Diamond Lover - Bab 28 Menarik Perhatian

Valerie Pei terus memikirkan perkataan Leon Gu saat sarapan tadi, kapan dia pernah mengatakan masalah tentang pulang ke rumah Keluarga Pei, padahal Leon Gu sendiri yang tidak ingin pergi, tapi malah mengatakan bahwa aku yang mengatakan urusan di perusahaan sangat sibuk, alasan ini sungguh bagus, langsung melemparkan semua tanggung jawab kepadanya.

Intinya, dia tidak ingin mengakui pernikahannya dengan dirinya, makanya sama sekali tidak ingin pergi ke rumah Keluarga Pei.

Setelah Valerie Pei datang ke Kota S selama 4 tahun ini, dia tidak pernah sekalipun pulang ke rumah. Semua mengatakan anak perempuan yang telah menikah bagaikan air yang telah di siram keluar, biasanya air yang tertumpah keluar akan meninggalkan jejak, tapi pernikahan Valerie Pei ini malah tidak meninggalkan jejak apapun sama sekali, lagipula itu adalah tempat yang telah membesarkannya, terkadang dia sangat ingin langsung pulang ke rumah Keluarga Pei tanpa mempedulikan apapun saat merasa sedih di rumah Keluarga Gu, tapi selalu berhasil ditahan setiap kali berpikir seperti itu.

Dia merindukan rumahnya, ingin pulang ke Kota A melihat-lihat kondisi sekarang bagaimana, meskipun hanya sehari, ini sudah cukup untuk meredakan kerinduannya.

Tapi apa yang telah dikatakan Leon Gu! Mengatai dirinya begitu sibuk dengan perusahaan dan tak bisa pergi!

Leon Gu bahkan ingin memberhentikan semua kontrak kerja sama yang ditandatangani olehnya sebelumnya, dan dia pun telah turun dari jabatan CEO menjadi Wakil CEO, memangnya masih ada pekerjaan apa lagi yang disibukkan, perusahaan memiliki begitu banyak orang berbakat, memangnya masih memerlukan dia untuk menanggung begitu banyak hal seorang diri?

Jadi, Valerie Pei sekarang merasa kesal.

Setelah mengantar William bersama Leon Gu dan telah berjalan ke tempat lain, Valerie Pei mendadak menghentikan mobil di jalanan, karena efek inersia, Leon Gu terpental ke depan, untung saja telah mengaitkan sabuk pengaman.

Tangan Leon Gu menahan dari depan, lalu menegakkan badan, wajahnya terlihat marah, berkata: "Bisa nyetir tidak, kalau tidak turun saja, aku yang setir!"

"Turun!" Tangan Valerie Pei dengan erat mencengkram setir mobil, melontarkan satu kata, atas dasar apa menyuruh dirinya turun dan dikemudikan olehnya, ini adalah mobilnya, Valerie Pei dari awal sudah menyuruhnya untuk mengemudikan mobilnya sendiri pergi bekerja, tapi sang pria malah bersikeras ingin menaiki mobilnya dengan alasan ingin mengantar William bersama-sama.

Memangnya dia tidak melihat ekspresi wajah dirinya yang dalam seketika tidak tahu harus bagaimana saat sarapan tadi, saat ini malah ingin kembali menyinggungnya!

"Kukatakan sekali lagi, enyah dari mobilku!" Melihat Leon Gu tidak bergerak, Valerie Pei kembali menegaskannya sekali lagi.

"Valerie, bagaimana mungkin aku boleh turun di jalan tol?" Leon Gu benar-benar merasa emosi Valerie Pei mudah berubah-ubah, langsung melampiaskan amarah secara tiba-tiba sulit terkendali.

"Pergi cari mantan pacarmu untuk mengantarmu, kamu sendiri tidak bersedia pergi ke rumah Keluarga Pei, ini artinya kamu tidak bersedia mengakui kamu adalah menantunya Keluarga Pei. Benar, dulu aku menikahimu adalah demi menyelamatkan Keluarga Pei, tapi memangnya dulu kamu tidak bersalah? Kamu ingin bercerai, tapi memangnya aku sendiri ingin hidup bersamamu selamanya, kalau kamu tidak pulang, aku pulang sendirian boleh bukan! Turun!" Setelah selesai membentak, Valerie Pei membuka pengunci pintu mobil, menunggu Leon Gu turun.

Sejak bangun, total di mana Valerie Pei dan Leon Gu bicara baik-baik bisa dihitung dengan jari, mereka berdua terlalu arogan, terlalu ingin menang, mereka sama-sama menyilaukan saat muncul secara satu per satu, namun saat dua orang yang menyilaukan ditempatkan bersama, wajar mereka akan menimbulkan gambaran bagaikan meteor menabrak bumi.

Kapan Leon Gu pernah dibentak seperti ini, sang pria langsung membuka pintu mobil mengeluarkan kaki yang tinggi tanpa ragu, sebelum pintu tertutup rapat, Valerie Pei sudah mulai melajukan mobilnya.

"Valerie, dasar orang gila!" Leon Gu memaki terhadap mobil yang bayangannya sudah menghilang, setelah itu baru menyadari dirinya telah ceroboh karena emosi, sekarang, dia harus menuruni jalan tol untuk bisa memanggil taxi, meskipun sekarang memanggil supir datang menjemputnya, setidaknya memerlukan waktu selama setengah jam juga.

Bagus, Valerie Pei, kita lihat saja nanti!

Leon Gu menyuruh supir untuk bergegas datang, saat sang supir melihat wajahnya penuh dengan kemurungan, bernapas pun tak berani begitu keras, dengan cepat dan stabil menyetir mobil hingga ke perusahaan. Hal yang membuat Leon Gu kaget adalah, Valerie Pei malah tidak pergi ke perusahaan!

Bagus, beraninya menelantarkannya lalu tidak datang bekerja!

Karyl Wang merasa hari ini dilalui dengan begitu sulit, selalu merasa bagaikan masuk dalam gudang es saat setiap kali masuk ke kantor CEO, terus mengikuti CEO keluar masuk, sang pria selalu harus melintasi kantornya CEO Pei, yang anehnya adalah, bahkan Rany Tang pun tidak tahu dia di mana?

Jangan-jangan CEO Pei merasa marah karena mereka saling bertengkar di ruang rapat semalam, makanya tidak datang ke perusahaan? Lalu, Karyl Wang hanya bisa menggelengkan kepala, sebaiknya jangan sering menebak sembarang terhadap urusan atasan.

Leon Gu tetap tidak bisa melihat sosok Valerie Pei saat waktu pulang kerja telah tiba, dia merasa sedikit panik, apakah wanita ini benar-benar pergi ke Kota A? Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi nomor telepon Valerie Pei, selalu menghasilkan suara tut tut tut panggilan telah tersambung, tapi tidak diangkat, dan dia sudah menghubunginya berulang kali.

Di bawah rasa emosi, Leon Gu hampir saja membanting ponsel, untung saja ada seseorang yang meneleponnya, membuat ponselnya tidak jadi hancur lebur, akhirnya sadar untuk menelepon balik!

Tapi yang terlihat di layar malah merupakan Ayah Ye.

"Halo, Paman Ye." Leon Gu mendapatkan panggilan telepon dari Ayah Ye pada jam segini, merasa sedikit aneh.

"Leon, Naomi, dia...... telah mengalami kecelakaan! Sekarang sedang berada di ruang operasi, cepat kemari!" Suara Ayah Ye terdengar sedikit panik, situasinya mungkin sangat parah!

Kenapa bisa mengalami kecelakaan, bukankah dia berada di rumah sakit?" Kening Leon Gu mengerut, mengambil kunci mobil yang ada di atas meja, langsung pergi ke luar tanpa sempat mengambil jas baju.

Leon Gu yang telah menerobos beberapa lampu merah, tapi ajaibnya bisa tiba di rumah sakit dengan aman, Ayah Ye dan Ibu Ye berdiri di depan ruang operasi, terus mondar mandir merasa khawatir, saat melihat Leon Gu telah datang, keresahan di wajah mulai berkurang sedikit.

"Paman, Tante, bagaimana keadaan Naomi, operasinya masih belum selesai?" Waktu yang telah berlalu dari dia menelepon hingga sekarang tidaklah sampai 20 menit, Ayah Ye mampu menyadari kecemasan Leon Gu terhadap Naomi Ye.

"Sudah masuk selama 2 jam, tadi dokter mengatakan tubuh Naomi memiliki banyak bagian yang mengalami patah tulang, mereka sedang melakukan pertolongan darurat." Ayah Ye masih cukup tenang, bisa mengatakan kondisi terkini pada Leon Gu.

Sedangkan Ibu Ye sudah di ambang jatuh pingsan, bersandar di pintu ruang operasi, kelopak matanya sudah memerah, berkata: "Kenapa nasib Naomi begitu sial? Bukankah dia baik-baik saja jika berada di Amerika, ini baru pulang beberapa bulan saja, tapi waktu menginap di rumah sakit malah lebih panjang dibandingkan di rumah......"

Setiap kata dari Ibu Ye masuk ke dalam telinganya Leon Gu, dia juga tahu, alasan kepulangan Naomi adalah dirinya, tapi memangnya dia bisa berbuat apa? Apakah benar-benar harus bercerai dengan Valerie Pei dan hidup bersamanya, ini sangat tidak realistis.

Ini pun merupakan salah satu alasan kenapa Leon Gu tidak pernah mengambil inisiatif untuk pergi mencarinya

"Kenapa Naomi bisa tertabrak, bukankah dia baik-baik saja di rumah sakit?" Leon Gu melirik ke dalam ruang operasi sejenak, tidak mampu melihat apapun.

"Suster yang menjaganya mengatakan dia keluar untuk menerima sebuah panggilan, karena begitu lama tetap tidak kembali, susternya pergi mencarinya, alhasil dia malah melihat Naomi telah dibawa pulang oleh mobil ambulans, tubuhnya...... tubuhnya penuh dengan darah......" Saat mengatakannya, Ayah Ye tak kuasa menahan tangisan, anak siapa yang bukanlah merupakan buah hati orang tua masing-masing, kesehatan Naomi Ye pada dasarnya sudah kurang baik, ditambah dengan kecelakaan ini, dia akan menjadi semakin lemah.

"Pelakunya siapa? Sudah tertangkap belum?" Leon Gu sangat ingin menghajar pelaku ini dengan keras, seorang gadis selemah Naomi Ye......

"Di sana pada awalnya memang terpencil, tidak ada saksi mata, bahkan kamera pengawas pun tidak ada, harus mencari pelakunya di mana?"

Wajah Leon Gu menjadi murung, dia pasti akan menangkap pelaku ini, memberikan sebuah keadilan bagi Naomi Ye!

Saat operasi Naomi Ye selesai, waktu sudah jam 21.30, operasinya sangat sukses, dia langsung didorong ke kamar perawatan intensif, efek obat bius masih belum habis, berbaring di ranjang bagaikan boneka, begitu lemah seolah-olah akan hancur saat tersentuh sedikit. Wajahnya juga terdapat begitu banyak luka.

Ayah Ye menyuruh Leon Gu untuk pulang duluan, lagipula Naomi Ye tidak akan sadar dalam waktu dekat, dan tidak boleh menunda waktunya.

Saat Leon Gu keluar dari rumah sakit, dia langsung pulang ke rumah, Naomi Ye telah mengalami kecelakaan, Ayah Ye pasti akan mencari pelakunya dan memberikannya sebuah keadilan, tidak masalah jika tidak ikut campur dalam hal ini, sedangkan Valerie Pei, harusnya jam segini sudah pulang ke rumah bukan?

Tidak menemuinya sepanjang hari ini, apakah benar-benar telah pergi ke Kota A? Lagipula dirinya tidaklah mengatakan tidak ingin pulang ke sana bersamanya, dirinya hanya ingin duluan memperbaiki hubungannya dengan Valerie Pei, mereka berdua pasti akan langsung bertengkar saat baru saja berbicara sejenak, kalau pulang ke rumah Keluarga Pei sekarang, bukankah akan langsung mengatakan pada Keluarga Pei bahwa hubungan suami istri mereka tidaklah harmonis, memangnya mereka masih akan membiarkannya menetap di rumah Keluarga Gu nantinya?

Langsung pergi ke vilanya sendiri setelah pulang, pembantu melihat raut wajah Leon Gu terlihat murung saat pulang, langsung tahu bahwa suasana hati Tuan Muda sedang buruk, sebaiknya jangan sampai menyinggungnya.

"Mana Valerie?" Melonggarkan dasi dan melemparkannya di sofa, spontan melihat ke arah kamarnya William, pintu sedang tertutup, mungkin sudah tidur.

"Nyonya Muda masih belum kembali." Para pembantu merasa ketakutan.

Raut wajah Leon Gu menjadi semakin buruk, masih belum pulang? Langsung pergi ke Kota A? Sedikit kata pamitan pun tidak disampaikan, memangnya dulu tidak ada orang yang mengajarinya tata krama?

"Telepon dia, katakan saja William telah sakit, suruh dia segera pulang." Yang bisa membuat Valerie Pei pulang secepatnya, hanya ada William bukan, kalaupun dia pergi ke Kota A, dia pasti akan bergegas pulang setelah mendengar kabar William telah jatuh sakit!

"Baik." Pembantu dengan waspada meletakkan dasi, mengambil gagang telepon baru saja hendak meneleponnya, tepat pada saat ini langsung bisa melihat Valerie Pei di depan pintu, dia dengan datar melihat Leon Gu, setelah mengedipkan mata sesaat, dia langsung pergi ke kamarnya William.

Pembantu langsung pergi setelah ditatapi oleh Leon Gu, dia melihat Valerie Pei membuka pintu kamar William dari ruang tamu, lalu menutupnya dengan perlahan, sepanjang jalan menganggap Leon Gu tidak ada di sana.

Sang pria menunggunya di ruang tamu, menunggunya keluar memberikan penjelasan, permainan menghilang tidaklah cocok dengannya yang sudah menjadi seorang ibu!

Valerie Pei hari ini pun sadar diri, dia keluar setelah menetap 10 menit dalam kamarnya William, wajahnya masih dingin, melihat Leon Gu sekilas baru naik ke atas.

Dia sedang marah, mereka menikah pada 4 tahun lalu, tidak pulang ke rumah orang tuanya karena Leon Gu masih terbaring di ranjang, tapi sekarang dia sudah bangun hampir selama setengah tahun, dari awal dia tidak pernah mengungkit ingin menemaninya pulang ke rumah Keluarga Pei, ataupun setidaknya menelepon ke sana, tapi semuanya sama sekali tidak dilakukan!

Dia adalah orang yang berasal dari Keluarga Pei, sekarang malah terasa Keluarga Pei sama sekali tidak memiliki seorang putri seperti dirinya! Bagaimana caranya Keluarga Pei bisa dengan beraninya meninggikan kepala memperlihatkan muka di antara para kalangan bangsawan di Kota A?

Leon Gu ikut naik ke atas, melihat dia mengambil baju dan masuk ke kamar mandi seperti robot, lalu keluar lagi, duduk di depan meja rias mengusap rambut, tidak banyak berkata.

"Awal bulan depan, kita pulang ke Kota A, bagaimana?" Akhirnya, Leon Gu lah yang duluan mengalah, dia telah melihat kekhawatiran Ayah Ye dan Ibu Ye terhadap Naomi Ye, ini adalah cinta mereka terhadap anak sebagai orang tua, sedangkan dalam waktu 4 tahun ini, orang tuanya Valerie Pei tidak bisa bertemu dengannya, sudah seberapa besar kerinduan mereka?

Perkataannya tadi pagi hanya untuk membungkam Kakek, tidak mempertimbangkannya begitu banyak. Sang pria telah melihat ekspresi kaget di wajah Valerie Pei, ekspresi kegembiraan karena berhasil menjebaknya yang muncul tidak sesuai dengan rencana, sang pria malah melewati hari ini di dalam keresahan, berpikir bagaimana kalau Valerie Pei benar-benar pulang ke Kota A seorang diri......

Dia sendiri juga merupakan seorang ayah, dia juga akan khawatir kalau Valerie Pei sampai membawa William pergi dan dirinya tidak mampu bertemu dengan sang anak lagi, makanya dia sekarang sedang berusaha untuk mempererat hubungannya dengan William, membuat William merasa hidup bersama papanya juga akan sama-sama bahagia.

Sang pria tidak pernah berpikir untuk hidup bersama dengan Valerie Pei, ataupun memberikan William sebuah keluarga yang bahagia.

Valerie Pei memalingkan kepala melihat Leon Gu dengan sedikit kurang percaya, berkata: "Benarkah?"

Leon Gu akui, dia telah tertegun akibat nada bicara Valerie Pei yang lembut ini, saat berbicara tanpa didampingi amarah yang berkobar, sang wanita terlihat sangat menarik perhatian.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu