Diamond Lover - Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
Di sepanjang perjalanan menuju ke kediaman utama, Leon Gu menurunkan tangan Valerie Pei yang sedang merangkul lengannya, lalu menggenggam erat tangan kirinya dengan menggunakan tangan kanannya, Valerie Pei langsung ingin menyingkirkannya, namun Leon Gu sepertinya tidak mempunyai maksud untuk melepaskannya sedikitpun, sehingga ia pun membiarkannya menariknya, sepertinya, sejak kembali dari Kota A, ia suka sekali dengan cara bergandengan seperti ini.
“Leon Gu, aku tidak bisa bertoleransi, jangan pernah berharap aku akan bersikap baik terhadap Naomi Ye kedepannya. Aku adalah orang yang egois dan mengutamakan kepentinganku sendiri, aku juga tidak tahan melihat sikap yang tidak masuk akal, jika aku tidak sengaja ataupun sengaja melukai Naomi-mu, aku tidak akan meminta maaf.” Dia sudah ingin menyampaikan semua ini kepadanya sejak awal, ini adalah terakhir kalinya ia akan mengalah.
Leon Gu mendengar ringkasan Valerie Pei terhadap dirinya, tidak bertoleransi? Anggota Keluarga Gu umumnya tidak memperlakukannya dengan terlalu baik, dia tidak hanya akan berpura-pura tidak melihatnya, tetapi bahkan tidak akan bertoleransi? Dia tidak pernah menyadari keegoisan Valerie Pei. Hal yang mungki paling buruk hanyalah tempramennya yang buruk, mreka berdua bahkan bisa saja bertengkar di atas tempat tidur.....
“Dia tidak akan mencari masalah denganmu.” Berdasarkan pemahamannya terhadap Naomi Ye, dia tidak akan mungkin berinisiatif untuk terlebih dahulu mencari masalah dengannya, dia memiliki sifat yang lembut, tenang, dan tidak akan emosi terhadap orang lain.”
“Apakah maksudnya aku yang mencari masalah dengannya?” Ekspresi Valerie Pei langsung menegang, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelumnya ketika Naomi Ye tertabrak mobil, lagipula dia tahu dirinya tidak pernah melakukannya sebelumnya, mereka saja yang masih tidak puas dengan adanya sedikit bukti.
Dia kemudian pernah mendengar Leon Gu berkata, Keluarga Ye mempunyai dukungan di Biro Keamanan Umum, jika Keluarga Ye sesungguhnya menyerahkan rekaman dimana Valerie Pei sedang berkendara, sekalipun tidak ada saksi atapun bukti, Keluarga Ye mungkin saja akan mencari seseorang, lalu Valerie Pei belum tentu akan bisa keluar lagi setelah melangkah masuk.
Keluarga Ye kini hanya mempunyai koneksi dengan Joe Sun yang baru saja Leon Gu bina, terlebih lagi, Joe Sun bukannya terikat bersamaan dengan Leon Gu, sehingga dia tidak mempunyai keperluan untuk menjadi pihak lawan Keluarga Ye demi Leon Gu. Dengan demikian, dia hanya bisa menerima kesedihannya saja.
Leon Gu mengerutkan alisnya, ini bukanlah yang ia maksud, mengapa Valerie Pei selalu saja memahaminya dengan cara maksud lain?
“Apakah William berlatih piano pagi tadi? Bagaimana kalau kamu menyuruhnya memainkannya untukku ketika pulang nanti?” Leon Gu langsung mengubah topiknya dengan jelas hingga membuat Valerie Pei tidak sempat berekasi, dia hanya merasa seperti baru saja meninju tumpukkan kapas.
Dia tiba-tiba merasa dirinya sepertinya memusatkan semua perhatiannya kepada Leon Gu, apa rekasinya keitka Naomi Ye menetap nanti, apakah dia akan kembali berperasaan kepadanya? Dia teringat kembali akan ucapan Gianna Wei: Kamu sudah jatuh cinta pada Leon Gu, sehingga kamu menjadi goyah.
Dia tidak mengelaknya pada saat itu, karena ia sudah minum alkohol hingga kepalanya terasa linglung.
Dia kini ingin menyampaikan kepada dirinya, jangan biarkan dirinya jatuh cinta kepada Leon Gu.
“Baik.” Valerie Pei menganggukan kepalanya, lalu terdiam sepanjang jalan.
Setelah menyadari perubahan Valeria Pei secara tiba-tiba, Leon Gu juga tidak mengerti apa yang sedang ia pikirkan dalam hatinya, sehingga dia juga ikut terdiam, lalu membiarkan cahaya matahari terbenam menyinari mereka seiring perjalanan mereka menuju ke kediaman utama.
Saat Emily Gu melihat Leon Gu dan Valerie Pei datang, ia pun langsung berlari menghampiri mereka dan merangkul Valerie Pei, lalu berkata,”Kakak ipar, apakah William tidak datang?” Emily Gu melihat beberapa kali dan masih saja tidak melihat William, dia juga tidak melihatnya tadi siang.
“Dia bermain hingga kelelahan tadi sore, sehingga aku tidak membawanya kemari.” Valerie Pei dan Emily Gu sedang berbicara, lalu berjalan ke kursi yang biasa diduduki oleh Valerie Pei dan Leon Gu.
“Kakak ipar, untungnya kamu sudah melahirkan seorang cicit untuk kakek, lihat saja, kakek sudah sangat merindukan William walaupun baru saja tidak melihatnya sehari.” Suara Emily Gu tidak keras, namun orang yang berada dalam ruang makan dapat mendengarnya, terlebih lagi, ia terus memanggil Valerie Pei sebagai kakak ipar sejak masuk, dia sudah mengumumkan identitas Valerie Pei dalam keluarga Gu secara tidak langsung, dia bahkan sengaja menuntun Valerie Pei ke tempat duduk yang sebelumnya ia duduk, Naomi Ye masih belum duduk dan langsung tercengang.
“Kakek, aku akan membawa William kemari lagi besok.” Valerie Pei hanya merasa dirinya sedang melindungi dirinya sendiri saat mendengar ucapan Emily Gu, dia sebelumnya juga terus melindungi dirnya sendiri, pada saat para Nyonya dari Keluarga Gu menindirnya, dia akan mengusir mereka, dia masih merupakan seorang anak kecil, para Nyonya itu tidak akan menegurnya.
“Baik, biarkan William beristirahat, anak-anak sudah terlalu senang dalam bermain.” Henry Gu tidak meminta Valerie Pei untuk duduk di sisinya ketika waktu makan malam tiba, Keluarga Gu mempunyai peraturan Keluarga Gu tersendiri, lagipula Naomi Ye hanya tinggal di rumah Keluarga Gu saja.
Leon Gu menganggukan kepalanya, lalu berjalan ke arah kursi di sisi Valerie Pei, ia menarik kursinya dan duduk dengan sangat natural, karena Austin Gu kembali, maka tidak ada lagi kursi kosong di meja utama.
“Kak Naomi, ayo duduk di sana saja, aku mempunyai banyak sekali pertanyaan yang ingin kuajukan kepadamu, kamu juga merupakan tamatan dari S Unviersity bukan......” Emily Gu menenangkan Valerie Pei, lalu berlari ke sisi Naomi Ye dan merangkul lengannya, kini tidak peduli apapun yang Naomi Ye katakan, ia pasti tidak akan bisa melepaskannya dari dirinya.
Terlebih lagi, tatapan Emily Gu terlihat jernih, dia tidak terlihat melindungi atau membenci siapapun, sehingga ia pun pergi duduk dengannya di meja samping.
Makan malam tersebut berlangsung dalam kondisi yang bergejolak, Keluarga Ye juga tidak menetap terlalu lama, ia hanya menyuruh Naomi Ye untuk menjaga diri dengan baik, lalu pergi, mereka memikirkannya dengan cukup matang, malam ini adalah malam pertama Naomi Ye menetap di rumah Keluarga Gu, Leon Gu pasti akan pergi ke West Side Villa, sehingga merekapun tidak menetap dan mengganggu lagi.
Tidak hanya Keluarga Ye, bahkan semua anggota Keluarga Gu mengira Leon Gu akan pergi ke West Side Villa mala mini, termasuk Valerie Pei, Keluarga Ye membiarkan Naomi Ye menetap karena mereka sudah mengakui perihal Leon Gu sudah menjadi menantu mereka, walaupun belum diregistrasi, namun mereka kini hanya kekurangan satu langkah saja.
Di depan pintu kediaman utama, Leon Gu, Valerie Pei, dan Naomi Ye berdiri bertiga dibawah cahaya bulan, Valerie Pei tidak menyukai situasi bertiga seperti ini, sehingga ia pun terlebih dahulu membuka mulutnya,”Silahkan berbincang, aku akan pulang terlebih dahulu.”
“Sampai jumpa, Nyonya Muda.” Naomi Ye berbicara sambil tersenyum, ia langsung mengucapkan ucapan selamat tinggal saat Valerie Pei berkata hendak pergi, seberapa tidak ingin ia bertemu dengannya?
Valerie Pei juga terdiam cukup lama oleh karena ucapannya ini, ia melirik Leon Gu, lalu berjalan maju, langkahnya tidak terlalu besar, dia mungkin sedang menunggu Leon Gu tiba-tiba berlari kemari dan menarik tangannya, lalu berkata: Ayo pulang bersama-sama. Namun setelah melangkah pergi seratusan meter dari kediaman utama, dia masih saja tidak mendengar suara langkah kaki di belakangnya, dia bahkan mendengar suara mesin mobil tamasya yang dinyalakan.
Jangan berpaling, tegaskan diri dan jangan berpaling! Valerie Pei berusaha keras menyampaikan kepada dirinya sendiri untuk jangan berpaling, dia bisa terus berjalan maju, berjalan sampai ke rumahnya dengan Leon Gu, lalu tidak memikirkan apapun, kembali ke kamarnya dan tidur, ia hanya menganggap Leon Gu pergi melakukan perjalanan bisnis......
Bayangan punggungnya, terlihat sangat lemah? Leon Gu kini ternyata menggunakan lemah untuk mendeskripsikan Valerie Pei, dia sendiri bahkan tidak mempercayainya, dia terus mengikutinya dari belakang dan tidak bersuara, mengapa dia tidak mau berpaling, dia dapat melihatnya di belakangnya!
Dia tadi berkata kepada Naomi Ye di depan pintu: Valerie baru saja menonton film horor tadi sore, ia sebelumnya ketakutan hingga tidak bisa tidur sepanjang malam ketika menontonnya terakhir kali, aku tidak tenang membiarkannya berjalan sendirian di malam hari.
Ia juga berkata: Aku akan menyuruh supir untuk mengantarmu pulang, istirahatlah dengan baik nanti malam, kamu tidak perlu bangun terlalu pagi untuk sarapan di kediaman utama.
Ia kemudian melihat Naomi Ye naik ke mobil, lalu mengikuti Valerie Pei dari belakang, namun wanita yang keras kepala itu masih saja tidak mau berpaling!
Dia tadi bahkan berkata: Silahkan berbincang, aku akan pulang terlebih dahulu.
Dia mempersilahkan suaminya dan wanita lain untuk berbincang, dia tidak akan menetap lagi, dia adalah orang yang jelas-jelas tidak berani ke toilet setelah menonton film horor, dia bahkan terlihat ketakutan di sore hari, namun ia kini tiba-tiba berani berjalan sendirian di malam hari.
Apakah dia tidak memerlukan dirinya?
“Valerie Pei——”setelah berjalan sampai setengah perjalanan, dia bahakn melihat punggung Valerie Pei bergemetar sejenak, dia sepertinya sedang takut.
“Ah?” Ternyata, ada orang yang memanggilnya, ia terkejut dan melihat ke arah sekeliling, hingga akhirnya melihat Leon Gu yang sedang memasukkan tangannya ke saku celananya, kini sedang menatapnya, sedang tersenyum padanya!
Valerie Pei tidak tahu harus bagaimana untuk sejenak, bukankah dia baru saja pergi dengan Naomi Ye? Mengapa ia kini kembali lagi?
“Lihat ke belakangmu......”Leon Gu berpura-pura berbicara dengan perasaan terkejut, namun Valerie Pei kini tidak terkejut lagi, dia berdiri diam dan menatap lelaki yang gagal mengisenginya, kamu sudah dua kali menipuku, apakah masih harus ada yang ketiga kali? Apakah dia menganggap dirinya bodoh?”
“Membosankan.”
Lelaki yang disepelekan itu bergegas melangkah maju, lalu langsung mrangkul Valerie Pei dan berkata,”Sepertinya kamu sudah lebih berani!”
“Trikmu dalam menipu yang sudah terlalu buruk.” Valerie Pei juga membiarkannya merangkulnya, dia tidak terus bertanya mengapa ia bisa disini, mengapa tidak pergi menemani Naomi Ye, ia hanya perlu berada di sisinya.
“Kalau begitu, apakah kamu tertipu dua kali sebelumnya?”
“Apakah kamu pernah mendengar cerita The Boy Who Cried Wolf?” Valerie Pei tersenyum tanpa menyadarinya, lalu berjalan menuju ke arah vila bersama dengannya.
Ia juga kembali menggengam tangannya dengan erat, ia kemudian mencari sesuatu diantara kedua tangannya.
“Mengapa kamu tidak memakai cincin pernikahan?’ Ternyata karena hal ini.
Namun, mereka berdua tidak pernah membawa cincin pernikahan mereka sebelumnya, selain mengenakannya pada hari pernikahan dimana orang yang menggantikan Leon Gu memakaikannya pada jari manis Valerie Pei, lalu ia lepaskan di malam hari, dia tidak pernah mengenakannya lagi, mereka juga tidak pernah mengungkit hal ini lagi setelah Leon Gu menyadarkan diri.
Apakah dia kini terlalu tergesa-gesa hingga tiba-tiba teringat kembali?
“Apakah kamu memakainya?” Valerie Pei bertanya kembali kepadanya, ternyata tangannya juga berada dalam keadaan kosong.
“Aku baru saja terbangun, ada banyak sekali hal yang tidak kuketahui, tetapi apakah kamu tidak mengetahuinya? Aku tidak pernah melihatmu memakainya selama ini, pada saat aku sebelumnya pergi ke Kota A, ayah dan ibu terus menatap tajam tanganku, mengapa kamu tidak memperingatkanku sejenak.”
“Lupa.” Lupa, hanya sesederhana itu.
“Kalau begitu, dimana cincinnya, pakai ketika kita pulang nanti. Aku merasa seleramu cukup baik, seharusnya tidak akan terlalu buruk.” Leon Gu hari ini terus perlahan-lahan membicarakan permasalahan pernikahan setelah Naomi Ye datang.
“Bukan aku yang memilihnya, aku langsung mengenakannya di hari penrikahan. Cincin berada di laci kamar, jika kamu ingin memakainya, pakai saja saat pulang nanti.” Valerie Pei berbicara sesuai keadaan yang sesungguhnya.
Leon Gu memiringkan kepalanya dan melihat wanita yang tenang ini, ucapannya mengenai “bukan aku yang memilihnya” itu seperti menyiramnya dengan seember air dingin.
Pada saat ia baru saja terbangun, ia tentu saja menyadari bahwa mereka berdua tidak memakai cincinnya, dia awalnya juga merasa tidak puas dengan pernikahan ini, sehingga ia tidaj pernah mengungkitnya, ketika ia kini menanyakannya, ia baru tahu bahwa cincin pernikahan mereka itu bukan merupakan pilihan Valerie Pei, dia tidak pernah bertanya mengenai cincin yang akan mereka pakai bersama-sama untuk seumur hidup, orang lain menyediakannya, lalu ia pun langsung mengenakannya saja.
“Sudahlah, aku tidak terlalu mempercayai selera orang lain.” Leon Gu meregangkan kerutan pada alisnya, menarik tangannya yang lembut, tidak ada benda asing apapun di kesepuluh jarinya.
“Baik.” Valerie Pei juga hanya menganggukan kepalanya, dia hanya bisa mengiyakannya saja, apalagi yang masih bisa ia katakan?
Naomi Ye tinggal di rumah Keluarga Gu, ia awalnya membuat kericuhan untuk bercerai dengan Leon Gu, hingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan, bukan karena Leon Gu membawanya kembali ke Kota A, tetapi karena ia melihat mahar yang dikembalikan oleh Keluarga Gu, pada saat menikah, kakek khawatir Valerie Pei akan kesepian selama beberapa tahu kedepan, sehingga ia menandatangani perjanjian dimana ia tidak boleh berinisiatif mengungkit mengenai perceraian, jika tidak, dia berencana untuk keluar dengan bersih, Keluarga Gu juga tidak akan melepaskan Keluarga Pei.
Jadi, setelah ia membuat kericuhan, ia menyadari bahwa permasalahannya masih lebih mengerikan daripada apa yang ia bayangkan, sehingga ia juga hanya bisa menyetujuinya.
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynThe Great Guy
Vivi HuangRahasia Istriku
MahardikaInnocent Kid
FellaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraDiamond Lover
LenaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)