Diamond Lover - Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
"Bukankah sudah kukatakan akan pulang setelah melewati tahun baru?" Valerie Pei menundukkan kepala, secara tanpa sadar juga mulai memainkan jari tangannya, entah apakah kebiasaan ini diwariskan darinya kepada William atao William lah yang mewariskannya kepada Valerie Pei, "Biarkan aku memikirkannya."
"Pesawat besok pagi, aku tahu KTP kamu selalu dibawa di sisi, besok pulanglah bersamaku dengan menyertakan William." Leon Gu mengatakannya dengan nada bicara yang tegas, bahkan telah membantu Valerie Pei mengambil keputusan.
"Kamu jangan kekanak-kanakkan lagi boleh tidak? Aku baru saja pulang semalam, tapi malah langsung pulang denganmu esok harinya, memangnya aku pulang hanya sekedar melewati akhir pekan? Lalu kamu, sudah datang ke Kota A tapi tidak pergi menemui orangtuaku, memangnya ada menantu sepertimu ini?" Ternyata tetap kembali bertengkar setelah berbicara sesaat.
Valerie Pei memiliki keteguhannya tersendiri, dan Leon Gu memiliki pemikirannya tersendiri, mereka berdua sangat jarang dan bahkan tidak akan pernah berpemikiran sama, semua sama-sama berpikir kenapa dia tidak bisa berpikir demi mereka sendiri, dan malah tidak pernah memikirkan satu sama lain.
Mereka, sama-sama merupakan Tuan dan Nona yang dimanjakan dari kecil, sudah terbiasa terhadap kebaikan orang sekitar terhadap mereka, lalu tiba-tiba muncul seorang yang selalu bertentangan dengan mereka, makanya memiliki niat untuk menaklukkan orang itu.
Bertengkar, adalah hal yang yang tak terelakkan.
"Aku kekanak-kanakkan?" Leon Gu menghela napas kesal, "Kalau kamu tidak pulang bersamaku besok, aku akan membawa William pergi duluan, terserah kapan kamu ingin kembali, aku tidak akan ikut campur lagi!"
"Leon, kamu tak masuk akal, atas dasar apa kamu membawa pergi William?" Valerie Pei mendadak berdiri dari sofa, melihat Leon Gu dari tempat lebih tinggi dengan arogan.
Perasaan hatinya yang telah mulai sedikit menyukai Leon Gu karena dia bergegas datang kemari dari Kota S untuk melihat keadaan William sudah sirna sepenuhnya, hubungan mereka berdua benar-benar bagaikan meteor dengan bumi, tadi Valerie Pei telah berkata pada dirinya sendiri untuk jangan bertengkar dengan Leon Gu, agar tidak mempengaruhi William, tapi sang pria telah keterlaluan dalam hal ini, dia sudah datang ke Kota A tapi tidak pergi menemui keluarganya dan langsung membawanya pulang ke Kota S, memangnya ada menantu yang seperti ini?
"Aku adalah ayahnya." Leon Gu juga berdiri dari sofa secara mendadak, seketika langsung menjadi lebih tinggi daripada Valerie Pei, pandangan mata Valerie Pei pun berubah dari melihat ke bawah menjadi melihat ke atas.
"Lupakan saja, lupakan saja, aku tidak ingin bertengkar denganmu, aku sekarang akan membawa William pulang ke rumah." Valerie Pei menyibakkan rambutnya, membuat rambut di daerah kening tersisir ke belakang, sungguh tidak ingin membangunkan William pada saat seperti ini.
William tadi penuh dengan senyuman saat selesai makan, bahkan ketika tertidur pun sudut mulutnya terangkat ke atas, dirinya tidak boleh menghancurkan kebahagiaan William.
"Tidak boleh, kamu tidak boleh membawanya pergi!" Leon Gu mendahuluinya dan menghadang jalan Valerie Pei, Valerie Pei ingin pergi ke kamar untuk membawa William pulang ke rumah Keluarga Pei.
Melihat tindakan Leon Gu yang seperti ini, Valerie Pei benar-benar sangat ingin menghajarnya, William merupakan anak yang dilahirkannya setelah mengandungnya selama 10 bulan, selain pada masa nifas di mana Bibi Yue yang mengurus William, selebihnya selalu dibesarkan oleh tangannya sendiri, takut para pembantu akan memperlakukannya dengan buruk, tapi pria ini, 4 tahun ini tidak pernah melakukan apapun, tapi sekarang malah tidak membiarkan dirinya membawa William pergi, dia paling tidak hanya sekedar telah memberikan sebuah nyawa untuk William!
"Baik, William malam ini akan tidur di tempatmu." Valerie Pei menghela napas panjang, keningnya berkerut, "Tapi tempat ini merupakan wilayahku, kalau kamu besok pagi berani membawa pergi William tanpa mengabariku sendikit pun, aku jamin pesawatmu akan berhenti di bandara untuk selamanya!"
Valerie pei mengancamnya, sangat-sangat tak berdaya.
Leon Gu menghela napas kesal tidak menyetujui pendapatnya, itu adalah pesawat pribadi Keluarga Gu, memangnya dia bisa membuat pesawatnya berhenti di bandara Kota A untuk selamanya?
Melihat penampilan Leon Gu yang terlihat angkuh, Valerie Pei sangat merasa kesal, makanya mumpung saat dia sedang arogan dan tidak berwaspada, Valerie Pei menginjak kakinya, sebelumnya hal ini terjadi di jalan setapak rumah Keluarga Gu, Valerie Pei memakai sepatu hak tinggi dan menginjak kakinya, merasa kesal kenapa hari ini tidak memakai sepatu hak tinggi, kalau tidak, dia akan membuat sang pria tak mampu berjalan.
Leon Gu yang diserang hanya bisa melihat Valerie Pei kabur dari kamar begitu saja, kabur saja dengan cepat, jangan sampai terjatuh ke tangannya, kalau tidak Leon Gu akan membuatnya tidak bisa menuruni ranjang selama seminggu!
Mobil melaju di jalanan yang luas, semakin berjalan jauh, hati Valerie Pei semakin merasa tidak tenang, kalau pun di sini adalah Kota A, Leon Gu tetap memiliki kemampuan untuk membawa pergi William secara diam-diam, bukankah dengan begitu, Leon Gu akan berhasil dalam aksinya!
Wajah tanpa riasannya tiba-tiba bereaksi, teringat wajah Leon Gu yang terlihat risi akan perkataannya tadi yang menyatakan tempat ini merupakan wilayahnya, dan menyadari dengan jelas bahwa dirinya telah terkena jebakan!
Mobil Bentley tiba-tiba berputar arah di jalanan, menuju tempat dari mana dia keluar tadi, kalau dia tidak menjaga William, dia benar-benar berkemungkinan dibawa pergi oleh Leon Gu, karena orang itu mampu melakukan segala hal.
Berlari kembali ke hotel dengan buru-buru, Valerie Pei menekan bel pintu dengan sekuat tenaga, tapi tetap tidak ada orang yang datang membuka pintu setelah berlalu sesaat, tidak mungkin di selang waktu kepergiannya ini, Leon Gu telah membawa William pergi!
"Leon dasar bajingan, bukankah sudah sepakat besok baru pergi! Baji ——" ngan, Valerie Pei menelan kembali setengah kata yang tersisa, karena Leon Gu telah membuka pintu.
Tubuhnya diselimuti oleh sehelai handuk, sambil menggunakan handuk lain mengusap rambut yang masih meneteskan air, ternyata sedang mandi ya......
"Baji apa? Auramu sebagai seorang putri keluarga kaya benar-benar tidak ada sama sekali!" Leon Gu spontan mengernyitkan keningnya, kalau mengatakan Valerie Pei merupakan seorang putri dari keluarga kaya, sungguh tidak akan ada orang yang percaya, dia tidak menetap di rumah menunggu kepulangan suami dan menjaga anak, tidak mampu bermulut manis, hanya bisa bertengkar dengan suaminya, di perusahaan pun berlagak seperti wanita karir hebat, siapa pun yang menikahinya, benar-benar telah bernasib sial delapan turunan!
Hahh, nasib sial delapan turunan ini bukankah tepat telah menimpa Leon Gu seorang saja?
Valerie Pei mengalihkan pandangan matanya dari dadanya yang masih mengalirkan butiran air, melintasinya masuk ke kamar hotel.
"Aku khawatir William akan bangun di tengah malam mencari mamanya." Valerie Pei tidak akan mengatakan dirinya sebenarnya khawatir Leon Gu akan membawa William pergi secara diam-diam, jadi mengatakan alasan seperti ini pada Leon Gu.
Tapi, sang pria seharusnya mampu menebaknya.
"Ataupun kamu ingin pulang bersama kami besoknya?" Sudut bibir Leon Gu terangkat ke atas, lalu menutup pintu, menegaskan kata "Kami" dengan sangat jelas.
"Tidak mengerti terhadap apa yang kamu katakan......"Suara Valerie Pei kecil, sekarang akan menganggap tidak tahu apapun, lalu besok akan menundanya sebisa mungkin, tempat ini adalah wilayahnya, kalaupun Leon Gu memiliki kemampuan untuk mengeluarkan pintu ajaib, membawa William pergi tetap akan sedikit sulit, paling tidak dia akan meminta bantuan kakaknya!
"Besok pagi jam 9, bagaimana kalau kamu juga ikut tidur baik-baik?" Leon Gu bersandar di dinding, mengusap rambutnya dengan santai.
Jelas-jelas rambutnya tidak panjang, jadi jangan mengacaukan rambut yang terlihat kasihan itu lagi, Valerie Pei merasa prihatin terhadap segala organ tubuhnya Leon Gu, kenapa bisa tumbuh di badannya?
Bagian tubuhnya itu sudah pernah dilihat oleh Valerie Pei, hanya saja saat dia masih terbaring di ranjang, tubuhnya lebih kurus, sekarang baru hanya berlalu setengah tahun, tapi bentuk tubuhnya malah pulih dengan begitu baik, bahkan otot pun mulai ada!
Menyadari pandangan matanya sedikit aneh, Valerie Pei segera memalingkan kepala menyembunyikan sikapnya.
Wajahnya yang sedikit memerah tidaklah terlewati oleh pandangan Leon Gu, Leon Gu selalu merasa sangat puas terhadap penampilan luarnya, kelihatannya Valerie Pei pun tak kuasa menahan nafsunya untuk melihat penampilan luarnya! Valerie Pei masih belum berjalan begitu jauh, Leon Gu malah berjalan cepat dan membuat Valerie Pei masuk dalam pelukannya.
"Kamu sendirilah yang ingin datang......"
"Apa yang kamu katakan......" Perkataan masih belum selesai, malah langsung tenggelam dalam ciuman Leon Gu, kejadian selanjutnya berlangsung tanpa mampu dikendalikan Valerie Pei.
Dan saat Valerie Pei telah sadar, dia menyadari dirinya telah berada di pesawat! Berada dii atas ranjang kecil dalam pesawat pribadi Keluarga Gu, cukup untuk berbaring dua orang, bagaimana caranya dia naik ke sini?
William dan Leon Gu duduk di kursi yang ada di samping memegang ipad memainkan game! Apalagi di luar jendela sudah penuh dengan gumpalan-gumpalan awan putih, mereka sedang berada di langit!
Ini semua gara-gara ulah Leon Gu semalam, sepertinya pria ini memang sengaja, berniat untuk langsung mengangkat dirinya naik ke pesawat dan kembali ke Kota S!
"Mommy sudah bangun!" William keluar dari pelukan Leon Gu, berdiri di samping ranjang melihat Valerie Pei, Mommy kali ini tidur begitu lama.
Valerie Pei tersenyum, mengulurkan tangan mengelus kepala William, tapi tatapan mata sudah mulai membunuh Leon Gu, seakan-akan sedang mengatakan: Siapa yang memberimu nyali untuk membawa kami pergi!
Leon gu menaik-turunkan bahunya, juga seakan-akan sedang berkata: Lagipula kamu sekarang sudah berada di langit, memangnya kamu bisa melakukan apa terhadapku?
"Mommy pergi cuci muka, rambut juga berantakan, Eh? Bercak merah di leher Mommy itu apa? Tergigit oleh nyamuk?" William menunjuk ke arah lehernya Valerie Pei, terlihat jelas ini merupakan bekas yang ditinggalkan semalam, hanya saja William masih tidak mengerti!
Memangnya di lantai 36 bakalan ada nyamuk?
Leon Gu yang duduk di kursi tak kuasa menahan tawanya, berkata: "William, kemari untuk bermain dengan Daddy, rintangan ini akan segera terlewati!"
Valerie Pei merasa malu dan meninggikan kerah bajunya sedikit, hanya saja baju ini diganti oleh Leon Gu bukan...... Valerie Pei merasa kesal dengan hanya memikirkannya, dengan emosi memakai sandal dan pergi ke kamar mandi!
Sepanjang jalan, Valerie Pei melototi Leon Gu dengan tajam, tapi karena adanya keberadaan William, dia tidak mengatakan apapun, dan Valerie Pei tidak mampu menemukan tas yang selalu dibawanya, berpikir bahwa dia harus menelepon orangtua dan kakaknya untuk menjelaskan kejadian ini, Leon Gu tidak lupa untuk mengambilnya bukan?
Tapi melihat William dan Leon Gu bermain dengan sangat riang, dia tiba-tiba merasa ragu, kalau William menetap di Kota A selama setengah tahun, ataupun lebih lama, apakah dia akan melupakan adanya keberadaan seorang ayah? Valerie Pei tidak berani memikirkannya, dia tidak ingin membuat William melewati kehidupan tanpa seorang ayah.
Jadi kali ini, Valerie Pei mengalah.
Sudah tiba di rumah Keluarga Gu, saat ayah dan ibu mertua tahu William telah kembali, mereka langsung berlari keluar pergi mencari Henry Gu, sedangkan Valerie Pei langsung diantarkan oleh Leon Gu ke dalam vila.
"Leon, kamu benar-benar adalah orang gila, kenapa malah langsung membawaku naik ke pesawat?" Valerie Pei melihat Leon Gu yang sedang mencari sesuatu di lemari, sepulangnya mereka ke rumah Keluarga Gu, sang pria langsung menariknya pulang ke vila, tanpa mengatakan dengan jelas alasan kenapa mengambil baju dari dalam lemari.
Leon Gu mengeluarkan baju di dalam koper, melemparkannya ke samping, lalu mengisinya dengan beberapa pasang baju bersih, tidak mempedulikan ekspresi wajah Valerie Pei yang nyaris akan meledak.
"Aku mendadak ada masalah, harus pergi dinas sejenak, kamu beberapa hari ini istirahatlah di rumah dengan baik, aku akan menyuruh Karyl untuk mengantarkan dokumen tentang Theme Park kemari, kamu lihatlah sebentar, nanti berikanlah pendapatmu setelah aku kembali, tanah itu pasti bisa kita dapatkan, dan sudah boleh mulai merancang rencana selanjutnya, kebetulan kamu bisa merancangnya sebentar di rumah." Leon Gu mengambil 3 buah dasi dan memasukkannya ke dalam koper, lalu menutupnya.
Valerie Pei merasa kesal, Leon Gu membawanya pergi dari Kota A tanpa mengabarkan orangtuanya sekali pun, sekarang malah akan pergi dinas?
"Aku telah menelepon kakakmu, mengabarkannya bahwa aku telah kembali bersamamu, dia bilang dia telah mengerti, dan menyuruhmu untuk menetap di sini dengan lebih penurut." Leon Gu mengatakannya sambil menghubungi nomor Jacob Pei.
Valerie Pei menerima ponselnya dengan perasaan tidak percaya, ternyata benar, Jacob Pei menyuruhnya untuk menetap di rumah Keluarga Gu dengan baik-baik!
Kapan kakaknya dan Leon Gu bersekutu?
"Aku pergi dinas dulu, kamu...... akan merindukanku tidak?"
Novel Terkait
Diamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)