Diamond Lover - Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
“Nona, apakah cocok jika kita pergi pada saat ini?” Lindy mengikuti di sisi Naomi Ye, dia benar-benar kagum dengan strategi ini.
“Cocok sekali!” Naomi Ye mencibir, “Valerie Pei melakukan pelanggaran aturan keluarga yang begitu berat, tidakkah kakek akan mengusirnya keluar?”
“Benar sekali perkataan nona, tidak lama lagi, nona akan menjadi nyonya muda besar keluarga Gu!” Lindy berkata menjilat.
Namun dalam hati Naomi Ye tetap memiliki kekhawatiran, bulan lalu Leon Gu memintanya untuk pergi dari rumah keluarga Gu, dia menghabiskan waktu yang lama barulah memikirkan cara ini. Setelah Valerie Pei pergi dari rumah keluarga Gu, Leon Gu tidak akan memintanya pergi dari rumah keluarga Gu lagi bukan? Di antara dia dan Leon Gu, terbentang Valerie Pei, dan anaknya itu!
“Tetapi harus menjadi ibu tiri, kamu juga tahu betapa susahnya anak itu, sungguh berharap Valerie Pei pergi dengan membawanya!” Naomi Ye tahu kedudukan William dalam hati Henry Gu, juga tahu William adalah bagian yang tak terpisahkan dari Valerie Pei. Paling bagus jika Valerie Pei pergi membawa anak itu bersamanya, daripada ke depannya harus mempertimbangkan anak itu ketika dia bersama dengan Leon Gu, dia bisa melahirkan anak yang banyak dengan Leon Gu.
“Nona, selama kamu bersama dengan Tuan muda Gu, perlukah takut dengan anak kecil itu? Anak yang dilahirkan nona barulah yang paling baik!”
Naomi Ye sangat puas terhadap perkataan Lindy, dia pun tidak lagi merasa angin ini dingin, melainkan terasa sangat nyaman. Segera, dia pun bisa bersama dengan Leon Gu secara resmi, tidak lama lagi….
“Ah….” Ketika sedang berjalan, Naomi Ye menginjak sesuatu yang tercium sangat bau. Tidak jauh dari tempatnya, dia melihat William sedang berjalan di jalan setapak sambil menarik bebek kecil, sepertinya sedang mencari sesuatu.
“Nona….” Lindy bergegas membungkuk untuk melihatnya, “Itu kotoran bebek.”
“Ih, cepat bersihkan, jijik sekali!” Naomi Ye mengangkat kaki dengan jengkel, dan Lindy segera membersihkannya dengan sapu tangan.
“Satu anjing saja sudah cukup, masih memelihara bebek, sungguh menyebalkan sekali ibu dan anak itu.” Melihat William yang sedang berjalan di jalan setapak, entah kenapa dalam hati Naomi Ye terasa resah.
Lindy juga menatap bebek William dengan jengkel, banyak sekali hewan peliharaan yang baik, kenapa harus memelihara bebek, sekarang pun dia harus membersihkan kotoran di kaki nona!
William sama sekali tidak mengetahui hal itu, dia berjalan ke depan, dan sewaktu-waktu berjongkok untuk melihat apakah Cotton berada di dalam rerumputan.
“Bebek kecil, aku tidak menemukan Cotton, juga tidak menemukan Mommy, bagaimana ini?” William berjongkok di depan bebek kecil, dan bertanya sambil mengerutkan bibir.
Bebek kecil hanya berseru singkat, di lehernya masih mengenakan dasi yang dibelikan Valerie Pei untuk Leon Gu pada sore hari tadi. Dengan warna dasar merah tua, di atasnya ada polkadot hitam.
“Aku lupa bebek kecil tidak bisa berbicara, kita berjalan lagi ke depan, lihat apakah Cotton ada di sana!” William bangkit berdiri, dan terus berjalan ke depan sambil menarik tali di leher bebek keecil, “William tidak mendengar perkataan Bibi Emily dan berlari keluar, apakah Bibi Emily akan marah jika tahu? Kita berjalan dengan cepat saja, lalu pulang setelah menemukan Cotton….” William bergumam, langkah kakinya kecil, sudah lama berjalan di jalan setapak juga belum sampai di ujung jalan.
….
Austin Gu memarkirkan mobil dengan gesit, lalu dia segera menelepon Leon Gu. Saat ini, dia juga sudah lupa bahwa Leon Gu sedang pergi dinas.
“Kakak tertua, di mana kamu?” Austin Gu sudah melepaskan sabuk pengaman, dan berjalan ke arah aula pemujaan leluhur.
“Amerika!” Leon Gu berkata dengan kesal, apakah Austin Gu menelepon hanya untuk menanyakan ini? Apakah Austin Gu ingin mencari tahu waktu kepulangannya sehingga bisa bersama dengan Valerie Pei? Dia tidak akan membiarkannya berhasil!
“Ada sesuatu yang terjadi di rumah, jika kamu sudah selesai menangani masalah, cepatlah pulang.” Austin Gu sudah melihat Naomi Ye yang sedang berjalan ke arah aula pemujaan leluhur, dari kejauhan, dia pun bisa melihat senyuman di wajah Naomi Ye.
“Masalah apa?” Leon Gu baru saja keluar bandara, dia mempersingkat waktu penanganan masalah yang awalnya memerlukan waktu tiga hari, dan bekerja lebih dari enam belas jam berturut-turut, yaitu demi pulang lebih awal untuk melihat Valerie Pei dan William. Waktu itu ketika dia mendengar Valerie Pei berkata aku merindukanmu di telepon, dia ingin sekali berada di sisi Valerie Pei.
“Aku juga baru saja sampai di rumah, mereka semua ada di aula pemujaan leluhur. Intinya, kamu cepatlah pulang dari Amerika, aku akan membantumu menghadang di sini.” Austin Gu langsung menutup telepon, dan menghadang Naomi Ye di depan jalan menuju aula pemujaan leluhur.
“Naomi Ye!” Austin Gu menarik tangan Naomi Ye, tenaganya kuat sekali seperti ingin menghancurkan lengan Naomi Ye.
Naomi Ye mengernyit, dia ingin melepaskan tangan Austin Gu, dan dia berkata, “Lepaskan aku, sakit sekali!”
“Naomi Ye, apa yang telah kamu lakukan, mengapa mereka semua ada di aula pemujaan leluhur? Aku beritahu kamu, jika kamu berani melakukan hal yang menyakiti Valerie, aku jamin kamu juga tidak akan mendapatkan Leon Gu!” Aura Austin Gu saat ini tidak kalah dengan Leon Gu yang bertampang serius.
Austin Gu juga sangat unggul, hanya saja di bawah Leon Gu yang bersinar terang, sedikit sekali orang yang menyadarinya.
“Aku hanya melakukan hal yang bisa membuat Valerie Pei pergi dari rumah keluarga Gu, kamu tidak membantuku, maku aku lakukan sendiri saja!” Naomi Ye berkata dengan keras, tidak menghiraukan lengannya yang sakit karena diremas Austin Gu.
“Apakah kamu tidak tahu bahwa aula pemujaan leluhur adalah tempat terlarang? Kali ini Valerie benar-benar celaka karena kamu!” Sambil berkata, Austin Gu meremas lengan Naomi Ye dengan semakin kuat, seolah-olah ingin mematahkan lengannya.
“Aku hanya saja melakukan hal yang tidak berani kamu lakukan, jika menciut seperti kamu, sampai mati pun Valerie Pei juga tidak akan berpisah dengan Leon Gu!” Naomi Ye berusaha mengibaskan tangan Austin Gu, tenaga Austin Gu sungguh luar biasa kuatnya. “Katamu kamu memiliki rencana besar, tetapi kamu tidak pernah memberitahu aku seperti apa rencana itu. Jika kamu ingin memanfaatkan cinta kami bertiga untuk membuat Leon kehilangan kasih kakek, maaf, Austin Gu, aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Leon!”
Sepertinya Naomi Ye menjadi pintar, bahkan bisa melihat pada lapisan ini. Dia tidak pernah menunjukkan di depan Naomi Ye bahwa dia ingin menduduki posisi kepala keluarga dari keluarga Gu, tetapi Naomi Ye menyadarinya! Apakah orang lain juga sudah menyadarinya?
“Naomi Ye, kamu kira jika Valerie pergi dari rumah keluarga Gu, maka Leon Gu pasti akan bersama denganmu? Empat tahun yang lalu dia tidak menikah denganmu, maka empat tahun kemudian pun tidak akan!” Austin Gu mengibaskan tangan Naomi Ye, dan meliriknya dari sudut mata.
“Kamu….” Naomi Ye menunjuk Austin Gu, tetapi dia kehabisan kata-kata.
“Nona, nona….” Saat ini, Lindy berlari kemari dengan panik, melihat Austin Gu yang ganas, dia terdiam seketika.
“Panik apaan, tidak tahu aturan!” Naomi Ye memelototi Lindy, lalu berjalan ke dalam aula pemujaan leluhur.
Melihat bayangan punggung Naomi Ye yang semakin menjauh, entah kenapa dalam hati Austin Gu merasa gusar, tetapi karena khawatir Valerie Pei akan celaka, dia juga segera berjalan ke dalam.
Setelah memeriksakan Henry Gu dan menyuruhnya meminum obat penurun tekanan darah, Cindy Ye dan dokter lainnya meninggalkan aula pemujaan leluhur. Masalah keluarga orang lain, mereka yang adalah dokter lebih baik untuk tidak terlibat ke dalam.
“Kakek, Anda jangan marah, semuanya salah Valerie, Valerie bersedia menerima hukuman.” Setelah memberikan Cotton kepada Emily Gu, Valerie Pei terus berlutut di sana, Henry Gu juga tidak mempermasalahkan dia yang mengantarkan Cotton pergi. Saat ini, dia sakit hati melihat foto almarhum istrinya yang sudah dibersihkan.
“Apakah kamu bersalah?” Suara Henry Gu juga sudah kembali tenang, tidak gusar seperti tadi, tetapi kedinginan dalam suara Henry Gu membuat sekujur tubuh Valerie Pei terasa dingin.
“Valerie bersalah, Valerie tidak seharusnya menerobos ke dalam aula pemujaan leluhur, tidak seharusnya membangkang kakek dan ibu.” Valerie Pei menundukkan kepala, dia hanya mengaku telah menerobos ke dalam aula pemujaan leluhur dan membangkang Ibu Gu beserta Henry Gu, tidak mengaku telah mengacaukan aula pamujaan leluhur, juga tidak mengaku telah membangkang bibi kedua.
Bibi kedua sangat tidak senang mendengarnya, tadi Valerie Pei meneriaki dia di hadapan begitu banyak orang, di mana wibawa keluarga putra kedua?
“Bersalah, maka harus menerima hukuman, apakah salah mencambuk kamu dua puluh cambukan?” Henru Gu memegangi pegangan kursi dengan erat, dan tangan satunya terkepal dengan erat.
Valerie Pei terdiam sejenak, tentu saja dia takut dengan dua puluh cambukan ini, empat cambukan waktu itu sudah membuatnya sengsara, kali ini masih harus menanggung dua puluh cambukan lagi, takutnya dia tidak akan bisa turun dari kasur untuk dua bulan ke depan!
“Frey Liu, ambilkan cambuk!” Henry Gu berkata kepada Frey Liu.
“Siap.” Frey Liu menerima perintah dan pergi ke kediaman utama untuk mengambil cambuk, tepat bertemu dengan Austin Gu dan Naomi Ye yang berjalan kemari.
“Paman Liu, bagaimana keadaannya di dalam?” Austin Gu menghadang jalan Frey Liu.
Frey Liu berkata dengan ekspresi tidak berdaya, “Nyonya muda masuk tanpa izin ke dalam aula pemujaan leluhur, dan Cotton mengacau di dalam, Tuan besar akan melaksanakan hukuman keluarga, dua puluh cambukan.” Lalu Frey Liu berjalan ke arah kediaman utama sambil bergeleng, mungkin sekarang dia hanya bisa mengulur waktu sebanyak yang dia bisa, setelah Henry Gu berpikir dengan baik, dia akan mengubah pikiran.
Austin Gu memelototi Naomi Ye, ingin sekali dia menguliti Naomi Ye. Dua puluh cambukan! Bagaimana mungkin Valerie Pei sanggup menanggungnya? Empat cambukan waktu itu pun sudah membuat Valerie Pei berbaring selama satu bulan, bukankah dua puluh cambukan kali ini akan merenggut nyawanya?
Naomi Ye justru bertampang santai, dia mengangkat bahu, dan hendak melangkah ke dalam, tetapi dia ditahan oleh Austin Gu.
“Nona Ye, orang yang bukan anggota keluarga Gu tidak boleh masuk ke dalam aula pemujaan leluhur. Aku ingat kakek sudah memberitahu kamu ketika kamu baru saja tinggal ke dalam, kamu di luar saja seperti mereka!” Austin Gu berkata dengan dingin, lalu berbalik badan dan masuk ke dalam aula pemujaan leluhur.
Hati Naomi Ye terasa sumpek, identitasnya adalah Nona Ye, bukanlah Nyonya Gu! Huh, lagi pula Valerie Pei akan menanggung dua puluh cambukan, kalaupun tidak mati juga akan merusak fondasi pertahanan tubuhnya!
Begitu masuk, Austin Gu melihat bahwa Valerie Pei sedang berlutut di depan Henry Gu dengan kepala tertunduk dan tampang bersalah. Meskipun di dalam aula pemujaan leluhur sudah dikemas, namun tetap kacau-balau, Austin Gu langsung teringat dengan Naomi Ye, beraninya dia membuat aula pemujaan leluhur menjadi seperti ini, sungguh tidak menaruh mereka keluarga Gu ke dalam mata!
Di saat bersamaan, dia juga mengetahui kekejian Naomi Ye, mengkambinghitamkan Valerie Pei dengan hal ini, betapa kejamnya dia! Tetapi sekarang dia tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa melihat Valerie Pei mengaku kesalahan!
Tidak lama kemudian, Frey Liu datang membawakan cambuk. Melihat Henry Gu sungguh akan menggerakkan cambuk, Emily Gu yang dirangkul oleh Ibu Gu langsung menyerbu keluar. Dia memeluk Valerie Pei, dan berkata sambil menangis.
“Kakek, jangan memukul kakak ipar, waktu itu kakak ipar sudah hampir mati, dia pasti tidak akan sanggup menanggung dua puluh cambukan ini!” Emily Gu menangis meronta, tetapi dengan satu tatapan mata Henry Gu, Frey Liu menarik pergi Emily Gu. Dulunya Frey Liu juga adalah ahli bela diri, bagaimana mungkin kekuatan Emily Gu bisa menandingi Frey Liu.
Emily Gu yang ditarik pergi langsung ditarik kembali oleh Ibu Gu. Perlu diketahui bahwa Henry Gu sudah bertekad untuk memukul Valerie Pei, jika Emily Gu menghadangnya, mungkin dia juga akan ikut dipukul!
“Kakek, bagaimanapun juga kakak ipar adalah seorang wanita, kakak tertua belum pulang, biar aku saja yang menggantikan kakak ipar untuk menanggungnya!” Austin Gu juga berlutut, dia tahu dia akan menyingkap dirinya sendiri dengan berbuat seperti ini, tetapi melihat begitu saja Valerie Pei dicambuk dua puluh cambukan, dia sungguh tidak sanggup!
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMy Cute Wife
DessyBack To You
CC LennyMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniIstri kontrakku
RasudinHusband Deeply Love
NaomiLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)