Hidden Son-in-Law - Bab 184 Pelajaran untuk kamu

Morgan menatap Vinley dingin, sebagai kakak sepupu Lancy, dia tidak membela ketika tadi Silvie menyakiti Lancy, sekarang melihat dia menyakiti Silvie, Vinley lebih inisiatif dari siapa pun.

Vinley benar-benar bodoh dari dulu!

Terhadap tatapan dingin Morgan, seketika dalam hati Morgan agak takut, bukan hanya sekali dia di pernah dipukul oleh Morgan, jadi dia tahu jelas seberapa menakutkannya kekuatan Morgan, kalau dia meladenin langsung, pasti akan dibantai habis-habisan oleh Morgan.

Tapi di depan Silvie, dia juga tidak boleh menjadi pengecut, ia pun menjadikan Lancy sebagai ancaman.

“Morgan, kuberitahu kamu, Lancy menggelapkan dana perusahaan itu harus disanksi berdasarkan hukum! Kalau kamu tidak ingin dia masuk penjara, lepaskan Silvie sekarang juga, minta maaf dengan Silvie!” Ujar Vinley dengan muka garang, tapi sebenarnya dalam hatinya takut.

“Bagaimana kalau aku tidak mau?” Morgan tersenyum dingin.

“Kalau begitu tunggu saja Lancy masuk penjara.” Ancam Vinley.

Morgan terkekeh, bodoh sekali!

Melihat Morgan tidak mengindahkan kata-katanya, Vinley seketika tidak tahan lagi.

“Morgan, kamu jangan tidak tahu diuntung, aku sudah berusaha tidak mempermalukan kamu, kalau bukan karena tidak ingin membuat kamu malu, dari awal aku sudah akan memberikan bukti penyelewengan Lancy ke pengadilan.”

“Jadi aku harus berterima kasih ke kamu?” Sindir Morgan.

“Tidak perlu terima kasih.” Vinley tidak menyadari nada menyindir dari Morgan : “Asalkan kamu mengembalikan Koegnigsegg ini ke perusahaan, semua masalah kita dari dulu sampai sekarang tuntas semua, aku juga bisa tidak perhitungan lagi dengan masalah penyelewengan Lancy.

Morgan tertawa dingin, berani-beraninya Vinley bodoh ini masih berencana mengambil alih mobilnya, apa bedanya mengembalikan ke perusahaan dengan mengembalikan ke Vinley.

Melihat Vinley masih bicara baik-baik dengan Morgan, Silvie malah sudah tidak tahan : “Vinley, apa untungnya bicara dengan orang tidak berguna ini, langsung turun tangan saja, beri dia pelajaran.”

Beri pelajaran ke Morgan? Sudut bibir Vinley bergetar, sial, kamu saja yang coba.

Melihat vinley masih tidak bergerak, seketika Silvie marah dan langsung mengomel : “Vinley, aku sungguh buta sampai menyukai pengecut seperti kamu.”

“Silvie, kamu dengarkan aku……” Vinley ingin menjelaskan dengan wajah memerah, tapi malah disela oleh Silvie : “Pengecut ya pengecut, jangan mencari alasan, aku saja berani memukul Lancy sialan ini, kamu malah tidak berani melawan orang tidak berguna seperti Morgan, sampah kamu!”

“Kamu pernah memukul Lancy?” Wajah Morgan mendingin, sebelumnya saat di Gunung Yuquan, dia merasa ada yang janggal dengan wajah Lancy, tapi saat itu dia tidak banyak berpikir, kelihatannya Lancy memang pernah dipukul oleh wanita ini.

“Aku memang pernah memukul orang sialan ini, kenapa? Kamu yang tidak berguna ingin membalas dendam untuknya?” Silvie tersenyum mencemooh, dia tidak takut Morgan akan melakukan sesuatu ke dia, karena dia bukan hanya punya Vinley seorang pria saja di belakangnya.

“Pakai tangan yang mana?” Nada bicara Morgan tiba-tiba tenang kembali.

Orang yang mengenal akrab dengan Morgan pasti tahu, semakin Morgan tampak tenang, semakin dia emosi.

“Apa hubungannya dengan kamu?” Silvie berdehem dingin.

Morgan tersenyum : “Kalau kamu tidak beritahu, aku anggap saja kamu pukul dengan dua tangan.”

“Mau buat apa kamu?” Silvie menatap Morgan was-was, senyuman Morgan membuat dia merinding.

“Tidak buat apa-apa.” Morgan menggeleng, lalu berkata lagi : “Hanya, ingin memberi kamu pelajaran.”

“Pelajaran?” Silvie menyunggingkan senyum meremehkan, “Hanya orang tidak berguna seperti kamu, masih ingin memberi pela……”

“Krakkk”

Terdengar suara tulang patah yang jernih.

Belum sempat menyelesaikan bicaranya, Silvie langsung menjerit bagaikan babi yang dipotong, satu tubuhnya langsung berlutut di lantai.

Melihat Silvie yang menjerit sadis dan berlutut di lantai, semua orang di tempat saling berpandangan, tidak mengerti apa yang terjadi.

Sebenarnya……ada apa?

Ada apa dengan Silvie? Kenapa berlutut?

“Tidak! Kalian lihat tangan direktur Wang!” Akhirnya ada orang yang bermata tajam menyadari sesuatu yang janggal.

Tatapan semua orang menuju tangan Silvie dan keheranan.

Dua tangan Silvie patah!

Patah dari pergelangan tangan! Bagaikan dipatahkan secara paksa oleh seseorang, bahkan bisa melihat tulang putihnya di pergelangan tangan!

Semua orang langsung merinding, tidak diragukan lagi ini adalah perbuatan Morgan.

Tapi, sebenarnya bagaimana cara dia melakukannya?

Tidak ada seorang pun yang melihat dengan jelas gerakan Morgan!

Hanya tahu Silvie tiba-tiba berlutut di tengah bicara.

Bahkan Silvie sendiri belum tentu tahu bagaimana Morgan mematahkan pergelangan tangannya, sampai dia merasa sakit di pergelangan tangannya baru ia sadar.

Hanya bisa mengatakan, gerakan Morgan terlalu cepat sekali!

“Apakah kamu puas dengan pelajaran ini?” Ujar Morgan datar, terhadap orang yang berani menentang dengannya, dia tidak akan bersikap lembut.

Silvie setengah berlutut di lantai, sekujur tubuhnya sedang bergetar, kalau terlalu sakit, keningnya penuh dengan keringat dingin.

Tapi meskipun demikian, dia masih menatap Morgan dengan dendam, dengan suara lirih ia berkata : “Aku……Aku mau membunuh kamu!”

“Boleh, aku tunggu.” Morgan tersenyum kecil, orang yang ingin membunuhnya tidak terhitung, tapi sampai sekarang dia masih baik-baik saja.

“Morgan, kamu……kamu keterlaluan sekali!” Setelah memendam lama, akhirnya yang keluar hanya satu kalimat ini, tapi meskipun di mulutnya mengatakan Morgan keterlaluan, tapi tubuh Vinley malah sangat jujur, dia yang saat ini berjarak sekitar sepuluh meter dari Morgan, kalau bukan karena banyak orang, dia masih bisa menjauh lagi.

“Kamu ingin membelanya?” Morgan melirik ke Vinley.

Dipancing Morgan di depan banyak orang begini, kalau Vinley yang dulu pasti tidak akan bersabar, tapi Vinley yang saat ini bagaikan kura-kura ninja, hanya menahan diri dan sedikit rasa malu yang tampak di wajahnya.

Di saat ini pula, sebuah mobil Land Rover berhenti di tengah jalan.

Pintu mobil terbuka, Roy turun dari mobil dengan membawa tongkat.

“Cepat awas, cepat awas!”

“Direktur datang!”

Sekali Roy muncul, orang keluarga Xia bagaikan mendapat secercah harapan.

“Kakek!”

Vinley juga langsung senang, dengan beberapa langkah dia mendekat ke Roy dan hendak mengadu.

“Kakek, Morgan……” Vinley sengaja berbicara dengan emosi, tapi belum sempat dia selesai bicara, sudah terdengar bentakan keras.

“Berlutut!” Orang yang mengatakan ini tentunya adalah Roy, Roy yang saat ini meskipun kelihatan lemah karena sakit, tapi masih tetap berwibawa.

“Kakek?” Vinley tidak mengerti, kalau mau berlutut juga harusnya Morgan yang tidak berguna itu yang berluut, kenapa kakek malah menyuruhnya?

“Aku suruh kamu berlutut, telingamu tuli?” Wajah Roy penuh emosi, tongkat di tangannya mengetuk dengan keras di lantai.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu