Diamond Lover - Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
Saat Jade Song sampai di depan pintu rumah Javiar Pei, pintu sudah terbuka, dengan sedikit khawatir dia membuka pintu.
Dia menelepon Javiar Pei, namun dia tidak mengangkat teleponnya, dia kembali menelepon sekretarisnya, hasilnya sekretaris berkata Javiar Pei hari ini sakit dan sudah meninggalkan kantor sejak pagi, saat ini berada di rumah, dia berpikir Javiar Pei mungkin sedang tertidur, jadi datang untuk melihat.
Begitu datang, dia melihat pintu rumah terbuka lebar, walaupun sistem keamanan di sini sangat baik, Javiar Pei juga tidak perlu membuka pintu rumah untuk orang melihat bukan.
Satu-satunya kemungkinan adalah sakit Javiar Pei sangat parah.
Jade Song mengambil tas dan meletakkannya di atas meja, dia menaruh tasnya dan pergi ke kamar tidur, dia berjalan pelan, takut mengganggu Javiar Pei istirahat.
Begitu masuk kamar tidur, dia melihat Javiar Pei terbaring di atas kasur masih mengenakan jas, tidak ingin bergerak sedikitpun.
Sedangkan orang di atas ranjang, seakan mendengar suara langkah kaki, dia menoleh kemari namun matanya tidak membuka.
“Kamu sudah datang....” Kata Javiar Pei dengan suara rendah, suaranya penuh dengan rasa lemah.
Jade Song tidak pernah melihat Javiar Pei sakit sejak bertemu dengannya, mungkin karena waktu bertemu mereka berdua terlalu sedikit, dia tidak pernah melihat sisi ini.
Namun Javiar Pei sakit, dia sangat kasihan, dia juga tidak menjaga dirinya baik-baik, tubuhnya adalah miliknya bukan milik orang lain.
Dia berjalan menghampiri, mengambil selimut dan meletakkannya di atas tubuhnya.
Orang yang berada di atas ranjang sedang menggumamkan sesuatu, sepertinya sedikit linglung, Jade Song meletakkan tangannya di atas keningnya, tidak terlalu panas, tapi pasti demam.
Sedangkan saat Javiar Pei merasa ada tangan yang dingin di atas keningnya, segera menggenggam tangan itu dan meletakkannya di wajahnya, melegakan rasa panas di dalam tubuhnya sekarang.
Jade Song yang awalnya tanpa sadar akan menarik tangannya, menjadi sedikit tersenyum, dia meregangkan tangannya dan meletakkannya di wajah Javiar Pei.
Kening Javiar Pei yang awalnya mengernyit perlahan menjadi rileks saat mendapatkan kelegaan, dia kembali bersandar di bantal, mencari posisi yang nyaman, seperti akan tertidur.
“Javiar, kamu bangun dulu, ganti baju dulu baru tidur, bagaimana?” Jade Song membungkuk berkata di samping telinga Javiar Pei.
Javiar Pei seketika membuka matanya, mencium wangi yang bukan milik Emily Gu, sedangkan tangan ini, rasanya sangat jauh berbeda dengan Emily Gu.
Bukankah dia berkata akan datang, kenapa berganti orang.
Javiar Pei segera melepaskan tangan Jade Song, dan mundur sebentar.
Menghadapi Javiar Pei yang tiba-tiba terbangun dan menjauh, Jade Song tidak mengerti apa yang terjadi dalam sekejap, dia bangkit dengan sedikit canggung, berdiri di samping ranjang.
Javiar Pei duduk, memiijat kepalanya, dia berpikir barusan sedikit menyinggung perasaannya saat menggenggam tangan Jade Song, benar-benar sakit sampai linglung.
“Itu....Maaf, aku....” Javiar Pei tahu saat sakit daya tahan tubuh sangat lemah, bila yang barusan datang adalah Emily Gu, apakah dia akan mengira sikapnya tadi karena demam sampai membuat bodoh?
“Aku dengar kamu sakit, aku datang untuk menjenguk.” Jade Song dengan lapang dada menunjukkan tidak apa-apa, sebenarnya dia lebih berharap waktu bisa berhenti di saat dia menggenggam tangannya.
Hati Javiar Pei merasa sedih tanpa alasan, dia mengira ini karena sakit.
Mendengar dia sakit, ‘mendengar’ ini pasti mendengar dari Emily Gu, bila dia tidak ingin datang ya sudah, tidak ada orang yang ingin dia datang, untuk apa mencari orang lain untuk datang?
Apa dia begitu ingin menjodohkan dia dan Jade Song?
“Kamu demam, aku antar kamu ke rumah sakit, bila keadaan menjadi lebih parah maka tidak baik.” Jade Song berjongkok di pinggir ranjang,
mendongak melihat Javiar Pei.
Dia dulu tidak akan pernah melihat seseorang dengan posisi ini, kecuali ada orang yang sepadan untuk membuatnya melakukan hal ini.
“Tidak perlu, mandi sebentar dan tidur maka tidak apa-apa lagi.” Javiar Pei bangkit dari ranjang dengan pikiran yang kacau, dia mencari set baju dari dalam lemari.
“Tidak pergi ke rumah sakit juga tidak apa-apa, aku membawa beberapa obat kemari, semuanya adalah obat flu, kamu minum setelah mandi, aku juga membawa sedikit makanan kemari, aku pikir kamu pasti tidak makan siang bukan.”
Javiar Pei menghentikan langkah kakinya, melihat Jade Song, dia kira-kira mengetahui pikirannya, dia menyukainya.
Tapi, dari awal sampai akhir dia hanya menganggapnya sebagai teman, bisa bertemu dengan seorang teman yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama, untuk Javiar Pei sekarang ini, sangatlah sulit, Javiar Pei tidak mungkin mengubah hubungan pertemanan keduanya karena beberapa alasan.
Tapi bila tidak mengatakannya dengan jelas, Jade Song hanya akan jatuh semakin dalam, hubungan pertemanan mereka, juga tidak mungkin bisa dipertahankan.
“Jade Song, ada beberapa hal yang ingin aku katakan dengan jelas padamu...”
“Bukankah kamu ingin pergi mandi? Cepat pergi.” Jade Song tiba-tiba memotong Javiar Pei, dia tahu apa yang akan dikatakannya selanjutnya, sejak dia bangun dan melepaskan tangannya dengan tatapan terkejut, juga sikapnya padanya selama ini,membuatnya tahu, di dalam hatinya, Javiar Pei hanya merasakan pertemanan dengannya.
“Lebih baik dikatakan dulu.” Javiar Pei meletakkan baju di atas ranjang, dia bukanlah orang yang melakukan sesuatu dengan tidak tuntas, dia juga sudah mendengar perihal perselisihan cinta Leon Gu dan Valerie Pei yang terjadi karena Naomi Ye.
Di dalam suatu hubungan, tidak boleh muncul orang ketiga.
“Aku selalu menganggapmu sebagai teman, tapi, hanya teman, tidak akan ada perubahan apapun, aku tidak ingin menyakitimu, apa kamu mengerti apa yang aku katakan?” Javiar Pei tidak ingin hubungan mereka menjadi lebih canggung.
Jade Song tertegun, matanya memerah, tiba-tiba dia menundukkan kepala, membiarkan air matanya mengalir turun,
Juga dalam waktu dua detik itu, Jade Song juga mengerti, dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bersama dengan Javiar Pei, walaupun Javiar Pei memperlakukannya dengan sangat spesial, itu juga hanya sebatas teman.
Dia lebih tahu lagi, bila dia bersikeras menginginkan sebuah jawaban, pada akhirnya mungkin bahkan tidak bisa berteman dengan Javiar Pei.
“Apa boleh memelukmu? Ini adalah hal yang selalu ingin kulakukan.” Jade Song mengangkat bahu, dia menutupi rasa kehilangan itu dengan sangat baik,
wajahnya tersenyum cerah, dan hanya dia sendiri yang tahu, senyum cerah ini membutuhkan keberanian yang seberapa besar baru bisa melakukannya.
Javiar Pei terdiam.
Tidak menunggu jawaban Javiar Pei, Jade Song berinisiatif maju dan memeluknya. Dia dapat merasakan, tubuhnya seketika menegang.
“Tidak bisa bersama, bahkan pelukan pun tidak kamu berikan, kamu juga benar-benar sangat pelit.” Sambil berbicara, Jade Song memukul dada
Javiar Pei, baru meninggalkannya.
Dada yang dia rindukan, yang dia ingin miliki sendiri, nanti hanya dia sendiri yang bisa menggunakannya, tapi, dia tidak memiliki keberuntungan ini.
Javiar Pei tertawa lemah, walaupun dia tidak memiliki obsesi akan kebersihan, tapi dalam hal perasaan, dia memiliki kekeraskepalaan yang berbeda, bila bukan pacarnya, tidak akan bergandengan tangan, tidak akan berpelukan, tidak akan berciuman, barusan bila bukan Jade Song berinisiatif kemari, dia seperti biasa akan menolak.
“Bila benar menyukai Emily, maka langsung beritahu dia, dia sedikit lebih lambat dalam perasaan, bila kamu tidak berkata menyukainya, mungkin selamanya dia tidak akan tahu.”
“Siapa bilang aku menyukainya.” Javiar Pei yang perasaannya terbongkar menghindar tatapan Jade Song dengan sedikit tidak nyaman.
Kali ini Jade Song lebih yakin, orang yang berada di hati Javiar Pei, adalah Emily Gu.
Teringat saat makan siang di restoran, Emily Gu berkata berharap mereka berdua bisa bertukar identitas, dia berpikir, walaupun bertukar identitas, Javiar Pei juga hanya akan menyukai Emily Gu orang ini, bukan identitasnya itu.
Seperti percakapan Romeo dan Juliet.
Bila kamu bukan Romeo, beganti marga, aku masih akan menyuakimu, karena kamu adalah kamu.
Mawar bila tidak bernama mawar, wanginya tetap bisa memikat orang.
Emily Gu bila tidak bernama Emily Gu, Javiar Pei tetap akan menyukainya.
“Kalian berdua benar-benar bersifat sama, aku merestui kalian.” Selesai berbicara, Jade Song kembali memberi senyuman tulus pada Javiar Pei, baru meninggalkan rumahnya, hanya saja yang tidak Javiar Pei lihat adalah setelah Jade Song berbalik, air mata mengucur deras, tidak bisa ditahan.
Javiar Pei tentu saja tidak melihat, kepalanya masih sedikit sakit, dia mengambil baju dan pergi ke kamar mandi untuk mandi, sengaja menaikkan suhu air agar dia berkeringat, setelah selesai mandi dia merasa tubuhnya jauh lebih nyaman.
Dia juga harus memikirkan bagaimana untuk perhitungan dengan Emily Gu, dia berkata dia akan kemari, ternyata mencari orang lain untuk kemari, apa semua janjinya adalah palsu?
Javiar Pei mengambil ponsel dengan satu tangan, satu tangan yang lain memegang handuk mengeringkan rambutnya, dia duduk di atas sofa, menelepon Emily Gu.
Dia melirik makanan dan obat di atas meja yang dibawa oleh Jade Song, namun tidak memiliki keinginan untuk memakannya, dalam beberapa hal, dia benar-benar sangat arogan, melawan tubuhnya sendiri, bisa dibilang dia adalah orang nomor satu.
Sedangkan telepon Emily Gu, telepon pertama tidak ada yang menjawab, telepon kedua tetap tidak ada yang menjawab!
Saat ini seharusnya Emily Gu masih belum pulang bekerja, dia juga tidak akan jauh dari ponselnya, apa mungkin dia tidak mendengar telepon
berdering? Begitu dilihat sudah tahu dia berbuat salah tidak berani menghadapinya!
Dia kembali menelepon sektretaris, meminta sekretasis menyambungkan telepon ke telepon di meja kantor Valerie Pei.
“Halo, apa kabar, aku adalah Emily Gu, permisi Anda siapa?” Emily Gu mengangkat telepon, tidak menyangka yang menelepon adalah Javiar Pei.
“Aku.” Amarah di hati Javiar Pei tidak sedikit, bila tidak datang sudahlah, masih tidak mengangkat telepon.
“CEO Pei, ada perintah apa?”
Javiar Pei memegang telepon dan melihat-lihat, hatinya berpikir apakah salah sambung.
“Kenapa kamu tidak datang kemari?”
Satu tangan Emily Gu memegang telepon, tangan yang lain memegang ponsel, tertulis dua panggilan tidak terjawab dari Javiar Pei, dia bukannya tidak melihat, hanya murni tidak ingin mengangkat, setelah dia melihat Jade Song pergi ke apartemennya.
Bukankah seharusnya mereka sedang bersama, kenapa masih meneleponnya? Memamerkan kemesraan?
Tidak benar, tidak benar, kenapa harus marah? Emily Gu seketika membuang ponselnya, dia sangat takut dengan ide yang tiba-tiba muncul di hatinya.
“Bukankah Kak Song ke sana, kamu juga bukanlah orang yang sangat penting, apa memerlukan dua orang untuk menjagamu?”
“Kamu yang memintanya datang.”
Emily Gu tertegun, dia kira, Javiar Pei yang memanggil Jade Song, sedangkan Javiar Pei mengira dia yang memanggil Jade Song.
Tapi tidak peduli bagaimanapun, bukankah sekarang Jade Song dan Javiar Pei adalah sepasang kekasih.
“Benar, aku yang memintanya ke sana.”Emily Gu mengangguk, kemudian baru teringat, dia tidak bisa melihatnya mengangguk lewat telepon.
Sedangkan saat dia selesai mengucapkan kalimat ini, orang di ujung telepon sudah menutup telepon.
Sepertinya, Emily Gu mendengar seperti suara sesuatu yang hancur, lalu bunyi sibuk tut tut tut. Dia menutup telepon dengan suasana hati yang buruk, atas dasar apa Javiar Pei melampiaskan amarahnya padanya?
Bila suka pada Jade Song maka katakan dengan jelas, tidak ada orang yang menghentikan mereka berdua!
Semakin dipikir, Emily Gu semakin merasa sedih, hari ini dia harus mengatakan dengan jelas pada keluarganya, dia dan Javiar Pei tidak memiliki hubungan apapun!
Sedangkan suasana hati orang di ujung telepon lebih menjadi kesal mendengar Emily Gu berkata seperti itu, dia melemparkan ponsel ke arah dinding, seketika ponsel menjadi hancur, sedangkan dada orang di atas sofa tersebut naik turun dengan hebat.
Javiar Pei selalu merasa dirinya masuk ke sebuah rintangan setan, rintangan yang dibuat oleh seseorang bernama Emily Gu.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayBlooming at that time
White Rose1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaUangku Ya Milikku
Raditya DikaThe Revival of the King
ShintaAnak Sultan Super
Tristan XuDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)