Hidden Son-in-Law - Bab 9 Konigseg

“Morgan Chen, kamu……apa yang kamu lakukan!” Robyn Zhao ingin sekali menerjang maju memukul Morgan Chen, namun dia mundur setelah melihat sorotan matanya.

Akan tetapi istrinya dipukul, dia terpaksa harus turun tangan, setelah diam sekian lama, akhirnya dia berteriak lagi:”Kamu……kamu Morgan Chen si sampah, kamu berani pukul wanita, apa kamu masih seorang pria.”

“aku tidak pukul wanita, tetapi apakah Rica Xia termasuk wanita?” Morgan Chen tersenyum dingin,”Mulutnya yang busuk itu sudah lama ingin kurobek, kali ini hanya peringatan, jika ada lain kali, tidak akan semudah ini!”

“Dan juga kamu, jika kamu tidak terima, kapan saja datang cari aku, tetapi jika aku tahu kalian membalas dendam ke Lancy Xia, aku tidak keberatan mengantar kalian ke Raja Neraka!”

Ekspresi wajah Robyn Zhao berubah, dia ternyata merasakan hawa dingin di tubuh Morgan Chen, bahkan Robyn Zhao mencium bahaya, hatinya mulai takut.

Dia mulai curiga, apakah ini……adalah Morgan Chen si sampah yang sama?

Selesai berbicara Morgan Chen berjalan ke sebelah Lancy Xia, tersenyum berkata:”Lancy, kita pulang.”

“Baik.” Lancy Xia menganggukkan kepala, sikap Morgan Chen hari ini membuatnya heran, bahkan ketika tadi dia berbicara, membuat dia merasa Morgan Chen telah berubah menjadi orang lain.

Dia tidak mengerti, Morgan Chen yang dulu tidak memukul orang ataupun mengancam orang.

Namun yang membuatnya bahagia adalah Morgan Chen bertindak demi dia.

Tidak lama setelah mereka mulai melangkah, suara mesin kendaraan yang melengking terdengar dari jauh, beberapa detik kemudian, sebuah mobil hitam secepat kilat muncul di hadapan semua orang.

Gelombang suara yang rendah mengetarkan gendang telinga orang, desain body mobilnya aerodinamis dan hi-tec, berkilauan di bawah sinar matahari, memakai jubah hitam yang agung bagaikan jubah kaisar yang menggetarkan hati orang.

Dalam sekejap mata, pandangan mata semua orang beralih pada halilintar hitam.

Di depan halilintar hitam ini, semuanya kehilangan warna!

“Konigseg!”

“Salah satu dari 3 mobil ajaib dunia!”

Orang yang mengerti mobil nafasnya memburu dan jerit kencang.

Tetapi kebanyakan orang hanya mengucek matanya melihat halilintar hitam, mereka ingin mengetahui mengapa muncul sebuah mobi balap di perusahaan keluarga Xia!

Rica Lin yang sedang menjerit-jerit pun berhenti menangis, wajahnya tegang, sebab mobil balap hitam ini melaju ke arah mereka.

Berhenti!

Nafas Rica Lin memburu, Robyn Zhao juga menelan air liur.

Robyn Zhao menarik nafas panjang, otaknya mulai berputar cepat, memikirkan apakah dulu pernah bertemu dengan pria yang berdiri di hadapannya ini.

“Tuan……” Robyn Zhao tersenyum, bersiap untuk menyapa pria berbaju bunga.

Namun seketika itu juga, senyuman di wajahnya membeku.

Sebab pria berbaju bunga tidak meliriknya sama sekali, melainkan berjalan ke belakang dia.

Belakang dia……

Robyn Zhao segera menoleh ke belakang, melihat situasi yang tak terlupakan dalam seumur hidupnya.

Pria berbaju bunga yang turun dari Konigseg ternyata memberikan hormat kepada Morgan Chen!

Robyn Zhao mengucek matanya dengan kencang, merasa dirinya pasti salah lihat.

“Tuan Chen, Anda lupa membawa mobilnya.” Andi berkata dengan hormat, perkatanya sangat berkelas, tidak mengatakan bahwa mobil ini adalah hadiah dari Hugo Shen, melainkan mengatakan Morgan Chen lupa membawa pulang mobilnya, artinya mobil ini memang milik Morgan Chen, membuat Morgan Chen tidak memiliki alasan untuk menolak.

Morgan Chen terbisu, mana mungkin dia memiliki mobil yang lupa dibawa pulang, yang lupa dibawa pulang adalah motornya, bukan mobil balap yang berkecepatan secepat angin ini.

Gaya Hugo Shen dalam menghadiahkan mobil sungguh berkelas, membuat Morgan Chen tidak memiliki alasan untuk menolaknya.

Pada dasarnya orang takkan memukul orang yang telah mengakui kesalahannya dengan senyuman tulus.

“Maaf, tadi pergi terburu-buru, merepotkan kamu antar kemari.” Morgan Chen menerima kunci dengan sikap serius.

“Tuan Chen terlalu sungkan.” Andi berkata sambil tersenyum.

Melihat Morgan Chen menerima kunci, Robyn Zhao dan Rica Xia matanya melotot, mulut para karyawan keluarga Xia di halaman itu juga ternganga, besarnya cukup untuk dimasukkan 2 buah telur.

Mobil ajaib ini milik Morgan Chen si sampah?!

Ekspresi wajah Lancy Xia juga penuh kejutan, dia paling mengerti Morgan Chen, dia tidak mungkin percaya Morgan Chen adalah pemilik mobil balap ini.

“Jalan yuk, Lancy, kita pulang……” Melihat Lancy terbengong di tempat, Morgan Chen melambaikan tangan sambil berkata.

Wajah Lancy Xia memerah, dia baru sadar.

Morgan Chen membukakan pintu mobil untuk Lancy Xia, Lancy Xia duduk di sebelah posisi supir dengan manis.

Kemudian Morgan Chen melirik Robyn Zhao dan Rica Xia tanpa ekspresi, duduk di tempat supir, dalam dengungan gelombang suara, halilintar hitam melaju pergi.

“Tidak……mungkin!”

“Mobil ini pasti disewa oleh si sampah!”

Rica Lin tidak sempat memikirkan rasa malunya ketika tadi dipukul, dia mulai mencaci maki, dipukul hingga mati pun dia takkan percaya mobil itu milik Morgan Chen.

“Bodoh! Itu bukan mobil sewaan!” Robyn Zhao menggertakkan giginya, matanya penuh ketakutan, dia yakin mobilnya bukan mobil sewaan, dia adalah karyawan perusahaan Hugo Shen, 3 hari yang lalu dia melihat Hugo Shen mengendarai mobil ini, pengurus mengatakan bahwa mobil ini baru saja dikredit oleh Hugo Shen, harganya 26.800.000 yuan, edisi khusus mobil balap dunia, seluruh Tiongkok hanya ada 6 mobil, mobil ini dikredit oleh Hugo Shen untuk dihadiahkan kepada salah satu pimpinan besar.

Namun hari ini, mobil ini sampai di tangan Morgan Chen, Robyn Zhao tidak mengetahui alasannya, namun dia yakin mobil ini pasti bukan disewa oleh Morgan Chen, sebab takkan mampu menyewa mobil ini!

“Apa maksudmu suamiku?” Wajah Rica Xia terlihat bodoh, jika bukan sewa, apakah beli?

“Tidak ada maksud apa-apa! Kelak jangan mengganggu Lancy Xia dan Morgan Chen! Dendam hari ini, aku nasehati kamu jangan pernah pikirkan untuk membalasnya!”

Robyn Zhao berkata dengan dingin, selesai berkata juga tidak perduli dengan Rica Xia, langsung duduk di posisi supir.

Rica Xia kesal hingga menghentakkan kaki, ikut naik ke mobil.

Di dalam mobil, Lancy Xia melirik Morgan Chen sambil berkata:”Kelak jangan berbuat seperti ini.”

“Hah? Berbuat apa?” Morgan Chen terbengong berkata.

“Sewa mobil.” Lancy Xia memelototi Morgan Chen dengan nada tidak senang berkata:”aku tahu kamu tidak ingin mempermalukan aku, tetapi kamu juga tidak perlu menyewa mobil, sewa mobil menghabiskan sangat banyak uang.”

Ekspresi wajah Morgan Chen aneh, tadinya dia memikirkan bagaimana caranya menjelaskan asal usul mobil ini, ternyata Lancy Xia malah membantunya memikirkan sebuah alasan.

“Tidak terlalu mahal, tetapi kamu tenang, kelak aku tidak akan lakukan lagi.” Morgan Chen berkata tanpa perubahan ekspresi.

“Baguslah.”

Lancy Xia memutar balik kepalanya, ekspresinya tetap serius, namun bibirnya tersenyum simpul dengan kebahagiaan kecil yang tidak mudah terlihat.

Javier Chen bekerja sangat cepat, tidak lewat setengah hari, dia telah menyelesaikan detail tentang kerjasama dengan Hugo Shen.

Keluarga Chen menanamkan modal 35 Miliyar, Hugo Shen menanamkan modal 15 Miliyar, kedua pihak bekerjasama mendirikan perusahaan pengembangan pariwisata bernama Ding Feng (DF)!

DF Groups akan membangun daerah rekreasi berskala besar di Gunung Yuquan, mengembangkan daerah pemandangan Gunung Yuquan secara keseluruhan.

Berita ini dengan cepat tersebar ke seluruh Changzhou, memenuhi jalan raya dan gang kecil!

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu