Hidden Son-in-Law - Bab 726 Marah!

Hawk adalah seorang ahli pedang. Meskipun tidak ada pedang, mengganti dengan lengan, mengembangkan kemampuan yang hebat, terakhir dengan jurusnya memenangkan pertandingan, masuk ke 16 besar.

Hawk dengan tubuhnya yang terluka, kembali ke kursi penonton. Tiga Sila segera menghampiri untuk memapahnya.

"Hawk, kamu benar-benar hebat. Selamat!"

Tiga Sila tidak bisa menahan diri untuk memuji. Sampai terakhir Jurus Membelah Gunung itu, benar-benar terlalu hebat.

"Hawk, selamat!"

Thomas juga segera memapah Hawk duduk.

"Bagaimana? Mau pergi berobat tidak?"

Morgan Chen mengerutkan dahi, menatap luka Hawk dan segera bertanya.

"Tidak apa-apa. Setelah Tiga Sila selesai bertanding baru obati, juga tidak terlambat!"

Hawk menggelengkan kepala, menandakan tidak apa-apa. Dia memang tidak terluka berat, hanya dalam pertandingan, terlalu memboroskan tenaga dan energi saja, membuatnya tidak bisa mengerahkan tenaga.

Dia menang kali ini. Dalam pertandingan berikutnya, dia akan bertarung dengan Arwet Zuo. Arwet Zuo di pertandingan sebelumnya membunuh lawan.

Keadaan sedikit genting. Hawk harus menggunakan waktu tercepatnya untuk mengembalikan energinya untuk menghadapi Arwet Zuo. Selain itu pertandingan Tiga Sila masih belum dimulai, bagaimana dia bisa pergi.

Mendengar perkataan Hawk, Morgan Chen tidak mengatakan apapun lagi. Juga tidak berpesan lagi kepada Tiga Sila.

Di sisi lain, Yosef Hong berpesan kepada Wesley, "Ingat lawanmu adalah Morgan. Tapi menarik dari pelajaran sebelumnya, jangan besar hati juga."

"Tenang saja, guru!"

Mata Wesley memancarkan aura membunuh dan berkata pelan, "Bagaimana aku bisa melakukan kembali kesalahan Mesir dan Baka. Biksu China itu, aku pasti akan mengalahkan dia, untuk menghapus penghinaan kepada guru dulu!" dia ingin mengalahkan Tiga Sila, lalu langsung bertanding dengan Morgan Chen. Membuktikan kemampuannya dengan berhasil membunuh Morgan Chen.

Pertandingan di atas ring belum mulai, kharisma Wesley sudah naik sampai tingkat yang mengerikan. Saat ini dia bagaikan dewa perang yang habis pulang dari perang, aura membunuhnya memenuhi segala sisi.

Begitu Tiga Sila muncul, matanya langsung terarah ke arah Tiga Sila. Auranya diam-diam mengunci Tiga Sila. Saat ini Wesley hanya ada satu pemikiran, yaitu mengalahkan Tiga Sila atau membunuhnya.

"Kamu adalah biksu dari China, Tiga Sila? Hari ini tujuanku adalah untuk membalaskan penghinaan yang diterima guruku. Pertandingan masih belum mulai. Kalau kamu berlutut dan memohon padaku, maka aku akan mengampunimu!"

Wesley bicara dengan kharisma yang penuh, bahkan bisa dibilang sikapnya sekarang sangatlah sombong.

Bagi Wesley, tujuannya kali ini adalah untuk membalas penghinaan gurunya. Kalau Tiga Sila dari China ini inisiatif mengaku kalah, maka hasilnya akan lebih baik daripada membunuh Tiga Sila.

"Aku tidak tertarik pada permainan ini. Tapi kalau kamu mau membuatku menjadi kemaluan bagi kungfu China, maka kamu sudah salah rencana. Selain itu kamu adalah musuh Morgan. Aku tidak akan membiarkanmu berhasil!"

Meskipun Tiga Sila adalah murid dari dunia Buddha, tapi sangat jarang marah. Sekarang melihat sikap Wesley itu, dia sangat marah. Dia pasti akan menghadapi pertandingan ini dengan serius.

"Dasar tidak tahu diri. Kalau begitu kamu sudah boleh mati!"

Tiga Sila menyipitkan mata, dan matanya terlihat jahat.

"Pertandingan resmi... Dimulai!"

Melihat dua orang itu mulai berdebat sebelum pertandingan dimulai, wasit merasa kehabisan kata-kata dan langsung memilih untuk mengumumkan perlombaan dimulai, daripada muncul pertandingan hidup dan mati lagi.

"Mati saja!"

Wesley teriak kencang dan kecepatannya langsung mencapai yang paling cepat, meninggalkan sebuah bayangan di tempat asal berdirinya.

Dia memutuskan untuk membunuh Tiga Sila dalam waktu tercepat untuk membuat terkejut orang-orang.

Hanya saja Tiga Sila juga bukan mudah dikalahkan. Kemampuan kungfunya bisa dibilang adalah jenius di antara jenius. Hanya saja dia tidak tertarik terhadap ini, tapi meskipun begitu juga tidak mudah dikalahkan.

Saat ini kharismanya tidak lebih kurang dari Wesley. Mereka berdua seketika bertarung, masing-masing menunjukkan jurus andalan mereka. Seketika tidak ada yang kelihatan menonjol.

Hanya saja adegan ini tidak bertahan lama. Wesley sudah sangat giat berlatih kungfu, Tiga Sila tetap tidak dapat mempertahankan diri.

Setelah bertarung beberapa jurus, Wesley memberikan tonjokannya. Tiga Sila tidak menahan tonjokan itu dan mundur dengan cepat ke belakang.

Morgan Chen, Tiga Sila, Thomas, bahkan Christ Wu yang berada di kursi penonton juga deg-degan.

Wesley tahu peraturan pertandingan, jadi tidak maju untuk membunuh Tiga Sila.

Saat ini wasit di atas ring, ingin memeriksa luka Tiga Sila, tapi tidak disangka Tiga Sila langsung berdiri.

Wajah Tiga Sila pucat dan darah mengalir dari bibirnya. Tonjokan Wesley tadi, meskipun sudah mengurangi sebagian kekuatan, tapi tetap masuk ke dalam tubuh, menimbulkan luka di dalam tubuh.

"Tiga Sila jangan memaksakan diri, mengaku kalah saja!"

Morgan Chen yang berada di kursi penonton tanpa bisa menahan diri mengingatkan. Dia tidak ingin Tiga Sila mati demi dirinya.

Dari pertarungan yang singkat tadi, dapat terlihat Tiga Sila bukanlah lawan Wesley. Saat ini Tiga Sila sudah terluka dan berdarah. Kalau terus bertarung lagi, maka pasti akan terjadi kecelakaan.

"Bro, jangan khawatir. Meskipun aku tidak lebih jago darimu, tapi menyerah bukanlah sifatku!"

Tiga Sila tersenyum. Kelihatannya tetap seperti tampang tidak serius biasanya. Hanya saja di hatinya terdapat perasaan tidak sudi.

Baru saja selesai bicara, Tiga Sila langsung bergerak. Dia inisiatif menyerang Wesley.

Hanya saja Tiga Sila sudah terluka dan bukanlah lawan dari Wesley. Sekali lagi diserang oleh Wesley, tulang rusuknya langsung patah dan dia memuntahkan darah.

"Tiga Sila!"

Morgan Chen teriak kencang. Thomas, Hawk, bahkan Christ Wu juga ikut berdiri. Melihat keadaan Tiga Sila, Morgan Chen dan yang lainnya mengepalkan tangan erat-erat.

Tiga Sila tidak menjawab, bibirnya terus mengalirkan darah. Saat ini dia sudah tidak mempunyai kemampuan bertarung lagi. Bahkan berdiri saja tidak bisa.

"Menyerah saja!"

Wasit berkata satu kalimat pada Tiga Sila, lalu tidak menunggu jawaban dari Tiga Sila dan langsung mengumumkan hasil pertandingan.

"Pertandingan sudah berakhir. Wesley menang?"

Mendengar pengumuman dari wasit, Tiga Sila bergerak dan sekali lagi menarik lukanya. Dia sedikit tidak sudi, tidak sudi kalah dari Wesley.

Hanya saja pertandingan sudah berakhir. Meskipun tidak sudi, juga tidak bisa dilanjutkan lagi.

"Huh, tidak disangka sampah sepertimu masih punya sedikit kemampuan juga. Berterima kasihlah padaku, berterima kasih karena aku tidak mengerahkan kemampuan penuh!"

Wesley berkata dari kejauhan. Dia sedikit menyesal. Awalnya dia ingin langsung membunuh lawan hanya dengan satu tinju saja. Namun tidak disangka nyawa Tiga Sila begitu kuat.

"Kamu..."

Perkataan Wesley seperti pisau yang terus menusuk batas kesabaran Tiga Sila. Saat ini api kemarahan memenuhi hati, bahkan bicara saja tidak lancar. Mungkin karena lukanya terlalu parah atau karena perkataan Wesley, Tiga Sila langsung pingsan.

Melihat Tiga Sila langsung pingsan, hati Morgan Chen bergetar. Kepalan tangannya langsung menggebrak meja.

"Morgan, tenang saja. Sampah itu masih belum mati. Aku membiarkan dia hidup. Bagi sampah seperti itu, aku tidak perlu menggunakan kemampuanku!"

Wesley menggertak dengan aura membunuh ke arah Morgan Chen yang berada di kejauhan, "Kamu nikmati baik-baik hidupmu yang singkat ini. Setelah bertemu denganku, aku akan membuat keadaanmu lebih mengenaskan daripada dia. Aku mau membuktikkan dengan ini, anak kungfu di China adalah sekelompok sampah!"

"Benarkah? Sekarang aku bisa memberitahumu, kamu sudah membuatku marah. Aku tidak akan membuatmu mati dengan begitu mudah. Aku akan membuatmu lebih menderita daripada mati. Penderitaan Tiga Sila, aku akan membalas 10 kali lipat kepadamu!"

Morgan Chen sangat jarang bicara begitu banyak. Wesley sudah benar-benar membuatnya marah. Melihat tampang Tiga Sila yang pingsan, aura membunuh Morgan Chen bahkan sudah mencapai langit.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu