Hidden Son-in-Law - Bab 350 Guru, Terimalah Sapaan Dariku

"Iya." Morgan menganggukkan kepalanya, "Dokter Jiang, Dimanakah Kepala Rumah sakit Jiang?"

"Jangan Kepala rumah sakit terus, panggil saja Paman Jiang, kamu juga tahu hubunganku dengannya kan." kata Dessie.

Morgan tersenyum masam, "Baiklah, dimanakah Paman Jiang?"

Dessie tersenyum, "Ingin tahu?"

"Iya." Morgan menganggukkan kepalanya.

"Panggil aku kakak, aku akan beritahu kamu." Wajah Dessie terlihat senyuman licik.

Morgan langsung berubah ekspresi, apa yang sebenarnya wanita ini lakukan?

"Sudahlah, aku saja yang pergi cari saja." Morgan tidak bisa memanggil kakak.

"Eh, eh, kamu mau kemana?" MElihat Morgan benar-benar akan pergi, Dessie langsung panik.

"Ayahku hari ini tidak berada dirumah sakit, dia pergi ke Yanjing untuk menghadiri acara para ahli."

Langkah Morgan terhenti, dia mengerutkan keningnya, Jimmy tidak ada? Lantas dia harus mencari siapa?

"Aku bisa mewakili ayahku untuk mengobrol bersamamu." Seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Morgan, Dessie langsung berkata sambil tersenyum.

Morgan tersenyum, dia tidak langsung to the point, dia bertanya, "Apa syaratnya? Memanggilmu kakak?"

"Bagaimana mungkin?!"

"Hal sebesar ini, bagaimana mungkin hanya cukup dengan memanggil kakak saja?"

"Enak aja." Dessie terlihat sangatlah lucu.

"Lalu apa maumu?" Morgan terlihat sedikit tidak berdaya dan bertanya kepadanya.

Dessie mengerakkan bola matanya, dia terlihat tersenyum licik, "Aku mau kamu mengajariku keahlianmu."

"Keahlian?" Morgan awalnya tercengang, dia lalu sadar bahwa maksud Dessie adalah ilmu bela dirinya.

"Paman Jiang yang memberitahumu?" Morgan bertanya kepadanya, dia sangatlah penasaran bagaimana caranya Dessie mengetahui bahwa Morgan adalah ahli bela diri.

"Tentu saja melihatnya menggunakan mata, setelah Kakek Huang memakan pil Ice Lotus kamu itu, badannya ada kepingan es yang begitu tebal, namun kamu hanya dengan sekali tepukan dan menghancurkannya, bahkan kamu tidak melukai Kakek Huang sama sekali, trik ini jelas tidaklah normal ok?"

"Dan, ditengah-tengah waktu itu, Kakek Sun bertanya kepada Kakek Huang apakah pernah belajar ilmu dalam atau tidak, Kakek Huang juga sudah mengakuinya....."

"Jadi kamu mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa aku dan Ares pernah belajar ilmu dalam?" Ekspresi Morgan sedikit aneh, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Dessie yang sifatnya begitu jujur dan terlihat sederhana akan mempunyai pemikiran yang begitu unik.

Ketika dia menepuk es di badan Ares, dia memang menggunakan tenaga dalamnya, namun tenaga dalam itu tidak bisa dirasakan oleh orang biasa, namun Dessie malah bisa menyimpulkannya dari jejak-jejak kecil saja.

"Iya." Dessie menganggukkan kepalanya dengan bangga, "Gimana, aku sangatlah pintar bukan?" Dessie tersenyum, dia sedikit bangga.

"Memang lumayan pintar." Morgan memujinya, kemampuan memperhatikan hal detail yang dimiliki Dessie memang tidaklah bisa dilakukan oleh orang normal.

"Aku begitu pintar, maka belajar ilmu dalam kamu itu seharusnya sangatlah cepat bukan?"

Morgan tertawa, dia tidak langsung menjawab pertanyaan Dessie, dia malah berbalik bertanya, "Nona Jiang, aku ingin tahu bahwa mengapa kamu begitu ingin belajar ilmu dalam? Apakah ada alasan wajib untuk belajar?"

"Aku ingin menjadi seorang ksatria wanita." Kata Dessie tanpa ragu-ragu, meskipun sekarang pekerjaannya adalah seorang dokter, namun sejak kecil dia sudah mempunyai sebuah mimpi ksatria, selama ini, yang dia cita-citakan bukanlah mengobati orang, melainkan membantu orang lain secara langsung."

Dan kabarnya, jika belajar ilmu dalam hingga tingkatan paling tinggi, maka bisa naik turun dinding dengan mudah.

Namun menjadi dokter, jangankan naik turun dinding, sudah sangatlah baik jika tidak menjadi botak.

Morgan sedikit kehabisan kata-kata, "Nona Jiang, ini sudah zaman apa, apakah kamu tidak pernah mendengar dengan larangan seorang ksatria, lagipula, seorang ksatria wanita juga bukan semudah yang kamu inginkan, kamu setidaknya harus berlatih ilmu dalam selama 5 tahun barulah berhak untuk bisa mengetahui dunia ini."

Sebenarnya, juga sudah terlalu sedikit Morgan merasa sedikit, Dessie sudah sebesar ini, tulang dan uratnya sudah jadi, jika dia ingin menjadi seorang Fighter atau ahli bela diri, hanya saja melatih tulang dan memperkuat badannya saja sudah harus membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun.

Setelah itu, masih harus melatih dasar ilmu dalam, itu masih harus menjalankan waktu yang sangatlah lama.

Menjadi seorang Fighter atau ahli bela diri, tidaklah begitu mudah.

Kecuali Dessie bisa bertemu dengan benda berharga seperti Ice Lotus, barulah mungkin.

"5 tahun?" Dessie melototkan kedua matanya, jelas bahwa dia sedikit kaget, dia awalnya mengira dengan waktu satu dua bulan saja sudah bisa menjadi ksatria wanita, namun Morgan malah berkata, harus 5 tahun, seorang wanita punya berapa banyak 5 tahun yang bisa disia-siakan........

Dan 5 tahun ini juga hanya adalah hak dasar untuk mengetahui dunia itu dan menjadi seorang ksatria wanita entah masih membutuhkan waktu berapa lama lagi.

Dessie sedikit ragu-ragu, dia tahu bahwa kali ini dirinya sedikit impulsif, ksatria wanita memang tidaklah begitu mudah untuk dilakukan.

"Nona Jiang, Ilmu dalam itu tidaklah begitu mudah untuk dipelajari, belajar dari musim panas hingga musim dingin hanyalah paling dasarnya saja, sekalipun kamu mengorbankannya, namun juga belum tentu mendapatkan balasannya, didunia ini, ada banyak orang yang pernah belajar puluhan tahun ilmu dalam, namun juga tetap saja tidak bisa menguasai dasarnya, kamu seharusnya mempertimbangkannya dengan baik." Kata Morgan, dia punya batasan sendiri, meskipun dia sangatlah ingin membantu KM Pharamaceutical untuk mendapatkan orderannya, namun dia tidak ingin melakukan sesuatu yang membohongi Dessie dan juga melanggar niat awal dirinya sendiri.

"Tidak mau pertimbangkannya lagi, aku berlatih!" Dessie tiba-tiba menjadi serius, seolah baru saja melakukan sebuah keputusan penting saja.

"Benarkah tidak mempertimbangkannya lagi?" Morgan mengerutkan keningnya.

"Tidak!" Dessie mengelengkan kepalanya dengan tegas, "Aku merasa terus manusia hidup didunia ini memang harus melakukan sesuatu yang berguna, aku sejak kecil suka dengan ksatria, aku suka dengan dunia itu."

"Jika tidak bertemu denganmu, aku mungkin saja seumur hidup juga tidak bisa menyentuh dunia itu."

"Jika sudah bertemu, maka aku tidak akan melewatkannya."

Sikap Dessie sangatlah tegas, sebenarnya masih ada satu hal yang tidak pernah dikatakannya, dia takut menyesal.

Dia takut dirinya melewatkan kesempatan ini dan akan menyesal seumur hidup.

"Baik."

Setelah ragu-ragu sejenak, Morgan menganggukkan kepalanya, dia bisa melihat bahwa Dessie bukanlah hanya tiba-tiba ingin menjadi seorang Fighter saja, melainkan memang sudah ada niat dan tekad yang bulat.

Terhadap orang seperti ini, ada pepatah yang menganjurkan bahwa ajarkanlah saja tanpa membedakan.

Baik dia akan menjadi Fighter atau tidak, Morgan seharusnya memberikannya kesempatan.

Suhu mengajarinya, namun latihannya tetaplah balik kepada diri masing-masing.

"Hehe, guru, terimalah sapaan dariku." Dessie tersenyum dan akan menyapa guru, namun dia dihentikan oleh Morgan.

"Nona Jiang, tidak perlu berhormat guru, diantara kita masih belum sampai tingkatan seperti itu, dan perguruanku juga tidak mengizinkan aku menerima murid."

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu