Hidden Son-in-Law - Bab 302 Tamu Berlagak Sebagai Pemilik Rumah

Mengapa mereka bisa seberuntung itu?

"Bibi ketiga, menurutku, kamu harus berterima kasih kepada Bos Shen. Jika bukan Bos Shen yang baik dan murah hati, kamu juga tidak akan tinggal di rumah sebagus ini."

Ariella Tang menghubungkan semua ini dengan Hugo Shen. Dia merasa bahwa jika bukan Hugo Shen yang menunjukkan belas kasihannya, Eileen Lin sekarang mungkin harus tinggal di rumah yang pernah adanya kasus kematian di dalamnya dan bukan di sini.

"Ariella, kata-katamu benar, aku benar-benar harus berterima kasih pada Bos Shen." Meskipun Eileen Lin berkata begitu, tetapi dalam hatinya dia sama sekali tidak menganggapnya serius, dia bukan tidak memahaminya, mereka berkata seperti itu hanya karena iri padanya.

Melihat ekspresi yang sangat bangga dari Eileen Lin, Sabrina Lin hanya merasakan tidak puas di dalam hatinya, dia tidak habis pikir kerabatnya ini yang dulunya sama sekali tidak dipedulikan olehnya bisa tinggal di rumah yang lebih dari 40 juta yuan ini.

Meskipun di dalam hatinya masih merasakan tidak puas, tetapi Sabrina Lin juga tidak berkata apa-apa lagi, meskipun Eileen Lin tinggal di rumah dengan harga lebih dari 40 juta yuan, tetapi kenyataannya adalah Eileen Lin tetap merupakan orang miskin.

Orang yang benar-benar dikatakan kaya tidak hanya membutuhkan rumah, tetapi juga membutuhkan koneksi.

Meskipun Eileen Lin telah memiliki rumah, tetapi yang dibutuhkan orang kaya adalah koneksi, poin ini Eileen Lin sama sekali tidak memilikinya.

Dari kata-kata Eileen Lin, tidak sulit untuk mengetahui bahwa alasan mengapa orang terkaya di kota Cangzhou yaitu Hugo Shen memberinya rumah hanya karena ingin menutupi mulutnya saja.

Hubungan antara dia dan Eileen Lin sebenarnya tidak terlalu dalam.

Dengan pemikiran seperti itu, suasana hati Sabrina Lin tiba-tiba bersukacita.

"Eileen Lin, rumahmu sangat bagus, jika Kak Sabrina menginap di sini beberapa hari, kamu seharusnya tidak keberatan, bukan?" Sabrina Lin berkata, awalanya dia berencana untuk menginap di hotel saat melakukan perjalanan bisnis ke kota Cangzhou ini, namun saat ini, ada rumah mewah yang siap sedia di depan matanya, jika dia pergi menginap ke hotel lagi, maka bisa dikatakan otaknya sudah rusak.

"Tidak keberatan, berapa lama Kak Sabrina ingin tinggal juga tidak keberatan."

Eileen Lin tidak banyak berpikir, langsung menyetujuinya.

"Baiklah jika begitu, berikan kuncinya padaku." Sabrina Lin mengulurkan tangan.

Eileen Lin langsung menyerahkan kuncinya.

“Kunci satu lagi aku juga mau.” Sabrina Lin menunjuk ke kunci serap yang ada di tangan Eileen Lin.

Eileen Lin sedikit bingung, "Kak Sabrina, aku hanya memiliki dua kunci, jika semuanya diberikan kepadamu, aku tidak bisa masuk ke dalam rumah nantinya. "

"Buat apa kamu masuk ke dalam rumah lagi? Bukannya kamu bilang beberapa hari ini rumahmu akan dipinjamkan kepadaku?" Sabrina Lin menatap Eileen Lin dengan tidak puas.

“Hah?” Eileen Lin tampak tercengang.

"Eh, Kak Sabrina, maksudmu, aku tidak bisa memasuki rumahku dalam beberapa hari ini dan rumahku hanya boleh ditinggal oleh kamu dan Ariella?"

“Kalau tidak?” Sabrina Lin melirik Eileen Lin dengan tatapan bodoh dan berkata, “Eileen Lin, kamu bukannya tidak tahu bagaimana sifat aku dan Ariella.”

"Kami suka ketenangan dan keheningan, apakah kamu mengerti? Hidup bersama orang lain adalah semacam siksaan bagi kami, jadi dalam beberapa hari ini, kalian sekeluarga keluar dan mencari hotel untuk menempatinya."

"Rumahmu, biarkan aku dan Ariella tinggal terlebih dahulu dan kami akan mengembalikan kuncinya ketika kami akan kembali ke Danau Nakaumi." Setelah itu, dia tidak menunggu apakah Eileen Lin setuju atau tidak, Sabrina Lin langsung merebut kunci dari tangan Eileen Lin.

Ini membuat Eileen Lin sangat marah, tetapi Eileen Lin tidak langsung menyerangnya, dia menahan amarahnya dan berkata, "Kak Sabrina, rumah ini memiliki empat kamar tidur, kamu dan Ariella satu orang satu kamar pun masih tersisa dua kamar, aku dan Kendro Xia beserta Lancy bisa tinggal di sana, lagipula, Lancy sedang dalam keadaan terluka, tidak mudah baginya untuk berpindah-pindah..."

“Hei Eileen Lin, apakah kamu sudah selesai mengeluh!” Eileen Lin belum selesai berbicara, pembicaraannya langsung dipotong oleh Sabrina Lin, dengan wajahnya yang tidak puas, “Aku hanya tinggal di rumahmu selama beberapa hari, tidak bermaksud ingin merebut rumahmu, apakah kamu harus menolak dengan berbagai alasan seperti ini?"

"Apakah kamu sedang memandang rendah aku dan Ariella, jika kamu memandang rendah kami berdua, kamu cukup katakan saja, kedepannya aku juga tidak ingin mengakui kamu sebagai kerabatku!"

Melihat Sabrina Lin marah, nada bicara Eileen Lin tiba-tiba berubah menjadi lembut: "Tidak, Kak Sabrina, aku tidak bermaksud seperti itu."

"Aku tidak peduli apa yang kamu maksud, cepatlah pergi dari sini, Ariella dan aku sudah ingin beristirahat." Sabrina Lin kehilangan kesabaran dan langsung mendorong Eileen Lin keluar dari pintu.

"Bam"

Pintu tertutup rapat dengan keras, Sabrina Lin akhirnya merasa telinganya jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Ariella Tang tercengang, dia tidak menyangka Sabrina Lin akan melakukan hal seperti ini.

"Bu, kita melakukan ini..... sepertinya kurang baik." Dia mengeluarkan kalimat ini setelah terdiam sejenak, sebenarnya dia sudah berkata dengan intonasi yang lebih halus, Sabrina Lin melalukan ini bukan hanya kurang baik, tetapi sudah kelewatan.

Datang ke rumah kerabat sebagai tamu, menempati rumah orang, semua masih bisa diterima, tetapi ini malah mengusir kerabat sendiri untuk tinggal ke hotel.

Hal ini tidak pernah terjadi dan tidak pernah ditemui olehnya.

"Mengapa bisa kurang baik?" Sabrina Lin cemberut dan tidak merasa bahwa dia telah melakukan sesuatu yang melewati batas.

"Rumah yang bagus seperti ini hanya cocok untuk orang yang mempunyai status sosial seperti kamu dan aku, jika membiarkan keluarga miskin seperti bibi ketigamu yang tinggal di sini sangatlah sia-sia."

Kata-kata Sabrina Lin seketika meyakinkan Ariella Tang.

"Ariella, cepat telepon teman sekolahmu untuk merencakan pertemuan kita dengan Ivan Lin, kerja sama dengan DF Groups lebih penting daripada segalanya." Sabrina Lin menambahkan, jika kali ini dia berhasil mendapatkan proyek kerja sama dengan DF Groups, maka setelah kembali ke Danau Nakaumi, dirinya sudah bisa menghilangkan “wakil” dari posisi yang sedang dia duduki saat ini dan dia bisa berhasil naik jabatan dan mendapatkan gaji yang lebih besar daripada sebelumya..

"Ya, aku akan meneleponnya sekarang." Ariella Tang mengangguk, meskipun dengan enggan, tetapi dia juga mengerti bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan bagi Sabrina Lin untuk bisa naik jabatan.

Telepon terhubung dengan cepat.

“Ariella, mengapa kamu bisa berpikir untuk meneleponku?” Suara di ujung telepon itu terdengar seperti kaget.

Namun, tanggapan Ariella Tang sedikit dingin, dia tidak bermaksud menjawab pertanyaan yang diberikan di ujung telepon itu, tetapi langsung bertanya, "Jimson, apakah kamu masih bekerja di DF Groups?"

“Ya, Ariella, aku sekarang sudah menjadi Kepala HRD di dalam DF Groups.” Nada bicara Jimson penuh dengan kesombongan.

"Jadi, apakah kamu kenal dengan Ivan Lin?"

"CEO Lin?" Jimson terkejut: "Ariella, apa yang ingin kamu lakukan dengan mencari CEO Lin kami?"

“Jangan tanya apa yang ingin aku lakukan, cukup katakan padaku apakah kalian saling kenal?” Ariella Tang bertanya dengan tidak sabar.

"Kenal, kenal, CEO Lin adalah penanggung jawab perusahaan kami, aku bisa menjadi kepala bagian HRD juga karena bantuan dari CEO Lin." Jimson menjelaskannya, Direktur DF groups tidak pernah muncul dari awal perusahaan ini berdiri, jadi seluruh masalah yang ada di dalam DF Groups semua ditanggung oleh Ivan Lin selaku CEO di dalam perusahaan ini.

Di DF Groups, Ivan Lin memiliki otoritas tersendiri.

“Karena kamu kenal Ivan Lin, seharusnya tidak sulit bagimu untuk memintanya keluar dan makan bersama kami, bukan?” Ariella Tang langsung memberitahukan tujuannya.

"Sebenarnya tidak sulit, tapi CEO Lin itu...... " Jimson ingin mengatakan bahwa Ivan Lin sangat sibuk akhir-akhir ini, tetapi sebelum kata-kata itu diucapkan, Ariella Tang langsung menyela: "Tidak ada kata tapi bagimu, begini saja, besok malam jam 7, aku ingin melihatmu membawa Ivan Lin untuk bertemu dengan kami di Restoran White Swan."

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu