Hidden Son-in-Law - Bab 58 Anggur Merah dan Bir

Kolom komentar mulai raami menyatakan cinta pada Lancy, mata Nelson pun ikut berbinar.

Dulu ia hanya pernah mendengar Elaine mengungkit masalah Lancy satu kali, tapi saat itu hatinya seluruhnya ada pada Elaine, jadi ia tidak memperhatikan Lancy, tapi begitu bertemu hari ini, Nelson malah sedikit menyesal, ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Elaine, seharusnya ia menyadarinya lebih awal.

Siapa tahu bisa terjadi sesuatu bersama dengan Lancy.

Ini juga membuat pertama kalinya Nelson sedikit iri pada Morgan, ia ternyata bisa bersamaan memiliki hubungan dengan dua wanita cantik, orang tidak berguna ini, sebenarnya memiliki kemampuan apa!

“Lancy, hari ini kamu sangat cantik ……”

Nelson mengulurkan tangan, wajahnya menunjukkan senyum tampannya, siapa yang tahu sebelum ia selesai berbicara, Lancy sudah lewat darinya, dari awal hingga akhir, tidak memandangnya sama sekali.

Nelson mengulurkan tangannya dan kikuk selama beberapa saat, senyum di wajahnya juga membeku, terbesit kemarahan di wajahnya, mengapa perlakuan orang ini tidak sama seperti yang dibayangkannya? Jangan-jangan Eileen memberitahunya, sekarang Lancy sudah menjadi orangnya?

Nelson menghela napas, lalu bersiap kembali ke kursinya.

Tapi ia justru melihat, Morgan duduk di tempatnya, sesaat wajah Nelson pun padam.

“Siapa yang menyuruhmu duduk di situ!”

Nelson marah dan memandang Morgan, ia hanya menyiapkan dua kursi, satu untuknya dan satu lagi untuk Lancy, rencana walanya adalah, jika Morgan datang, maka suruh morgan berdiri, melihat ia dan Lancy makan malam, ini juga termasuk pertarungannya dengan Morgan.

Siapa yang berani berpikir, karena Lancy tidak berjabat tangan dengannya, ia pun melamun dan Morgan duduk di posisinya, bukankah ini mengingkan dia sebagai tokoh utama untuk berdiri?

“Apakah ada ditulis nama di atas kursi ini?” Ucap Morgan dengan tenang, Nelson ini sungguh kekanak-kanakan.

“Kamu ……” Wajah Nelson memerah, tentu saja tidak tertulis namanya di atas kursi, saat ini jika ia memaksa Morgan pergi, ia akan terlihat pelit, tentu saja ia tidak bisa melakukan itu, oleh karena itu ia pun menyuruh pelayan untuk mengambil kursi lagi, meletakkannya di tengah.

Tapi dengan begitu, malah terlihat ia menjadi pendamping Morgan dan Lancy.

Di saat yang bersamaan, ketenaran siaran langsungnya sudah mencapai jutaan, ini sangat jarang terjadi di siaran langsung.

“Ternyata orang tidak berguna ini datang! Dari mana datang keberaniannya?”

“Mana tadi yang bilang ingin mengirim mobil virtual dan memakan kotoran? Ia datang!”

“Orang ini sungguh bermuka tebal, istrinya berkencan dengan pria lain, ia memandang dari sisi apakah tidak jijik.”

“Itu bukan bermuka tebail, itu adalah bodoh!”

Meski tidak berhasil melawan Morgan, tapi perasaan Nelson saat ini tidak buruk.

Karena Morgan datang, barulah ia bisa menginjak Morgan di hadapan Lancy, dan memberitahu Lancy, siapa yang cocok untuknya.

Nelson menggerakan jarinya, lalu beberapa pelayan wanita yang menggunakan cheongsam datang membawa berbagai macam hidangan mewah.

Seorang bartender profesional datang, mulai meracik minuman, kali ini Nelson pintar, ia memberi kode pada bartender, jadi bartender hanya membuat dua gelas, satu untuk Lancy, satu lagi tentu untuk Nelson, Morgan pun hanya memandangi mereka.

“Morgan, apakah kamu tahu ini bir apa?” Nelson menggoyangkan anggur merah di dalam gelasnya dengan perlahan sambil bertanya.

“Tidak tahu.” Ucap Morgan dengan ekspresi datar.

“Wajar kalau tidak tahu, aku menyuruh orang membawa Romani Conti dari Perancis, sejauh ini di dunia tidak sampai 1000 botol tersedia, anggur ini lebih berharga dari Rafi tahun 82 yang ada di mata kalian orang biasa.” Nada bicara Nelson membawa kesombongan, banyak orang mengira Rafi 82 adalah anggur merah terbaik, tapi sedikit yang tahu, ada anggur bernama Romani Conti, disebut raja anggur, karena kelangkaannya, jadi beberapa tahun ini, orang kaya juga tidak bisa membelinya.

Morgan tersenyum tipis, jika ia tidak salah ingat, di ruang minuman Keluarga Chen, terdapat ratusan Romani Conti, dan tidak ada yang mempermasalahkannya, hanya orang kaya dari tempat kecil seperti Nelson yang akan mempermasalahkan Romani Conti.

Melihat Morgan tidak membalas, Nelson berkata dengan dingin: “Tahu kenapa aku tidak menyuruh pelayan menuangkan anggur untukmu?”

“Takut aku meminumnya dengan sia-sia?” Tanya Morgan sambil setengah tertawa.

Nelson menjawab: “Kamu ternyata cukup tahu diri, betul, jika saja memberimu meminum anggur ini, kamu juga tidak bisa merasakannya, anggur merah sebagus ini, hanya orang yang paham yang bisa menikmatinya, orang seperti dirimu, hanya cocok minum bir.”

Nelson tertawa, menjentikkan lagi jarinya dan berkata: “Beri dia satu kerat bir.”

“Baik, Tuan Shen.”

“TUnggu dulu, beri aku juga satu kerat bir.” Saat itu, Lancy juga ikut berkata, dan Romani Conti di hadapannya, dari awal sampai akhir ia tidak memandangnya.

Pelayan memandang Nelson dengan bingung, ingin tahu apa maksud Nelson, bisa bekerja di sini, tentu saja ia tidak bodoh, sejak Morgan dan Lancy masuk, ia sudah merasakannya, Nelson sangat membenci Morgan, jadi terus menyulitkannya, tapi Lancy ……

Nelson marah di dalam hatinya, orang ini benar-benar brengsek, tidak meminum Romani Conti yang mahal di hadapannya, malah mau menemani orang ini meminum bir murah.

“Lancy, apakah kamu juga suka bir? Katakanlah sedari tadi, jika kamu bilang dari tadi aku akan menyuruh orang membawa beberapa bir istimewa, kalau begitu datangkan beberapa kerat bir, aku juga sudah lama tidak minum bir, kebetulan meminjam kesempatan hari ini, minum bersama orang penting.” Meski hatinya geram, tapi Nelson tetap mempertahankan ekspresinya dengan baik, wajahnya tetap tenang.

“Baiklah, Tuan Shen.” Pelayan itu mengelap keringat dinginnya dan langsung pergi.

Melihat Nelson yang mengepalkan tangannya di bawah meja, Morgan merasa lucu, orang bodoh ini, sepertinya tidak pernah mengira Lancy akan berbuat seperti ini padanya.

Istri yang dirawatnya selama 3 tahun, ia berani merebutnya? Ia juga tidak memperhatikan dirinya sendiri.

Saat itu hati Nelson juga campur aduk, sebelumnya Eileen sudah bersumpah menjamin padanya, Lancy pasti berdiri di sisinya, mengikutinya, tapi mengapa sampai di lokasi, Lancy justru membantu Morgan?

Nelson tidak mengerti.

Jika Eileen tahu pikirannya, sepertinya akan merasa bersalah, di dalam pikiran Eileen, Nelson cukup unggul, menghadapi orang seperti Morgan, seharusnya mudah, nanti, harus membuat Lancy melihat, betapa tidak bergunanya Morgan, dan melihat betapa unggulnya Nelson, keduanya dibandingkan, tentu saja Lancy akan tahu harus memilih siapa.

Tapi, Eileen terlalu memandang tinggi Nelson, juga memandang rendah Morgan, terlebih lagi tidak memahami pikiran sebenarnya dari Lancy.

Tidak peduli seberapa unggul pria lain, Lancy tidak akan tertarik, di matanya, hanya ada Morgan.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu