Hidden Son-in-Law - Bab 461 Terkejut Kan, Tidak Menyangka Bukan?

“Kemarilah, malam ini kita harus melampiaskan amarah kita kepada si haram jadah itu!” Di wajah Wirnandi Yu tampak sebuah senyuman buas, seakan sudah sepenuhnya menguasai hidup matinya Morgan Chen.

“Baik, tuan muda Wirnandi!”

Dengan perasaan sedikit gembira Jefris Wang menutup teleponnya, berbalik langsung membagikan kabar baik ini kepada Vanessa Liu dan kedua adik lelakinya.

Setelah kedua orang itu mendengarnya sudah tentu sangat gembira.

“Kak Jefris, kakak sepupumu sungguh terlalu hebat, pergi tidak sampai satu jam, berhasil membawa si haram jadah itu kembali.”

“Hm, kakak sepupuku memang pekerjaannya adalah pembunuh, menghadapi kelas teri biasa seperti ini, kalau tidak tertangani barulah hal yang aneh.” Jefris Wang terlihat sangat bangga, dua jam sebelumnya, dia dan Wirnandi Yu setelah meninggalkan garasi bawah tanah, yang pertama ingin dilakukan oleh Wirnandi Yu adalah mencari orang untuk membunuh Morgan Chen.

Tapi sudah bertanya ke beberapa orang urusan ini, setelah mendengar soal kemampuan Morgan Chen, semua mengemukakan jawaban soal ketidaksanggupannya untuk menjamin dapat membereskan Morgan Chen, karena kemampuan Morgan Chen terlalu hebat.

Bahkan Jefris Wang, petinju ternama di lingkup yang kecil saja dapat mengalahkan dengan satu langkah, penjahat yang biasa-biasa di waktu yang lalu semakin banyak, juga tidak ada artinya.

Siapa tahu, sebaliknya berhasil mencari gara-gara dengan Morgan Chen.

Tentang ini, Wirnandi Yu sudah tentu sangat marah.

Terakhir, Jefris Wang otomatis teringat pada Tom Wang kakak sepupunya yang menjadi pembunuh di luar daerah.

Beberapa hari ini, Tom Wang kebetulan di Danau Nakaumi, menyuruh Tom Wang untuk melakukannya, bisa dikatakan sangat bisa diandalkan.

Bagaimanapun Tom Wang bahkan kepala gerombolan dengan perlengkapan terkuat di luar daerah pun bisa dibunuhnya, apalagi hanya si haram jadah dengan kemampuan yang hanya segitu.

Ada nomor kontak tempat tinggal Jefris Wang, Wirnandi Yu sudah tentu dengan cepat bisa menghubungi Tom Wang.

Sehingga dengan waktu tidak sampai sejam, Tom Wang bisa tiba di Chu Mansion, dan di tempat parkir basement berhasil menghadang Morgan Chen.

“Sudahlah, pergilah, aku sekarang sudah tidak sabar ingin melihat si haram jadah itu berlutut minta ampun.” Jefris Wang berkata dengan raut wajah sadis sekaligus senang.

Tidak sampai sepuluh menit, keempat orang itu sampai di East Palace Villa.

Sofa kulit di balkon villa, Wirnandi Yu yang mengenakan sebuah kimono, sedang duduk dengan tenangnya.

Tangannya memegang segelas Lafite, melihat ke arah pintu masuk villa, di matanya terlihat sorot gembira.

Setelah beberapa saat, di tengah pengamatan Wirnandi Yu, seberkas sinar terang menyilaukan dari kejauhan datang.

“Sudah datang?”

Sebuah mobil Land Rover Range Rover dari kejauhan mendekat, berhenti di depan gerbang villa.

“Tuan muda Wirnandi!”

Jefris Wang, Vanessa Liu dan beberapa orang lain keluar dari mobil, dengan hormat memanggil.

Melihat yang datang adalah Jefris Wang dan yang lainnya, Wirnandi Yu seketika sedikit kecewa, namun dia tetap tersenyum, katanya: “Silakan duduk dulu, diperkirakan orangnya segera akan dibawa datang ke sini.”

“Baik, tuan muda Wirnandi.”

Jefris Wang menganggukkan kepala, lalu dirinya mencari tempat di sofa dan duduk.

Vanessa Liu bak seekor gurita, dengan mesranya bersandar di tubuh Wirnandi Yu, ketika bersiap untuk menggoda Wirnandi Yu, namun tercium aroma parfum dari tubuh Wirnandi Yu.

Ekspresi wajah Vanessa Liu sedikit berubah, dia tidak menyangka, dia baru saja pergi sebentar, ada wanita penggoda yang naik ke ranjang Wirnandi Yu.

Mesti ada ketidakpuasan terhadap perilaku Wirnandi Yu, namun Vanessa Liu sedikitpun tak berani menunjukkannya, dia sebaliknya bertanya dengan penuh perhatian: “Kak Wirnandi, lukamu tidak apa-apa kan?”

“Tidak apa-apa.”

Wirnandi Yu menggoyangkan tangannya.

“Tuan muda Wirnandi, apakah kakak sepupuku memberitahu kapan dia akan datang?” Di saat ini, Jefris Wang tidak tahan bertanya, meski Wirnandi Yu sudah mengatakan bahwa Tom Wang sudah menangkap Morgan Chen, tapi dia masih ada sedikit perasaan tidak tenang.

“Tidak, kakak sepupumu hanya bilang orangnya sudah berhasil ditangkap, tepatnya kapan akan datang, dia tidak bilang.”

Wirnandi Yu berjalan ke depan meja, menuangkan segelas anggur merah untuk dirinya sendiri.

“Harusnya cepat, Chu Mansion dari sini juga tidak jauh, apalagi, kakak sepupuku hari ini membawa tiga buah senapan, menangkap si haram jadah itu, mungkin bahkan tidak perlu sampai sepuluh menit.” Ekspresi wajah Jefris Wang sangat tenang dan mantap, dua orang pria berpakaian hitam yang bersama dengan Tom Wang, yang juga para pembunuh ternama di kalangan itu, ketiga orang pembunuh dengan senjata bersamaan bertindak, kalau masih juga tidak berhasil menangkap seorang yang tidak bersenjata, maka dunia ini terlalu melenceng jauh dari yang seharusnya.

“Tidak buru-buru, sekarang kalian harus berpikir baik-baik, tunggu si haram jadah itu sampai, kita harus memikirkan bagaimana membereskannya.” Wirnandi Yu menyicip seteguk anggur merah, sambil tersenyum berkata.

Maka Jefris Wang dan yang lainnya dipanggil datang, tujuannya sangat sederhana, yaitu ingin mengumpulkan ide dari banyak orang, bagaimana harus membereskan Morgan Chen, membereskannya dengan cara yang lebih keren.

“Pertama-pertama patahkan dulu kedua kakinya, biarkan dia merangkak di lantai seperti anjing!” Dalam mata Jefris Wang ada sinar penuh kebencian.

“Boleh.” Wirnandi Yu mengangguk pelan, jelas terlihat puas dengan ide yang dilontarkan oleh Jefris Wang.

“Sudah tiba!”

Saat ini, kembali ada sebuah sinar yang menyilaukan mata menyorot pintu gerbang villa, Jefris Wang saking gembiranya segera berdiri.

“Apakah itu mobilnya Tom Wang?” Hati Wirnandi Yu pun ikut melonjak , dan ikut berdiri pula.

“Mobilnya kakak ipar.” Jefris Wang mengangguk menyiyakan.

“Jalan, biarkan aku bersama-sama menyambut si haram jadah ini!”

Wirnandi Yu melambaikan tangan, raut wajahnya begitu gembira.

Segera kelima orang ini bersama keluar.

Buck Business dengan mantapnya berhenti di depan pintu villa.

Terdengar suara “bib”, lalu pintu mobil terbuka.

Morgan Chen terlebih dulu turun dari mobil, selanjutnya diikuti oleh Rafael Lee.

“Haram jadah anjing, terkejut kan, tidak sangka bukan?” Wirnandi Yu maju dengan ekpresi wajah senang, bersiap hendak mengejek Morgan Chen terlebih dulu.

“Terkejut kan, kaget kan?”

Morgan Chen dengan wajah bingung melihat pada Wirnandi Yu: “Wirnandi Yu, harusnya pertanyaan ini kutujukan padamu.”

“Apa maksudmu?” Wirnandi Yu tertegun dulu, lalu kemudian pupil matanya tiba-tiba menyipit.

Dia hanya peduli terhadap rasa gembira, tapi telah mengabaikan sebuah hal yang sangat penting, Morgan Chen berdiri di hadapannya dengan baik, lagipula dengan wajah yang sangat tenang!

Ini tidaklah mungkin sikap yang sewajarnya dimiliki oleh seseorang yang diculik seperti ini!

Setelah Wirnandi Yu mengerti, dia tidak bisa menahan untuk mengarahkan tatapannya pada Tom Wang.

Namun pemandangan yang terlihat kemudian membuat kulit kepalanya gatal, keringat mengucur di sekujur tubuhnya membuatnya tidak dapat berdiri tegak!

Tangan Tom Wang telah putus!

Dengan bantuan sinar, bahkan dapat terlihat tulang bonggol yang putih dan darah segar berwarna merah pekat!

Yang lebih aneh adalah, setelah Tom Wang turun dari mobil, tanpa berbicara sepatah kata pun berdiri di samping, bahkan kepalanya juga tidak berani diangkatnya!

Di saat ini, tak hentinya Wirnandi Yu menemukan kejanggalan.

Vanessa Liu yang mengikuti di belakang Wirnandi Yu pun melihat ada kejanggalan.

Mata beberapa orang itu melotot dengan besarnya, seperti melihat hantu, sungguh tidak sulit untuk dipahami.

“Terkejut kan, tidak menyangka bukan?”

Saat ini, Morgan Chen memicingkan mata, dengan tersenyum dia berbicara.

“Ba…bagaimana bisa?”

Wirnandi Yu seperti seekor domba yang salah masuk ke dalam mulut harimau, wajahnya sangat kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa, bahkan berbicara pun sedikit tergagap.

Setengah jam sebelumnya, ketika Tom Wang meneleponnya, bukan begini bicaranya!

Sebenarnya apakah dunia ini yang sudah kacau ataukah matanya sudah lamur?

“Dor”

“Dor”

“Dor”

Suara langkah kaki yang berat dari Morgan Chen yang meresponi Wirnandi Yu.

“Tung”

“Tung tung”

Seiring dengan langkah kaki Morgan Chen yang kian mendekat, detak jantung Wirnandi Yu pun berdetak semakin keras, seperti genderang perang yang ditabuh tidak terkendali.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu