Diamond Lover - Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
Leon yang kembali ke kediaman Gu seperti mendapatkan penyambutan yang penting, setelah mengetahui dia terluka, maka telah di persiapkan petugas dari rumah sakit untuk menunggu Leon di depan villa, Henry sendiri meminta supir untuk mengantarkan dia ke depan pintu, dan kediaman Gu sendiri memang memiliki tempat parkiran khusus, dan bahkan tidak ada keluarga manapun yang bisa membawa mobil ke villanya sendiri.
Henry sendiri bahkan menunggu Leon di depan pintu, sekeluarga ini datang untuk menyambut dia, juga yang terkecil yang berani duduk didalam juga menyambutnya dengan penuh hormat.
Maka itu Valerie yang berada di mobil kemudian melihat ini dan menghelakan nafasnya, sikap kakek kepada Leon terbilang memandangnya dengan berat, kemudian berpikir untung saja kecelakaan kali Leon kali ini tidak terbilang parah.
Pelayan membukakan pintu mobil, Valerie terlebih dulu turun, awalnya pelayan ingin menjulurkan tangannya untuk memegang Leon dan meletakan dia di kursi roda, tetapi dengan tatapan Leon membuat mereka kembali sambil berdiri di samping tidak berani mengangkat tangannya.
Valerie tahu jika Leon sengaja membuatnya, pada saat ini keluarga Gu berada disana, dia juga tidak bisa berkata apapun kepadanya, sedetik sebelumnya masih menunjukan sebuah senyuman kepada keluarga Gu, sedetik kemudian dia membalikan tubuhnya lalu berhadapan dengan Leon dan melihat dia.
Leon mengangkat alisnya, tangan yang tidak terluka melingkar di pundak Valerie, kemudian menggunakan tenaganya untuk berdiri, kemudian duduk dengan tenang di kursi rofa.
“Leon, kenapa lukanya separah ini, patah tulang! Apakah masih ada yang terluka?” Ibu Gu dengan segera menghampiri, sambil melihat ke arah Leon, karena takut sedikit tertinggal, memang dia sangat menyayangi putranya ini dan sekarang ketika dia terluka, bagaimana mungkin hatinya tidak terluka?
“Ada beberapa jahitan di kaki, tidak ada apa-apa lagi, Valerie lah yang terlalu khawatir dan meminta aku duduk di kursi roda.” Leon menghibur ibunya, dia tidak berkata jika tubuhnya juga di operasi, sambil memutarkan kepalanya melihat ke arah ibunya kemudian menyadari jika ibunya tidak begitu menyambut Valerie, mungkin karena kali ini urusan keluarga Pei membuat amarah ini tertuju kepada Valerie, jika membuat dia mengetahui separah apa luka ditubuhnya maka Valeria pasti akan menderita seumut hidupnya.
“Bahkan sudah sampai di jahit masih tetap saja mengatakan tidak parah, juga tangannya yang diberikan gips ini, segeralah masuk ke dalam untuk di periksa oleh dokter.” Mata ibu Gu sudah terlihat memerah.
Valerie sendiri bisa mengerti, juga sebelumnya William yang memakan makanan laut ini membuat dia sungguh khawatir, juga cukup berantem dengan Leon, kemudian putranya yang baik baik saja keluar lalu tiba-tiba duduk di kursi roda, bagaimana dia merasa tidak panik?
“Sudah sudah, mintalah Valerie mendorong Leon masuk dulu, apa yang ingin di bicarakan di depan pintu?” Henry membuka bibirnya, jika dia tidak membuka suaranya, mungkin saja ibu Gu telah mengatai Valerie, apalagi sikap dia kepada Valerie hanya karena ada Leon saja.
Contohnya seperti kedatangan Naomi pada saat itu, dengan tidak terbiasa melihat Valerie sendiri, kemudian menyaksikan kemesraan Leon dan Valerie, dan ketika mendengar ada orang lain yang mengatai Valerie, dia datang untuk melindungi istrinya.
Ibu Gu baru saja ingin mengatai Valerie tetapi perkataannya kembali tertelan kembali, dan bahkan tidak mengizinkan Valerie untuk mendorong kursi roda Leon, dia sendiri yang mendorong kursi roda ke arah depan.
Pada saat ini, Leon tidak bisa berkata apapun, di antara ibu dan istrinya pasti ada hal yang tidak bisa di jelaskan, maka dia membiarkan ibu Gu mendorong kursinya.
Berdiam sendiri disana, Valerie baru memanggil orang lain, dia melihat kesopan santunan disini, dia sungguh merasa kagum dengan keluarga Gu yang tidak lupa dengan semua ini.
Henry membawa sekeluarga ini masuk kedalam villa Leon, Valerie sendiri hanya ingin berdiam di luar dan mencari angin, pada saat ini William sendiri belum pulan dari sekolah, dan ketika masuk harus berhadapan dengan mereka, lebih baik melihat-lihat ke taman bunga.
“Kakak ipar.” Baru saja termenung, Austin datang memberikan sebuah jus untuk Valerie, “Melihat wajahmu yang seperti ini, sepertinya terlalu lelah menjaga kakak.”
Valeria mengambil jus ini, dengan membuka bibirnya terasa manis dan asam, seperti menghilangkan rasa kantuknya.
Kakak ipar? Nama ini terdengar sedikit aneh, dia dan Austin sendiri memang sering berhubungan untuk urusan pekerjaan, tetapi dia jarang memanggilnya kakak ipar, mungkin karena sebelumnya Leon yang menunjuknya maka dari itu dia menganti nama panggilan ini, padahal awalnya dia lebih kecil dari Austin, dan panggilan ini cukup membuat dia merasa canggung.
“Mungkin tidak ada yang lebih susah dari dia!” Valerie mendesah, dan bukan hanya Leon saja yang susah di urus, tetapi seluruh keluarga Gu sulit untuk tetap berhubungan.
“Hubunganmu dengan kakak semakin membaik.” Austin bertanya, dia tahu Naomi yang baru saja di usir, jika di dengar dari perkataan Naomie, di mata Leon hanya ada Valerie seorang, dan tanpa diketahui oleh dia, apa yang sebenarnya terjadi diantara kedua ini? Awal yang tidak begini, mereka seharusnya terus berantem, juga saling memandang rendah sesama, lalu karena kakek yang tidak menahan ini meminta mereka untuk bercerai.
Tetapi sekarang hubungan mereka semakin membaik, dengan sikap Leon, kenapa bisa menyukai Valerie? Valerie kenapa bisa menyukai Leon?
“Kamu tidak perlu menertawainya, hubungan aku dan dia bisa membaik lebih rendah dari pada mars yang jatuh.” Valerie tertawa, dia, Emily dan Austin memiliki hubungan yang baik, tetapi Emily masih bersekolah, anak kecil ini tidak begitu mengerti, maka itu cerita kuliahannya di ceritakan kepada Austin.
Austin yang mendengar cerita Valerie seperti mendapatkan petunjuk, dia tahu jika hubungan Leon dan Valerie tidak baik seperti itu, cepat atau lambat mereka pasti akan berpisah!
“Semua tidak bisa menyalahkan kakek, karena ketika dia sadar semua ini seperti telah di urus oleh kakek, dia juga salah satu penerus kakek tentu saja akan lebih ketat kepadanya, ditambah dengan peraturan keluarga Gu yang ketat dia hanya bisa menerima semua ini.” Tatapan mata Austin terlihat seperti tidak bisa apa apa.
Bagaimana Valerie tidak mengetahui ini, Henry sendiri sangat memperhatikan Leon, cepat atau lambat dia harus menyerahkan Gu’s Corp kepada Leon, di silsilah keluarga Gu tidak ada keluarga yang bercerai, tentu saja Leon juga tidak boleh melanggarnya.
“Di dalam keluarga kaya, kehidupan siapa yang tidak di atur?” Valerie menghibur diri sendiri tetapi dia sendiri menyadari, jika di keluarga Lei, orangtuanya pasti tidak akan memaksa anaknya menikah dengan siapa, juga tidak akan terjadi pernikahan perjanjian seperti ini, walaupun dia menyukai pria yang miskin, orangtua kakak pasti akan menyetujuinya.
Austin juga mengetahui hal ini, ketika keluarga Lei mengalami kebangkutan lalu bersaing dengan keluarga Gu, Austin sendiri tahu keberadaan Valerie di hati mereka.
“Sudahlah, tidak membicarakan ini lagi, aku akan melihat Leon.” Valerie mengangkat jusnya dengan tanda berterimakasih, sambil memutarkan tubuhnya ke dalam/
Austin mengepalkan tangannya ketika Valerie pergi, tidak peduli itu Valerie atau keluarga Gu, cepat atau lambat semua ini akan berada di tangannya!
Di keluarga Gu, Valerie mengerti hal-hal kedudukan dia keluarga bisa terlihat di drama-drama, Leon terlahir dengan besar juga termasuk cucu tertua, dan juga seorang cucu, apalagi dari kecil Henry sangat berharap kepadanya maka dari itu tanpa Valerie mendunga, semua dokter suster tiba disini dan memeriksa Leon, dan para dokter yang mendengar perkataan Leon di depan pintu tadi tentu saja tidak berani membahas tentang operasi yang di lakukan.
Mereka hanya menyampaikan jika beberapa saat ini tuan muda perlu beristirahat.
William yang baru pulang dari sekolah, biasanya di meja makan baru bisa bertemu dengan para orangtua, apakah daddy dan mommy pulang? Dia bahkan tidak memanggil siapapun langsung berlari ke lantai atas dan tertanya daddy dan mommy sudah pulang!
Tetapi kenapa daddy berbaring di kasur?
“Daddy mommy!” William langsung berada di dalam dekapan Valerie, Valerie langsung memeluk William, “William sungguh merindukan kalian, makan juga merindukan kalian, berjalan juga merindukan kalian, makan juga merindukan kalian, bahkan juga bermimpi!”
William melingkarkan tangannya di leher Valerie, wajahnya yang wangi, dan hampir seminggu ini Valerie tidak melihatnya, jangan katakan lagi seberapa rindu dirinya!
“Mommy juga merindukan William, selalu saja merindukan kesayangan mommy ini!” Dalam seminggu ini Valerie sangat mengkhawatirkan William, dia tidak ada di sampingnya, apakah dia bisa makan dengan kenyang, tidur dengan nyenyak? Walaupun keluarga Gu bisa menjaga William, tetapi menjadi seorang ibu tetap saja hatinya tidak tenang.
“William tidak mau berpisah selama ini lagi dengan mommy!”
Leon yang ibu dan putranya yang bermesraan ini, seperti tidak melihat keberadaan ayahnya!
“Ehem...” Leon berdehem, perhatian tidak di hiraukan itu tidak menyenangkan, bahkan itu putranya sendiri, dia yang kembali karena terluka bahkan putranya hanya melihat Valerie seorang!
Di dalam hati Valerie tersenyum, Leon ternyata seseorang yang cemburuan!
“William, daddy terluka apakah kamu mau menghiburnya?” Valerie menurunkan William, dia tahu jika William mengingat ketika dia tidak membantunya ketika berada di rumah utama, dan membuat dia seperti mendapatkan cambukan.
William memajukan bibirnya, lalu melihat Valerie dan berjalan ke kasurnya Leon sambil mengambil tangan yang tidak kenapa-napa itu.
“Daddy, lukamu akan membaik, kemudian berbaring di kasur seperti tidak ada tenaga.” William sengaja berkata seperti itu, apakah ini sebuah perkataan yang menghibur? Perlakuan ini sungguh berbeda ketika Valerie terluka!
“...” Leon memegang tangan William yang kecil ini, beberapa hari saja tidak bertemu anak ini sedikit bertambah gemuk, hanya saja perkataan dia membuat Leon tidak bisa menjawabnya, dia sendiri juga tidak ingin tidak bertenaga seperti ini.
“Daddy kenapa terus saja terluka? Jadi tidak bisa menjaga mommy! Sepertinya memang harus menunggu aku tumbuh besar dan menjaga mommy.” William mengelengkan kepalanya, seperti sebuah besi dan menggunakan tangannya menepuk tangannya Leon.
“Haha...” Valerie tertawa, sikap William yang seperti orang dewasa seperti sedang memberi pelajaran untuk Leon, dan Leon sendiri tercenggang tanpa bisa berkata apa apa!
“Tetapi sebelum William tumbuh dewasa, biarkan daddy menjaga mommy oke?” Leon berusaha untuk tenang, dan tidak ingin terlihat malu di depan putranya, dia harus memerankan peran ayahnya ini!
“Astaga, tunggu kamu sembuh saja baru mengatakan hal ini!” William kembali mengelengkan kepalanya, lalu memasukan tangan Leon ke dalam selimut, dan tangan kecilnya berada di belakang sambil berjalan ke arah Valerie.
“Mommy, hari itu dirumah kedatangan banyak bebek, kemudian aku meminta kepada tante untuk memelihara seekor, aku akan membawamu kesana, bebeknya sungguh sangat mengemaskan!” William kembali membeirkan sebuah senyuman kepada Valerie dengan nada yang mengemaskan.
Leon yang berbaring disana kembali merasakan kedengkiannya William.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeSomeday Unexpected Love
AlexanderSuami Misterius
LauraIstri ke-7
Sweety GirlAir Mata Cinta
Bella CiaoMy Enchanting Guy
Bryan WuLove and Trouble
Mimi XuDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)