Diamond Lover - Bab 126 Pukul Mati
Henry Gu merasa dadanya sumpek, napas terengah, dan dia tumbang ke belakang, untungnya ketiga anak putranya serta Frey Liu segera maju dan memapahnya. Para wanita panik sekali, tetapi tidak berani maju untuk membantu, karena mereka masuk dengan tanpa izin dari Henry Gu, dan sekarang tuan besar pun pingsan, tidak tahu apakah akan baik-baik saja!
“Cepat panggil dokter kemari!” Valerie Pei sedang menggendong Cotton, tetapi dia juga khawatir dengan Henry Gu. Bagaimanapun juga, masuk tanpa izin ke dalam aula pemujaan leluhur adalah melanggar peraturan keluarga Gu, jika kondisi badan kakek menjadi parah karena dia, jangankan orang keluarga Gu tidak akan memaafkannya, dia pun tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Dalam rumah keluarga Gu ini, orang yang bertulus hati kepadanya sangat sedikit, dan kakek adalah orang pertama yang menerimanya!
Pelayan rumah barulah tersadarkan dan berlari ke klinik untuk memanggil dokter. Pada saat ini, ketiga putra keluarga Gu juga tidak berani memindahkan Henry Gu ke kediaman utama, dengan hati-hati mereka memapahnya duduk di dalam aula pemujaan leluhur.
Mereka juga termangu begitu masuk ke dalam aula pemujaan leluhur, aula pemujaan leluhur yang selalu bersih dan sunyi, saat ini menjadi porak-poranda. Papan arwah leluhur berserakan di tanah, tempat penampung dupa juga tergeletak di tanah, dan abu di dalamnya tertumpah ke atas papan arwah leluhur. Foto almarhum ibu di samping pun terjatuh ke tanah, di atasnya bahkan ada muntahan anjing! Mereka bertiga memapah Henry Gu duduk di kursi, barulah pergi memungut papan arwah leluhur dengan ekspresi yang berat.
Para nyonya keluarga Gu juga berjalan msuk mengikuti Valerie Pei, mereka tidak berani bernapas dengan keras, karena takut dan hormat kepada Henry Gu.
Henry Gu sudah sadar kembali, ketika dia duduk dan melihat adegan di depan mata, dadanya berfluktuasi dengan kencang. Ini adalah leluhur keluarga Gu, lihatlah sudah menjadi seperti apa sekarang!
“Uhuk, uhuk… ada apa ini? Siapa yang melakukannya!” Suara Henry Gu yang menepuk pegangan kursi merah terdengar di telinga Valerie Pei, dalam hatinya tahu kakek sedang marah luar biasa. Bahkan dulu ketika dia datang seorang diri ke rumah keluarga Gu, Henry Gu juga tidak pernah gusar seperti ini.
“Kakek, maaf, aku tidak menjaga Cotton dengan baik sehingga dia berlari keluar, tetapi Cotton tidak akan begitu tidak tahu aturan hingga menghancurkan tempat ini! Ditambah lagi Cotton salah makan, dia tidak akan seperti ini….” Valerie Pei berlutut di depan Henry Gu, tadi ketika kakek tumbang, hatinya bagaikan diremas, sekarang kakek begitu gusar, jika dia mengucapkan perkataan yang berat, kondisi badan kakek akan semakin tidak baik!
Henry Gu melirik Cotton di pelukan Valerie Pei, kegusaran di wajahnya tidak berkurang sedikitpun, dia juga bukannya tidak melihat muntahan anjing di foto almarhum istrinya, itu adalah ketidakhormatan terhadap pendahulu! Istrinya yang dia sayangi bertahun-tahun, yang berjuang dan berkorban banyak demi keluarga ini, sekarang bahkan diperlakukan seperti ini!
“Pukul mati anjing ini!” Henry Gu berkata dengan tanpa berbelas kasih, tidak peduli apakah anjing ini yang melakukannya, dia tidak memiliki tempat untuk melampiaskan amarahnya, aula pemujaan leluhur keluarga Gu dinodai dengan semena-mena, di mana kehormatan keluarga Gu?
“Kakek, jangan!” Valerie Pei menggendong Cotton, tidak membiarkan orang lain merebutnya, dia memiliki banyak alasan untuk melindungi Cotton, karena dia yakin pasti bukan Cotton yang melakukan hal ini. Meskipun Cotton masih kecil, tetapi Kakak juga akan melatihnya ketika di rumah keluarga Pei, tidak akan membiarkannya bertindak sembarangan. Setelah datang di rumah keluarga Gu, meskipun Valerie Pei dan Leon Gu tidak banyak di rumah, tetapi Cotton selalu bertindak sesuai aturan, ditambah lagi anjing golden bersifat lembut, dia tidak akan melakukan hal seperti ini.
Hari ini baru saja dia melangkah ke dalam aula pemujaan leluhur dan hendak menggendong Cotton pergi, Bibi kedua mereka sudah muncul pada detik berikutnya, tidak terkecuali ini adalah rencana seseorang!
“Hari ini kamu ingin membangkang aku demi anjing ini?” Henry Gu menepuk pegangan kursi merah lagi, dan tangan satunya diremas dengan erat, bahkan urat nadinya pun menonjol.
“Kakek, Valerie tidak berani seperti itu, tetapi Cotton hanya berusia satu tahun, dia masih begitu kecil, Anda janganlah menyakiti dia, aku saja yang menanggung hukuman keluarga!” Valerie Pei berlutut di depan Henry Gu dan meminta maaf dengan tulus. Tadi dia keras kepala, adalah karena bibi kedua sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan, dan menamparnya dengan sesuka hati, serta menyuruh orang menghadang jalan kepergiannya!
“Masuk tanpa izin ke dalam aula pemujaan leluhur, sepuluh cambukan, membangkang senior, sepuluh cambukan, apakah kamu ingin menanggungnya?” Henry Gu mengingat dengan jelas empat cambukan yang ditanggung Valerie Pei waktu itu, di bawah kemeja putihnya sudah parah sekali, orang yang bahkan tidak bisa menanggung empat cambukan, bagaimana bisa menanggung dua puluh cambukan?
“Ayah, tidakkah dua puluh cambukan terlalu banyak? Badan Valerie lemah, bagaimana jika terjadi sesuatu?” Ayah Gu berkata terlebih dahulu, Valerie Pei adalah menantunya, ditambah lagi kasih antara Valerie Pei dan Leon Gu juga semakin hari semakin membaik, setiap saat pun mungkin akan memutuskan untuk hidup bersama selamanya. Jika Valerie Pei mengalami kesusahan di saat Leon Gu tidak ada, tidak tahu Leon Gu akan berbuat seperti apa setelah dia pulang!
“Iya, ayah, Valerie hanyalah menantu keluarga Gu, jika terjadi sesuatu padanya setelah menanggung dua puluh cambukan, bagaimana kita memberi penjelasan kepada keluarga Pei!” Paman kedua membantu Ayah Gu untuk membujuk Henry Gu, tidak menghiraukan Bibi kedua yang bermain mata di samping. Sekarang Henry Gu sedang dalam kegusaran, jika benar-benar mencambuk Valerie Pei sebanyak dua puluh cambukan, dan benar-benar terjadi masalah, takutnya Henry Gu akan menyesal nantinya!
“Ayah, kebenarannya belum diselidiki, masalah ini dibahas setelah Leon pulang saja. Setelah Leon pulang, jika Anda benar-benar ingin melaksanakan hukuman keluarga, biarlah pria yang menanggungnya.” Paman ketiga juga berkata membantu Valerie Pei.
Tatapan Henry Gu menyapu pada mereka bertiga, dan dia berkata dengan dingin, “Biasanya kenapa tidak melihat kalian satu hati seperti ini?” Mendengar perkataan Henry Gu, mereka bertiga terdiam seketika.
“Kakek, Valerie sudah tahu salah, aku akan menanggung hukuman keluarga, tetapi Cotton benar-benar sudah tidak kuat lagi, bolehkah membawanya ke klinik terlebih dahulu!” Cotton semakin melemah di dalam pelukan Valerie Pei, dia sangat khawatir, dia tidak pernah membiarkan Nova sembarangan memberi makan kepada Cotton. Tadi dia sudah melihat muntahan Cotton, di dalamnya ada makanan anjing, tetapi tidak mungkin makanan anjingnya yang bermasalah.
Dada Henry Gu tetap berfluktuasi dengan kencang, dan terdiam untuk sesaat. Apakah hari ini Valerie Pei bersikeras untuk membawa anjing ini ke klinik?
Pada saat ini, Cindy Ye dan dokter lainnya dari klinik bergegas memasuki aula pemujaan leluhur. Ketika melihat adegan yang begitu serius, Cindy Ye pun prihatin dengan Valerie Pei, mereka semua tahu betapa Henry Gu pilih kasih terhadap Leon Gu dan Valerie Pei pada biasanya, tetapi sekarang Valerie Pei justru berlutut di depannya.
Valerie Pei bergegas bergeser, memberi tempat kepada Cindy Ye dan dokter lainnya untuk memeriksa Henry Gu.
“Kakek, ada masalah apa saja juga harus tenang, jangan marah, kalau tidak, tekanan darah yang baru saja stabil pun akan naik lagi!” Sambil mengukur tekanan darah Henry Gu, Cindy Ye berkata pelan untuk menenangkan Henry Gu. Ketiga putra keluarga Gu dan istrinya juga maju mengitari, tepat menutupi pandangan Henry Gu.
Valerie Pei bergegas berdiri dan berlari keluar. Emily Gu yang baru saja pulang sekolah melihat lampu di aula pemujaan leluhur menyala, dan tidak ada orang di kediaman utama, maka dia kemari untuk melihat-lihat, lalu dia melihat kakak iparnya berlari keluar sambil menggendong Cotton.
“Emily….” Valerie Pei memanggil Emily Gu dengan suara kecil, dia tidak ingin menjerat Emily Gu ke dalam masalah ini, tetapi tidak ada satupun pelayan rumah di sini yang berani membawa anjingnya.
Mendengar kakak ipar sedang memanggilnya, Emily Gu segera berlari ke sana.
“Emily, cepat bawakan Cotton ke Nova, dan suruh dia pergi ke klinik, Cotton salah makan. Nanti kamu jangan kemari, terjadi masalah di sini!” Valerie Pei berpesan dengan singkat, lalu menyuruh Emily Gu segera membawa Cotton pergi.
“Kakak ipar, apa yang terjadi?” Emily Gu menggendong Cotton, melihat pelayan rumah yang siaga di depan aula pemujaan leluhur, dia merasa ada yang tidak beres.
“Tidak ada apa-apa, nanti kamu jangan kemari, juga jangan membawa Cotton kemari. Setelah ini, aku akan menjelaskan denganmu!” Melihat Valerie Pei begitu gelisah, Emily Gu bergegas berlari ke arah villa Leon Gu sambil menggendong Cotton.
Sambil berlari, Emily Gu mengeluarkan ponsel dan menelepon Austin Gu. Dia selalu merasa ada sesuatu yang akan terjadi, tetapi kakak tertua sedang pergi dinas, dia hanya bisa mencari Austin Gu pada saat ini.
“Halo, kakak kedua, aku baru saja keluar dari aula pemujaan leluhur, sepertinya semua orang sedang berkumpul di sana, bukankah biasanya kakek tidak membolehkan kita ke sana? Selain itu, di dalam aula pemujaan leluhur juga kacau-balau, beberapa dokter dari klinik juga pergi ke sana, dan kakak ipar pun bertampang sangat gelisah. Aku khawatir ada sesuatu yang terjadi, kamu cepatlah pulang!”
“Baik, aku sudah dalam perjalanan, sebentar lagi akan sampai.” Sebelumnya, Austin Gu mendapatkan pesan dari Naomi Ye bahwa malam ini akan ada pertunjukan yang meriah, dia merasa ada yang tidak beres, lalu membatalkan acara dan bergegas pulang. Tak disangka dia menerima panggilan telepon dari Emily Gu, seketika dalam hatinya memiliki firasat buruk, dan dia menginjak pedal gas.
Emily Gu berlari ke dalam villa Leon Gu, untungnya William sedang tidak ada pada saat ini, kalau tidak, dia pasti akan mengkhawatirkan Cotton.
“Kak Nova, kata kakak ipar, segera bawa Cotton ke klinik, sepertinya dia salah makan.” Emily Gu menggendong Cotton yang sedang sekarat, dalam hatinya sangat khawatir. Dia juga adalah orang yang memelihara anjing, anjing sudah bagaikan anaknya sendiri, dia pun akan sakit hati jika mereka sakit.
Nova langsung meletakkan pekerjaan di tangannya, dia menggendong Cotton, dan berkata, “Nona ketiga, kenapa nyonya belum pulang, bukankah Cotton sudah ditemukan?”
“Aduh, sekarang juga tidak sempat menjelaskannya, kamu cepatlah pergi!” Wajah Emily Gu sudah bercucuran keringat, bisa dilihat betapa lelahnya dia berlari kemari.
“Baik, baik, kalau begitu Nona ketiga bantulah aku menjaga tuan muda kecil, aku akan segera kembali!” Nova langsung berlari ke klinik sambil menggendong Cotton, tidak hanya Leon Gu, Valerie Pei, dan William yang menyukai Cotton, Nova juga sangat menyukainya.
Emily Gu duduk beristirahat di halaman rumah sambil melihat William yang sedang bermain dengan bebek kecil, dalam hatinya tetap tidak bisa untuk tidak memikirkan masalah di aula pemulaan leluhur, maka dia memanggil William.
“William, sekarang bibi punya masalah yang harus diurus, bisakah William bermain di halaman rumah saja dan tidak berlari sembarangan?”
William mengedipkan matanya yang besar, dan berkata, “Baik, William akan taat dan tidak berlari sembarangan, tetapi di mana Mommy dan Kakak Nova?”
“Mommy… hhmm, Mommy sedang mencari Cotton. Wiliam bermain di sini saja dengan bebek kecil, bibi akan segera pulang, oke?” Emily Gu merasa ada yang aneh dengan suasana di aula pemujaan leluhur, hari ini bukanlah hari perayaan besar, kenapa semua orang pergi ke sana?
“Baik, silahkan bibi selesaikan kesibukan saja!”
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCinta Yang Dalam
Kim YongyiWahai Hati
JavAliusHusband Deeply Love
NaomiThick Wallet
TessaAir Mata Cinta
Bella CiaoDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)