Diamond Lover - Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
Dokter setelah mengganti air infus Leon Gu, langsung keluar dari bangsal, suasana di dalam sedikit aneh, merasa berbahaya tinggal lebih lama.
Valerie Pei melihat mangkuk di tangan Naomi Ye, dia berlari pulang ke rumah meminta pelayan memasak bubur, orang yang tidak tahu mengira dia yang memasak, sebelumnya Valerie Pei tidak punya kebiasaan bersaing dengan wanita lain di depan pria.
Tapi saat melihat Naomi Ye, hatinya merasa kesal, tidak bisa dijelaskan, bagaimanapun dia adalah istri dari Leon Gu, Naomi Ye muncul begitu terang-terangan apa tidak memandang dia sebagai istrinya.
“Leon, apa kamu masih ingin makan?” Setiap kali di depan Naomi Ye, dia akan memanggil namanya dengan canggung. Leon Gu sangat suka dia memanggilnya seperti itu, tetapi sekarang dia melihat Naomi Ye memegang mangkok, sehingga nada suaranya sangat aneh, bahkan jika dia ingin makan, tidak bisa membiarkan Naomi Ye menyuapinya makan.
“Sudah kenyang.” Leon Gu berpikir berkata demikian, agar Naomi Ye tidak akan memberinya bubur lagi, tetapi juga menyelamatkan muka Valerie Pei, sehingga mereka bertiga tidak terlalu canggung.
Alhasil Valerie Pei tertawa dan berkata: "Kamu belum makan bubur sedikit pun, bukankah tadi kamu bilang lapar? Nona Ye juga sudah lelah, jadi makanlah!"
Leon Gu hampir memuntahkan seteguk darah, dia ingin menjaga wajah Valerie Pei di depan Naomi Ye, tetapi dia tidak hanya tidak menghargainya, bahkan juga mencekiknya.
“Leon, tanganmu tidak leluasa, biar aku yang menyuapimu.” Kata Naomi Ye melangkah maju, matanya selalu terlihat menyedihkan.
Valerie Pei tidak tahu apakah Naomi Ye berpura-pura tidak mengerti apa yang dia katakan atau dia ingin dekat dengan Leon Gu di depannya. Ketika Valerie berada di rumah, terkadang dia membuat orang tua dan kakaknya merasa sangat malu, teman sepermainannya juga terus mengatakan bahwa dia tidak bisa menyembunyikan sesuatu, sikapnya sangat terbuka. Belakangan, ketika dia pergi ke keluarga Gu, temperamennya sedikit terkendali, melihat keluarga Gu yang tenang, dia juga belajar mengamati kata-kata dan tindakannya.
Dia tidak berpikir bahwa wanita di Kota S seperti Naomi Ye tidak mengerti.
“Nona Ye, aku yang akan melakukan ini.” Valerie Pei dengan tenang mengambil mangkuk di tangan Naomi Ye, tapi dia memegang erat tidak ingin melepaskannya, bahkan kepada istri Leon Gu, dia juga tidak ingin memberikannya.
“Nona Pei, berikan kepadaku.” Tatapan mata Naomi Ye sama sekali tidak menyerah.
Valerie Pei pertama kali melihat Naomi Ye, masih merasa bahwa gadis ini memancarkan sifat feminin seorang wanita, tetapi itu hanya kesan pertama, dia tahu di mana kamar Leon Gu, berada di kamar bersama Leon Gu yang baru bangun tidur, Valerie Pei merasa bahwa dirinya dan gadis ini tidak bisa berteman.
Melihat kedua wanita ini menemui jalan buntu, Leon Gu merasa besar kepala, dia tidak pernah berurusan dengan hubungan antara satu pria dan dua wanita, memikirkannya saja membuatnya merasa sangat lelah.
“Valerie kemarilah, aku hampir mati kelaparan.” Leon Gu mengerutkan kening memanggil Valerie, mata Naomi Ye tiba-tiba meredup, seketika tangan yang memegang mangkuk kehilangan kekuatan.
Valerie Pei mengambil mangkuk di tangannya, lalu berkata, “Nona Ye, kamu bisa memanggilku Nyonya Gu.” Valerie Pei ingat bahwa Naomi Ye mememanggilnya Nona Pei, apa kamu ingin menipu diri sendiri dan orang lain? Valerie Pei dan Leon Gu adalah suami dan istri? Apakah Valerie Pei perlu memperlihatkan akta pernikahan mereka di depannya agar dia menyerah?
Maka Valerie Pei tidak keberatan menunjukkan akta nikahnya!
Valerie Pei masih tidak bisa menahan emosinya kepada Leon Gu, Bagaimana dia bisa sampai di sini? Keluarga Gu belum datang, tapi mantan pacarnya sudah kemari, apa Leon Gu yang memberitahunya?
Leon Gu juga tahu bahwa Valerie Pei sedang marah saat ini, melihat tangannya yang memegang sendok bergetar, Leon Gu tidak tahu apakah Valerie Pei sekarang marah karena dia merasa Naomi Ye mengancam hubungan mereka berdua, atau hanya karena dia tidak menghargainya sebagai Nyonya Gu.
Leon Gu tiba-tiba ingin tahu jawabannya.
“Aku nanti akan menelepon ayah ibu, setelah dua hari pindah ke rumah sakit di Kota S.” Valerie Pei menyuapi Leon Gu makan bubur, setiap sendok selalu ada kerang, Leon Gu sangat suka.
“Terserah kamu.” Kata Leon sambil makan bubur, dia juga tahu betapa jelek wajah Naomi Ye sekarang.
Valerie Pei sebenarnya tidak memahami Leon Gu, di satu sisi dia ingin berpisah dengannya, tapi di sisi lain dia berpura-pura menyayanginya di depan Naomi Ye, jika terus seperti ini, jika mereka berpisah, dia dan Naomi Ye pasti tidak bisa bersama, apa dia tidak menginginkan keduanya dan mencari yang lain?
Dia tidak memahami Leon Gu, merasa bahwa dia bisa melakukannya, tiba-tiba hatinya merasa kesal, menyuapinya dengan sembarangan dan menyingkirkan mangkuk, lalu melihat Naomi Ye belum pergi.
Jika sekarang Valerie Pei berada dalam posisi Naomi Ye, dia pasti sudah lama pergi, dia begitu mencintai Leon Gu, bahkan melepaskan harga dirinya sendiri?
“Naomi Ye, bagaimana kamu tahu terjadi sesuatu padaku?” Leon Gu terus memikirkan hal ini, ia ingat semua kamera hari itu dimatikan, Naomi Ye tidak mungkin melihat berita di TV.
“Bukan kamu yang memberitahunya?” Valerie Pei duduk di kursi memegang tabung infus di satu tangan, sehingga cairan yang mengalir ke punggung tangan Leon Gu tidak terlalu dingin.
Valerie Pei juga ingin bertanya kepada Naomi Ye bagaimana dia bisa tahu, secara logika, jika dia mengetahuinya, kakek pasti juga sudah mengetahuinya dan seharusnya sudah datang kemari, meskipun dia sudah memerintahkan pengawal untuk tidak menyampaikan berita cedera Leon Gu kepada keluarga Gu, jadi jika Naomi Ye tahu masalah ini hanya jika Leon Gu sendiri yang memberitahunya.
“Apa aku bisa memberitahunya seperti ini?” Leon Gu yang sedang berbicara dengan Naomi Ye, setelah mendengar ucapan Valerie Pei, langsung memalingkan wajah menatap matanya.
Sejak Noami Ye muncul, dia terus bersikap canggung dan terus berbicara untuk mencekiknya, membuatnya curiga dengan perasan Valerie Pei kepadanya.
"Lalu bagaimana dia tahu, apa dia selalu di sini?"
"Aku juga tidak tahu bagaimana dia bisa tahu, apa kamu ingin berdebat dengan pasien? Aku sedang terluka, apa kamu tidak tahu bagaimana membuatku sedikit membaik."
"Kamu hanya sedikit terluka dan mulutmu tidak terluka."
Valerie Pei dan Leon Gu bertengkar seperti biasa, tetapi menghancurkan hati Naomi Ye seketika, ia tidak tahu ternyata Leon Gu juga bisa sama seperti orang lain membicarakan hal yang tidak berguna dengan sangat kasar.
Leon Gu yang dia kenal tidak seperti ini, ia tidak menginginkan dia yang seperti itu, ia ingin Leon Gu yang dahulu kembali.
"Ayahku kenal orang di sini, aku tahu kamu terluka, jadi aku datang kemari..." Naomi Ye menemukan alasan yang bagus untuk menyela percakapan mereka berdua.
“Yah, kesehatanmu tidak baik, cukup lelah berlari bolak-balik seperti ini. Kamu sendirian diluar, paman dan bibi pasti mengkhawatirkanmu, segeralah pulang, jangan membuat mereka khawatir.” Leon Gu tahu bahwa Naomi Ye ada di sini, membuat dia dan Valerie Pei merasa canggung.
Apalagi ini di Kota A, jika keluarga Pei tahu, maka Valerie Pei akan kehilangan muka, dengan kejadian ini, Jacob Pei akan segera membawa Valerie Pei pergi, juga berbahaya bagi Naomi Ye di sini.
“Leon, apa kamu mau mengusirku? Aku hanya mengkhawatirkanmu, apa tidak bisa aku melihatmu sebagai teman?” Naomi Ye selalu terlihat lemah, Valerie Pei merasa dirinya sedikit kasar, tapi jika dia terus seperti ini, sungguh sangat menjengkelkan melihatnya.
Bukankah berarti Valerie Pei tidak bisa bersikap lembut dan menindasnya? Bukankah pria menyukai wanita lemah yang menyedihkan!
“Bukan mau mengusirmu, hanya saja di rumah sakit ada banyak virus, jika terjadi sesuatu denganmu, bagaimana aku menjelaskan kepada paman dan bibi, patuh dan segera pulang.” Leon Gu merasa Naomi Ye menjadi begitu merepotkan, sebelumnya jika dia mengatakan sesuatu, Naomi Ye akan patuh mendengarkan tanpa bertanya apa-apa lagi, sekarang dia masih dalam gips dan harus menjelaskan banyak kepadanya.
Melihat ekspresi tidak senang di wajah Leon Gu, Naomi Ye menahan air mata, ayahnya berkata bahwa dia tidak boleh terlalu banyak menangis di depan pria seperti Leon Gu tidak menyukai gadis kecil yang terlalu lemah.
“Nona Ye, sekarang Leon sedang terluka, aku tidak punya tenaga menjagamu dan tidak ada waktu menyambutmu.” Valerie Pei bersikap tidak bersahabat dan memintanya untuk segera pergi.
Sikap Leon Gu dan Valerie Pei sudah sangat jelas, Naomi Ye tiba-tiba merasa bahwa telah salah kemari, tetapi Austin Gu berkata Leon Gu terluka dan perasaannya sangat rentan saat ini, selama dia berada di sisinya, Valerie Pei pasti akan bersikap kasar, wanita muda itu pemarah, hubungan antara mereka berdua pasti akan sangat kaku.
Tetapi kenyataannya tidak sebaik yang dia harapkan, sejak dia datang, Leon Gu memintanya untuk pulang, dia jelas tahu bahwa Valerie Pei mempermalukannya, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.
“Leon, jaga dirimu baik-baik, aku kembali ke Kota S.” Naomi Ye berkata dengan suara pelan, matanya juga menunjukkan keengganannya.
“Ehm, hati-hati di jalan.” Tidak seperti sebelumnya, telepon aku setelah sampai di rumah, sekarang identitas mereka sudah berubah, haruskah menjadi begitu asing?
Melihat Naomi Ye keluar dari bangsal, Leon Gu mengawasi ekspresi Valerie Pei yang masih emosi sejak dokter keluar.
"Oke, dia sudah pergi? Kamu mengatakan selama kita masih bersama, aku tidak boleh berhubungan dengan Naomi Ye, aku telah melakukannya." Baik sebelumnya atau sekarang, Leon Gu tidak menyentuh Naomi Ye sedikitpun, dulu dia berpikir akan menunggu setelah menikah dengan Naomi Ye, sekarang dia sudah mempunyai istri, jadi tidak akan melakukan hal itu.
Hati Valerie Pei sedikit gemetar, ternyata dia mengingat semua kata-kata yang dia ucapkan dan menyimpanya dalam hati, jika dia tidak berpikir untuk hidup bersama Valerie Pei dari awal sampai akhir, mengapa menyimpan kata-kata ini di dalam hatinya?
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaWahai Hati
JavAliusBeautiful Love
Stefen LeeThe Sixth Sense
AlexanderBack To You
CC LennyLove and Trouble
Mimi XuHei Gadis jangan Lari
SandrakoMenunggumu Kembali
NovanDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)