee menekan rasa amarah pada dadanya dan berkata dengan tenang.

"Untuk apa pergi ke Jin Ling Hotel?" Aku masih ingin di rumah sakit untuk menjaga David. Kamu segera bawa orangnya kemari saja." Sumarlin Lee memerintah dengan lugas.

Danny Lee menggertakkan giginya berkata: "aku tidak ingin ke rumah sakit. Kamu segera bawa putramu datang kemari. Jika tidak aku akan melepaskannya!"

Setelah selesai berbicara, Danny Lee memutuskan panggilannya. Tentu saja dia tidak boleh memberitahu Sumarlin Lee bahwa kakinya sudah dipotong. Jika begitu, tanpa berpikir panjang pasti Sumarlin Lee akan membawa David Bai kabur.

"Apa? Melepaskan orangnya?! Danny Lee apa maksudmu? Apakah kamu sudah tidak ingin melakukannya?" Sumarlin Lee menjerit.

"Tut, tut, tut."

Melihat Danny Lee memutuskan panggilannya, Sumarlin Lee pun marah hingga wajahnya membiru.

"Ibu, apa yang terjadi? Jangan-jangan Paman Lee gagal?" David Bai bertanya dengan tidak tenang.

Sumarlin Lee menggelengkan kepalanya berkata: "sepertinya tidak. Tetapi Danny Lee pria tua itu menyuruhku membawamu ke sana jika tidak dia pasti akan melepaskan pria brengsek tersebut."

"Baik, kalau begitu ayo pergi ke hotel. Intinya aku hari ini harus membunuh pria brengsek itu." David Bai menggertakkan giginya. Dia sama sekali tidak berpikir kemungkinan bahwa Danny Lee akan gagal.

"Jangan pergi! Dia kemungkinan sudah dikontrol oleh Morgan Chen itu." Melainkan Martin Bai yang merasakan ada sesuatu yang tidak benar dan mengeluarkan suara memperingatkan mereka.

Lebih baik Martin Bai tidak berbicara. Begitu dia berbicara, membuat Sumarlin Lee semakin tidak senang.

"Martin Bai jika kamu takut, kamu boleh tidak pergi. Kami berdua saja yang pergi. Lagipula putra kita ini tidak mengharapkanmu." Sumarlin Lee mengejek.

"Sembarangan! Apakah kamu tidak berpikir jika Danny Lee memang berhasil mengapa dia tidak membawa orang tersebut kemari melainkan menyuruh kalian pergi ke sana?" Martin Bai berteriak.

"Heh, maksudmu itu Danny Lee mengkhianati aku?" Sumarlin Lee tersenyum berkata: "aku benar-benar tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Kami Keluarga Lee sudah memelihara Danny Lee selama 30 tahun. Kami sudah menghabiskan banyak uang dari sejak awal dia datang hingga sekarang. Kami sudah menghabiskan tiga hingga empat ratus juta! Jika dia berani mengkhianati Keluarga Lee, dia harus berhadapan dengan pembunuh terhandal Keluarga Lee yang lain. Pada saat itu dia hanya memiliki satu hasil akhir, yaitu mati!"

"Tetapi...."

Martin Bai masih ingin berbicara tetapi Sumarlin Lee segera memberes-bereskan barang, dan berdiri. Sebelum pergi dia dengan nada mengejek berkata: "Martin Bai, akhirnya aku sudah melihatnya dengan jelas bahwa kamu adalah pria yang tidak memiliki nyali! Kamu lihat saja kali ini bagaimana aku membantu putraku menyelesaikan masalah ini!"

Lima belas menit kemudian, Sumarlin Lee membawa David Bai datang ke Jin Ling Hotel. Martin Bai juga mengikutinya dari belakang.

Begitu masuk ke dalam ruangan, David Bai melihat Morgan Chen yang sedang minum teh dengan santai.

Seketika tatapan David Bai di penuhi dengan amarah. Hampir saja dia meninggal di rumah sakit karena kesakitan tetapi pria brengsek ini bisa minum teh di sini dengan santai!

"Putraku, apakah orang ini yang menyuruh orang memotong tanganmu?" Sumarlin Lee menunjuk Morgan Chen dan berbicara dengan dingin.

"Ibu, betul adalah dia!" David Bai menggertakkan giginya.

Seketika wajah Sumarlin Lee menjadi muram. Tanpa berbasa basi dia melangkah ke depan Morgan Chen, mengangkat tangan dan bersiap-siap menampar Morgan Chen.

Tetapi baru saja dia mengangkat tangannya, tangan dia sudah ditahan.

"Martin Bai! Apa yang sedang kamu lakukan!" Sumarlin Lee semakin marah begitu melihat suaminya yang menahan tangannya.

"Plak!"

Martin Bai murka dan menampar wajah Sumarlin Lee.

"Wanita gila! Kamu ingin membuat onar hingga kapan?!"

Sumarlin Lee menangkup wajahnya dan memberikan tatapan tidak percaya. Mengapa hingga saat ini pun Martin Bai masih ingin menamparnya?

"Kak Teddy, mengapa Anda bisa berada di sini?" Pada saat ini akhirnya David Bai menyadari keberadaan Teddy Yang dan Jarvis Phang di sudut ruangan. Mengapa Teddy Yang bisa berada di sini? Lalu mengapa dia bisa dengan tenang menatap Morgan Chen yang sedang minum teh di sana? Apakah dia tidak ingin membalaskan dendam Jimmie Yang?

Seketika muncul sebuah pemikiran yang mengerikan pada otak David Bai. Orang yang datang dari Changzhou ini pasti bukan orang desa!

"Tuan Muda Yang!" Sumarlin Lee juga tertegun. Dia pernah mendengar sebutan Tuan Muda Teddy Yang, David Bai bisa menjadi hari ini juga karena mendapat bantuan dari Teddy Yang.

"David Bai, hebat juga ya kamu!" Teddy Yang dengan tatapan menggelap menatap David Bai dan berbicara dengan dingin.

"Kak Teddy, apa.....apa maksud Anda?" David Bai tersenyum kering sambil berbicara.

"Masih berpura-pura!" Teddy Yang berteriak marah dan berkata dengan dingin: "tadi kamu yang mencari orang untuk mencari keributan kepada Tuan Muda Chen?!"

Duar! David Bai merasa otaknya sudah meledak. Apakah dia tidak salah mendengar?

Tuan Muda Chen!

Teddy Yang memanggil orang desa ini Tuan Muda Chen!

Seketika wajah Sumarlin Lee juga memucat. Dia akhirnya mengerti mengapa tadi Martin Bai ingin menamparnya. Dan juga Danny Lee, Danny Lee yang dia jamin tidak akan mengkhianatinya itu pun sudah tidak terlihat sejak awal dia masuk!

"Kak Teddy, aku....aku...." David Bai tergagap, dia tidak berani menyinggung Teddy Yang dan dia sudah tidak dapat membayangkan latar belakang Morgan Chen.

"Tuan Muda Chen bagaimana Anda ingin mengurusi si bodoh ini?" Teddy Yang mengalihkan padangannya kepada Morgan Chen. Nyawa David Bai ada di tangan Morgan Chen. Hanya dengan satu ucapan Morgan Chen, dia sudah dapat mengambil nyawa David Bai.

"Apakah kamu rela satu tanganmu itu dipotong?" Morgan Chen menatap David Bai dengan tenang dan berkata dengan datar.

"Tuan Muda Chen, aku.....aku rela....." David Bai menghapus keringat dinginnya dan berkata dengan gagap.

"Rela?" Morgan Chen tertawa dan segera menghilangkan senyumannya: "jika kamu rela mengapa kamu menyuruh orang kemari?!"

Seketika David Bai merasa tekanan yang berat jatuh dari atas langit yang membuat dia terjatuh di lantai dan ketakutan hingga tidak bisa berbicara.

"Tuan Muda Chen, aku yang menyuruhnya, ini tidak ada hubungannya dengan putraku. Tolong lepaskan putraku." Sumarlin Lee segera berlutut di depan Morgan Chen dan memohon dengan sedih, tidak ada lagi nada bicara yang sombong itu.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu