Hidden Son-in-Law - Bab 460 East Palace Villa

"Shh..."

Rasa sakit yang parah menyebabkan tubuh Tom Wang gemetar, ia menarik napas, tanpa sadar langsung menjerit.

Akan tetapi--

Ketika kata-kata itu sampai di mulutnya, dia melihat pergelangan tangannya sudah berdarah, tulang putihnya sudah menembus kulit, terbakar dengan darah, melambai-lambai di udara. Benar-benar sangat menakutkan.

Hal ini membuat Tom Wang ingin meratap, namun ia menahan dirinya sekeras mungkin.

Dia melebarkan matanya dan menatap Morgan Chen. Tatapan matanya dipenuhi rasa takut!

Dia belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya!

Bahkan pemimpin nomor satu organisasi pembunuh yang pernah menjadi anggotanya tidak bisa menghancurkan tulangnya dengan mudah seperti Morgan Chen.

"Kamu... Sebenarnya kamu ini orang apa?!"

Dengan panik, tanpa sadar Tom Wang menanyakan kata-kata ini.

Pada awalnya, Morgan Chen dan Rafael Lee masuk ke mobilnya dengan patuh. Dia berpikir bahwa Morgan Chen takut pada dirinya.

Tapi sekarang, pemikiran itu tak lagi bersarang di benaknya.

Dia yakin 100%. Sebelum masuk ke dalam mobil, sebenarnya Morgan Chen bisa menaklukannya dengan mudah.

Pasti ada alasan khusus kenapa Morgan Chen melakukannya.

"Aku ini orang apa?" Morgan Chen bercanda, lalu melirik Tom Wang dengan ringan, dan berkata: "Aku orang yang tidak bisa kamu singgung."

Nada bicara Tom Wang mandek, jika Morgan Chen mengatakan ini sebelumnya, dia pasti akan menertawakan Morgan Chen.

Tapi sekarang...

Dia lebih suka Morgan Chen mengatakan ini sebelumnya.

Dia benar-benar tidak bisa menyinggung Morgan Chen, apalagi Wirnandi Yu.

Meskipun ayahnya adalah Davirson Yu, tapi ia tetap tidak lebih dari mayat berjalan di depan pria yang tak tertandingi yang bernama Morgan Chen.

"Glek"

Tom Wang menelan ludahnya lagi. Ia segera membuka mulutnya, seolah-olah siap untuk memohon belas kasihan.

Pada saat ini, Morgan Chen tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, kamu tidak akan mati, paling tidak untuk saat ini."

"Tapi kalau kamu terus tidak mendengar kata-kataku, maka aku bisa saja mengubah pikiranku."

"Tidak akan, tidak akan!" Tom Wang tampak terkejut, ia menggelengkan kepalanya dengan terburu-buru seperti sebuah mainan bermesin.

Dia cukup yakin bahwa Morgan Chen tidak akan membohonginya.

Orang kejam seperti Morgan Chen ini tidak perlu berbohong padanya.

Jika Morgan Chen ingin membunuhnya, ia cukup menggerakkan jari-jarinya saja, tidak perlu capek-capek banyak bicara dengannya.

"Kamu tidak perlu gugup, antarkan aku dengan baik ke posisi yang baru saja Wirnandi Yu katakan. Aku tidak akan membunuhmu." Morgan Chen mengalihkan perhatiannya ke sopor di barisan depan.

"Baik... Baik..."

Setelah mendapat jaminan dari Morgan Chen, sopir yang terengah-engah dan berkeringat itu akhirnya merasa lega.

Setelah melakukan semua ini, Morgan Chen memejamkan matanya dan berbaring di kursi lagi.

"Kak Morgan..."

Rafael Lee ingin berbicara lagi. Dia ingin mengatakan bahwa Tom Wang masih memiliki pistol di tangannya. Pistol ini tidak disita oleh Morgan Chen.

Meskipun satu tangan Tom Wang sudah patah, tapi tidak ada jaminan ia tidak akan menembak dengan tangannya yang lain.

"Jangan khawatir, dia tidak akan menembak." Seolah tahu apa yang dipikirkan Rafael Lee, Morgan Chen berkata sambil tersenyum ringan.

Bisa dilihat bahwa Tom Wang memang orang yang pintar.

Tentu saja, bahkan jika dia tidak bijaksana, Morgan Chen memiliki 10.000 cara untuk membuatnya membayar ketidaktahuannya sebelum dia menembak.

"Ya." Rafael Lee mengangguk ringan, kemudian mengalihkan pandangannya ke Tom Wang. Meskipun nada bicara Morgan Chen sangat tenang, namun ia masih ingin tetap mengawasi Tom Wang.

Meskipun kemungkinan besar tidak akan sampai terjadi, namun pencegahan tetap harus dilakukan.

Pistol itu memang ada di tangan Tom Wang.

Tapi seperti yang dikatakan Morgan Chen, Tom Wang tidak akan menembak.

Bukan tidak bisa, tapi tidak berani!

Terutama setelah Morgan Chen berkata dengan ringan bahwa dia tidak akan menembak, pikiran terakhir dalam hati Tom Wang pun langsung menghilang sepenuhnya.

Bukan karena yang lain, melainkan karean Morgan Chen bahkan berani menutup matanya dan berbaring di kursi dengan tenang walaupun tahu, bahwa masih ada pistol di tangan Tom Wang.

Hanya karena langkah Morgan Chen yang seperti itu, makanya dia tidak berani menembak.

East Palace Villa terletak di sisi barat Hotel Hongqiao Xijiao di Danau Nakaumi. Gaya arsitekturnya didasarkan pada bangunan klasik Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol, yang merupakan salah satu daerah kaya terkenal di Danau Nakaumi.

Beberapa tahun yang lalu, nilai East Palace Villa menembus angka ratusan juta yuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan melonjaknya harga perumahan di kota-kota tingkat pertama di seluruh negeri, maka harga East Palace Villa sudah bergerak ke atas seperti roket.

Harga East Palace Villa hari ini setidaknya paling murah mencapai 300 juta yuan.

Wirnandi Yu tinggal di East Palace Villa, tetapi East Palace Villa yang dia tinggali tidak dibeli seharga 300 juta yuan, dia hanya menghabiskan tidak sampai 50 juta yuan untuk membelinya.

Karena dia punya ayah bernama Davirson Yu.

Davirson Yu adalah raksasa super di industri real estate di Danau Nakaumi!

Dengan koneksi Davirson Yu, Wirnandi Yu bisa mendapatkan kuota paling menguntungkan tidak peduli seberapa mahal vila itu.

Saat ini, di East Palace Villa No. 18.

Wirnandi Yu sedang telanjang, ia mengeluarkan beberapa tumpukan uang seratus yuan dari meja samping tempat tidur, dan melemparkannya ke artis yang tidak begitu terkenal yang berbaring telanjang di tempat tidurnya: "Ambil uangnya, kenakan pakaianmu, pergi naik taksi sendiri."

"Tuan Wirnandi, aku tidak butuh uang..."

Artis yang berbaring di tempat tidur itu mencengkeram payudaranya, memandang Wirnandi Yu dengan mata dingin, dan berkata dengan hati-hati.

"Tidak perlu uang?" Sudut mulut Wirnandi Yu menyiratkan senyum yang penuh lelucon: "Lalu apa yang kamu inginkan?"

"Lantas, kamu masih mau menjadi pacarku?"

Tanpa menunggu artis ini berbicara, wajah Wirnandi Yu tiba-tiba menjadi dingin: "Menurutmu, kamu yang berantakan ini, apa pantas untukku?"

"Memberimu sedikit uang saja bisa langsung membuatmu mengangkangkan kakimu. Kenapa masih menganggap dirimu sendiri begitu serius!"

Wirnandi Yu memandang rendah artis ini. Ia berkata tanpa basa-basi, "Ambil uang itu dan segera lenyap dari mataku!"

"Baik, Tuan Wirnandi!"

Artis ini sangat ketakutan, ia tak berani bicara omong kosong lagi. Kemudian, dia langsung menggulung uang yang diberikan oleh Wirnandi Yu, dengan cepat berpakaian, memasukkan uang itu ke dalam tasnya, dan berbalik meninggalkan villa itu.

"Huh!" Wirnandi Yu mendengus dengan jijik saat melihat artis itu pergi.

Sama seperti artis yang baru saja ia tiduri tadi, letakkan di luar, enth berapa banyak dewi mimpi dalam hatinya, tetapi ketika dia datang kepadanya di sini, orang itu tak lebih dari barang tingkat tinggi yang dibayar seratus ribu yuan per malam.

Beberapa orang yang disebut dewi bahkan tidak mau 100.000 yuan, mereka malah tergesa-gesa untuk terus menempel dengan dirinya.

Dewi semacam ini, 100 dewi belum sempat Wirnandi Yu tiduri, maka sudah ada 80 dewi lagi di tangannya.

Bagaimana bisa mudah tergoda?

Setelah menarik napas panjang, Wirnandi Yu mengeluarkan ponselnya lagi dan mengertik nomor Jefris Wang: "Jefris Wang, di sana kamu sudah selesai membereskannya?"

"Tuan Wirnandi, sudah selesai!"

Di sisi lain telepon, Jefris Wang dan Vanessa Liu, serta dua adik Jefris Wang, keluar dari rumah sakit. Hal pertama yang Wirnandi Yu lakukan setelah dilukai oleh Morgan Chen adalah kembali ke East Palace Villa. Karena ia memiliki dokter pribadi, sedangkan Jefris Wang dan kedua adiknya tidak punya dokter pribadi. Jadi mereka terpaksa pergi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kalau sudah selsai, cepat ke East Palace Villa, sepupumu sudah menangkap bajingan itu!"

"Sudah ditangkap?!"

Mendengar kata-kata Wirnandi Yu, Jefris Wang sangat antusias: "Tuan Wirnandi, aku dan saudara-saudaraku akan segera datang!"

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu