Hidden Son-in-Law - Bab 165 Siapa Yang Selingkuh?

Hampir semua perkataan tidak enak didengar disebutkan oleh Vinley, jadi beberapa hari ini Monica sangatlah penasaran.

Seperti apa sebenarnya Morgan itu hingga bisa begitu dibenci oleh Vinley.

Hari ini akhirnya bertemu dengannya, meskipun tidak seburuk yang dikatakan oleh Vinley, namun Monica juga tidak memandangnya.

"Iya, ini dia."

Vinley berkata dengan marah, sekarang orang yang paling dia benci diseluruh keluarga Xia bukanlah Lancy, melainkan Morgan!

Terutama ketika mengetahui bahwa Ivan adalah teman dari Morgan, dia semakin membenci Morgan。

Jika bukan karena Morgan, Ivan juga tidak akan begitu mempermalukan dirinya dan Patrick.

Bahkan jika tidak ada Morgan, sekarang penanggung jawab Projek Gunung Yuquan juga adalah dia bukan Lancy!

Jadi ketika bertemu dengan Morgan, Vinley sangatlah marah, namun sekarang berada dihadapan Monica, dia juga tidak enakan untuk mengekspresikannya.

Tentu saja, yang paling utamanya karena dia pernah menyaksikan kehebatan Morgan, Vinley merasa bahwa dirinya sekalipun mengekspresikannya, dia juga pasti akan dihajar mati-matian oleh Morgan.

"Monica, ingat tampang pecundang ini, lain kali ketika bertemu dengan pecundang ini, sebisa mungkin kamu menghindar saja, daripada dia membuatmu jijik." Kata Vinley, meskipun dia tidak bisa melakukan apapun terhadap Morgan, namun dia masih bisa menyerangnya menggunakan ucapan.

"Tenang saja, aku tidak akan membiarkannya muncul diarea kurang dari 3 meter dariku." Monica melirik kearah Morgan dengan sombong, penilaiannya terhadap Morgan juga buruk, asalkan seorang lelaki yang kuat sedikit saja, dia juga tidak akan menjadi seorang menantu yang dinikahkan, dan mengandalkan seorang wanita.

"Baiklah kalau begitu." Vinley menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, Vinley, kamu pulang saja, temanku akan segera kemari." Monica melirik jam dan mendesak Vinley.

Bertemu dengan teman? ekspresi Morgan aneh, datang kehotel untuk bertemu teman? Mengapa dia merasa Vinley diselingkuhi?

"Baiklah sayang, setelah kamu bertemu dengan temanmu, teleponlah aku, aku akan menjemputmu." kata Vinley.

"Iya, aku tahu, kamu segera pergi." Monica menganggukkan kepalanya dengan sedikit tidak sabaran.

"Baik, sayang, aku pergi dulu." Meskipun Vinley tidak tega, namun dia juga pergi, didalam hatinya berpikir, untuk mendapatkan hati Monica masih ada jalan yang harus ditempuh, jika tidak hari ini Vinley pasti akan pergi bertemu dengan temannya juga.

Setelah Vinley pergi, Morgan masuk kedalam lift, dia berpikir bahwa belasan menit lagi Evandro dan Albert serta lainnya juga akan datang.

Baru saja Morgan masuk kedalam lift, Monica juga ikut masuk, namun ketika melihat Morgan juga ingin pergi ke lantai 16, Monica sedikit tidak merasa nyaman.

Sekali terpikiran harus bersama dengan Morgan si pecundang ini didalam lift belasan detik, dia merasa jijik.

"Apakah kamu boleh keluar dan masuk ke lift selanjutnya saja?" Kata Monica sambil mengerutkan keningnya.

Morgan menaikkan alisnya, "Apakah lift ini milikmu?"

Monica menatapi Morgan, "Lift ini bukan milikku, namun aku merasa jijik naik lift bersama orang sepertimu."

"Jika merasa jijik kamu boleh keluar, tidak ada orang yang menahanmu." Morgan tersenyum, wanita seperti Monica seeprtinya sudah terbiasa diperlakukan manja oleh orang seperti Vinley, dia pasti merasa seluruh dunia harus tunduk padanya, namun Morgan bukanlah orang seperti Vinley.

"Kamu......." Monica sedikit marah sambil menunjuk jarinya kearah Morgan, dasar pecundang ini beraninya membantah dirinya.

"Apa aku-aku?" Morgan melipatkan kedua tangannya didepan dada dan menatapi Monica.

"Kamu dasar pecundang, dikehidupan ini memang hanya ditakdirkan menjadi menantu yang dinikahkan saja!" Monica menurunkan tangannya dan menasehati dirinya untuk tidak mempedulikan orang bawahan seperti ini.

Morgan mencibir, aku suka menjadi menantu yang dinikahkan kesana, aku bahagia, apakah kamu bisa mencampuriku?

Akhirnya lift tiba di lantai 16.

Monica langsung keluar tanpa menoleh, dia tidak ingin bersama dengan Morgan lebih dari satu detik sekalipun.

Morgan malah melipatkan kedua tangannya, dia melangkah keluar menuju pintu lift, dia berjalan kearah kamar yang telah dipesan olehnya.

Namun ketika berada didekat tikungan, Morgan mendengar sebuah suara yang familiar.

"Hmm.......pelan sedikit......."

Begitu nafsukah? Bahkan pintu saja juga tidak ditutup? Morgan melotot matanya dan menatapi adegan didepannya.

Monica yang tadinya masih berlagak suci, seakrang tengah ditekan oleh seorang lelaki paruh baya yang gendut.

Lelaki paruh baya itu bagaikan sudah lama tidak pernah bertemu dengan wanita saja, dia terus mencium leher Monica dan sambil mengulurkan tangannya masuk kedalam pakaiannya.

Nafas Monica terengah-engah, wajahnya juga berubah merah.

"Hmm." Disaat ini, Morgan sudah tidak kuat bertahan lagi, dia sama sekali tidak curiga bahwa jika dirinya tidak mencegat mereka, kedua orang ini pasti akan berhubungan intim didepan pintu ini.

Suara batuk Morgan ini membuat mereka berdua kaget.

Monica menarik bajunya dan menutupi bagian yang terekspos, ketika melihat orang yang berdiri dihadapannya adalah Morgan, ekspresi Monica langsung berubah marah, "Kamu si pencundang, beraninya membuntutiku?"

Morgan tidak menjawabnya, melainkan balik menyindir, "inikah teman yang akan kamu temui?"

Jika Vinley tahu bahwa wanita yang baru saja dibaik-baikan olehnya tengah ditekan oleh lelaki lain dan dicium didepan pintu, apa yang akan muncul diwajah Vinley, pikir Morgan.

"Monica, siapakah orang ini?" Kata lelaki paruh baya yang gendut itu sambil menatapi Morgan dengan marah.

"Kak Luis, pecundang ini bernama Morgan Chen, dia adalah menantu yang dinikahkan ke keluarga Chen." Jelas Monica, seolah takut lelaki itu salahpaham saja.

"Menantu yang dinikahkan kekeluarga Xia?" Lelaki itu mengerutkan keningnya, dia sepertinya pernah mendengar nama orang ini, namun seketika tidak bisa mengingatnya.

Monica menganggukkan kepalanya, "Kak Luis, kamu harus menghabisi pecundang ini, tadi didalam lift dia masih ingin mempermainkan aku, tapi aku marahi dia tadi, aku kira dia sudah kabur, namun tidak disangka dia masih berani mengikuti hingga kemari."

"Tenang, sayangku, aku akan menghabisinya." Luis menenangkannya dan menatapi Morgan dengan tatapan marah, "Bocah, sungguh besar nyalimu, wanita sepertinya tentu saja tahu bahwa siapa yang memberikan paling banyak hadiah kepadanya maka dia adalah wanita siapa."

"wanitamu?" Morgan mencibir, tidak hanya lelaki paruh baya ini yang diselingkuhi Monica, Monica juga menyelingkuhi Vinley terhadap Lelaki ini.

"Apa maksudmu? Apakah diluar sana Monica punya lelaki lain?" Seolah mengetahui ada maksud lain yang dikatakan oleh Morgan, luis langsung melirik kearah Monica.

"Kak Luis, aku tidak ada, kamu jangan dengar dia sembarangan berkata! Dia memfitnahku!" Monica bergegas mengelengkan kepalanya untuk menjelaskan, namun didalam hatinya sudah sangatlah mendendami Morgan, wanita pembawa acara sepertinya tentu saja tahu bahwa siapa yang memberikannya paling banyak hadiah, maka dirinya adalah wanita milik siapa.

Dia dan Luis, juga karena Luis memberikannya hadiah digital yang lebih dari 500 ribu rmb barulah dia tidur bersama Luis.

Tentu saja, Vinle juga memberikannya banyak uang, sekitar 300 ribuan Rmb, namun Monica sama sekali tidak memandang Vinley.

Bagaimanapun juga Vinley hanyalah seorang tuan muda yang jatuh miskin, sedangkan Luis adalah tokoh tingkat staff dikekuasaan bawah tanah, bersama dengan Luis jauh dibandingkan bersama dengan Vinley.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu