Hidden Son-in-Law - Bab 164 Kebetulan Bertemu

Morgan datang ke garasi mobil, dia menyetir keluar mobil Koenigsegg miliknya.

Mobil ini hanya pernah dia pakai sekali semenjak diberikan oleh Hugo.

Setelah itu dia melemparkannya terus digarasi.

Tapi mobil mewah tetaplah mobil mewah, meskipun sudah beberapa waktu tidak pernah dipakai, namun mobilnya tetap terlihat baru dan tidak berdebu.

Dengan cepat, Morgan menyetir mobil itu ke hotel Junsem.

Hotel Junsem, meskipun adalah salah satu hotel bintang lima yang tidak banyak dijumpai di kota Changzhou namun seluruhhotel tidak bisa ditemukan mobil yang bisa dibandingkan dengan mobil Koenigsegg miliknya.

Didepan pintu hotel, mobil yang paling bagus malah adalah mobil mewah kelas biasa seperti ferrari dan porsche.

Jadi bisa dipikirkan bahwa ketika Morgan menyetir mobil ini kedepan pintu hotel, apa sikap dari penerima tamu hotel.

Dia bersujud habis-habisan.

Bahkan ketika Morgan turun dari mobil, mereka masih mencari orang untuk menjaga mobil Morgan.

Satunya karena untuk menunjukkan tingkat pentingnya melayani Morgan, satunya lagi karena khawatir, bagaimana jika ada orang yang tidak sengaja menyenggol mobil ini.

Maka pihak hotel juga harus menanggung tanggung jawab yang besar sekali.

Sedangkan pakaian biasa dari Morgan langsung dilupakan oleh para penerima tamu.

zaman sekarang, orang kaya yang sengaja berpakaian biasa seperti begini sudah sering mereka temui.

Morgan jelas adalah anak orang kaya.

Morgan tidak tahu bahwa dia hanya menyetir sebuah mobil mewah saja dan para penerima tamu berpikir sebanyak itu.

Jika dia mengetahuinya, dia pasti akan merasa lucu.

Nyaris ketika Morgan masuk kedalam, sebuah mobil Audi A6 juga tiba.

Dikursi setirnya duduk seorang yang familiar bagi Morgan, yaitu Vinley Xia.

Dan dibangku lainnya lagi duduk seorang gadis yang mengenakan rok mini dan berpakaian minim, kulit wanita itu putih dan postur tubuhnya bagus.

Saat ini Vinley tengah mengobrol sambil tersenyum bersama gadis itu, sedangkan reaksi gadis itu sedikit tidak peduli, dia sambil memotong kukunya dan sambil membalas Vinley dengan tidak serius.

Disaat ini, mobil Vinley berada disekitar 10 meter dari mobil Morgan, sedangkan konsentrasinya masih berada pada wanita itu, dia sama sekali tidak menyadari mobilnya hampir menabrak mobil Morgan.

"Awas!" Gadis itulah yang menyadari duluan, dia menjerit.

Vinley yang terus mengoceh juga kaget dan menginjak rem.

Terakhir, mobil Audi A6 nya berhenti dengan jarak sangat dekat, jaraknya bahkan tidak sampai satu cm.

Para penerima tamu itu bermuka puact, untung saja, untung saja, hampir saja Vinley akan habis.

Penerima tamu yang menjaga mobil tidak tahu identitas Vinley, namun dilihat dari mobil Audi A6 yang disetirnya, dia juga bisa menebak kekayaan Vinley.

Mentok juga hanya 5-6juta rmb saja.

Jika menabrak mobil Koenigsegg limited edition yang seharga 26 juta rmb ini, mungkin 5-6juta rmb juga tidak cukup untuk mengganti rugi!

"Apakah kamu bisa konsentrasi sedikit dalam menyetir?"

Gadis seksi itu melirik kearah Vinley dengan penuh tidak puas, dasar pecundang ini hampir saja membebani dirinya juga.

"Ma....maaf, aku tidak memperhatikannya."

Disaat ini wajah Vinley juga sedikit pucat, dia tentu saja tahu bahwa mobil didepannya adalah Koenigsegg, mobil dewa limited edition diseluruh dunia.

Tidak perlu diungkit harga mobilnya, identitas orang yang menyetir ini pasti tidak bisa disinggung olehnya.

Jika dia menabraknya hari ini, sekalipun orang keluarga Xia juga tidak akan mampu melindunginya!

"Sudahlah, kamu segera parkir mobilmu, jangan kelihatan oleh orang lain." Kata Monica kepada Vinley.

"Aku parkir sekarang,sekarang." Vinley seperti terbangun dari mimpi buruk, dia bergegas menyetir dan memarkir mobilnya di pojokan yang jauh.

Melihat Vinley pergi memarkir mobil, Monica melirik lagi mobil Koenigsegg disampingnya lagi, didalam tatapannya penuh dengan rasa iri, ini baru namanya mobil mewah, dibandingkan dengan mobil mewah ini, mobil Vinley adalah sebuah sampah yang tidak berguna.

Jika dirinya bisa menaiki mobil ini dan jalan-jalan.........

Monica sudah tidak berani memikirkannya lagi.

Intinya sangatlah keren!

Para teman baiknya pasti akan iri terhadapnya hingga gila!

"Eh, apakah kamu tahu siapa yang menyetir mobil ini kemari? Apakah dia orang Changzhou?" Monica melirik kearah penerima tamu disamping sana.

Penerima tamu bergegas mengelengkan kepalanya, jangankan bilang dia tidak tahu identitas Morgan, sekalipun tahu, dia juga tidak berani mengatakannya.

Dia jelas tahu apa yang dipikirkan oleh Monica, namun dia merasa bahwa orang kaya seperti Morgan tidak akan suka dengan wanita awam seperti Monica.

Jika dia mengatakan identitas Morgan, bukankah itu menambah masalah untuk Morgan?

"Baiklah." Monica sedikit kecewa, namun didalam hatinya sudah memutuskan bahwa nanti setelah selesai sibuk, dia akan menjaga didekat mobil ini, dia ingin melihat apakah bisa bertemu dengan pemilik mobil atau tidak.

Bagaimana jika dia disukai oleh pemilik mobil, maka dirinya sudah tidak perlu memikirkan kehidupan selanjutnya lagi.

Disaat ini, Vinley juga sudah memarkirkan mobilnya, dia berjalan kehadapan Monica dan berkata, "Monica, sini aku antar kamu masuk."

Meskipun tidak rela, namun Monica tetap saja menganggukkan kepalanya.

Setelah itu mereka berdua masuk kedalam hotel.

"Baiklah, sampai disini saja, kamu segera pulang." ekspresi Monica sedikit tidak peduli.

"Baik, setelah kamu selesai sibuk, teleponlah aku, aku datang untuk menjemputmu." Vinley tidak mempedulikan ketidakpedulian Monica terhadapnya, melainkan tersenyum mesum, dia yang saat ini tengah bertindak memohon layaknya seekor anjing, dia menyetujui semua perintah dari Monica.

"Baiklah, pergi sana, pergi."

Monica sedikit tidak sabaran dan melambaikan tangannya.

"Baik." Vinley menganggukkan kepalanya dan bersiap pergi, disaat ini muncul sesosok orang yang membuatnya kaget.

Morgan!

Pecundang ini, bukankah dia sudah menemani Lancy ke Jin Ling?

Bagaimana dia bisa ada disini?

Vinley memperhatikan Morgan, Morgan tentu saja juga menyadari adanya dia.

Sedangkan Morgan juga hanya melirik kearah Vinley, dan bersiap naik ke lift, hutangnya dengan Vinley akan dihitung lain kali saja.

Sekarang yang terpenting baginya adalah menaklukan Changzhou.

Orang tidak penting seperti Vinley bisa diselesaikan kapanpun.

Namun Morgan tidak berencana mempedulikan Vinley, namun Vinley tidak ingin melepaskan Morgan.

"Morgan! Apa yang kamu lakukan disini?" Vinley bergegas berjalan kehadapan Morgan dan bertanya dengan ekspresi marah.

"Apa hubungannya denganmu?" Morgan tersenyum.

"Bagaimana kamu berkata seperti itu?" Vinley mengerutkan keningnya, dia berkata, "Aku adalah kakakmu, seharusnya kamu tahu aturan sedikit."

"Kakak sepupu?" Morgan mencibir, Vinley si tolol ini, masih berani mengungkit identitas diri.

"Diakah menantu yang dinikahkan kekeluarga kalian?" Disaat ini, Monica juga kemari, dia menilai Morgan dan tatapan merendahnya sangat terlihat, beberapa hari ini bersama Vinley, orang yang paling sering diungkitnya adalah Morgan.

Setiap kali Vinley mengungkit Morgan, dia terus saja mengertakkan giginya dan sangatlah merendahkan Morgan.

Pengantar makanan, pecundang, mengandalkan wanita.......

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu