Hidden Son-in-Law - Bab 241 Rumah Korban

Melihat Eileen masih ragu-ragu, William Zhang lalu melanjutkan:

"Tante Lin, Anda juga tidak berpikir bahwa dimanakah kita sekarang?"

"Gunung Yuquan!"

"Pembangun ini adalah Hugo Shen, orang paling kaya di Changzhou, Hugo Shen!"

"Apakah kamu merasa boss Shen kita akan menjual rumah yang sudah ada orang amtinya?"

"Kamu merasa boss Shen kami akan kekurangan uang satu buah rumah?"

William terus bertanya dan membuat Eileen tertekan.

Bahkan Kendro saja juga mulai curiga Morgan sengaja mencegah Eileen membeli rumah barulah mengatakan hal seperti itu.

Bagaimanapun juga, komplek paling bagus diseluruh Changzhou semuanya dibangun oleh Hugo, dia adalah orang paling kaya di Changzhou yang punya uang lebih dari 30 miliar rmb.

Kendro tidak merasa bahwa Hugo adalah orang yang akan demi 10 jutaan Rmb dan merusak nama baiknya sendiri.

"Manager Zhang, kak Mona, maaf, aku terbawa oleh pecundang ini." Eileen menarik nafas dalam-dalam dan meminta maaf.

Dia lalu melirik kearah Morgan dengan benci, "Pecundang, cepat datang minta maaf kepada Kak Mona dan Manger Zhang!"

"Meminta maaf?"

Ekspresi Morgan marah, "Untuk apa aku meminta maaf? Dimanakah kesalahanku?"

"Kamu pecundang ini, ternyata berani bilang dirimu tidka bersalah?" Eileen berkata dengan marah.

"Demi untuk tidak mengeluarkan uang untuk beli rumah, kamu bahkan berani bilang rumah ini ada yang pernah mati dan sebagainya, kamu.......kamu masih berani bilang tidak bersalah?!" Eileen marah hingga gemetaran.

"Morgan, kamu bilang rumah ini ada yang mati, apakah kamu punya bukti?" Kata Kendro, jika Morgan tidak punya bukti, maka kali ini dia juga tidak akan memihak pada Morgan.

Morgan mengelengkan kepalanya, "untuk sementara masih belum ada."

"Sementara masih belum ada?" William mencibir, "Kalau begitu kapan baru ada?"

"Tahun depan, atau dua tahun lagi, atau tunggu setelah kamu masuk neraka?"

"Eilliam, kamu mencari mati?!"

Ekspresi Morgan amrah, jika bisa, dia tidak ingin mencari Hugo, namun jika William masih tidak sadar, maka dirinya juga hanya bisa menelepon Hugp saja dan mempertanyakannya dengan jelas.

"Cari mati?" William mencibir, dia menyindir, "Morgan, kamu sungguh terlalu menganggap dirimu sendiri, kamu hanya adalah seorang tukang antar makanan saja, siapa yang memberikan keberanian untukmu untuk mengatakan hal seperti ini?"

"Kamu akan segera tahu." Morgan Ekspresi Morgan menjadi tenang.

"Benarkah?" William seperti meledek, wajahnya terlihat tidak takut sama sekali, disini adalah Gunung Yuquan, dia William, adalah sales manager disini seorang pengantar makanan saja berani mengancamnya ditempatnya, sungguh tidak tahu diri.

"Direktur Shen, aku sekarang berada di Gunung Yuquan." Morgan menelepon Hugo.

"Direktur Shen?" William tertawa, sungguh berani berpura-pura, bahkan langsung dicarinya adalah Direktur Shen.

"Tuan Muda Chen?" disisi lain telepon, Hugo bergegas bangun dari sofanya, "Kapan anda kemari?"

"Aku baru datang barusan." Morgan tersenyum.

"Tuan Muda Chen, mengapa Anda tidak memberitahuku agar aku bisa pergi menjemput Anda." Hugo bergegas bangkit, sikapnya sangatlah hormat, Morgan menghabisi keluarga Ye, ini diseluruh orang kelas atas Changzhou sudah bukanlah sebuah rahasia, jadi sekarang Hugo benar-benar sangatlah waspada terhadap Morgan.

"Aku menemani mertuaku untuk membeli rumah." Morgan tertawa masam, maksudnya adalah tidak ingin mempersulit Hugo.

"Membeli rumah?" Hugo kaget, dirinya sendiri bukanlah memberikan sebuah villa untuk Morgan, mengapa Morgan masih membeli rumah?

Namun dengan cepat, Hugo langsung sadar, Morgan membelikannya untuk Kendro dan Eileen, bukan untuk dirinya sendiri.

"Tuan Muda Chen, Sedikit keterlaluan jika Anda bilang membeli rumah, Anda suka dengan rumah yang mana, tinggal beritahu aku saja, aku kasih Anda, Aku tidak punya barang lain, hanya saja rumahku lumayan banyak." Hugo tertawa.

Hugo tahu bahwa hubungan Morgan dengan Eileen, dia jelas bahwa Morgan tidak ingin membongkar identitas dirinya dihadapan Eileen, jadi menghadiahkan rumah itu hanya saja perkataan sopan saja, jika benar-benar ingin menghadiahkannya, Morgan juga tidak akan mau.

"Direktur Shen, aku memang sedang suka dengan sebuah rumahmu." Morgan tersenyum.

"Huh?" Mulut Hugo terbuka lebar, dia bingung, dirinya hanya sopan-sopanan saja, mengapa Morgan malah serius?

"Tuan Muda Chen, Anda suka dengan rumah yang mana, aku segera ambilkan kuncinya untuk Anda." Meskipun kaget, namun wajah Hugo tidak mengekspresikan apapun.

"Gedung 16 unit 3 no 508."

"Gedung 16?" Hugo mengerutkan keningnya, gedung 16 bukannya adalah perumahan biasa? Mengapa Morgan bisa suka dengan sebuah rumah biasa saja.

Eh, salah, unit 3 no 508!

Hugo kaget, ekspresinya langsung pucat.

Bukankah itu adalah sebuah rumah korban? Awal tahun baru saja mati 4 orang, mengapa Morgan bisa suka dengan rumah korban itu?!

Dikening Hugo langsung keringatan parah, hampir sekejap, dia langsung memikirkan sebuah kemungkinan, bukan Morganlah yang suka dengan rumah itu, melainkan ada orang yang berada diperusahaannya yang ingin menjual rumah itu kepada Morgan!

Keparat!

"Tuan Muda Chen, sekalipun Anda suka dengan villa aku, aku juga bisa memberikannya kepada Anda tanpa berkata lebih, namun rumah yang Anda bilang itu aku tidak boleh memberikannya kepadamu." Hugo menghapus keringat diatas kepalanya.

"Apa maksud Direktur Shen?" Tanya Morgan secara sengaja.

"Tuan Muda Chen, sejujurnya, rumah itu pernah ada yang mati!"

"4 orang sekeluarga, ketika tahun baru, disergap masuk oleh perampok dan semuanya dibunuh." Hugo tidak berani menyembunyikannya, dia mengatakan semuanya.

Insiden ini juga tidak banyak orang yang tahu.

Karena ketika kejadian, hari itu, Hugo menggunakan relasinya dan menangkap pelakunya dan memberikannya kepada polisi dan setelah itu Hugo takut ini akan berdampak pada penjualan rumah di gunung Yuquan, jadi dia menggunakan relasinya lagi untuk menekan masalah ini.

Hingga terakhir, nyaris tidak ada orang yang tahu dengan kasus ini.

Bahkan orang yang tinggal diseberang 508 saja tidak tahu bahwa diseberang mereka ada orang yang pernah mati.

Selain dari beberapa petinggi perumahan Gunung Yuquan, serta sales manager dari gedung 16.

"Direktur Shen, rumah yang ada orang matinya juga berani dijual olehmu?" Nada bicara Morgan menjadi marah.

"Tuan Muda Chen, Anda salah paham." Kata Hugo.

"Sekalipun aku kekurangan uang, aku juga tidak akan melakukan hal yang tidak berakhlak seperti begini."

"Sejujurnya, waktu itu ketika sudah bertemu masalah, aku langsung mencari orang untuk mengisolasi rumah itu, aku sama sekali ingin menjual kembali rumah itu."

"Lalu bagaimana penjelasan kamu akan ini?"

Tanya Morgan, sebenarnya dia juga mengerti bahwa kemungkinan Hugo menjual rumah ini sangatlah kecil, namun kemungkinan William sengaja melanggar aturan akan lebih besar, meskipun Hugo mengisolasi rumah ini, namun sebagai Sales manager, William masih punya kuncinya. lagipula, surat rumah dan lainnya, asalkan William punya relasi, semuanya juga muda untuk diurus.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu