Diamond Lover - Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
Valerie Pei tidak mengunci pintu, maka Leon Gu membuka pintu dan masuk, tepat melihat Valerie Pei sedang berganti pakaian dengan posisi membelakanginya. Dia pun melihat empat bekas luka yang dangkal di punggung Valerie Pei, lalu dia memalingkan wajah. Dia percaya Valerie Pei bukan pelakunya, tentu saja dia merasa cambukan ini tidak seharusnya ditanggung oleh Valerie Pei.
Ini adalah tanggungan Valerie Pei sebagai Nyonya muda besar dari keluarga Gu, maka Leon Gu juga merasa berhutang padanya.
Merasakan tatapan yang tertuju padanya dari belakang, Valerie Pei langsung berbalik badan, dan melihat Leon Gu berdiri di belakangnya. Dia secara naluri menutupi badannya dengan pakaian, dan berwajah tidak senang.
“Jangan tutupi lagi, bagian mana lagi di badanmu yang belum pernah kulihat?” Leon Gu tersenyum kecil, menyembunyikan kecanggungan di wajahnya.
Valerie Pei bergegas mengenakan baju tidur, dia tidak berkata apa-apa kepada Leon Gu, lalu berjalan ke tepi kasur, dan hanya menganggapnya adalah udara.
“Sudah, jangan marah, aku juga baru tahu mereka ada di sini setelah pulang dari perusahaan. Tadi malam aku telepon kamu juga tidak ada yang angkat, lalu penjaga pintu berkata kamu sudah pulang, bisakah aku tidak membiarkanmu muncul?” Leon Gu mengikuti Valerie Pei duduk di atas kasur, akhirnya dia tidak tahan untuk membicarakan hal ini dengannya.
Marah? Sepertinya dia memang marah, tetapi sumber kemarahan ini bukankah disebabkan oleh Leon Gu?
“Aku tidak marah, beranikah aku marah? Aku menyetir menabrak Naomi Ye maka mestinya menuruti segala perintahnya, sehingga malam ini ketika orangtuanya membicarakan kalian berdua memiliki kasih selama berapa tahun di hadapanku, aku tidak bisa mengatakan apapun, dan masih harus tersenyum untuk merasakan betapa serasinya kalian berdua.” Valerie Pei mengatakan panjang lebar, menumpahkan seluruh kesedihannya malam ini.
“Aku sudah katakan aku percaya bukan kamu yang menabrak Naomi Ye, mengapa kamu terus mengungkit masalah ini? Apakah karena kamu merasa tidak adil menerima empat cambukan itu? Kalau begitu kamu ingin bagaimana, menyuruh Kakek minta maaf padamu? Valerie Pei, kamu bukan anak kecil, kenapa tidak tahu dengan konsep di dalam ini?” Niat Leon Gu untuk berbaikan dengan Valerie Pei pun hilang tak berjejak setelah Valerie Pei mengatakan begitu banyak bagaikan senapan mesin.
Valerie Pei mengibaskan tangan Leon Gu, dan menarik jarak dengannya, terlihat sangat asing.
“Aku tidak berkata ingin Kakek minta maaf, apakah kamu tidak paham? Mengapa keluarga Ye mendorong Naomi Ye padamu meskipun mengetahui keberadaan aku dan William?” Sambil berkata, wajah Valerie Pei memerah, dia tidak menyadari betapa dirinya beremosi sekarang, “Itu karena mereka melihat kamu masih peduli dengan dia, begitu kamu bangun, dia datang melihatmu, ketika dia sakit, keluarga Ye juga menelepon kamu, terjadi kecelakaan juga menghubungimu terlebih dahulu. Tidak peduli kapan pun, mereka selalu menyuruhmu menemani di sisi Naomi Ye, tetapi mereka tahu kamu sudah menikah, masih begitu terang-terangan menyuruhmu pergi ke sana, bukankah karena kamu tidak menggunakan hati terhadap keluarga ini, karena kamu masih mencintai Naomi Ye?”
Valerie Pei menuturkan dengan emosi tinggi, malam ini dia mungkin tidak bisa menghadapi dengan Leon Gu.
“Maaf, malam ini aku tidur dengan William, besok ketika kakak aku datang, anggap saja masalah hari ini tidak terjadi, aku tidak ingin membuatnya khawatir.” Valerie Pei tidak memberi Leon Gu kesempatan untuk menolak, dia mengenakan sandal dan berjalan keluar.
Leon Gu juga tidak berencana untuk mengejarnya, dia sedang memikirkan kalimat Valerie Pei itu: Kamu masih mencintai Naomi Ye..
Mencintaikah? Pernahkah mencintai? Leon Gu tidak pernah memikirkan masalah ini, dia hanya merasa sangat nyaman ketika bersama dengan Naomi Ye. Naomi Ye adalah gadis yang pengertian, tidak pernah membuatnya khawatir, dia katakan apa maka Naomi Ye lakukan apa, tidak akan berkata tidak padanya, tidak akan beremosi dengannya, terlebih lagi tidak akan bertengkar dengannya setiap hari seperti Valerie Pei.
Dia suka dengan cara interaksi seperti itu, sehingga tidak pernah dia pikirkan apakah dia mencintai gadis itu? Perkataan Valerie Pei hari ini membuatnya mulai memikirkan hal ini.
Dia pernah mencintainya bukan? Kalau tidak, mereka juga tidak akan bersama untuk waktu yang begitu lama, dia juga tidak akan memiliki pemikiran untuk menikahinya. Tetapi ketika dia terbangun setelah tidur sepanjang empat tahun, dia menyadari dia sudah memiliki nyonya yang diatur oleh Kakek. Salah satu dari aturan keluarga Gu adalah pria keluarga Gu tidak boleh bercerai, terlebih lagi Valerie Pei telah melahirkan anak mereka, bagaimana dia membicarakan masalah bercerai?
Dia juga mencoba untuk menerima nyonya seperti ini, tetapi mereka bertengkar setiap hari, pernikahan yang lebih tipis daripada kertas ini harus bagaimana dipertahankan? Jika dipaksa dipertahankan, mereka berdua pun tidak akan bahagia, hanya akan saling menyiksa, dan pada akhirnya sama-sama terluka. Yang paling kasihan adalah William.
Semalaman ini, Leon Gu lama tidak bisa tertidur di lantai atas, sedangkan Valerie Pei juga tidak tidur dengan baik di lantai bawah.
Pagi hari, Jacob Pei bangun awal, karena memikirkan adik dan keponakannya sendiri, dia datang ke villa Leon Gu, tetapi mereka belum bangun.
“Tuan muda Pei.” Pelayan rumah mengantar Jacob Pei ke ruang tamu, dan membawakan air.
“Di mana Little Valerie? Masih belum bangun? William juga belum bangun?” Jacob Pei melihat jam tangan, sepertinya dia yang datang terlalu awal.
“Iya, mereka semua masih tidur.” Baru saja pelayan rumah selesai berkata, terdengar suara Leon Gu yang berjalan turun dari atas, lalu terdengar suara pintu kamar William yang dibuka, dan Valerie Pei berjalan keluar dengan mengenakan baju tidur.
Betapa pintarnya Jacob Pei, seketika dia pun paham dengan situasi mereka, lalu dia berdiri dan menatap Valerie Pei dengan penuh ketertarikan. Orang yang berkata memberinya waktu, saat ini ternyata tidur terpisah dengan suaminya, apakah ini pertanda akan menjalani kehidupan dengan baik?
“Kakak tertua.” Leon Gu berjalan turun terlebih dahulu, dan menyapa Jacob Pei. Jacob Pei mengangguk dengan tak acuh, dan tidak memiliki terlalu banyak ekspresi, dia juga bukan baru hari ini tidak menyukai Leon Gu.
“Kakak, kenapa kamu datang begitu awal, aku pergi ganti baju dulu.” Valerie Pei mengernyit, jelas Kakak sedang membuatnya susah.
“Tidak datang awal bagaimana bisa menyaksikan adegan yang menarik ini.” Jacob Pei berjalan ke sana dan merangkul Valerie Pei ke dalam pelukannya, lalu menggosok rambutnya, “Tidak tahu kenal kasur apa bagaimana, aku tidak bisa tidur. Kamu di rumah keluarga Gu juga sudah empat tahun, jangan-jangan kamu juga, lihat mata hitammu!”
Valerie Pei ingin sekali menyegel mulut Jacob Pei, mana ada kakak yang membongkar pertunjukan adiknya!
“Kakak tertua, kalian mengobrol, aku lihat William dulu.” Leon Gu berpura-pura tidak mendengar perkataan Jacob Pei. Jacob Pei memiliki hati yang dalam, sedangkan dia tidak ingin menggunakan strategi terhadap orang luar untuk memperlakukan kakaknya Valerie Pei. Tentu saja jika bisa sedikit berbicara maka berbicara sedikit, jika bisa menghindar maka menghindar saja. Jacob Pei mengangguk sebagai balasannya.
Setelah Leon Gu pergi, barulah Valerie Pei berkata, “Jacob Pei, kamu ini berharap aku bercerai dengan Leon Gu! Mana ada kakak sepertimu? Apa untungnya bagimu jika aku bercerai?”
“Sudah sampai tidur terpisah masih tidak bercerai? Aku benar-benar tidak paham dengan pernikahan anak muda sekarang, cepat akhiri saja, ikut aku pulang ke kota A. Tidakkah lebih bahagia kamu menjadi Nona Kedua keluarga Pei?” Kemarin dia setuju untuk memberi Valerie Pei waktu adalah karena dia melihat ketegasan Valerie Pei, dia mengira Leon Gu mungkin juga ingin mempertahankan pernikahan ini dengan Valeri Pei. Namun dilihat dari sekarang, pernikahan tanpa cinta, apalagi pernikahan yang dibangun di atas keuntungan, benar-benar lebih sulit daripada menempuh langit jika ingin mempertahankan pernikahan itu!
Dia tidak ingin Valerie Pei menerima perlakuan tidak adil, hal yang paling dia sesali dalam seumur hidupnya adalah membiarkan Valerie Pei menikah ke dalam keluarga Gu! Maka dia ingin membawa Valerie Pei kembali ke kota A. Dengan latar belakang keluarga dan kecantikan Valerie Pei, ingin mencari pria yang saling mencintai dengannya dan menjalani kehidupan seumur hidup tidaklah susah, mengapa harus tinggal di sini untuk menderita?
“Lebih baik membongkar sebuah kuil daripada menghancurkan sebuah pernikahan, kamu tidak pernah dengar?” Valerie Pei menurunkan tangan Jacob Pei dari pundaknya sendiri, “Cepat pulang ke asalmu!”
“Benar-benar maaf, aku masih harus tinggal seminggu lagi di sini, juga memberimu sedikit waktu untuk berpikir, apakah pulang denganku atau terus menjalani kehidupan yang kacau di sini.” Jacob Pei tidak hentinya menggosok rambut Valerie Pei, rambut Valerie Pei memang sudah sedikit berantakan di pagi hari, ditambah dengan perlakuan Jacob Pei, menjadi lebih kacau lagi.
“Kacau dari mana? Pekerjaanmu begitu sibuk masih libur selama satu minggu?” Valerie Pei sekali lagi mengibaskan tangan Jacob Pei.
“Aku kee sini untuk rapat, dan datang dua hari lebih awal.” Jacob Pei tahu Leon Gu sudah sadar, mereka lama sekali tidak pulang ke kota A, tetapi dia tidak bertanya pada Valerie Pei, setelah sudah lama, dia pun datang sendiri ke sini. Awalnya dia memang tidak memandang baik terhadap pernikahan Valerie Pei dan Leon Gu, setengah tahun yang lalu dia sudah ingin membawa Valerie Pei pulang, tetapi Valerie Pei berkata tunggu dulu, maka dia pun menunggu.
Sekarang dia sudah tidak sabar menunggu lagi.
“Cepat pergi mandi, lihat tampangmu yang berantakan ini, mana mirip adikku, sungguh memalukan!” Jacob Pei mendorong Valerie Pei dengan ekspresi tidak suka, barusan siapa yang merangkul dirinya dan menggosok rambutnya!
Valerie Pei dengan kesal melihat Jacob Pei berjalan ke lantai atas.
Waktu menunggu sungguh membosankan, saat ini William berjalan keluar dari kamarnya, melihat Jacob Pei, dia berlari sambil melompat ke arahnya.
“Paman!” William mengulurkan tangan ingin Jacob Pei memeluknya, sama sekali lupa akan ketidakacuhan terhadap Daddy ketika di kamar tadi.
Leon Gu merasa William adalah utusan Valerie Pei untuk menyiksanya, asalkan dia dan Valerie Pei sedang bertengkar, William sepertinya bisa mengetahuinya, lalu William pun tidak memberi wajah baik padanya. Kali ini berlangsung dengan lebih lama, sejak Valerie Pei menerima cambukan, William bahkan tidak memanggilnya Daddy lagi, setiap harinya begitu baik terhadap orang lain dari keluarga Gu, benar-benar pusing kepala!
Bahkan Jacob Pei yang baru datang saja juga mendapat perlakuan dekat dari William.
Jacob Pei membungkuk menggendong William, lalu berputar beberapa lingkaran di udara, membuat William tertawa girang.
“Paman, hari ini kita masih main keluar tidak?” William sudah kecanduan bermain dengan Jacob Pei, dia masih berkata ingin pergi bermain.
“Di kota A banyak tempat bermain yang asyik, kalau tidak, Paman bawa kamu main ke kota A? Masih ada banyak makanan enak, lebih enak daripada yang kamu makan kemarin!” Perkataan Jacob Pei yang sepertinya tidak disengaja, tak diragukan lagi memberi peringatan pada Leon Gu.
Dia sedang memberitahu Leon Gu bahwa dia memiliki pemikiran untuk membawa William ke kota A!
“Kampung halaman Mommy, William juga ingin sekali pergi bermain!” William sama sekali tidak tahu ini adalah jebakan Jacob Pei, dia pun masuk ke dalamnya.
“William, turun, Paman juga lelah menggendongmu.” Leon Gu memotong perkataan Jacob Pei, jika terus membiarkan dia berkata, mungkin dia akan segera membawa William ke kota A!
Tetapi Jacob Pei pura-pura tidak mendengarnya, dia berputar sambil menggendong William, dan berkata, “Anak kecil bisa seberat apa? William ini suka dengan Paman!” Jacob Pei tidak memberi wajah baik terhadap Leon Gu, tetapi ketika beralih pada William, dia segera menunjukkan senyum.
Leon Gu merasa sekarang dia tidak disambut secara luar dan dalam, William tidak menghiraukan dia karena masih mengingat dendam bahwa dia tidak melindungi Valerie Pei, sedangkan Jacob Pei tidak senang terhadap masalah Valerie Pei menikah dengannya. Sumber dari semua ini adalah Valerie Pei, jangan-jangan dia harus mendapatkan permaafan dari Valerie Pei barulah bisa membuat William memperlakukan dia seperti dulu?
Kalaupun dia memiliki hati untuk hidup tenang, Valerie Pei juga belum tentu akan bekerja sama.
Novel Terkait
Diamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)