Diamond Lover - Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
Gianna Wei langsung mencium bau alkohol yang sangat kuat begitu masuk ke dalam rumah, melihat sepatu di depan pintu, dia bergegas menuju ruang tamu, melihat pemandangan di depan matanya, Gianna Wei hampir menghukum Valerie Pei di tempat.
Dia “mencuri” dua botol Château Lafite-Rothschild tahun 82 dari kakek, sudah hanya tersisa botolnya, tangan Valerie Pei masih memegang anggur dari Bordeaux, Gianna Wei kasihan, anggur yang begitu baik mana bisa diminum seperti Valerie Pei meminumnya! Tapi sejak Gianna Wei mengenal Valerie Pei, dia tidak pernah melihatnya begitu lepas kontrol, rupanya seperti ini hanya terjadi setelah Leon Gu siuman...
“Sudahlah, Valerie Pei, kenapa kamu ini? Minum begitu banyak, aku telepon agar suamimu datang menjemputmu!” Gianna Wei memapah Valerie Pei yang duduk di atas karpet sambil meminum alkohol ke atas sofa.
Valerie Pei sudah minum sampai mukanya memerah, dia juga sudah mulai tidak sadar, dia menarik Gianna Wei dan menggosokkan ke tubuhnya.
“Gianna, Gianna.... Bagaimana, aku dan Leon Gu akan bercerai...Benar-benar akan bercerai....” Valerie Pei menarik lengan Gianna Wei, berbicara sembarangan, dia hanya tahu sekarang dia sangat sedih, harus mengatakan keluar baru bisa lebih baikan.
Dia sangat sedih saat melihat Leon Gu dan Naomi Ye di dalam kantor, demi Willie, dia berpura-pura tidak ada apapun yang terjadi, makan malam dengannya, namun selanjutnya kakek berkata membiarkan Naomi Ye masuk ke dalam Keluarga Gu, juga berarti dia harus berbagi seorang pria dengan wanita lainnya.
Dia tidak mau!
“Ha?” Gianna Wei tidak mengerti, beberapa hari yang lalu baru mendengar Leon Gu membantu Keluarga Pei menyelesaikan masalah yang besar, keduanya kembali ke Kota A kembali bersama-sama, merasa hubungan keduanya mungkin berubah menjadi baik, namun hari ini Valerie Pei berkata mereka akan bercerai?
“Mereka membiarkan Naomi Ye masuk ke dalam Keluarga Gu....Gianna...Bagaimana? Aku tidak mau....tidak mau.....” Valerie Pei bersandar di bahu Gianna Wei, akhirnya tidak tahan, setetes air mata mengalir di pipinya.
Tubuh Gianna Wei sedikit terkejut, terlihat jelas menegang.
“Dia dan Leon Gu memiliki perasaan belasan tahun, aku tidak bisa dibandingkan.... lagipula, aku tidak mau Willie memanggilnya.... memanggilnya Ibu Kedua....” Air mata Valerie Pei tidak dapat dibendung, setetes demi setetes terjatuh di atas bahu Gianna Wei, sangat hangat.
Gianna Wei mengambil botol alkohol dan menuangkan isinya ke gelas lain, dia mengambil dan mencicipinya perlahan, anggur yang baik harus diminum seperti ini.
“Ibuku juga menjadi istri kedua orang, ya, seperti ini....” Gianna Wei berkata dengan tenang, membuat Valerie Pei yang mabuk langsung tersadar.
Valerie Pei bangkit dari tubuh Gianna Wei, sedikit bingung melihatnya, Valerie Pei mengetahui Gianna Wei adalah cucu perempuan Tuan Besar He, orang seperti Tuan Besar He, bagaimana bisa membiarkan anaknya menjadi istri kedua orang lain, jadi tidak pernah memikirkan hal ini.
“Maaf, aku tidak tahu....” Valerie Pei menyadari ucapannya barusan tidak pantas diucapkan di hadapan Gianna Wei.
“Maaf apa? Ini adalah kenyataan, lagipula ayahku dan ibuku mencintai satu sama lain, hanya karena beberapa alasan tidak bisa bersama, sebelum ibuku meninggal, mereka tidak pernah menikah, jadi yang penting bukanlah apakah Naomi Ye tinggal di dalam Keluarga Gu, melainkan apakah Leon Gu mencintai Naomi Ye.” Kata Gianna Wei jujur.
Valerie Pei mengerjapkan mata, setelah minum anggur, dia sementara tidak bisa bereaksi pada ucapan Gianna Wei.
Yang penting adalah apakah Leon Gu mencintai Naomi Gu atau tidak...
“Valerie, sejak Leon Gu siuman, aku menyadari kamu berubah, dulu kamu mana mungkin bisa minum begitu banyak, setelah minum bahkan begitu.... tidak masuk akal, apakah kamu mencintai Leon Gu?” Gianna Wei selalu berkata dengan terus terang.
Valerie Pei ingin menghindari pertanyaan, namun pertanyaannya langsung tepat sasaran, membuatnya tidak bisa lari.
“Kamu mencintai Leon Gu, mungkin karena kalian memiliki anak, kamu merasa harus seperti seorang istri mencintainya, juga mungkin dia, orang ini benar-benar menggetarkan hatimu, mungkin kedua kemungkinan ini ada.” Gianna Wei menganalisa hati Valerie Pei.
“Gianna, apa kamu harus begitu tidak berbelas kasihan?” Valerie Pei merasa mukanya sangat merah, setengahnya karena minum alkohol, dan juga karena Gianna Wei mengatakan semua hal yang ada di hatinya.
“Valerie, apa kamu tahu seseorang tidak akan mendapat masalah jika seseorang tidak memintanya? Apa gunanya kamu di sini minum anggur, ke mana perginya Valerie Pei yang berani berbuat berani bertanggung jawab, berani cinta berani membenci? Apa kamu benar-benar akan bercerai dengan Leon Gu demi Naomi Ye?”
“Namun aku tidak bisa berbagi dengan wanita lain, lagipula dia adalah teman masa kecilnya, Leon Gu orang itu, sangat menyukai Naomi Ye, wanita cantik pemalu itu, manis dan lucu, aku benar-benar tidak bisa dibandingkan dengannya...” Valerie Pei akhirnya merasa lega setelah mengatakannya, namun teringat ucapan yang diucapkan di ruang baca kakak, besok akan berjanji dengan pengacara untuk membahas perceraian, merasa barusan dia terlalu impulsif.....
Valerie Pei sambil berkata, kembali menuangkan anggur ke dalam gelas, gluk gluk menelan semuanya, orang yang toleransi alkoholnya lebih baguspun bila minum seperti ini juga pasti akan mabuk, Gianna Wei menghela napas tidak berdaya melihat Valerie Pei yang ambruk di atas sofa, dia menyeretnya ke dalam kamar, hasilnya orang ini merengek ingin mandi, lalu kembali membuat kekacauan di kamar mandi.
Setelah satu ronde ini, Valerie Pei sudah membuat kamar Gianna Wei yang indah menjadi kapal pecah, dia sebaliknya seperti tidak ada apa-apa tertidur di atas kasur.
Gianna Wei juga bersiap mandi dan tidur, telepon di kamar berbunyi, namun bibirnya tersenyum, jam segini yang meneleponnya lewat jalur pribadi, kira-kira hanya dia....
Namun siapa tahu begitu mengangkat telepon dia kecewa.
“Nona Wei, Tuan Muda Besar Gu berada di pintu, berkata ingin datang meminta istrinya.” Yang menelepon adalah Ketua Departemen Keamanan.
“Ya, biarkan dia naik.” Senyum Gianna Wei hilang, namun tanpa sadar melihat Valerie Pei di dalam kamar, mungkin, yang ada di dalam hati Leon Gu bukanlah Naomi Ye.
Saat Leon Gu naik ke atas, begitu pintu lift terbuka, dia mencium bau alkohol yang samar, dia berdiri di pintu, berpikir apakah akan masuk.
“Kamu sudah datang?” Saat ini Gianna Wei sudah berganti rok, di luarnya ditutupi syal, terlihat sedikit malas.
“Nona Wei, istriku malam-malam mengganggu kamu, sekarang aku bawa dia pulang.” Gianna Wei tetap berdiri di tempat, dia seorang pria tidak bisa masuk sembaranganrumah gadis lain, lagipula, dia tidak terlalu ingin terseret dengan orang seperti ini.
“Ayo masuk, Valerie sedang tidur di kamar, dia sangat mabuk.” Gianna Wei menilai Leon Gu dari atas ke bawah, empat tahun tidak bertemu, dia jauh lebih dewasa.
Leon Gu sedikit ragu, di bawah tatapan Gianna Wei yang tidak peduli, dia baru melangkahkan kaki. Dia berkata tidak ingin masuk, dekorasi kamar Gianna Wei berwarna pink, dimana-mana terlihat feminin, dengan gaya bos tempat hiburan benar-benar sangat berbeda.
Hanya saja, di dalam kamar sedikit berantakan, tetesan anggur merah di atas karpet terlihat sangat jelas, di atas meja juga berserakan botol anggur dan makanan kecil, di dalam kamar selain kasur sedikit rapi, di atas lantai berserakan baju yang dibuang sembarangan, di kamar mandi yang setengah transparan ada busa yang berantakan.
Jelas ini adalah hasil perbuatan Valerie Pei, Leon Gu kembali melihat Gianna Wei dengan meminta maaf, berkata : “Nona Wei, besok aku akan menyuruh orang untuk membersihkan, dia minum alkohol...Hm, kelakuannya tidak dikendalikan otak.”
“Tidak perlu, kamu jaga Valerie dengan baik, dia... suasana hatinya sedikit buruk, kamu seharusnya tahu ada masalah apa.” Gianna Wei sudah mengambil ponsel dan bersiap pergi keluar, “Aku tinggalkan tempat ini pada kalian berdua, aku pergi dulu.”
Leon Gu ingin berkata sesuatu, namun sudah melihat bayangan Gianna Wei menghilang di pintu.
Meninggalkan untuk kalian berdua? Kamar ini, dia benar-benar tidak bisa tinggal di sini..
Melihat Valerie Pei di atas kasur, Leon Gu tanpa sadar mengernyitkan kening, dia menunggu lama di rumah, namun dia tidak kembali juga, akhirnya dia tidak tahan lagi, dia keluar mengendarai mobil, dalam perjalanan dia baru menyadari tidak ada tempat untuk mencarinya, samar-samar teringat Valerie Pei berkata dia sangat dekat dengan Gianna Wei, jadi dia datang ke tempat hiburan ini.
Dia benar-benar berada di sini.
Gianna Wei berkata suasana hatinya buruk, dia seharusnya tahu. Ya, dia tahu, karena Naomi Ye akan masuk ke dalam Keluarga Gu, Valerie Pei tidak senang,apa karena dia peduli pada Leon Gu?
Dia berjalan ke pinggir kasur, Leon Gu dengan alami duduk, melihat Valerie Pei yang tidur dengan gelisah, air mata sepertinya bergantung di ujung matanya.
Kapan Leon Gu pernah melihat Valerie Pei meneteskan air mata, walaupun saat kakek mencambuknya, dia juga tidak meneteskan air mata setetespun, sekarang karena Naomi Ye akan masuk, dia menangis.
“Kenapa kamu tidak mengerti, bila di hatiku ada Naomi Ye, bagaimana bisa bertahan sampai sekarang, apa benar-benar mengira aturan Keluarga Gu bisa mengikatku?” Tangan Leon Gu mengusap wajah Valerie Pei, menghapus air mata di ujung matanya, “Namun aku bisa apa lagi? Bila Keluarga Ye benar memasukkanmu ke dalam penjara, apa yang bisa kuperbuat, bila kamu mengalami kesulitan di dalam, bagaimana dengan Willie? Aku....bagaimana? Keluarga Gu sekarang tidak memiliki jalan keluar mengeluarkanmu dari dalam, hanya bisa menuruti Keluarga Ye, asal kita tidak bercerai, kamu selamanya adalah Nyonya Muda Besar Keluarga Gu, aku pernah berjanji padamu, tidak akan menyentuhnya, aku tidak akan melanggar janji.”
Valerie Pei menggerakkan badannya dan bergeser ke dalam selimut, namun mengulurkan tangan menggenggam tangan Leon Gu dan menaruhnya di wajahnya, sangat familiar dengan suhunya.
“Kita pulang bagaimana?” Leon Gu membungkukkan badannya, dan berkata dengan suara rendah di telinganya, “Aku...tidak suka di sini.”
“Uh...” Mungkin merasakan hawa panas yang tidak biasa di telinganya, Valerie Pei tanpa sadar mengerang sebentar, mungkin merasa wangi ini sangat familiar, keningnya yang mengernyit akhirnya menjadi rileks.
“Sudah bangun, hm?” Leon Gu tidak pernah begitu sabarnya memanggil seorang wanita bangun, membawa rasa sayang.
Bagaimanapun, dengan orang lain, dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan begitu lepas.
Valerie Pei yang wajahnya dicubit akhirnya tidak tahan diganggu, dengan sulit membuka matanya, namun melihat wajah Leon Gu yang tersenyum, dia merasa dirinya pasti sedang bermimpi, bagaimana mungkin Leon Gu bisa berada di sini?
“Pftt....Kenapa kamu bisa berada di mimpiku? Aku masih marah padamu, kamu cepat pergi...” Valerie Pei mendorong bahu Leon Gu, seperti akan mendorongnya.
Leon Gu tersenyum kecil, dia yang mabuk lebih lembut, bahkan berbicara pun sangat lembut dan manja, sejujurnya, Leon Gu sangat menyukainya yang seperti ini.
“Kamu tidak bermimpi, ini aku.” Leon Gu memandang matanya, tatapannya terjatuh pada bibirnya yang terbuka, detik berikutnya, dia menciumnya.
Valerie Pei membelalakkan matanya, mimpi ini terasa sangat nyata!
Novel Terkait
Diamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)