Diamond Lover - Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan

Saat Jade Song sampai di depan pintu rumah Javiar Pei, pintu sudah terbuka, dengan sedikit khawatir dia membuka pintu.

Dia menelepon Javiar Pei, namun dia tidak mengangkat teleponnya, dia kembali menelepon sekretarisnya, hasilnya sekretaris berkata Javiar Pei hari ini sakit dan sudah meninggalkan kantor sejak pagi, saat ini berada di rumah, dia berpikir Javiar Pei mungkin sedang tertidur, jadi datang untuk melihat.

Begitu datang, dia melihat pintu rumah terbuka lebar, walaupun sistem keamanan di sini sangat baik, Javiar Pei juga tidak perlu membuka pintu rumah untuk orang melihat bukan.

Satu-satunya kemungkinan adalah sakit Javiar Pei sangat parah.

Jade Song mengambil tas dan meletakkannya di atas meja, dia menaruh tasnya dan pergi ke kamar tidur, dia berjalan pelan, takut mengganggu Javiar Pei istirahat.

Begitu masuk kamar tidur, dia melihat Javiar Pei terbaring di atas kasur masih mengenakan jas, tidak ingin bergerak sedikitpun.

Sedangkan orang di atas ranjang, seakan mendengar suara langkah kaki, dia menoleh kemari namun matanya tidak membuka.

“Kamu sudah datang....” Kata Javiar Pei dengan suara rendah, suaranya penuh dengan rasa lemah.

Jade Song tidak pernah melihat Javiar Pei sakit sejak bertemu dengannya, mungkin karena waktu bertemu mereka berdua terlalu sedikit, dia tidak pernah melihat sisi ini.

Namun Javiar Pei sakit, dia sangat kasihan, dia juga tidak menjaga dirinya baik-baik, tubuhnya adalah miliknya bukan milik orang lain.

Dia berjalan menghampiri, mengambil selimut dan meletakkannya di atas tubuhnya.

Orang yang berada di atas ranjang sedang menggumamkan sesuatu, sepertinya sedikit linglung, Jade Song meletakkan tangannya di atas keningnya, tidak terlalu panas, tapi pasti demam.

Sedangkan saat Javiar Pei merasa ada tangan yang dingin di atas keningnya, segera menggenggam tangan itu dan meletakkannya di wajahnya, melegakan rasa panas di dalam tubuhnya sekarang.

Jade Song yang awalnya tanpa sadar akan menarik tangannya, menjadi sedikit tersenyum, dia meregangkan tangannya dan meletakkannya di wajah Javiar Pei.

Kening Javiar Pei yang awalnya mengernyit perlahan menjadi rileks saat mendapatkan kelegaan, dia kembali bersandar di bantal, mencari posisi yang nyaman, seperti akan tertidur.

“Javiar, kamu bangun dulu, ganti baju dulu baru tidur, bagaimana?” Jade Song membungkuk berkata di samping telinga Javiar Pei.

Javiar Pei seketika membuka matanya, mencium wangi yang bukan milik Emily Gu, sedangkan tangan ini, rasanya sangat jauh berbeda dengan Emily Gu.

Bukankah dia berkata akan datang, kenapa berganti orang.

Javiar Pei segera melepaskan tangan Jade Song, dan mundur sebentar.

Menghadapi Javiar Pei yang tiba-tiba terbangun dan menjauh, Jade Song tidak mengerti apa yang terjadi dalam sekejap, dia bangkit dengan sedikit canggung, berdiri di samping ranjang.

Javiar Pei duduk, memiijat kepalanya, dia berpikir barusan sedikit menyinggung perasaannya saat menggenggam tangan Jade Song, benar-benar sakit sampai linglung.

“Itu....Maaf, aku....” Javiar Pei tahu saat sakit daya tahan tubuh sangat lemah, bila yang barusan datang adalah Emily Gu, apakah dia akan mengira sikapnya tadi karena demam sampai membuat bodoh?

“Aku dengar kamu sakit, aku datang untuk menjenguk.” Jade Song dengan lapang dada menunjukkan tidak apa-apa, sebenarnya dia lebih berharap waktu bisa berhenti di saat dia menggenggam tangannya.

Hati Javiar Pei merasa sedih tanpa alasan, dia mengira ini karena sakit.

Mendengar dia sakit, ‘mendengar’ ini pasti mendengar dari Emily Gu, bila dia tidak ingin datang ya sudah, tidak ada orang yang ingin dia datang, untuk apa mencari orang lain untuk datang?

Apa dia begitu ingin menjodohkan dia dan Jade Song?

“Kamu demam, aku antar kamu ke rumah sakit, bila keadaan menjadi lebih parah maka tidak baik.” Jade Song berjongkok di pinggir ranjang,

mendongak melihat Javiar Pei.

Dia dulu tidak akan pernah melihat seseorang dengan posisi ini, kecuali ada orang yang sepadan untuk membuatnya melakukan hal ini.

“Tidak perlu, mandi sebentar dan tidur maka tidak apa-apa lagi.” Javiar Pei bangkit dari ranjang dengan pikiran yang kacau, dia mencari set baju dari dalam lemari.

“Tidak pergi ke rumah sakit juga tidak apa-apa, aku membawa beberapa obat kemari, semuanya adalah obat flu, kamu minum setelah mandi, aku juga membawa sedikit makanan kemari, aku pikir kamu pasti tidak makan siang bukan.”

Javiar Pei menghentikan langkah kakinya, melihat Jade Song, dia kira-kira mengetahui pikirannya, dia menyukainya.

Tapi, dari awal sampai akhir dia hanya menganggapnya sebagai teman, bisa bertemu dengan seorang teman yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama, untuk Javiar Pei sekarang ini, sangatlah sulit, Javiar Pei tidak mungkin mengubah hubungan pertemanan keduanya karena beberapa alasan.

Tapi bila tidak mengatakannya dengan jelas, Jade Song hanya akan jatuh semakin dalam, hubungan pertemanan mereka, juga tidak mungkin bisa dipertahankan.

“Jade Song, ada beberapa hal yang ingin aku katakan dengan jelas padamu...”

“Bukankah kamu ingin pergi mandi? Cepat pergi.” Jade Song tiba-tiba memotong Javiar Pei, dia tahu apa yang akan dikatakannya selanjutnya, sejak dia bangun dan melepaskan tangannya dengan tatapan terkejut, juga sikapnya padanya selama ini,membuatnya tahu, di dalam hatinya, Javiar Pei hanya merasakan pertemanan dengannya.

“Lebih baik dikatakan dulu.” Javiar Pei meletakkan baju di atas ranjang, dia bukanlah orang yang melakukan sesuatu dengan tidak tuntas, dia juga sudah mendengar perihal perselisihan cinta Leon Gu dan Valerie Pei yang terjadi karena Naomi Ye.

Di dalam suatu hubungan, tidak boleh muncul orang ketiga.

“Aku selalu menganggapmu sebagai teman, tapi, hanya teman, tidak akan ada perubahan apapun, aku tidak ingin menyakitimu, apa kamu mengerti apa yang aku katakan?” Javiar Pei tidak ingin hubungan mereka menjadi lebih canggung.

Jade Song tertegun, matanya memerah, tiba-tiba dia menundukkan kepala, membiarkan air matanya mengalir turun,

Juga dalam waktu dua detik itu, Jade Song juga mengerti, dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bersama dengan Javiar Pei, walaupun Javiar Pei memperlakukannya dengan sangat spesial, itu juga hanya sebatas teman.

Dia lebih tahu lagi, bila dia bersikeras menginginkan sebuah jawaban, pada akhirnya mungkin bahkan tidak bisa berteman dengan Javiar Pei.

“Apa boleh memelukmu? Ini adalah hal yang selalu ingin kulakukan.” Jade Song mengangkat bahu, dia menutupi rasa kehilangan itu dengan sangat baik,

wajahnya tersenyum cerah, dan hanya dia sendiri yang tahu, senyum cerah ini membutuhkan keberanian yang seberapa besar baru bisa melakukannya.

Javiar Pei terdiam.

Tidak menunggu jawaban Javiar Pei, Jade Song berinisiatif maju dan memeluknya. Dia dapat merasakan, tubuhnya seketika menegang.

“Tidak bisa bersama, bahkan pelukan pun tidak kamu berikan, kamu juga benar-benar sangat pelit.” Sambil berbicara, Jade Song memukul dada

Javiar Pei, baru meninggalkannya.

Dada yang dia rindukan, yang dia ingin miliki sendiri, nanti hanya dia sendiri yang bisa menggunakannya, tapi, dia tidak memiliki keberuntungan ini.

Javiar Pei tertawa lemah, walaupun dia tidak memiliki obsesi akan kebersihan, tapi dalam hal perasaan, dia memiliki kekeraskepalaan yang berbeda, bila bukan pacarnya, tidak akan bergandengan tangan, tidak akan berpelukan, tidak akan berciuman, barusan bila bukan Jade Song berinisiatif kemari, dia seperti biasa akan menolak.

“Bila benar menyukai Emily, maka langsung beritahu dia, dia sedikit lebih lambat dalam perasaan, bila kamu tidak berkata menyukainya, mungkin selamanya dia tidak akan tahu.”

“Siapa bilang aku menyukainya.” Javiar Pei yang perasaannya terbongkar menghindar tatapan Jade Song dengan sedikit tidak nyaman.

Kali ini Jade Song lebih yakin, orang yang berada di hati Javiar Pei, adalah Emily Gu.

Teringat saat makan siang di restoran, Emily Gu berkata berharap mereka berdua bisa bertukar identitas, dia berpikir, walaupun bertukar identitas, Javiar Pei juga hanya akan menyukai Emily Gu orang ini, bukan identitasnya itu.

Seperti percakapan Romeo dan Juliet.

Bila kamu bukan Romeo, beganti marga, aku masih akan menyuakimu, karena kamu adalah kamu.

Mawar bila tidak bernama mawar, wanginya tetap bisa memikat orang.

Emily Gu bila tidak bernama Emily Gu, Javiar Pei tetap akan menyukainya.

“Kalian berdua benar-benar bersifat sama, aku merestui kalian.” Selesai berbicara, Jade Song kembali memberi senyuman tulus pada Javiar Pei, baru meninggalkan rumahnya, hanya saja yang tidak Javiar Pei lihat adalah setelah Jade Song berbalik, air mata mengucur deras, tidak bisa ditahan.

Javiar Pei tentu saja tidak melihat, kepalanya masih sedikit sakit, dia mengambil baju dan pergi ke kamar mandi untuk mandi, sengaja menaikkan suhu air agar dia berkeringat, setelah selesai mandi dia merasa tubuhnya jauh lebih nyaman.

Dia juga harus memikirkan bagaimana untuk perhitungan dengan Emily Gu, dia berkata dia akan kemari, ternyata mencari orang lain untuk kemari, apa semua janjinya adalah palsu?

Javiar Pei mengambil ponsel dengan satu tangan, satu tangan yang lain memegang handuk mengeringkan rambutnya, dia duduk di atas sofa, menelepon Emily Gu.

Dia melirik makanan dan obat di atas meja yang dibawa oleh Jade Song, namun tidak memiliki keinginan untuk memakannya, dalam beberapa hal, dia benar-benar sangat arogan, melawan tubuhnya sendiri, bisa dibilang dia adalah orang nomor satu.

Sedangkan telepon Emily Gu, telepon pertama tidak ada yang menjawab, telepon kedua tetap tidak ada yang menjawab!

Saat ini seharusnya Emily Gu masih belum pulang bekerja, dia juga tidak akan jauh dari ponselnya, apa mungkin dia tidak mendengar telepon

berdering? Begitu dilihat sudah tahu dia berbuat salah tidak berani menghadapinya!

Dia kembali menelepon sektretaris, meminta sekretasis menyambungkan telepon ke telepon di meja kantor Valerie Pei.

“Halo, apa kabar, aku adalah Emily Gu, permisi Anda siapa?” Emily Gu mengangkat telepon, tidak menyangka yang menelepon adalah Javiar Pei.

“Aku.” Amarah di hati Javiar Pei tidak sedikit, bila tidak datang sudahlah, masih tidak mengangkat telepon.

“CEO Pei, ada perintah apa?”

Javiar Pei memegang telepon dan melihat-lihat, hatinya berpikir apakah salah sambung.

“Kenapa kamu tidak datang kemari?”

Satu tangan Emily Gu memegang telepon, tangan yang lain memegang ponsel, tertulis dua panggilan tidak terjawab dari Javiar Pei, dia bukannya tidak melihat, hanya murni tidak ingin mengangkat, setelah dia melihat Jade Song pergi ke apartemennya.

Bukankah seharusnya mereka sedang bersama, kenapa masih meneleponnya? Memamerkan kemesraan?

Tidak benar, tidak benar, kenapa harus marah? Emily Gu seketika membuang ponselnya, dia sangat takut dengan ide yang tiba-tiba muncul di hatinya.

“Bukankah Kak Song ke sana, kamu juga bukanlah orang yang sangat penting, apa memerlukan dua orang untuk menjagamu?”

“Kamu yang memintanya datang.”

Emily Gu tertegun, dia kira, Javiar Pei yang memanggil Jade Song, sedangkan Javiar Pei mengira dia yang memanggil Jade Song.

Tapi tidak peduli bagaimanapun, bukankah sekarang Jade Song dan Javiar Pei adalah sepasang kekasih.

“Benar, aku yang memintanya ke sana.”Emily Gu mengangguk, kemudian baru teringat, dia tidak bisa melihatnya mengangguk lewat telepon.

Sedangkan saat dia selesai mengucapkan kalimat ini, orang di ujung telepon sudah menutup telepon.

Sepertinya, Emily Gu mendengar seperti suara sesuatu yang hancur, lalu bunyi sibuk tut tut tut. Dia menutup telepon dengan suasana hati yang buruk, atas dasar apa Javiar Pei melampiaskan amarahnya padanya?

Bila suka pada Jade Song maka katakan dengan jelas, tidak ada orang yang menghentikan mereka berdua!

Semakin dipikir, Emily Gu semakin merasa sedih, hari ini dia harus mengatakan dengan jelas pada keluarganya, dia dan Javiar Pei tidak memiliki hubungan apapun!

Sedangkan suasana hati orang di ujung telepon lebih menjadi kesal mendengar Emily Gu berkata seperti itu, dia melemparkan ponsel ke arah dinding, seketika ponsel menjadi hancur, sedangkan dada orang di atas sofa tersebut naik turun dengan hebat.

Javiar Pei selalu merasa dirinya masuk ke sebuah rintangan setan, rintangan yang dibuat oleh seseorang bernama Emily Gu.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu