Hidden Son-in-Law - Bab 467 Efek Alkohol

“Baiklah!”

Kay Lee menggertakkan gigi dan menerima pil tersebut dari tangan Hermanto Lee, Hermanto Lee sudah bicara seperti ini, kalau dia masih menolak, maka dia bisa hidup lewat dari malam ini atau tidak saja sudah menjadi sebuah pertanyaan.

“Bagus, pintar juga kamu.”

Hermanto Lee menepuk bahu Kay Lee dengan tersenyum, lalu pergi dari situ.

Sedangkan Kay Lee kembali ke kamar dengan berat hati.

Bella Wang yang saat ini sudah melepaskan pakaiannya tadi, tubuhnya hanya dibalut piyama kuning muda, sebagian besar kulit putihnya tampak dari luar.

Melihat Kay Lee masuk, sekilas wajah Bella Wang memerah.

Meskipun sudah menetapkan hubungan dengan Kay Lee, tapi setengah tahun ini, jumlah mereka pernah melakukan hal itu bisa dihitung dengan jari.

“Mandilah, setelah mandi……kita tidur lebih awal.” Nada bicara Bella Wang terkesan malu.

Kay Lee diam sejenak, kemudian menyunggingkan senyuman paksa : “Soal mandi, tidak perlu terburu-buru.”

“Kita, minum bir dulu saja.”

Sambil bicara, Kay Lee mengeluarkan sebotol wine merah dan dua buah gelas.

Hotel bintang lima seperti ini, wine merah adalah perlengkapan yang pasti ada, serta kualitas wine merahnya tidaklah rendah.

Seperti yang dipegang Kay Lee sekarang saja adalah Lafite yang terkenal di antara banyaknya jenis wine merah, walaupun bukan yang tahun 1982, tapi juga tidak buruk.

Setelah membuka tutup botol, Kay Lee segera mengisi ke dua gelas tadi, kemudian memasukkan pil yang diberi Hermanto Lee ke salah satu gelas tanpa berbekas sedikit pun, lalu dibawanya ke hadapan Bella Wang.

Bella Wang menerima bir dari Kay Lee tanpa banyak berpikir.

“Kay, menurut kamu bagaimana Morgan Chen, orang tidak berguna itu bisa mengenal Helen Chu?” Setelah menerima bir tersebut, Bella Wang tidak langsung menerimanya, melainkan bertanya dengan aneh.

Pertanyaan terbesarnya hari ini adalah bagaimana Morgan Chen bisa mengenal Helen Chu yang seorang puteri konglomerat.

“Aku……aku tidak tahu.” Kay Lee menggeleng dengan agak gugup, dia yang saat ini sama sekali tidak berani bertatapan mata dengan Bella Wang.

“Tidak tahu?” Bella Wang menatap Kay Lee dengan curiga, mendadak ia berkata : “Kay Lee, apakah kamu menyembunyikan sesuatu dari aku?”

“Tidak ada!”

Jawaban yang refleks, Kay Lee kemudian langsung tertawa dan berkata :

“Bella, apa yang kamu pikirkan, bagaimana mungkin aku menyembunyikan sesuatu dari kamu.”

“Sebaiknya tidak ada.” Bella Wang memandang Kay Lee dengan setengah percaya, tidak tahu mengapa Kay Lee menjadi agak janggal setelah keluar tadi.

Dia bisa melihat kejanggalan tersebut, tapi mengenai apa yang janggal, dia tidak bisa menjelaskannya.

Karena percaya dengan Kay Lee, Bella Wang tidak banyak berpikir, melainkan langsung meneguk habis semua isi birnya.

Setelah melihat Bella Wang menghabiskannya, hati Kay Lee yang gugup akhirnya agak tenang.

Namun dengan cepat tiba-tiba ia merasa sesuatu yang tidak enak di hatinya.

“Kay, kenapa aku agak pusing?” Tidak berapa lama setelah bir yang sudah dicampur obat itu diminum, Bella Wang sudah merasa pusing.

“Mungkin alkoholnya agak keras.” Ujar Kay Lee dengan ekspresi rumit, “Tidur sebentar saja pasti akan membaik.”

Sambil bicara, Kay Lee melingkarkan tangan ke pundak Bella Wang, dan perlahan mendorong Bella Wang berbaring ke ranjang.

Saat ini mata indah Bella Wang berkunang-kunang, wajahnya memerah, dua kaki indahnya mulai bergerak sana sini.

“Kay, aku panas sekali…….”

Bibir Bella Wang agak terbuka, nafas wangi tidak berhentinya keluar dari mulut kecilnya.

Nafas tersebut mengenai wajah Kay Lee, seketika membuat perut kecil Kay Lee memanas.

Tapi dengan cepat Kay Lee menggertakkan gigi menahan nafsunya.

Dikeluarkanya ponsel untuk mengirim pesan ke Hermanto Lee.

Satu menit kemudian, Kazuya Matsushima masuk ke dalam kamar dengan tersenyum.

“Tuan muda Matsushima.”

Melihat Kazuya Matsushima, Kay Lee menundukkan kepala dengan hormat lagi.

Namun Kazuya Matsushima melihat Kay Lee sekilas pun tidak, tatapannya terpaku dengan tubuh mungil yang terbaring di ranjang.

“Mantap.”

Kazuya Matsushima membasahi bibirnya, sama sekali tidak menyembunyikan tatapannya yang penuh nafsu.

Melihat Kay Lee masih memandangnya, Kazuya Matsushima langsung melambaikan tangan dengan sebal : “Pergi sana.”

“Baik, tuan muda Matsushima.”

Kay Lee mengangguk dengan terhina, kemudian segera meninggalkan kamar.

Di dalam kamar, Kazuya Matsushima langsung menindih tubuh mungil Bella Wang di bawahnya dengan tidak sabar.

“Kay, aku panas sekali, cepat berikan ke aku.”

Bella Wang bagaikan gurita yang menempel di tubuh Kazuya Matsushima, dia yang setengah sadar tidak menyadari yang menindihnya bukanlah Kay Lee……

“Sudah beres?”

Di luar kamar VIP, Hermanto Lee berdiri tanpa ekspresi, melihat Kay Lee keluar dengan lemas, Hermanto Lee menyunggingkan senyum.

Kay Lee tidak menjawab, melainkan mengangguk kecil tanpa semangat.

“Aku tahu kamu merasa sangat tidak enak sekarang, jadi aku persiapkan kejutan untukmu.” Sambil bicara, Hermanto Lee mengeluarkan sebuah kartu kamar : “802, seorang wanita muda, kamu pergi sendiri saja.”

Kay Lee memandang Hermanto Lee sekilas, tanpa menerima kartu kamar yang disodorkan dia membalikkan badan pergi.

“Tidak tahu diuntung.” Hermanto Lee tersenyum remeh, lalu membuang kartu kamar itu ke samping.

Dua jam kemudian, pintu kamar terbuka, Kazuya Matsushima keluar dari kamar dengan wajah merah.

“Tuan Muda Matsushima, bagaimana?” Hermanto Lee langsung menyunggingkan senyum menyeringai yang dimengerti oleh semua pria.

“Bagus!”

“Bagus sekali!”

“Hermanto Lee, urusan ini kamu urus dengan sangat baik.” Wajah Kazuya Matsushima penuh kepuasan, walaupun pertempuran yang sebenarnya hanya beberapa menit, tapi sepasang kaki indah Bella Wang dia main dengan puas selama hampir dua jam.

“Hehe, baguslah jika Tuan Muda Matsushima puas.” Hermanto Lee terkekeh, asalkan membuat Kazuya Matsushima nyaman dan puas, maka kelak dirinya bisa mendapatkan apa pun di danau Nakaumi.

“Di pacarnya itu sudah beres?”

Tanya Kazuya Matsushima, terhadap Kay Lee dia sangat meremehkan sekali.

Meremehkan memang iya, tapi bagaimana pun juga sudah meniduri Bella Wang dengan sepengetahuannya langsung, tetap harus menjamin tidak ada kesalahan sedikit pun.

“Sudah beres, sudah beres, anda tenang saja.” Jawab Hermanto Lee segera.

Sifat Kay Lee sudah dia ketahui dengan jelas, dari luar tampak gagah, tapi sebenarnya adalah seorang pengecut.

“Mantap.” Kazuya Matsushima mengangguk puas, kemudian berjalan kembali ke kamarnya sendiri.

Melihat Kazuya Matsushima kembali ke kamarnya sendiri, Hermanto Lee pun mengeluarkan ponsel hendak menyuruh Kay Lee kembali.

Tapi belum selesai ia mengetik, Hermanto Lee mendengar suara dari dalam kamar.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu