Hidden Son-in-Law - Bab 160 Tuan Muda Chen, Silahkan Masuk

Sekarang Morgan Chen malah bilang dia membeli sebuah villa di Gunung Yuquan.

Walaupun Morgan Chen memang punya kemampuan keuangan itu, tapi ini bukan masalah punya uang atau tidak.

Karena orang yang bisa tinggal di dalam wilayah villa Gunung Yuquan, semua adalah orang yang terkenal, menyuruh mereka mengosongkan tempat tinggal sendiri dan dijual kepada orang lain, siapa yang mau?

“Anak muda, aku tidak ada waktu menemani kamu main-main di sini, cepat keluar, aku masih mau tarik penumpang lain.” kata supir paruh baya dengan merasa jengkel, dia sih tidak mau nanti naik gunung, lalu diusir satpam.

“Sayang, kita keluar saja.” Lancy Xia menatap Morgan Chen dengan sedikit tidak berdaya, bagaimanapun juga supir paruh baya tidak mau jalan, dia juga merasa tidak berdaya.

Morgan Chen menggeleng-geleng kepala, kalau dia keluar dari mobil sih tidak masalah, tapi Lancy Xia tidak boleh, bagaimanapun juga, dia baru terluka beberapa hari, masih tidak boleh beraktivitas ekstrim.

“Pak, begini saja, kamu antar aku ke puncak gunung, aku beri kamu tambahan Rp1 juta.” kata Morgan Chen, benar kata pepatah, kalau punya uang, apa saja bisa terselesaikan, dia tidak percaya supir paruh baya ini akan tidak senang dengan uang.

“Benar kata kamu?” Ternyata memang benar, mendengar Morgan Chen bilang mau memberikan Rp1 juta, mata supir paruh baya seketika bersinar, dia bekerja sebagai supir, satu hari paling banyak hanya mendapatkan Rp500 ribuan, Morgan Chen langsung memberi Rp1 juta, setara dengan upah dia selama dua hari, dia tidak mungkin tidak tertarik.

Morgan Chen juga tidak berkata, dia langsung mengeluarkan lima lembar uang Rp200 ribu dari dalam dompet dan menaruh di depan supir paruh baya.

Ekspresi supir paruh baya menjadi senang, dia langsung mengambil uang Morgan Chen.

“Oke, anak muda, aku antar kamu ke puncak gunung sekarang juga.” Supir paruh baya sangat gembira, uang sudah sampai di tangan, dia menjadi lebih tenang.

“Tapi, anak muda, aku bilang dulu, nanti sampai di tengah lereng gunung, kalau satpam tidak membolehkan kita masuk, Rp1 juta milikmu tidak akan aku kembalikan.” Seperti takut Morgan Chen berubah pikiran, supir paruh baya menambah sebuah jaminan lagi.

Morgan Chen tersenyum datar: “Pak, kamu setir saja dengan tenang, satpam aku yang hadapi.”

“Baiklah kalau begitu, kalian berdua duduk yang stabil.”

Sangat cepat, taksi sudah disetir sampai tengah lereng gunung, yang di luar dugaan supir paruh baya adalah satpam di sini tidak menghalang mobil dia.

Ini membuat supir paruh baya tak terkendali merasa lega, ternyata Gunung Yuquan yang ada di dalam legenda, keamanannya juga tidak terlalu ketat.

Sebenarnya supir paruh baya tidak tahu, tempat di Gunung Yuquan yang keamanannya benar-benar ketat hanya ada satu, yaitu wilayah villa di puncak gunung.

Keamanan wilayah villa benar-benar sangat ketat.

Terakhir kali Morgan Chen datang, baru sampai di puncak gunung, dia langsung dihalang sekumpulan satpam, kalau bukan karena setelahnya Hugo Shen muncul, Morgan Chen sama sekali tidak bisa masuk.

Beberapa menit kemudian, taksi tiba di puncak gunung.

Dari jauh, supir paruh baya melihat sekumpulan satpam berseragam hitam.

“Anak muda, kamu turun di sini saja.” Supir paruh baya merasa sedikit takut, satpam-satpam ini tubuhnya sangat kekar dan tinggi semua, nanti bagaimana kalau menghalang dia?

“Pak, sudah sampai di puncak gunung, kamu terus setir ke dalam saja.” Morgan Chen merasa sedikit tidak berdaya, villa dia ada di paling dalam, dari sini masih ada perjalanan yang lumayan.

“Anak muda, aku bukannya sudah bilang denganmu, di sini adalah wilayah pribadi, mereka tidak akan membolehkan masuk. Dan juga, di sini totalnya cuman ditinggali sepuluh rumah tangga, satpam-satpam ini mengenal semua mobil dan penghuni yang keluar masuk, aku menyetir sebuah taksi dan membawa kalian berdua, mustahil mereka bisa membiarkan kita bertiga masuk.” kata supir paruh baya dengan merasa dirinya benar.

“Pak, kan aku sudah bilang denganmu. Aku beli sebuah villa di sini, satpam-satpam ini mengenal aku semua.” Morgan Chen menghela nafas, supir paruh baya ini kenapa bagaimanapun juga tidak mau percaya dengan dirinya.

“Anak muda, ini sudah sampai di sini, kamu jangan bercanda lagi, kamu tahu tidak berapa harga satu meter persegi villa di sini?”

“Rp1 miliar! Bahkan kalau menjual diri kamu, juga tidak akan mendapatkan uang sebanyak itu. Huh.” kata supir paruh baya, kalau bukan karena Morgan Chen memberikan dia Rp1 juta, dia pasti akan mengatai Morgan Chen sampai habis-habisan.

“Pak, begini saja, kamu terus menyetir ke dalam, kalau satpam-satpam itu menghalangi kamu, aku berikan kamu Rp1 juta lagi.” Morgan Chen berkata sambil tertawa, masih pepatah itu, kalau punya uang, apa saja bisa terselesaikan, hari ini dia sengaja mau membuat supir paruh baya ini menyetir taksi ke dalam wilayah villa.

“Benaran?” Supir paruh baya tergoda lagi.

Dia jarang-jarang bertemu orang bodoh seperti Morgan Chen ini, hari ini sangat tidak mudah baru bertemu, dia sih harus memanfaati dengan baik.

“Benaran.” Morgan Chen tersenyum datar dan berkata.

“Oke, aku setir ke dalam.” Supir paruh baya mengatupkan gigi, dia juga sudah membuat keputusan besar, apa yang harus ditakuti dari beberapa satpam, palingan cuman dipukuli mereka, bahkan kalau mau pukul, yang dipukul duluan juga adalah Morgan Chen, apa yang dia takuti.

Lalu, supir paruh baya menginjak pedal gas dengan kuat, taksi seperti seekor binatang buas yang menerobos kesulitan dan berlari ke arah pintu utama wilayah villa.

Sama sekali tidak ada hal di luar dugaan, beberapa satpam mengambil stun gun tegangan tinggi yang digantung di pinggang seperti menyambut musuh besar dan memerintah untuk berhenti.

Supir paruh baya menginjak rem, taksi terhenti.

Beberapa satpam berjalan kemari dengan ekspresi galak, villa Gunung Yuquan sejak selesai dibangun sampai sekarang, masih belum ada yang berani datang naik taksi.

Jendela mobil diturunkan, satpam yang memimpin bertanya dengan suara kencang dan dingin: “Siapa yang menyuruh kamu menyetir ke puncak gunung?”

Ekspresi supir paruh baya menjadi takut, bocah sialan ini, sekarang sudah benar-benar mencelakainya, supir paruh baya mau buka mulut dan menjelaskan, tapi saat ini, terdengar suara yang datar dari kursi belakang.

“Aku.”

Satpam yamg memimpin melihat ke arah datangnya suara, lalu dia melihat Morgan Chen yang tidak berekspresi.

Satpam yang memimpin melotot seketika dan langsung membatu, kenapa adalah Tuan Muda Chen?!

Semua satpam yang di sini memiliki kesan yang sangat dalam terhadap Morgan Chen, bagaimanapun juga, kepala satpam di sini yang dulu, Lucas Wang, diusir Hugo Shen karena tidak sopan pada Morgan Chen.

Jadi walaupun Morgan Chen jarang datang ke wilayah villa, satpam-satpam ini juga mengingat wajah Morgan Chen, mereka takut suatu hari membuat kesalahan yang sama seperti Lucas Wang.

“Aku boleh masuk tidak?” kata Morgan Chen dengan datar.

“Boleh boleh, Tuan Muda Chen, silahkan masuk.” Satpam yang memimpin langsung berkata setelah tersadar, sikapnya sangat hormat.

Tuan Muda Chen?

Mendengar panggilan ini, supir paruh baya malah berkeringat dingin, kenapa satpam ini bisa memanggil orang miskin ini Tuan Muda Chen?

Jangan-jangan orang miskin ini benaran punya rumah di sini?

Supir paruh baya seketika menjadi tidak tenang.

“Ehmm, anak muda, kamu sungguh adalah penghuni di sini?” Supir paruh baya mengelap keringat dingin di kepalanya dan bertanya.

Morgan Chen tersenyum dan berkata: “Sepertinya tadi aku sudah bilang lebih dari satu kali.”

“Ehmm……” Supir paruh baya tertawa malu dan tidak tahu harus berkata apa, kawan, kamu sudah adalah orang yang tinggal di wilayah villa Gunung Yuquan kenapa masih naik taksi, kamu tidak bisa mempekerjakan seorang supir?

Melewati satpam di depan pintu, jalan di belakang, taksi berjalan dengan lancar.

Tiga menit kemudian, taksi berhenti di depan sebuah villa yang elegan dan megah.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu