Hidden Son-in-Law - Bab 245 Orang Terkaya Membawa Untuk Melihat Rumah

"Lalu kenapa dengan berhutang budi?" Eileen membantahnya, "Orang biasa jika ingin berhutang budi kepada orang hebat seperti Direktur Shen saja juga tidak punya cara, pecundang ini bisa berhutang budi kepada direktur SHen itu adalah kehormatan baginya."

"Kamu....." Eileen yang menganggap seharusnya ini membuat amarah Kendro menaik, baginya, Morgan dan Hugo pasti punya permainan yang lebih kelas atas lagi, permainan seperti itu sekalipun sebuah hutang budi kecil saja juga sangatlah penting, dia tidak ingin dirinya sendiri dan membuat Morgan berhutang kepada Hugo.

"Kenapa? Kendro, aku beritahu kamu, aku pasti akan menerima rumah ini!"

"Tidak boleh pergi!" Melihat Eileen akan mencari Hugo lagi, Kendro panik dan menarik Eileen.

"Lepaskan!"

Eileen marah.

"Tidak, rumah itu, kamu tidak boleh ambil!"

Pertengkaran mereka berdua tentu saja mengundang perhatian dari Hugo dan orang-orang lainnya.

Lancy juga sedikit tidak berdaya, dia tahu hubungan Hugo dan Morgan, jadi dia mengerti bahwa Hugo memberikan Kendro dan Eileen rumah sama sekali tidak punya maksud lain, hanya memberi muka kepada Morgan saja.

Hugo lalu menatapi Morgan, maksud awalnya bukan seperti ini, mengapa Kendro dan Eileen malah ribut?

"Ayah."

Morgan berjalan kesamping Kendro, dia berkata sambil tersenyum, "Jika Direktur Shen memberikan rumah kepadamu dan ibu, maka kalian terima saja."

Sedikit atau banyak, Morgan bisa menebak pemikiran Kendro, disamping terharu, dia juga sedikit tidak berdaya, Kendro tidak tahu bagaimana hubungan Morgan dengan Hugo, sama sekali tidak bisa dipungkiri dengan sebuah rumah yang senilai 30 juta rmb saja.

Itu adalah pertimbangan berlebihan dari Kendro.

"Morgan, kamu dan Direktur Shen?" Kendro sedikit khawatir, dia takut ini akan berdampak pada Morgan.

Morgan mengelengkan kepalanya, "Ayah, hubungan aku dan Direktur Shen sedikit lebih dalam daripada yang Anda bayangkan."

"Baiklah kalau begitu." Kendro menghempaskan nafas dalam-dalam, Morgan sudah berkata seperti itu, dirinya juga tidak perlu mengatakan apapun lagi.

"Direktur Shen, kita pergi lihat rumah saja." Eileen berjalan kedepan Hugo dan berkata dengan penuh harapan.

Rumah seluas 200 meter persegi dan adalah pemukiman kelas tinggi, sekalipun Roy, dia juga tidak punya tempat tinggal yang begitu bagus.

"Baik." Hugo tersenyum, namun didalam hatinya sedikit merendah.

Benar-benar berpenglihatan dangkal, sebuah rumah 200 meter persegi saja sudah bisa membuat Eileen bersikap seperti begini.

Bagaimana jika Eileen tahu bahwa menantu yang tidak dipandangnya ini sudah mempunyai sebuah villa yang luasnya lebih dari seribu meter pergi dipuncak gunung sejak lama, apa jadinya ekspresinya nanti.

Setelah keluar, Kendro dan Eileen berada diantara tatapan iri para pegawai dan naik keatas Roll-Royce milik Hugo.

Sedangkan Morgan malah berjalan kedepan sebuah mobil Audi, dan mengeluarkan kunci mobil.

Adegan ini membuat banyak karyawan Hugo kaget.

Anak muda yang bisa begitu diperlakukan baik oleh Hugo hanya mengendarai mobil Audi yang seharga 1 miliar lebih saja?!

Level mobil ini bahkan tidak senilai setengah dari mobil mereka.

Para karyawan Hugo merasa tidak percaya, mereka awalnya mengira bahwa Morgan seharusnya adalah orang hebat selevel Hugo, paling lemahnya juga adalah seorang anak orang kaya.

Orang seperti itu setidaknya mempunyai mobil yang bagus, jangan bilang mobil balap ratusan juta rmb, namun setidaknya adalah Ferrari ataupun Mercedez benz s600 kan, namun Morgan malah hanya mengendarai sebuah Audi seharga 500 ribu rmb atau sekitar satu miliar rupiah saja.

Berpura-pura miskin!

Pasti berpura-pura!

Yang pasti mereka pasti tidak mau percaya orang yang bisa begitu diperlakukan baik oleh Hugo hanya mempunyai mobil seharga 500 ribu Rmb saja.

Melihat ekspresi kaget dari semua orang, Lucas tersenyum masam, dia berpikir dalam hati, sudah cukup baik jika Morgan hari ini membawa Audi, kalian semua belum pernah lihat pertama kali Morgan kesini hanya dengan sepeda listrik.

Bos Hugo datang membawa orang untuk melihat rumah adalah pertama kali dalam sejarah di seluruh Gunung Yuquan.

Seluruh karyawan di pemukiman elite ini keluar dan menyambut Hugo.

Eileen sangatlah bangga dan merasa senang, dia sudah hidup selama ini dan tidak pernah sebegitu bangganya.

Datang membeli sebuah rumah saja bisa membuat orang terkaya di Changzhou menemaninya, diseluruh Changzhouada berapa banyak orang yang bisa menikmatinya?

Dibandingkan dengan Eileen, Kendro terlihat lebih tenang, namun dia juga sedikit tegang.

Disamping itu, dia merasa bahwa 3 tahun yang lalu membiarkan Morgan menikah ke keluarga Xia adalah sebuah keputusannya yang paling benar.

Jika tidak ada Morgan, jangankan Hugo menemani untuk melihat kamar, bahkan mau masuk ke dalam pintu besar Gunung Yuquan saja juga jadi masalah.

Rumah yang diberikan oleh Hugo tentu saja tidak bermasalah.

200 meter persegi, ada kamar mandi dan toilet terpisah, dan ada sebuah kolam renang kecil.

Setelah Eileen masuk kedalam rumah, dia seolah adalah nenek yang sedang jalan-jalan ditaman, dia melihat sana sini, dia tersenyum terus.

Setelah selesai melihat kamar, Hugo lalu membiarkan karyawannya untuk menghubungi beberapa tim renovasi professional, mereka bersiap untuk merenovasi ulang rumahnya sesua dengan keinginan Eileen.

Kendro dan Lancy berdua membantu dari samping.

Morgan juga malas untuk mengurus hal kecil seperti ini, dia lalu bersiap untuk pergi dari Gunung Yuquan.

Dijalan, dia mendapatkan panggilan dari Edbert.

"Saudara Morgan, kamu ada dimana?" Morgan tertawa masam, beberapa hari ini Edbert nyaris menelepon belasan kali setiap hari, dia bilang mau memberikan 500 juta rmb dari keluarga Deng itu.

Morgan tentu saja terus menolaknya, namun Edbert sangatlah tegas, baik bagaimanapun yang dikatakan oleh Morgan, dia juga tidak mau mengambil uang itu.

"Gunung Yuquan? Kamu tunggu aku setengah jam, aku datang mencarimu." Kata Edbert.

"Tidak perlu, kamu ada dimana, aku datang cari kamu saja." Morgan tersenyum masam, setengah jam, dia sudah lama meninggalkan gunung Yuquan dengan waktu itu.

"Boleh juga, aku sekarang berada di IFC Hotel.

15 menit kemudian, Morgan tiba di IFC Hotel.

Setelah memarkirkan mobilnya, Morgan lagnsung menuju ke aula pernikahan dilantai puncak.

Didalam sana terlihat sangatlah meriah.

Ada banyak tamu undangan yang sedang mengobrol senang.

Melihat mereka yang berpakaian jas rapi, jelas bahwa mereka adalah orang kelas atas.

Edbert tengah duduk disebuah meja dekat pintu masuk, kali ini dia tetap mengenakan kemeja yang waktu itu dipakai diatas gunung.

Meskipun mantannya menikah, namun dia tidak terlihat sedih, malah terlihat sedikit mendoakan kebahagiaan mereka.

"Saudara Morgan." Edbert melirik terus pintu, sekali melihat Morgan masuk, dia langsung melambaikan tangannya.

Setelah berjalan kesamping Edbert, Edbert langsung berkata, "Saudara Morgan, kamu akhirnya datang juga."

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu