Hidden Son-in-Law - Bab 101 Kak, kenapa kamu tidak berbicara?

“Sebentar lagi akan datang.” Ucap Morgan dengan tenang, seharusnya supir yang diatur Clarissa untuknya tidak seburuk ini, mungkin karena masih ada urusan lain.”

“Sebentar lagi? Hahaha, kakak, sudah seperti ini, kamu masih mau berpura-pura?”

“Aku lihat kamu pasti sama sekali tidak punya mobil, jelas-jelas datangnya pakai taksi, masih bilang supir sedang menunggu di luar, ckck, sandiwara dari pembohong seperti kamu, aku sungguh kagum.” Sindir Endri.

Lancy juga agak tidak nyaman, tidak mungkin kali ini Morgan benar-benar hanya pura-pura bukan? Kalau sungguh demikian, pasti akan sangat memalukan sekali.

Saat ini, sebuah Porsche putih datang, melihat nomor plat mobil tersebut, Endri berbinar, ia menoleh ke Morgan sekilas dan menyindir : “Kak, lihat, supir kamu sudah datang menjemput kamu dengan Porsche.”

Lancy mengernyitkan dahi, Porsche ini menjemput Morgan? Kenapa kelihatan tidak mirip?

Porsche tersebut berhenti di depan mereka.

Dari dalam mobil keluar seorang wanita cantik yang berpostur tinggi dengan berpakaian kaos Gucci.

Baru saja wanita itu hendak melepaskan kaca mata hitamnya, sebuah sosok yang tertangkap oleh pandangannya membuat dia membelalakkan mata.

Kenapa dia bisa ada di sini?!!

Melihat wanita itu tercengang di tempat, Endri melangkah maju dan tertawa : “Kenapa, kak, memangnya sudah tidak mengenal aku?”

Yasmine tidak menjawab, matanya terpaku ke Morgan yang tidak berekspresi, serta Lancy dan Elaine yang di sampingnya.

“Kak?” Endri agak tidak senang, bukankah biasa kakaknya ini sangat lincah, kenapa hari sekali bertemu sudah melongo.

“Oh.” Yasmine akhirnya sadar dari lamunannya, tapi masih agak tidak nyaman, sikap Morgan terhadap dia sebelumnya pasti tidak ada hubungannya dengan mendekati, ditambah lagi sekarang di samping Morgan ada dua orang wanita yang lebih cantik darinya, dia semakin tidak berani menyapa Morgan.

“Kak, kenapa kamu tidak menyuruh supir menyetir Rolls-Royce? Mobil bobrok seperti Porsche begini memangnya masih bisa dipakai?” Meskipun di mulut bilang ini mobil bobrok, tapi dari nada bicaranya lagak sekali, seolah takut orang lain tidak tahu di rumahnya masih ada Rolls-Royce.

“Rolls-Royce dipakai oleh ayah.” Yasmine refleks menjawab, kemudian pandangannya beralih lagi ke Morgan mereka bertiga, dan bertanya : “Endri, mereka……teman kamu?”

“Teman?” Endri tertawa mengejek : Kak, aku tidak mungkin punya teman yang begitu pandai pura-pura.”

“Endri, apa……maksud kamu?” Tanya Yasmine dengan terbata-bata, ekspresi wajahnya berubah, dari nada bicara Endri, dia bisa merasakan Endri sedang mengejek Morgan, jangan-jangan adik bodohnya ini sudah menyinggung perasaan Morgan?”

“Kak, kamu tidak tahu, tadi ada orang bodoh, pakaiannya dari atas ke bawah saja tidak sampai 200 yuan, tadi sekali masuk ke bandara langsung berlagak dia punya supir, mobil mewah, tapi sekali aku keluar, jangankan mobil, batang hidup supir pun tidak kelihatan, kak, menurut kamu apakah orang ini lucu?” Ledek Endri.

Lucu? Tatapan Yasmine tampak panik dan ketakutan, dia merasa tidak lucu sama sekali, di matanya sekarang, Morgan sama seperti iblis. Dasar Endri bodoh, berani-beraninya meledek Morgan.

“Kak, kenapa kamu tidak berbicara?” Endri tertegun, kenapa ekspresi kakaknya tampak ketakutan?

Lancy juga merasakan ada yang janggal, sebagai seorang wanita, firasatnya sangat peka, dia menyadari tatapan takut dari Yasmine ke Endri, pasti pernah terjadi sesuatu antara dua orang ini.

Seketika Lancy merasa agak tidak enak, baru hari pertama Morgan sampai di Jin Ling, tidak mungkin sudah ada yang menggodanya bukan.

Sebenarnya saat ini Morgan juga pusing, kenapa selalu saja ketemu wanita bodoh, si Yasmine ini, ketika dia sedang memikirkan cara untuk mencairkan suasana di depan mata ini.

Sebuah Rolls-Royce dengan nomor plat B8888 datang.

“Gila, Rolls-Royce dengan empat buat delapan?” Endri membelalakkan mata dengan wajah penuh kaget, banyak yang ia ketahui kalau soal Rolls-Royce, karena di rumahnya sendiri memang ada satu, tapi yang di rumah hanya versi lama, hanya 5000000 yuan lebih.

Sedangkan yang di depannya ini, tidak peduli dari cat warna atau pun modifikasinya menggunakan konfigurasi yang tinggi, harganya dimulai dari 12000000 yuan, tapi permintaan mobil seperti ini masih lebih sedikit, bagaimana di sini bisa ada mobil mewah level segini? Dan bahkan nomor platnya empat buah delapan, hanya harga untuk membeli nomor plat saja sudah bisa untuk membeli sebuah ferrari konfigurasi tinggi.

Endri terkagum-kagum, kalau dirinya bisa mempunyai mobil mewah ini, wanita mana yang tidak bisa ia dapatkan?

Tidak sampai setengah detik pikiran tersebut timbul di benaknya, Endri menyadari Rolls-Royce itu berhenti di depannya!

“Kak, ini punya keluarga kita?!” Nafas Endri menggebu-gebu dan bertanya dengan semangat, baru juga tadi dia pikir ingin memiliki Rolls-Royce seperti ini, akhirnya dalam sekejap Rolls-Royce ini sungguh berhenti di depannya.

Mendengar perkataannya, Yasmine rasanya ingin sekali menggali lubang di tanah dan masuk ke dalam karena malu, dari biji mata sebelah mana kamu melihat ini punya keluarga kita?

Tanpa menunggu Yasmine membuka mulut, Endri pun mendekat ke Rolls-Royce dan hendak baik-baik mengamati Rolls-Royce ‘miliknya’ ini.

Tiba-tiba pintu mobil terbuka.

Seorang pria paruh baya penuh keringat keluar dan berlari kecil melewati Endri, serta datang ke hadapan Morgan, dengan was-was ia berkata : “Tuan Chen, maaf sekali, tadi perutku tidak enak……”

Apa!

Tuan Chen?!!

Dua kata ini bagaikan sambaran petir yang meledakkan otak Endri, langkah kaki Endri berhenti seketika, apa yang dikatakan supir tersebut di belakang tidak ia dengar dengan jelas, dia hanya mendengar dua kata, Tuan! Chen!

“Tidak masalah.” Morgan melambaikan tangan dan berkata, siapa pula yang tidak pernah sakit perut, asalkan bukan kesalahan yang disengaja, Morgan pasti bisa memaafkan.

“Terima kasih tuan Chen!” Supir paruh baya tersebut mengangguk berulang kali.

Sebelumnya di dalam mobil, Morgan sudah mengingatkan dia, kalau sampai di sini jangan memanggilnya tuan muda Chen, harus memanggil dengan sebutan tuan chen, meskipun buru-buru, tapi supir itu tidak berani lupa.

“Kak, mobil ini……punya kamu?” Endri menelan air ludah dan bertanya dengan tidak percaya.

“Bukan, aku sewa.” Jawab Morgan dengan serius sambil menggeleng.

Endri tersentak kaget, sewa? Rolls-Royce yang berharga dua puluhan milyar, yang nomor platnya empat buah delapan, siapa yang akan memberikan jasa sewa?

Lancy dan Elaine juga terheran-heran, kalau bukan nomor platnya empat buah delapan, melainkan hanya sebuah Rolls-Royce, mungkin mereka masih percaya omongan Morgan.

Dan supir yang tampak was-was ini, jelas sekali bukan akting.

Jadi pertanyaannya, dari mana Morgan mendapatkan Rolls-Royce ini? Lancy dan Elaine saling berpandangan, pertanyaan ini sama-sama muncul dalam benak mereka.

Endri tertawa kecil dan berkata : “Kak, jangan bercanda, orang yang bisa membeli mobil ini, bagaimana mungkin masih memerlukan hasil uang sewa.”

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu