Hidden Son-in-Law - Bab 389 Piano Solo

Acara tersebut diselenggarakan pada Pusat Pertunjukan Seni di Universitas Nakaumi.

Yang dikatakan sebagai Pusat Pertunjukan Seni, sebenarnya adalah ruangan besar tempat berkumpulnya orang-orang, jika dilihat dari luas ruangan ini, diperkirakan bisa menampung 20.000 orang.

Di tengah-tengah ruangan tersebut terdapat panggung bundar yang dipasang tidak permanen, namun bisa dijadikan sebagai titik fokus semua hadirin.

Morgan Chen duduk tidak jauh dari panggung bundar, bisa dihitung sebagai barisan pertama di area tempat duduk para mahasiswa.

Di depan kursi mahasiswa, ada juga kursi alumni dan kursi VIP.

Posisi Kursi VIP adalah posisi terbaik bagi tempat duduk penonton.

Sebagian besar orang yang duduk di kursi VIP adalah orang yang istimewa, Ramly Yang dan Ricardo Zhu yang diperkenalkan Mega Xiao kepada Morgan Chen pastinya akan duduk di posisi paling depan, bisa dikatakan merupakan lokasi terbaik di seluruh tempat VIP.

Morgan Chen tidak peduli siapa yang duduk di meja VIP, jadi setelah melihat sekilas, Morgan Chen menarik pandangannya dan mulai menutup matanya untuk beristirahat sejenak.

Tetapi apa yang tidak disangka oleh Morgan Chen adalah dirinya tidak peduli siapa saja yang akan duduk di kursi VIP malam ini, namun orang-orang yang berada di kursi VIP seketika sangat ‘peduli’ padanya.

Tidak lama setelah Morgan Chen duduk, Alex Bai bangkit dari meja VIP dan setelah diarahkan oleh kedua anak buahnya, dia sampai pada hadapan Morgan Chen.

“Namamu Morgan Chen?” Alex Bai melirik dengan merendahkan Morgan Chen, sifat kesombongan melintas di matanya.

“Ya, siapakah kamu?” Morgan Chen mengangguk dan melirik Alex Bai dengan curiga, sepertinya dia belum pernah bertemu dengan pemuda ini sebelumnya.

“Kamu tidak memenuhi syarat untuk tahu namaku.” Alex Bai menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh penghinaan.

Lalu dia melirik Morgan Chen lagi dan berkata, "Aku datang ke sini untuk memberitahumu sesuatu."

"Ada apa?" Morgan Chen menyipitkan matanya, ternyata dirinya ke sini untuk mencari masalah, menarik juga.

"Jauhi Clairene." Alex Bai mengucapkan kata-kata ini dengan samar.

“Clairene tidak layak untukmu.” Sebelum Morgan Chen membuka mulutnya, Alex Bai menambahkan kalimat lain lagi.

Morgan Chen tersenyum, "Bagaimana kamu tahu bahwa aku tidak pantas besama dengan Clairene? Hanya karena aku mengendarai mobil Santana?"

Alex Bai sedikit terdiam, seolah dia tidak menyangka jika Morgan Chen akan berterus terang seperti ini.

"Ya, karena kamu mengendarai Santana, aku berpikir bahwa seseorang yang mengendarai Santana tidak bisa memberikan Clairene kebahagiaan." Setelah menarik napas dalam-dalam, Alex Bai berkata dengan suara yang pelan.

Morgan Chen mengangguk, lalu tersenyum dan mengalihkan pandangannya melihat Alex Bai, "Mobil apa yang kamu bawa?"

“Bentley Mulsanne.” Meskipun dia tidak mengerti mengapa Morgan Chen mengajukan pertanyaan ini, Alex Bai tetap menjawabnya dengan bangga.

"Bentley Mulsanne?"

Morgan Chen tersenyum, "Mobilnya lumayan bagus, kalau dihitung-hitung harganya bisa mencapai lima juta yuan."

"Ya, mobil mungkin membutuhkan biaya lebih dari lima juta yuan, orang seperti dirimu ternyata mengerti banyak tentang mobil juga ya." Alex Bai mencibir dan matanya penuh sarkasme ketika dia memandang Morgan Chen, dia tidak mengerti mengapa Morgan Chen yang mengendarai Santana namun ternyata dirinya cukup mengerti tentang mobil mewah seperti Bentley, apakah dirinya sanggup untuk membelinya?

Morgan Chen tersenyum tipis dan mengabaikan ejekan Alex Bai, sebaliknya, dia tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu membeli mobil ini dengan uangmu sendiri atau apakah ayahmu membelinya untukmu?"

“Apakah itu ada hubungannya denganmu?” Wajah Alex Bai seketika berubah, seolah-olah ditusuk oleh kata-kata Morgan Chen.

"Tidak." Morgan Chen menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin memberitahumu bahwa walaupun mobil Satana-ku terlihat tua dan rusak, namun itu dibeli oleh diriku sendiri."

"Dan Bentley Mulsanne-mu, tidak peduli seberapa gaya dan modis, itu juga bukan dibeli oleh dirimu sendiri, tanpa ayahmu, jangankan Bentley Mulsanne, roda Bentley Mulsanne juga tidak sanggup dibeli olehmu."

"Jadi, bisakah kamu tunggu saat kamu benar-benar sanggup membeli Bentley Mulsanne dengan kemampuanmu sendiri, baru membicarakan mengenai kebahagian Clairene? "

Mimik wajah Alex Bai berubah, tidak bisa dipungkuri, kata-kata Morgan Chen menyentuh titik paling lemah pada dirinya, bagi Alex Bai sebagai generasi kedua dari turunan orang kaya paling tidak bisa menerima orang mengatakan bahwa mereka tidak ada apa-apanya jika tidak ada orang tua mereka.

Tanpa orang tuanya, dia benar-benar tidak mampu membeli Bentley Mulsanne dan tidak bisa memamerkan apapun di depan Mogan Chen.

“Mulutmu sangat tajam.” Alex Bai melirik Morgan Chen dengan ekspresi muram.

"Terima kasih atas pujiannya." Morgan Chen tersenyum tipis.

“Terima kasih?” Alex Bai tiba-tiba mencibir, “Aku harap kamu masih bisa berterima kasih padaku ketika aku naik panggung nanti!”

Selesai berbicara, Alex Bai menoleh dan pergi.

Tapi Morgan Chen tiba-tiba mengerutkan kening, mengapa setelah mendengar kata-kata dari Alex Bai seperti dirinya akan melakukan sesuatu saat naik panggung nanti?

Beberapa menit kemudian, acaranya resmi dimulai.

Dua pasang pria tampan dan wanita cantik sebagai pembawa acara naik ke atas panggung, membaca pidato pembukaan dan mengumumkan sebuah pesan, setelah acara menarik malam ini akan ada tamu spesial yang akan mempersembahkan lagu peringatan seratus tahun Universitas Nakaumi.

Semua orang sangat penasaran dengan pesan tersebut dan semua orang mulai berdiskusi panas mengenai siapa tamu spesial yang akan tampil nantinya.

Tetapi setelah mendiskusikannya dalam waktu yang lama, tetap tidak mendapat kesimpulan tentang siapa orang tersebut.

Mengenai semua ini, Morgan Chen tidak terlalu sedih, tujuannya datang ke acara ini adalah untuk menonton pertunjukan yang ditampilkan oleh Clairene Lin, mengenai tamu spesial yang diumumkan tadinya, dia tidak begitu peduli.

Pertunjukan pertama dari acara tersebut adalah pertunjukan seni bela diri, pemainnya adalah seorang pemuda tinggi dengan mengenakan pakaian olahraga, postur tubuhnya yang bagus dengan kulit berwarna perunggu membuat para gadis di dalam ruangan terbelalak melihatnya.

Ketika pemuda itu melompat ke udara dan menerbangkan diri di langit dan juga menendang balok papan kayu menjadi berkeping-keping, suasana di bawah panggung menjadi sangat antusias, selama pertunjukan berlangsung gadis-gadis yang berada di lokasi penonton bersorak ramai memberikan semangat kepada pemuda tersebut.

Morgan Chen, yang berada di tengah-tengah kerumunan, merasa bahwa gendang telinganya hampir hancur.

Setelah pertunjukan seni bela diri yang dibawakan oleh pemuda itu berakhir, Morgan Chen akhirnya bisa merasakan sedikit ketenangan di telinganya, akhirnya dia bisa menghela napas lega, namun di dalam hatinya juga semakin menanti pertunjukan tarian yang akan ditampilkan oleh Clairene Lin.

Satu jam kemudian, acaranya hampir berakhir, acara yang dibawakan semakin menarik, para penonton juga semakin antusias menonton acara tersebut.

Setelah alat musik kecapi solo berakhir, seluruh penonton memberikan tepuk tangan yang meriah lagi.

Setelah selesai bertepuk tangan, pembawa acara wanita dengan gaun berwarna merah tersenyum naik ke atas panggung.

"Di antara ribuan alat musik kuno dan modern di berbagai negara yang ada di dunia ini, piano modern diakui sebagai 'King of Musical Istruments' oleh banyak musisi, suara piano seperti suara alam, memainkan suara yang terdengar sangat lembut di hati, suara piano juga seperti aliran air, melewati berbagai macam liku....."

"Ya, Alex Bai, seorang talenta hebat dari Departemen Ekonomi dan Manajemen, akan membawakan piano solo pada malam hari ini..."

Begitu nama Alex Bai disebutkan oleh pembawa acara, penonton berteriak berulang-ulang, bahkan suara teriakan menekan suara pembawa acara.

Banyak gadis tergila-gila seperti akan bertemu dengan bintang tamu favorit mereka.

Morgan Chen mengerutkan kening, mengapa dia punya firasat bahwa Alex Bai yang dikatakan oleh pembawa acara adalah pemuda yang tadinya datang memprovokasi dirinya?

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu