Hidden Son-in-Law - Bab 276 Memanggang Kelinci

"Apakah kamu bawa pisau?" Tanya Morgan.

"Bawa." Jesper sedikit tercengang, dia bergegas mengeluarkan sebuah pisau dari pinggangnya, dan memberikannya kepada Morgan.

Disaat bersamaan, dia merasa tercengang, apakah Morgan mau turun tangan sendiri?

Hampir bersamaan ketika Jesper berkata seperti begitu, Morgan yang menerima pisaunya langsung mengambil seekor kelinci dan mulai mengulitinya.

Gerakannya yang sungguh lihat membuat orang kaget, seolah gerakannya sudah dilakukannya beribu-ribu kali.

4 bersaudara Chen melongo, mereka tidak menyangka bahwa Morgan bisa melakukan hal seperti ini.

Didalam ingatan mereka, Tuan muda Besar seperti Morgan seharusnya melewati kehidupan nyaman, membuat makanan bukanlah seharusnya dilakukan oleh pembantu dirumah?

4 bersaudara Chen tidak tahu bahwa ketika Morgan muda dia pernah dilempar kedalam gunung oleh ibunya untuk hidup sendiri.

Waktu itu dia bertempur dengan harimau dan serigala, dia memenuhi kelaparannya dengan meminum darah binatang.

Setelah terakumulasi lama, Morgan tidak hanya mengakumulasi kemampuan bertempur saja, kemampuan untuk memanggang makanan juga sudah sangatlah hebat.

Waktu ketika berada didalam gunung, sekalipun tidak ada 100, minimal juga ada 80 jenis hewan yang dipanggangnya.

Dan itu dengan biasanya membuat Morgan melatih kemampuan memanggang yang luar biasa.

Saat ini ketika memanggang kelinci, Morgan tentu saja merasa mudah.

15 menit kemudian, dua ekor kelinci liar yang wangi harum muncul dihadapan 4 bersaudara Chen.

Hmm.

Keempat bersaudara Chen bersamaan menelan air liur.

Camp keluarga Huo yang tidak jauh dari sana, ada banyak tentara bayaran menelan air liur, mereka semua melirik kearah Morgan.

Setelah mengambil kelincinya turun, Morgan membagikannya kepada 4 bersaudara Chen.

"Terima kasih Tuan Muda Chen!"

Jesper awalnya masih ingin basa basi, namun Ben yang jujur itu langsung mengirim daging kelincinya, dia langsung mengigitnya.

Daging kelincinya dimakan, Ben langsung melototkan matanya, dia terlihat sangatlah kaget.

"Bagaimana?" Justin menanyakannya, kelinci yang dipanggang oleh Morgan ini jelas terlihat enak.

Ben tidak mengatakan apapun, dia memakannya lagi, ekspresinya terlihat sangatlah menikmatinya.

Justin juga menerima daging kelinci dari Morgan, setelah mengatkan terima kasih, Justin juga makan, setelah daging kelincinya masuk kemulutnya, matanya langsung bersinar.

"Enak, sungguh enak sekali! Aku belum pernah memakan makanan seenak ini seumur hidup ini!"

Justin sambil mengunyah daging kelincinya sambil memuji.

"Daging kelinci yang dipanggang oleh Tuan Muda Chen memang adalah makanan enak."

Jesper tidak setidak tahu malunya Justin, namun dia juga merasa dalam hati.

Masakan Morgan memang tidak kalah dengan masakan koki bintang 5, bahkan bisa lebih bagus sedikit.

Dengan cepat, keempat bersaudara Chen sudah menghabiskan daging kelincinya, seusai dihabiskan, mereka saling bertatapan, dan mereka menatap kecanggungan diantara mereka.

Sungguh terlalu enak, tidak kenyang.

"Disini masih ada satu ekor." Seolah sudah menduga reaksi mereka, Morgan tersenyum dan memberikan seekor kelinci panggang kepada mereka lagi.

Mereka berempat bergegas mengelak, "Tuan Muda Chen, ini untukmu......"

Morgan mengelengkan kepalanya dan memotongnya, dia melirik kearah hewan yang telah diburunya yang bertumpuk menjadi sebuah gunung kecil, dia berkata, "Disini masih ada sebanyak ini, aku masih bisa memanggangnya."

Terakhir kalinya memanggang kelinci adalah ketika diburon semasa 3 tahun yang lalu, hari ini akhirnya punya kesempatan, Morgan tentu saja akan memanggang sepuasya.

Lalu mereka berempat akhirnya menerima daging kelincinya dan mulai memakannya.

Orang-orang keluarga Huo hanya bisa melihat dari samping saja.

Mereka meskipun juga membawa makanan seperti bebek panggang, namun jelas bukanlah satu level dengan masakan panggangan dengan punya Morgan.

Jacob marah, marah, keempat bersaudara Chen memang tidak mengerti memanggang, namun Morgan bisa, dan tampaknya Morgan sangatlah lihai, jelas bukan pertama kali melakukannya

Jacob merasa bahwa wajahnya sangatlah sakit.

kroookkk.

Perut Jacob berbunyi.

Meskipun suaranya kecil, namun setelah terdengar oleh semua orang, seketika tatapan mereka sangatlah aneh.

Wajah Michelle Huo merah, dia sedikit malu, dia pernah makan banyak makanan enak, namun saat ini malah sedikit tidak bisa menahan wangi enak dari kelinci panggang dari Morgan.

"Paman Huo, aku juga mau." Michelle menunjuk kearah kelinci panggang yang dipanggang oleh Morgan, dia yang saat ini sama sekali tidak berhubungan dengan Nona besar keluarga Huo, dia lebih seperti seorang anak kecil 5,6 tahunan yang gemar makan.

Dave sedikit canggung menatapi Michelle, "Nona, aku tidak bisa memanggangnya."

Perkataan Dave tentu saja jujur, sebagai Ahli bela diri keluarga Huo, kedudukannya tinggi, biasanya dia melewati hari-hari dengan nyaman, dia mana mungkin akan memasak sendiri, jangankan memanggang kelinci, sekalipun memasak nasi saja juga tidak pernah dilakukannya, hal seperti ini biasanya dilakukan oleh pembantu keluarga Huo.

"Baiklah." Michelle sedikit tidak puas dan mencibir.

Lalu dia menarik kembali tatapannya untuk tidak melihat kelinci panggang dari Morgan.

Namun semakin ditahan, hatinya merasa semakin janggal, seolah ada sebuah tangan yang terus mengelitiknya dan membuatnya tidak nyaman.

Disaat ini, Jacob memutarkan bola matanya dan berkata, "Nona, perlukah aku rebut sedikit daging kelinci untukmu."

"Minggir sana! Aku merasa tidak enak melihatmu!"

Michelle menatapi Jacob dengan tatapan benci, dia benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Jacob, menyuruhnya untuk merebut makanan orang?

Bagaimana jika tersebar?

Dia adalah Nona besar keluarga Huo, bukanlah preman jalanan.

"Nona, Anda jangan marah, aku minggir sana, aku minggir sana."Jacob sedikit bingung bukankah dia ini demi Michelle, namun mengapa Michelle menyuruhnya minggir saja?

Kayu kering sangatlah banyak dan apinya besar, diatambah lagi Morgan yang mahir, hampir 7 8 menit Morgan bisa memanggang banyak kelincinya.

Keempat bersaudara Chen sangatlah mennikmatinya.

Tidak lama kemudian, mereka kenyang.

Justin kenyang dan sendawa, ekspresinya masih saja terlihat belum puas.

Melihat Jacob yang menatapinya, Justin tersenyum dan meledek.

Dia mengambil sebuah kelinci panggang dan mengoyangkannya dihadapan Jacob, dia bertanya sambil tertawa, "Kakak Huang, apakah kamu mau?"

Tentu saja, jelas bahwa Justin sedang membalas tadi Jacob mempermalukan mereka.

"Pergi sana!"

Jacob mengertakkan giginya, dia tentu saja tidak mungkin membuat Justin senang.

Justin tersenyum, namun dia tidak mempedulikannya, sama seperti Jacob, dia juga tidak merasa bisa melakukan apa-apa dengan seekor kelinci saja, dia hanya mempermalukan Jacob saja.

Namun tidak disangka, Dave berkata, "JAcob, ambil kemari kelincinya."

"Huh?" Jacob membuka mulutnya dan menatapi Dave, apa maksudnya ini?

"Apakah kamu tuli?" Dave marah, "Aku suruh kamu ambil kelincinya kemari."

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu