Hidden Son-in-Law - Bab 719 Melawan Ron

"Ron!"

Ketika dia sedang berpikir, tiba-tiba terdengar sebuah panggilan dari pintu.

Ron langsung mengangkat kepala dan meliriknya, Solo Childef sedang berdiri didepan pintu.

"Suhu!"

Ron bergegas bangun, dia lalu pergi ke depan pintu dan memberi hormat kepada Solo Childef.

Solo melirik Ron dengan tatapan marah dan berkata, "Kenapa? Terpengaruh dengan pertarungan tadi?"

"Iya, Suhu, Morgan dari China bahkan bisa membunuh Lee Chang Hee dalam sekejap, dan tampaknya Lee Chang Hee sama sekali tidak bisa melawannya, ini berada diluar dugaanku!"

Ron tampak berekspresi buruk, meskipun tidak ingin mengakuinya, tapi dia tetaplah mengatakannya dengan jujur.

"Hmm, berada didalam dugaan!" Solo tidak menunjukkan ekspresi kaget, seolah semua ini berada dalam kalkulasi dia.

"Apa?" Ron tercengang.

Ron sedikit tidak mengerti, Solo menjelaskan, "Pertama, Lee Chang Hee dan Morgan punya perbedaan kemampuan tertentu, dan Lee Chang Hee dari awal sudah menilai rendah musuhnya, dia tidak membuat persiapan untuk bertarung, kedua, kecepatan Morgan terlalu cepat, dan dia menyerang secara tiba-tiba, didalam kondisi seperti itu, membunuh Lee Chang Hee tidaklah mengherankan!"

Ron mengangukkan kepalanya, dia terlihat merenungkan perkataan suhunya.

"Begini saja, jika dari awal Lee Chang Hee sudah bersiap dari awal, dan mengaktivasi kemampuan dalam tubuhnya hingga pada kondisi bertarung, maka Morgan tidak akan bisa begitu mudahnya membunuhnya!"

Solo terus saja memperhatikan ekspresi Ron, dia lalu melanjutkan, "Jika kamu dari awal sudah menaikkan aura didalam tubuhmu dan mengatur dalam keadaan siap tarung, maka kamu pasti bisa mengalahkan musuhnya!"

"Aku tahu, suhu!"

Perkataan Solo sangatlah berguna, saat ini trauma Ron terhadap pertarungan tadi sudah menghilang banyak.

Setelah itu, Ron lalu pergi, dia bersiap untuk mengikuti lomba, dan Ferdido sudah menunggunya dari tadi.

Disaat ini, Ron melihat musuhnya, tatapannya disipitkan, kemarin dia melihat Ferdido ini mengobrol dengan Morgan hingga sangat senang sekali, dan Morgan membiarkannya mengerahkan seluruh jurusnya diatas panggung, sepertinya hubungan mereka tidaklah biasa.

Sekali terpikiran hingga disini, Ron terlihat tidaklah senang, terutama ketika dia melihat bekas bercak darah diatas panggung, itu menambah ketidakpuasan dia terhadap Ferdido.

"Aku adalah Ferdido, mohon pengajarannya!"

Ferdido duluan untuk memberi hormat dan menunjukkan kehormatannya kepada Ron.

"Hmm, pengajaran? Apa hak kamu?"

Siapa tahu Ron sama sekali tidak mau terima, dia malah menyindir Ferdido.

"..........."

Sekali dikatakan begini oleh Ron, Ferdido langsung seketika bingung harus mengatakan apa, dia melihat ketidak baikan dalam tatapan musuh, sekali terpikir ulang perkataan Morgan, saat ini dia sedikit ragu-ragu, apakah mau menyerah.

Wasit mengumumkan pertandingan dimulai, mungkin karena wasit sudah menjaga begitu banyak pertandingan, dia tidak menanyakan ketersediaan kedua orang itu dan langsung mengumumkan pertandingan dimulai.

"Ini.......aku memilih......!"

Ferdido terpikiran dengan perkataan Morgan, ditambah lagi dengan aura ingin membunuh dari Ron, Ferdido bersiap untuk menyerah.

Hanya saja Ron mana mungkin akan memberikannya kesempatan untuk mengalah.

"Mati kamu......."

Ron berteriak dan satu tangannya dikepalkan lalu berlari kearah Ferdido, dia mengeluarkan kata untuk membunuhnya.

Suara tinju menerjang, auranya sangatlah kuat, seketika sosok Ron sudah tiba dihadapan Ferdido.

Ferdido kaget, dia merasa gawat, perkataannya juga berhenti, dia bergegas ingin melawan.

"Dorr!"

Sekejap, tinju Ron langsung bagaikan panah yang lepas dari busur dan menerjang dada Ferdido, Ferdido ingin mengulurkan tangan untuk menerima serangan dari lawannya, namun kemampuannya dan Ron berbeda banyak level, dia sama sekali tidak bisa melawannya, tinjunya langsung saja meninju di dadanya, jantungnya hancur.

"ini......."

Pertandingan sudah selesai, semua orang terdiam, mereka semua tidak menyangka pertandingan ini sama seperti pertandingan sebelumnya, satu jurus untuk mengakhiri lawan, satu jurus langsung mengakhiri pertandingan.

"Mengapa? Bahkan kesempatan untuk menyerah saja juga tidak diberikan kepadaku? Mengapa?"

Jantung Ferdido hancur, darah mengalir dari mulutnya, disaat dia sekarat, dia menanyakan kebingungan dalam hatinya.

"Hmph, jangan menyalahkan aku, salahkan saja kamu terlalu dekat dengan Morgan, temanku Lee Chang Hee mati ditangannya, kamu turun menemani dia saja!"

Ron tersenyum dan mundur.

Ferdido memuntahkan darah yang banyak, dia mundur dan jatungnya sudah hancur, setelah tidak adanya saluran darah dari jantung, dia terguncang-guncang dan jatuh kelantai, dia sudah tidak hidup lagi.

"Ron, kamu mencari mati!"

Disaat para penonton masih belum sadar, terdengar sebuah teriakan marah yang keras.

Didalam area penonton, Morgan terlihat marah dan langsung berdiri untuk meneriakan perkataan tadi.

Jika sebelumnya, Morgan hanya ingin membunuhnya saja, maka sekarang Morgan berharap untuk mencabik-cabik Ron.

Ferdido mati, dia bahkan belum mengatakan menyerah dan sudah mati.

Ini semua hanya karena Ferdido dan Morgan pernah mengobrol beberapa kali dan mengundang ketidakpuasan Ron.

Sedangkan Ron hanya karena merasa tidak senang terhadap Morgan saja, makanya membawa semua orang disekitarnya, rasa sombong dan bangga itu membuat MOrgan benar-benar ingin membunuhnya.

Jika bukan karena pertandingan, jika ini berada dilingkungan lain, Morgan sudah maju kedepan dan membunuh Ron.

Ada hal yang bisa ditahan dan ada banyak hal yang tidak bisa ditahan.

Ketika perkataan Morgan terucap, seketika seluruh penonton mengarahkan tatapannya kepada Morgan, mereka merasakan rasa ingin membunuh dari Morgan yang sangat kuat.

Morgan berdiri diarea penonton, semua orang bisa melihatnya dengan jelas ekspresi marahnya itu seolah ingin mencabik-cabik Ron barulah bisa menghilangan rasa dendam dalam hatinya.

"Hmm? Hahahahah! Menarik sekali!"

Mendengar perkataan Morgan, Ron tercengang sejenak lalu tertawa terbahak-bahak, dia lalu menyindir, "Hmph, monyet dari China, sinilah, aku menunggumu, aku tidak akan membiarkanmu mati terlalu cepat, aku akan menyiksamu dulu dan membuatmu merasa lebih baik mati saja!" Samnil berkata, Ron mengoyangkan tangannya, dan membersihkan darah daging yang berada ditangannya,dia sama sekali tidak menganggap Morgan.

"Hehe, benarkah?"

Melihat tampang sombongnya Ron, ditambah lagi diatas panggung, tampang mati ganasnya Ferdido membuat Morgan marah hingga ingin menghancurkan tulang Ron, dia lallu meninggalkan area penonton dan langsung tiba diatas panggung pertandingan.

"Ada apa ini? apa yang ingin dia lakukan?"

Semua orang tercengang, seketika tidak tahu apa lambang tindakan Morgan ini.

Jangankan orang lain, bahkan Ron saja juga tercengang sejenak lalu berkata, "Monyet dari China, kenapa? Begitu tidak tahan untuk mati? Kalau begitu aku akan mnenyetujuiku!"

Morgan tidak mempedulikannya, melainkan menggunakan kecepatan yang sangat cepat untuk mendekati Ron.

"Morgan dari China, hentikan!"

Wasit paruh baya itu melihat adegan ini dan mengerutkan keningnya lalu berkata mencegah mereka.

"Maaf sekali, Tuan Wasit, aku tadi sedikit impulsif!"

Morgan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, dan memberi hormat kepada Wasit yang berada disampingnya, setelah itu dia tidak menunggu jawaban dari wasit dan langsung berkata kepada Ron, "Kamu sampah, membully fighter yang tingkatannya berada dibawah kamu, mau jadi apa kamu, apakah kamu berani melakukan pertarungan hidup dan mati bersamaku?"

"Apa?"

Suara Morgan bagaikan lonceng yang terdengar kesegala arah, semua orang mendengar perkataan ini, terhadap tindakan Morgan ini, semua orang menarik nafas dalam-dalam.

Tadi ketika melihat Morgan langsung masuk kedalam panggung pertandingan, para penonton sudah menebaknya, namun saat ini Morgan langsung mengumumkan untuk melakukan pertarungan hidup dan mati dengan Ron, ini sungguh membuat banyak orang kaget."

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu