Hidden Son-in-Law - Bab 715 Ferdido

"Baik........."

Para penonton saat ini melihat team Morgan, seketika suara sorakan ada dimana-mana dan menutupi segala suara lainnya.

Morgan tersenyum, dia menjawab audien dengan memberikan gerakan peluk kepalan tangan, gerakannya ini mengundang sorakan dari penonton lagi.

Setelah Morgan keluar, partisipan dari Pakistan yang bernama Ferdido juga keluar dari jalur lain peserta lomba.

Kemunculannya tidak mengundang perhatian penonton, ini sangatlah normal, perlombaan ilmu bela diri tingkat dunia kali ini hanya ada 16 pejuang saja, yang merupakan titik fokus semua orang, sedangkan peserta lain hanyalah pemain biasa saja jika dibandingkan dengan pejuang lain.

Morgan dan Ferdido masing-masing berjalan keatas panggung, suara dari penonton perlahan menghilang, dan diam, mereka melototkan matanya seolah takut kelewatan sesuatu yang penting saja.

Setelah mereka berdua berdiri, wasit paruh baya itu lalu naik.

"Anda adalah Tuan Morgan kan, sungguh senang sekali aku bisa bertemu dengan Anda!"

Ferdido dari Brazil langsung menyapa sambil tersenyum kepada Morgan.

"Tuan Ferdido, apa kabar!"

Morgan sediki punya impression baik terhadap Fedido.

Perlu diketahui bahwa hubungan China dan Pakistan begitu baik, mereka boleh dibilang adalah saudara seperjuangan, oleh karena itu hubungan antar rakyat kedua negara juga sangatlah baik, meskipun kali ini adalah lomba bela diri tingkat dunia, Ferdido tetap sangatlah senang bisa bertemu dengan Morgan, dan dia juga tidak punya banyak rasa musuhan terhadap Morgan.

"Tuan Morgan, aku sedikit mengetahui mengenai kemampuanmu, aku tahu aku bukanlah lawan bagimu, tapi aku akan berusaha sekuat tenaga!"

Perkataan Ferdido sangatlah merendah.

Dibandingkan dengan Morgan, dia malah mengelengkan kepalanya dan berkata, "Tuan Ferdido mengalah, lomba bela diri saja, ini latihan saja, kita sama-sama ada yang bisa dipelajari!"

"Iya, terima kasih!"

Ferdido tentu saja mengerti maksud Morgan, dia lalu berterima kasih.

Wasit berjalan ketengah panggung lomba, dia mengulang lagi perkataan itu lagi, "Apakah kalian berdua tahu dengan aturan lomba? Apakah perlu diulangi?"

"Tidak perlu!"

Morgan dan Ferdido nyaris berkata bersamaan.

"Baiklah, kalau begitu aku tidak banyak bertanya lagi!"

Wasit berpakaian hitam itu menganggukkan kepalanya dan mundur beberapa langkah lalu satu tangannya dilambaikan, dia berkata dengan kencang, "Pertandingan........dimulai!"

"Maaf menyinggung!"

Ferdido memberi hormat dulu lalu tanpa basa-basi langsung menerjang cepat kearah Morgan.

Hanya saja kecepatan Ferdido tidak terhitung cepat sekali, dibandingkan dengan beberapa Fighter sebelumnya, kecepatannya sangatlah pelan, bahkan penonton biasa saja juga bisa melihatnya dengan jelas.

Ini bukan karena Ferdido sengaja begini, melainkan karena kemampuannya memang sangatlah lemah, bahkan kungfu tingkatan ketiga saja juga belum tercapaikan, kali ini dia bisa mengikuti lomba hanya karena ketika lomba akan dimulai, tiba-tiba ada penambahan peserta, dia datang untuk memenuhi kuotanya saja.

Tidak lama kemudian, Ferdido sudah tiba disamping Morgan dan mengubah tapak tangannay menjadi pisau tangan dan menebas keleher Morgan.

Morgan bergeser kesamping untuk mengelak tebasan ini.

Melihat jurusnya tidak mengenai sasaran, Ferdido tidak berhenti, melainkan mengejar Morgan dan menebas beberapa kali lagi, hanya saja semuanya dielak dengan mudah oleh Morgan.

"Apa-apaan ini, Morgan tertekan?"

"Ini bukan lelucon kan.........."

Para penonton terlihat kaget, jelas bahwa adegan ini berbeda dengan apa yang ada dipikiran mereka.

Perlu diketahui bahwa Morgan juga adalah salah satu dari 16 pejuang itu, dan dia berada di ranking keempat.

Beberapa orang sebelum dia punya penampilan yang sangatlah memukau, Arthur sekali keluar langsung memaksa lawannya menyerah, William malah menggunakan cara yang sangatlah menyeramkan untuk langsung membelah musuhnya, sedangkan Denny meskipun tidak sehebat mereka berdua sebelumnya, tapi dia juga tetap menghajar lawannya terus.

Namun adegan dihadapan mereka ini sungguh tidak bisa diterima, Morgan meskipun tidak sehebat beberapa orang sebelumnya, dia juga tidak seharusnya dipaksa hingga mundur terus oleh seorang peserta cadangan kan.

Tidak hanya orang biasa ini saja, bahkan para Fighter ataupun pejuang ketika melihat penampilan Morgan juga sedikit bingung, mereka tidak tahu ada apa dengan Morgan sehingga menjadi begitu lemah.

Sebagian besar orang disini meskipun tidak pernah melihat Morgan, namun mereka tahu dengan peristiwa mengenai Morgan, didalam hati mereka, Morgan bisa melakukan hal-hal seperti itu, tentu saja kemampuannya tidaklah buruk.

Saat ini dia melakukan hal seperti ini mungkin karena punya rencana tertentu, jika tidak sungguh tidak bisa dijelaskan.

"Sungguh terima kasih sekali, Tuan Morgan, terima kasih atas kemurahan hatimu agar aku bisa menunjukkan seluruh tebasan ilmu teabs pakistan!"

Disaat ini, Ferdido tiba-tiba menghentikan serangannya dan memberi hormat kepada Morgan, ekspresinya sangatlah menghormati.

Tadi jurus yang dia kerahkan adalah jurus tebasan dari salah seornag Grandmaster Kungfu dari pakistan, tebasannya sangatlah hebat, bisa terhitung sebagai kungfu hebat, tapi karena dia masih belum mencapai tingkatan ketiga, dia sama sekali tidak bisa mengeluarkan teknik tebasan yang tepat, jadi sama sekali tidak bisa menimbulkan serangan terhadap Morgan sama sekali.

Dan dia juga mengerti bahwa Morgan terus saja bertahan, dia tidak menyerang, jika Morgan menyerang, dia sama sekali tidak bisa menahannya.

Semua ini karena Morgan tidak ingin dirinya kalah pertandingan ini dengan terlalu memalukan, boleh dibilang dia sudah memberi muka yang besar kepadanya, saat ini rasa terima kasihnya terhadap Morgan juga tidak disamarnya!"

"Kamu terlalu sungkan, kemampuanmu jelas terlihat bertambah banyak, selamat!" Jawab Morgan.

"Terima kasih atas kemurahan hatimu, aku akan menjadikan Anda sebagai targetku untuk tekun berlatih kungfu." Ferdido mengepalkan tangannya lagi dan berterima kasih, dia lalu berkata kepada wasit, "Aku menyerah!"

Wasit juga bukanlah orang biasa, dari awal pertandingan, dia sudah tahu Ferdido kalah, namun saat ini mendengar dia menyerah, dia tidak lagi ragu-ragu dan langsung mengumumkan pertandingan selesai, "Morgan menang!"

"Huh?"

"Ada apa ini?"

Suara wasit langsung membuat para penonton bingung, dan seketika tidak mengerti.

Berbalik kepada para pejuang itu, atau para team leader, mereka seolah sudah lama tahu, bagaimanapun juga mereka bukanlah orang biasa, Morgan sengaja mengalah kepada Ferdido, dan menunggu seluruh jurus musuhnya dikerahkan, mereka tentu saja mengerti.

"Ada apa ini? Apa yang mereka lakukan?"

"Memang benar, Morgan itu sama sekali tidak menyerang, mengapa pertandingan langsung sudah selesai, ada apa dengan Wasit ini?"

Awalnya penonton sangatlah menantikan pertandingan ini, namun pertandingan sudah selesai, mereka sama sekali tidak melihat adegan menakjubkan, oleh karena itu mereka semua mengeluh.

Pertarungan ini, pertarungan dari Morgan yang mana berasal dari China yang merupakan salah satu calon hangat pemenang lomba kali ini dan merupakan pertandingan terakhir untuk hari ini, boleh dibilang mereka sangatlah menantikan lomba ini, bahkan lebih menantikan daripada beberapa lomba sebelumnya.

Namun terakhir, sama sekali tidak tahu kenapa, Ferdido mengalah dan pertandingan selesai, sungguh menyia-nyiakan penantian mereka.

"Semuanya tenang, tenang, aku jelaskan kepada kalian semua!"

Terhadap keluhan dan pertanyaan dari penonton, Wasit juga sakit kepala, namun dia adalah wasit, dia harus menjelaskannya.

"Begini, awalnya Ferdido dan Morgan memang beda satu tingkatan, ketika lomba, Morgan tidak menyerang terus karena ingin Ferdido mengerahkan seluruh teknik kungfunya!"

"Ketika terakhir Ferdido mengerahkan seluruh tekniknya, dia tetap tidak bisa menyerang Morgan sama sekali, oleh karena itu Ferdido menyerah!"

Ketika semua orang mengeluh, wasit mengerakkan pusat energi tubuh dan suaranya terdengar kencang, dan menutupi suara para penonton, dia lalu menjelaskannya.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu