Diamond Lover - Bab 304 Tahu Informasi Internal

Beberapa waktu setelah lamaran berlalu, Valerie Pei dan Handy Ji sama-sama tidak mengungkitnya lagi. Yang jelas, cincin yang disematkan si pria masih ada di tangan si wanita.

Ketika rekan-rekan kerja yang bermata tajam melihat cincin barunya di tempat kerja, Valerie Pei hanya tersenyum tipis.

“CEO Pei, ada seorang pria tua ingin bertemu denganmu. Ia adalah direktur lama Gu’s Corp.” Sekretaris baru mengabarkan melalui telepon internal. Sejak Emily Gu mengundurkan diri sambil marah-marah, ia butuh waktu yang cukup lama untuk menemukan sekretaris baru yang cocok.

“Cepat persilahkan dia masuk.” Valerie Pei sedikit bingung. Henry Gu datang menemuinya secara langsung, ada urusan apa coba? Wanita itu buuru-buru meerapikan penampilan dan berjalan ke pintu untuk menyambut sekaligus menjemputnya.

Sudah lama tidak ke rumah kediaman keluarga Gu, ketika bertemu lagi dengannya hari ini, Valerie Pei merasa paras Henry Gu menua beberapa tahun. Mungkin pria ini kewalahan dengna permasalahan keluarganya di hari-hari belakangan.

“Kakek.” Si wanita tersenyum dan melangkah maju untuk memapah Henry Gu. Sembari memapahnya, ia juga menganggukkan kepala sebagai tanda meminta sekretarisnya keluar. Frey Liu, yang datang bersama Henry Gu, juga diberi kode oleh si pria tua untuk keluar. Pintu ruang kerja pun sekalian dia tutup rapat.

“Valerie Pei, kedatangan kakek hari ini tidak menganggu pekerjaanmu, kan?” Henry Gu tersenyum tipis. Omong-omong, Valerie Pei juga terhitung sebagai orang yang dia latih.

Ketika Valerie Pei baru bergabung dengan keluarga Gu, Henry Gu “melemparkannya” masuk ke perusahaan Leon Gu, padahal si wanita kala itu tidak bisa apa-apa. Seiring berjalannya waktu, Valerie Pei pun belajar banyak hal dan jadi semakin terampil. Akhir-akhirnya, si wanita tidak mengecewakan harapannya dan berhasil membantu mengelola perusahaan Leon Gu dengan teramat baik.

Leon Gu kemudian secara tidak terduga siuman. Namun, akhir-akhir ini, hanya karena dirinya, pria itu berbohong di depan begitu banyak anggota keluarga Gu. Kesimpulannya, Valerie Pei ini bintang keberuntungan atau bintang kesialan Leon Gu?

“Tidak kok. Aku seharusnya datang untuk menemuimu, tetapi aku sangat sibuk karena perusahaan baru berjalan lancar. Aku awalnya berencana mengajak Ellie berkunjung ke tempatmu dalam beberapa hari ke depan.” Valerie Pei membantu Henry Gu untuk duduk di sofa. Meski ekspresi wajahnya santai, begitu melihat ekspresi wajah Henry Gu, ia tahu bahwa yang sebentar lagi akan mereka bicarakan sama sekali bukan sesuatu yang santai.

“Kakek, kamu ingin minum apa?”

“Tidak usah repot-repot. Sini kamu duduk juga, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu.” Si pria tua tidak tertarik berbasa-basi lebih jauh.

Dengan firasat buruk, Valerie Pei duduk di sebelah Henry Gu. Jantungnya berdebar kencang karena gugup. Apakah kedatangannya kemari berkaitan dengan pengusiran Leon Gu dari rumah kediaman keluarga Gu? Tetapi, ia tidak punya hubungan apa pun dengan insiden ini. Ia sendiri bahkan tidak tahu detail-detailnya.

“Kamu seharusnya tahu Leon Gu telah diusir olehku, kan?” Ketika berkata begini, wajah Henry Gu agak sedih. Ketika harusnya lagi menikmati masa-masa tua, si kakek sekarang malah dipusingkan dengan pengusiran cucunya sendiri.

Valerie Pei mengangguk. Ia dengar insiden ini ketika masih berada di Kota A, lalu tidak menanyakannya lebih lanjut sekembalinya ke Kota S. Wanita itu cuma tahu bahwa Leon Gu tinggal di sebelahya. Pria itu jarang keluar, biasanya dia hanya keluar sekitar jam lima dan jam enam untuk cari makan malam.

Soal apa yang mantan suaminya itu lakukan di siang hari, juga soal apakah dia sengaja mengunci dirinya sendiri dan tidak mau menemui siapa pun, Valerie Pei sama sekali tidak paham. Yang jelas, setiap kali ia menjemput Ellie di depan rumahnya, pria itu terlihat normal dan biasa.

“Aku dengar kamu sekarang berpasangan dengan Handy Ji?” Henry Gu barusan melihat cincin di jari manis Valerie Pei. Ditambah dengan investigasinya pada pria itu, mengetahui bahwa mereka berdua berkencan sama sekali bukan hal yang sulit buat Henry Gu.

Valerie Pei terkejut. Merasa dirinya tidak pernah bisa menyembunyikan apapun dari Henry Gu, wanita itu mengangguk lemah.

“Kalau begitu, aku bisa menebak alasan Leon Gu berdusta dan bilang bahwa Handy Ji bukan anak putra keduaku……” Henry Gu menggelengkan kepala. Ia pikir, orang yang sudah ia latih sendiri tidak mungkin berpikir untuk melepaskan segalanya demi perasaan. Baru-baru ini, ia baru sadar bahwa dirinya telah salah memandang Leon Gu.

Leon Gu adalah orang yang rela mengabaikan semua yang dimiliki demi Valerie Pei.

Si wanita tidak langsung paham. Apa yang dimaksud dengan “berdusta dan bilang bahwa Handy Ji bukan anak Paman Kedua”?

Kebohongan Leon Gu itu adalah bilang Handy Ji “merupakan putra paman kedua”, bukan “bukan putra paman kedua”.

Sepulangnya dari rumah kediaman keluarga Gu dulu, Handy Ji mengabarkan dirinya bahwa dia tidak punya hubungan darah dengan keluarga itu. Ah, kok semuanya sekarang terbolak-balik sih?

Tunggu, tunggu…… Benak Valerie Pei kebingungan. Ia menatap Henry Gu dengan curiga.

“Kakek, ini sebenarnya bagaimana sih? Mengapa Leon Gu dianggap berbohong karena bilang Handy Ji bukan anak Paman Kedua? Dia……” Dia tidak punya alasan untuk melakukan ini. Kalau ia berbuat begini, ia sama saja tengah merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Bagaimana mungkin Leon Gu melakukan hal bodoh begini?

“Aku waktu itu juga tidak paham. Setelahnya, tahu bahwa kamu sekarang berpasangan dengan Handy Ji, aku kurang lebih paham……” Si kakek membuang nafas panjang. Ia tengah menimbang-nimbang apakah perlu memberi tahu putra keduanya bahwa Handy Ji merupakan anaknya. Ini akan menghapuskan semua beban pikiran si anak.

Tetapi, pada sisi berlainan, melakukan hal itu akan membuat rasa sakit Leon Gu jadi sia-sia. Apalagi, jika Handy Ji berstatus seabgai adik Leon Gu, sekali pun mereka kembali bersama, hati cucunya itu akan terasa tidak nyaman. Leon Gu merasa dirinya dulu tidak bisa memberikan Valerie Pei kehidupan yang bahagia, jadi memutuskan untuk mengorbankan diri demi memenuhi keinginan wanita itu berpasangan dengan Handy Ji. Kalau ia merusak semua ini hanya demi menganggap Handy Ji sebagai anggota keluarga Gu, sekali pun Leon Gu kembali ke rumah keluarga, situasinya ke depan akan sulit.

Pada akhirnya, Henry Gu hanya bisa berbicara dengan Valerie Pei. Sebuah pepatah kuno bilang, jika ingin membuka sebuah pintu, maka carilah orang yang menguncinya……

Si wanita merasa kapasitas otaknya kurang besar. Apa yang dimaksud dengan “karena ia berpasangan dengan Handy Ji”?

“Aku sudah melangsungkan tes DNA ulang, hasilnya adalah Handy Ji merupakan anak putra keduaku. Namun, aku tidak berniat membuka hasil tes ini ke para anggota keluarga. Berhubung Leon Gu sekarang sangat gigih, aku akan mengikuti keinginannya. Di samping itu, aku juga mengharapkan yang terbaik buatmu dan Handy Ji. Hutang keluarga Gu padanya rasa-rasanya tidak akan bisa dilunasi dalam satu kehidupan.” Henry Gu menaruh laporan hasil tes DNA ulang di meja, lalu berjalan meninggalkan ruang kerja Valerie Pei dengan ditopang tongkat jalan.

Saking tercengangnya, si wanita tidak kepikiran untuk mengantarkan si tetua. Handy Ji adalah putra Paman Kedua, itu artinya dia merupakan adik Leon Gu! Lalu, Leon Gu berbohong di depan anggota-anggota keluarganya dengan bilang bahwa Handy Ji tidak punya hubungan darah dengan mereka. Setelahnya, mantan suaminya itu pun diusir.

Yang jadi masalah, Valerie Pei tidak bisa mengerti mengapa Handy Ji langsung menyimpulkan bahwa dirinya bukan anggota keluarga Gu hanya karena satu dua kalimat dari Leon Gu. Keterburu-buruan ini sama saja dengan tidak menghormati ibunya. Bagaimana bisa dia membiarkan Leon Gu berbicara semena-mena?

Dengan membawa laporan hasil tes DNA ulang, si wanita pergi ke ruang kerja Handy Ji. Si pria lagi rapat, jadi ia menunggunya terlebih dahulu. Kira-kira setengah jam kemudian, Handy Gu baru kembali ke ruang kerja. Melihat sosok Valerie Pei di dalam, ia langsung menutup pintu dan memeluk si wanita, yang tengah berdiri menghadap jendela, dari belakang.

Selama setengah jam ini, Valerie Pei memikirkan banyak sekali hal. Ia tidak menyangka Handy Ji akan melepaskan identitasnya sebagai anggota keluarga Gu hanya demi dirinya, juga tidak menyangka bahwa Leon Gu akan berdusta demi mempersatukan dirinya dan Handy Ji.

Handy Ji yang ia kenal…… Meskipun benci ayah kandungnya, pria ini punya kecintaan yang kuat pada keluarga. Dia tidak mungkin dengan mudah bilang dia bukan bagian dari mereka.

Leon Gu yang ia kenal……Walau kejam terhadap orang luar, pria kedua ini tidak mungkin mengarahkan pedang ke keluarganya sendiri. Selain itu, dia juga tidak pernah mau melepaskan hal yang dicintai. Satu hal lagi, Leon Gu tidak mungkin mempermainkan identitas tuan mudanya.

Kesimpulannya, tidak peduli tentang pria yang pertama atau yang kedua, ia merasa semua yang terjadi tidak sejalan dengan nalar.

Sampai ketika Handy Ji memeluknya dari belakang, Valerie Pei baru terbangun dari lamunan. Dengan gerakan yang agak kaku, ia melepaskan diri dari si pria.

Ketika si wanita menoleh, si pria baru menyadari air mukanya sangat tidak baik. Mungkinkah dia marah karena ia melakukan sesuatu yang intim padanya di tempat kerja?

“Hasil tes DNA ulangmu dengan Paman Kedua.” Valerie Pei mundur selangkah dan menyerahkan berkas yang dibawa ke Handy Ji.

Pria itu terhenyak. Jadi, wajah Valerie Pei muram karena hasil tes ini? Tetapi, mengapa hasil tes ini bisa ada di tangannya? Dia tahu sesuatu yang baru kah?

“Mengapa kamu membohongiku?” Valerie Pei tebak, lebih tepatnya yakin, Handy Ji sebenarnya tahu dia anak siapa. Tetapi, demi meladeni Leon Gu, dia mengikuti sandiwara yang dibuat mantan suaminya itu. Akhir-akhirnya, keluarga Gu pun terjerumus dalam kegelapan.

Handy Ji tidak tahu bagaimana Valerie Pei bisa tahu soal ini. Tetapi, situasi sekarang sudah tidak memungkinkannya untuk menutupi kenyataan.

“Demi bisa berpasangan denganmu secara terbuka. Aku tidak ingin kamu punya beban apa pun.”

Jawaban lugas Handy Ji membuat nada bicara Valerie Pei melunak. Hanya demi berpasangan secara terbuka dengannya, pria ini rela melepaskan statusnya sebagai tuan muda kedua keluarga Gu. Gila, demi dirinya, dia rela memiliki identitas yang suram di sisa hidup!

Tetapi, urusan tidak bisa dianggap selesai di titik ini. Leon Gu adalah yang pertama bilang dia bukan anggota keluarga Gu, lalu Handy Ji mengikuti skenario yang direncanakannya. Bagaimana bisa kedua bersaudara itu diam-diam bersepakat?

“Kita kembali ke Jerman, oke?” Si pria sungguh tidak ingin tinggal di sini lagi. Di sini, ia setiap hari memikirkan tempat tinggal Leon Gu dan Valerie Pei yang bersebelahan. Pria itu di satu sisi khawatir cinta mereka akan bersemi kembali, namun di satu lain bilang ke Valerie Pei bahwa dia yakin si wanita akan merawat baik-baik cinta mereka.

Handy Ji rasa, jika harus terus bermuka dua begini, ia pada suatu titik akan gila. Kalau begitu, bukankah jauh lebih baik jika mereka kembali ke Jerman? Di negara itu, ia jelas tidak punya kompetitor cinta.

“......” Keheningan Valerie Pei sudah menjadi jawaban yang sangat bagus. Bila ia kembali ke Jerman dengan Handy Ji, ia harus meninggalkan Ellie di sini. Alasannya, selain Ellie, Leon Gu sekarang sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Mana tega ia membawa kepunyaan terakhir si mantan suami?

“Handy Ji, hatiku sekarang sangat kacau. Aku tidak ingin kamu melepaskan kesempatan untuk bereuni dengan keluarga hanya demi aku. Bukankah kamu selalu mendambakan kebesamaan dengan keluarga? Paman Kedua juga sangat ingin memperbaiki hubungan kalian.”

Si pria memegang bahu si wanita, lalu menatap matanya yang berbinar: “Mereka tidak berperan sama sekali dalam kehidupanku dulu, jadi sekarang tidak memiliki mereka pun aku tidak peduli. Kalau harus memilih mereka atau kamu, aku seribu persen akan memilihmu. Kamu adalah orang yang aku dambakan untuk mendampingiku di sisa hidup ini. Demi kamu, aku rela melepaskan apa pun. Aku sadar kembali ke Jerman sekarang merupakan keputusan yang sangat sembrono, kalau begitu okelah kita tinggal di sini dulu…… Tetapi, bisakah kamu pindah ke tempatku? Aku benar-benar takut kehilanganmu.”

Valerie Pei tersentuh. Cinta Handy Ji padanya sangat kuat, kuat hingga ia merasa bersalah jika tidak menerimanya. Tetapi, cinta yang kuat ini jugalah yang membuatnya merasa tertekan.

“Bersediakah kamu tinggal bersamaku?” Untuk yang kedua kali, si pria memeluk si wanita. Setelah semua perkataan ini terucap, hati Handy Ji terasa jauh lebih lega. Pria itu terus berusaha menyembunyikan fakta bahwa Leon Gu telah berbohong demi memenuhi keinginan mereka berdua untuk berpasangan. Tetapi, dirinya sendiri sebenarnya juga telah berkorban banyak.

Ekspresi bimbang Valerie Pei muncul ketika Handy Ji tidak bisa melihat wajahnya. Tinggal bersama?

“Baik. Kita pindahkan barang-barangku di akhir pekan saja.”

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu