Hidden Son-in-Law - Bab 349 Merusak?

Dia hanya ingin mencari sebuah alasan yang masuk akal dan mengusir Morgan saja.

Tidak capai target, alasan ini sudah cukup.

Rafael mengepalkan tangannya, dia sedikit amrah, Kay jelas mau mengusir dirinya dan Morgan, mengapa begitu membully orang?

Rafael masih saja ingin beradu argumen, namun Morgan langsung berkata, "Bagaimana jika berhasil didapatkan?"

"Apa? Berhasil didapatkan?" Kay tercengang, sejenak kemudian barulah dia sadar, apa maksud Morgan tadi, ekspresinya langsung berubah aneh, "Morgan, apakah otakmu rusak? Atau.......kamu tadi tidak mendengar perkataan Rafael dengan baik?"

"Rumah sakit Dongting, adalah rumah sakit pribadi para pejabat tinggi di Nakaumi! Bersamaan dengan itu, dia juga adalah rumah sakit swasta paling besar di Nakaumi, itu bukanlah apotik kecil yang bisa ditemui dimana saja!"

"Sekalipun aku turun tangan, juga tidak bisa mendapatkannya, apalagi kamu?" Kay tertawa, dia tidak menghiraukannya, dia tidak tahu darimana keberanian Morgan, dia mengatakan hal seperti begini, menurut dia, perbuatan Morgan ini sama saja dengan otaknya gila.

"Aku bilang, bagaimana jika aku berhasil mendapatkannya?" Morgan tidak mempedulikan sindiran Kay, dia berkata dengan tenang.

Ketenangan ini juga mengundang kemarahan Kay, dia melirik Morgan dengan marah, "Jika kamu bisa mendapatkannya, aku akan berikan jabatan Manager pemasaran ini untukmu!"

"Baik, dua jam." Morgan tersenyum.

"Apa dua jam?" Kay tercengang.

"Kamu masih bisa menjadi Manager Pemasaran selama dua jam, dua jam kemudian, Manager Pemasaran akan ganti orang." kata Morgan.

"Kamu ini idiot kali?" Kay marah hingga tertawa, pecundang ini, siapa juga yang memberikannya keberanian?

"Idiot atau bukan nanti dua jam kemudian kamu akan tahu." Morgan tersenyum, dia tidak berkata banyak dengan Kay, dia keluar dari kantor.

"Kak Morgan........." Rafael bingung, apa yang dikatakan oleh Morgan? Apakah dia benar-benar ingin pergi kesana dan dipermalukan?

Setelah keluar dari kantor Kay, Rafael bergegas mengejarnya.

"Kak Morgan, Kay si bajingan ini memang mau mengusir kita dari kantor, dia sama sekali tidak bermaksud membiarkan kita mendapatkan kontrak projeknya." Kata Rafael.

"Aku tahu." Jawab Morgan dengan biasa saja.

"Kamu tahu tapi masih berkata seperti begitu?" Rafael sedikit bingung.

"Memangnya kenapa? KIta pergi mencari kerjasama dengan Dongting? Jika berhasil dan memberikannya semua jabatannya?" Tanya balik Morgan, Kay sudah memutuskan untuk sengaja kepada Morgan, dibandingkan dengan di beginikan oleh Kay, Morgan memikirkan cara untuk membuat Kay membayar atas perbuatannya, sekalipun tidak bisa mendapatkannya, akhir terburuk juga adalah dirinya dan Rafael diusir dari perusahaan.

"Hmm, Kak Morgan, apakah kamu benar-benar bisa percaya kalau bisa mendapatkan kontrak kerjanya?"

"Tidak tahu, tapi bisa dicoba." Morgan mengelengkan kepalanya, awalnya dia ingin langsung membawa Rafael pergi, namun ketika mendengar Kay mengatakan Rumah sakit Dongting, dia berubah pikiran lagi.

Dia baru saja bertemu dengan kepala rumah sakit Dongting.

Itu adalah Jimmy Jiang.

Meskipun dia hanya bertemu dengan Jimmy Jiang sekali saja, hubungan mereka tidaklah dalam, namun Jack Tsi adalah sahabat akrabnya, Jimmy mungkin saja tidak menghiraukannya, namun pasti akan mempedulikan Jack.

Ini adalah keberanian dari Morgan.

"Coba...." Rafael terlihat sedih, dia seolah adalah balon yang bocor, dia lemas, awalnya Morgan punya kepercayaan penuh barulah mengatakan hal seperti itu, namun tidak diduga bahwa Morgan mengatakan coba.

Rumah sakit Dongting, sekalipun dicoba ribuan kali puluh ribu kali juga tidak akan punya hasil jika dicoba-coba.

"Jika percaya padaku, maka ikutlah aku, dua jam kemudian, aku buat kamu menjadi Manager Pemasaran." Morgan tersenyum, beberapa hari ini Rafael banyak membantunya, dan bahkan karena dirinya, dia menyinggung Kay, jadi Morgan ingin memberikan sedikit balasan untuknya.

"Huh?" Rafael membuka mulutnya lebar-lebar, diwajahnya penuh ketidakpercayaan, dia benar-benar bingung harus bagaimana menilai Morgan.

Percaya diri? atau terlalu membanggakan diri?

Bahkan membuat Rafael menjadi Manager pemasaran saja juga berani dikatakannya.

Namun meskipun didalam hatinya curiga, namun dia tetaplah mengikuti Morgan dari belakang.

Setelah keluar, mereka berdua langsung menuju ke parkiran.

Meskipun Rafael adalah karyawan biasa dikantor, namun beberapa tahun ini dia hemat dan juga sudah membeli sebuah mobil.

Mobilnya adalah mobil second Volkswagen Santana, tidaklah terllau mahal, namun Rafael sangatlah menyayanginya, biasanya baru beberapa hari harus membersihkannya, jadi terlihat sama saja seperti baru.

Morgan duduk kedalam mobil, Rafael menyetir, mereka berdua langsung menuju ke Rumah sakit Dongting.

Setelah tiba dirumah sakit, Morgan tidak langsung menelepon Jack, dia berencana untuk mengobrol bersama Jimmy dulu, jika bisa langsung berhasil, maka tidak perlu meminta bantuan dari Jack lagi.

Namun siapa sangka, dia baru saja masuk kedalam gedung rumah sakit, dia langsung menabrak dengan sosok cantik.

"Aduh." Sosok cantik itu kesakitan, dia mengerang.

Morgan berhenti, mengapa adalah gadis ini?

"Bagaimana caranya kamu jalan? Apakah kamu tidak punya mata untuk...... kok kamu?!" sosok cantik itu memegang keningnya yang putih dan awalnya masih akan memaki-maki, namun ketika melihat sosok dihadapannya adalah Morgan, dia langsung kaget.

"Apa kabar, Dokter Jiang." Morgan tersenyunm, orang dihadapannya jelas adalah dokter spesialis dari Ares, Dessie Jiang.

"Tidak bagus, kepalaku saja hampir bocor menabrakmu." Dessie mengeluh, nada bicaranya penuh keluhan, dia curiga bahwa otot dada Morgan terbuat dari besi, ketika menabraknya, dia merasa seolah menabrak papan besi.

"Maaf, aku tidak fokus tadi, aku minta maaf." Morgan tersenyum, meskipun Dessie hebat berkata, namun dia tidaklah jahat.

"Sudahlah jika sudah minta maaf, kamu bilang dulu saja kali ini kamu datang ke rumah sakit kami untuk apa? Apakah mau merusak lagi?" Dessie menatapi Morgan dengan penuh siaga, dia tidak lupa dengan apa yang dilakukan oleh Morgan beberapa hari lalu, dia menggunakan sebuah pil berwarna hitam dan mempermalukan dokter diseluruh rumah sakit ini dan bahkan Kenzo saja juga kalah ditangan Morgan.

"Dokter Jiang, kamu terlalu banyak berpikir, kali ini aku datang adalah untuk mencari kepala rumah sakit JIang." kata Morgan.

"Mencari ayahku? Untuk apa kamu mencarinya?"

"Bekerjasama, mewakilkan KM Pharamaceutical." Kata Morgan.

"Kamu adalah orang dari KM Pharamaceutical?!" Dessie melototkan matanya.

"Dulu bukan, namun sekarang iya." Morgan tersenyum.

"Kamu datang untuk obat anti kanker itu kan?" Dessie berkata sambil memutarkan bola matanya.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu