Diamond Lover - Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?

Walaupun Valerie Pei pernah mengatakan akan membantu Emily Gu menanyakan perasaan Javiar Pei, tapi setelah malam itu, Emily Gu juga tidak terlalu mengurusnya, pekerjaan Javiar Pei terlihat sangat sibuk karena akan kembali ke kantor pusat.

Mereka memiliki kesibukan masing-masing, lebih sedikit komunikasi.

Saat Emily Gu menyelesaikan kasus terakhir yang Javiar Pei berikan padanya, juga saatnya Javiar Pei kembali, pegawai perusahaan menyiapkan sebuah pesta perpisahan, sebenarnya semuanya juga ingin mencari kesempatan untuk berkumpul, CEO menghadiri atau tidak, adalah masalah lain lagi.

Hanya saja yang membuat terkejut adalah, Javiar Pei yang sangat jarang menghadiri pesta perusahaan, kali ini menyanggupi undangan rekan-rekan.

Orang-orang dari perusahaan pergi ke taman sebuah hotel yang sederhana di Kota S, walaupun skala perusahaan tidak besar, tapi ada seratus lebih orang, mereka memesan ruang perjamuan kecil di hotel, Javiar Pei duduk di meja utama, tersenyum pada para pegawai yang mengantarnya.

Emily Gu duduk di meja sebelah, kedudukannya tidak tinggi sampai bisa duduk semeja dengan Javiar Pei, lagipula dia juga tidak pernah mengumumkan identitasnya, walaupun rekan-rekan kerjanya menebak, juga tidak pernah bertanya padanya.

Dia berpegang pada prinsip bila bisa tidak mencolok maka tetap bersahaja, dia tidak ingin mendapatkan perlakuan istimewa dengan mengandalkan identitas Keluarga Gu ini.

Hanya saja yang dia tidak tahu adalah, dia bekerja di perusahaan saja sudah termasuk istimewa, dia bisa masuk ke dalam perusahaan dan menerima kasus adalah keistimewaan di dalam istimewa, rekan mana di perusahaan yang bukan orang yang sudah berkecimpung dalam tempat kerja bertahun-tahun, rekan mana yang bukan lulusan universitas terkenal dalam dan luar negeri.

Semua yang mereka lakukan tidak sebanding bila bisa terlahir ke dalam suatu keluarga yang baik.

Emily Gu makan tanpa bersuara, beberapa kali tatapannya berpaling ke Javiar Pei, melihatnya hanya makan sedikit, bawahannya ingin bersulang dengannya, kebanyakan asistennya yang menggantikannya minum, bila memang tidak bisa menolak, jadi hanya menyesap.

Dia baru teringat Javiar Pei beberapa kali datang ke rumah untuk makan, setelah makan akan meminum obat lambung, saat minum obat, tentu saja membelakangi orang rumah, dia hanya tidak sengaja melihatnya.

Saat ini asistennya menggantikannya minum, juga karena penyakit lambung bukan...

Tiba-tiba teringat hal ini, Emily Gu baru menyadari dirinya sangat mengamati Javiar Pei, bahkan dia juga mengetahui hal pribadi seperti dia memiliki penyakit lambung.

Apakah benar seperti yang kakak ipar katakan, menyukai Javiar Pei?

Sebenarnya, suka bukanlah hal yang salah, Javiar Pei memang memenuhi harapan Emily Gu terhadap pacar bahkan calon suami selama ini.

Memiliki keliaran dan mendominasi seperti Leon Gu, juga memiliki sifat rendah hati dan berhati-hati seperti Austin Gu, dia sedikit memuja kedua kakaknya, jadi harapan untuk pasangan juga memiliki pengaruh mereka.

Kebetulan, Javiar Pei kebetulan memiliki semuanya.

Hanya saja....Orang yang Jade Song sukai adalah dia.

Dia tidak pernah melihat Jade Song begitu sungguh-sungguh pada seorang pria, berinisiatif mengejarnya, meletakkan sikap angkuhnya, bukankah karena cinta?

Emily Gu dan Jade Song juga teman baik, dia tidak akan melakukan hal yang mengkhianati sahabatnya.

Untungnya, dia menyadari rasa suka yang mengherankan ini masih berada dalam tahap awal, bukan saat sudah tumbuh menjadi perasaan yang dalam, masih bisa dimusnahkan di awal.

Setelah diam-diam memikirkan ini, Emily Gu juga mendapatkan kesimpulan, yaitu bisa seberapa jauh dari Javiar Pei maka seberapa jauh, setelah makan, dia berpamitan dengan rekan-rekan, tidak pergi ke acara selanjutnya.

Keluar dari hotel dan mengambil hotel, saat keluar dari hotel, tiba-tiba ada sosok familiar di pinggir jalan.

Ternyata Javiar Pei, sepertinya, hari ini dia naik mobil asisten, asisten membantunya minum alkohol, dia juga minum beberapa gelas, tapi tidak sampai harus berjalan kaki pulang bukan...

Emily Gu menggeleng, karena pikiran itu masih tidak bisa disingkirkan selagi masih awal, dia lebih tidak perlu membuat dirinya repot, dia menginjak pedal gas, mempercepat kecepatan mobil.

Orang di jalan itu, jelas melihat mobil Emily Gu, mobil yang dia kendarai untuk bekerja tidak mencolok, bila dibandingkan dengan mobil sports di rumahnya itu, singkatnya sangat sederhana, nyatanya tidak cocok dengan aura dirinya.

Sekarang dia sedikit tidak mengerti, kenapa Emily Gu tidak menjadi nona ketiga, harus datang ke perusahaannya menderita, saat baru mulai bahkan dibuat menangis karena dicemooh olehnya.

Mungkin, dia juga ingin seperti Valerie Pei.

Tapi Valerie Pei awalnya tidak ingin bekerja di perusahaan, sampai sekarang dia masih merasa, untungnya Valerie Pei adalah seorang wanita, bila dia adalah pria, sekarang pasti berada di penjara, dengan sifatnya itu, takutnya hanya Leon Gu yang bisa mengendalikannya.

Tapi bisa mengendalikannya pun bisa apa, kedua orang itu pada akhirnya

tidak tahu siapa yang mengendalikan siapa.

Pikiran Javiar Pei berputar cepat, dia hanya merasa naik mobil sedikit pengap, ingin berjalan kaki, mungkin setelah meninggalkan Kota S kali ini, satu setengah tahun lagi baru kembali...

“Beep—“ Tiba-tiba, sebuah suara mobil di rem memekakkan telinga, sebuah mobil Audi A4L meluncur ke sebelah Javiar Pei.

Barusan bocah yang meninggalkannya dengan cepat, saat ini kembali lagi?

Emily Gu membuka jendela kaca, berkata pada orang di luar : “Naik.”

Javiar Pei melihat ke jalan, di sini hanya ada dia sendiri, barusan dia juga berencana naik taksi pulang, tidak disangka ada supir gratis yang datang, kebetulan apa yang diinginkannya datang, jadi tanpa ragu dia menyebrangi sabuk hijau pemisah jalan pejalan kaki dan jalur mobil dan naik ke mobil.

“Merusak sabuk hijau.” Setelah Javiar Pei mengenakan sabuk pengaman dengan baik, Emily Gu bergumam, lalu mengendarai mobil ke arah tempat tinggal Javiar Pei.

“Siapa yang menyuruhmu berhenti di sana.” Javiar Pei dengan santai bersandar di punggung kursi.

Hanya merasa sudah lama tidak bersama sendirian dengan Emily Gu, juga tidak mengatakan dengan jelas hubungan mereka sekarang, bagaimanapun dia akan segera kembali, tidak mungkin meninggalkan Emily Gu mengurusnya sendirian di sini.

Hubungan kedua keluarga sekarang tidak mudah menjadi pulih setelah pernikahan Valerie Pei dan Leon Gu, bila membuat keregangan kembali karena masalah mereka yang absurd, maka benar-benar melelahkan Valerie Pei dan Leon Gu.

“Sekarang masih ada waktu, pergi ke rumahmu dulu.” Javiar Pei melihat jam, jam 8, pergi menemui Henry Gu, membuat hal yang terjadi ini jelas.

Tangan Emily Gu yang menggenggam setir tanpa terasa menggenggam kencang, namun tetap menuruti ucapan Javiar Pei, merubah arah, menuju villa Keluarga Gu.

Kepergian kali ini, takutnya untuk membicarakan dengan jelas hubungan keduanya, orang di dalam mobil jelas-jelas tahu namun tidak berbicara, keheningan di saat ini, bagaimana terasa seperti ketenangan sebelum badai menerpa.

Semakin menyetir ke arah villa Keluarga Gu, mobil di jalan semakin sedikit, dengan lancar sampai ke rumah Keluarga Gu, Emily Gu menghentikan mobil di tempat parkir, bersiap turun.

Namun saat tangannya menyentuh sabuk pengaman, ditarik oleh Javiar Pei.

Di dalam mobil hanya ada lampu pada dashboard, lampu di tempat parkir redup, tidak memberikan banyak kegunaan.

Tatapan Emily Gu berhenti pada tangan Javiar Pei yang menggenggam tangannya, kembali menelusuri lengannya, perlahan tatapannya jatuh pada tubuhnya, wajahnya, matanya.

Emily Gu juga pertama kali melihat Javiar Pei dalam jarak dekat dengan teliti, dia merasa tatapan orang itu yang tenang membawa sedikit gejolak emosi, tapi gejolak itu, terlalu sedikit, sedikit sampai membuat Emily Gu mengira dirinya salah.

Mungkin, Javiar Pei adalah orang yang memiliki sifat tenang seperti ini dari lahi, tapi dia tidak tahu.

“Apa kamu suka padaku?” Javiar Pei menanyakan pertanyaan ini langsung, ekspresinya tenang seperti sedang menanyakan kamu makan apa tadi malam.

Emily Gu mengerjapkan matanya, teringat pertanyaan Javiar Pei barusan, sepertinya sedang menanyakannya, apakah menyukai Javiar Pei!

“Suka.” Emily Gu juga bukanlah orang yang bisa mengkhianati hatinya, bila

suka maka suka, tidak suka maka walaupun memberi seluruh dunia untuknya juga tidak akan suka.

Ujung bibir Javiar Pei terangkat, di lingkungan yang gelap, Emily Gu bisa merasakan rasa senang itu.

“Ayo turun.” Javiar Pei yang mendapatkan jawaban sepertinya jauh lebih ceria, dia melepaskan tangan Emily Gu, membantunya melepaskan sabuk pengamannya, lalu membuka sabuk pengaman dirinya, selanjutnya turun dari mobil.

Emily Gu duduk di kursi pengemudi dengan melongo.

Dia bertanya apa dia menyukainya, dia menjawab suka, lalu, lalu tidak ada selanjutnya.

Singkatnya benar-benar titik balik yang hebat!

Emily Gu dengan jelas turun dari mobil dengan tidak senang, paling tidak berikan jawaban, walaupun sekarang tidak bisa bersama, paling tidak membuat dirinya tahu apakah dirinya bertepuk sebelah tangan atau saling memiliki perasaan.

Sedangkan orang yang memberi pertanyaan itu, tersenyum berdiri di kepala mobil, Emily Gu merasa dirinya seperti kerasukan, kenapa rupa Javiar Pei yang tersenyum di bawah lampu yang redup sangat tampan, membuatnya seketika terpikat?

Pasti hormon yang berbuat ulah.

Emily Gu menggelengkan kepala, dia turun dari mobil, mengikuti Javiar Pei, berjalan ke arah Kediaman Utama.

Akhir-akhir ini keluarga akan tinggal di Kediaman Utama untuk mengobrol dengan Henry Gu setelah makan malam, semuanya tahu, kesehatan Henry Gu dari hari ke hari memburuk, bisa menemani bersama, maka meluangkan waktu lebih banyak, selain kekayaan dan kehormatan, yang diberikan Henry Gu pada keluarga ini adalah cinta.

Saat Emily Gu dan Javiar Pei tiba, sekeluarga sepertinya sedang membicarakan hal yang menyenangkan, dua orang yang belum masuk ke ruang tamu itu mendengar suara tawa dari dalam.

Setelah masuk, Emily Gu baru teringat hari ini adalah hari adik kembali dari luar negeri, mereka sedang mendengarkan hal Dicky Gu masuk ke sekolah.

Dicky Gu bergegas menghampiri saat melihat kakak kembali, memberinya pelukan besar, melihat Javiar Pei di sebelahnya, dia berkata : “Ini calon kakak ipar bukan!”

Hati Emily Gu terkejut, sekarang terlalu cepat untuk memanggil kakak ipar bukan, mereka adalah orang yang akan segera “putus”.

Javiar Pei jelas sangat menyukai kata kakak ipar ini, dia menepuk-nepuk bahu Dicky Gu.

Selanjutnya, keduanya memanggil orang di dalam rumah, seakan, semuanya sedang menunggu Javiar Pei mengatakan maksud kedatangannya semalam ini.

“Kakek, Ayah, Ibu, Kakak ipar tertua, hari ini ada hal penting yang ingin aku umumkan.” Tiba-tiba, suara jernih Emily Gu terdengar di dalam ruang tamu, berhasil menarik tatapan mereka pada dirinya.

Ekspresi Emily Gu serius, seperti benar-benar akan mengumumkan sesuatu yang penting.

Walaupun waktu bersama dengan Emily Gu tidak banyak, tapi Javiar Pei dapat merasakan, gadis ini akan segera mengatakan ucapan yang menggentarkan dan mengejutkan orang, tidak lain adalah perihal pacaran

pura-pura mereka berdua.

“Aku dan Javiar Pei...”

“Hubungan di antara kami adalah pura-pura pacaran.”

Tidak menunggu Emily Gu selesai berbicara, Javiar Pei berinisiatif merebut pembicaraan, Emily Gu yang tertegun menoleh, namun melihat wajah Javiar Pei yang tenang.

Valerie Pei yang sudah tahu perihal ini dari awal mengernyitkan kening, kenapa mereka memilih saat ini untuk mengatakannya? Barusan Henry Gu masih membicarakan pernikahan Emily Gu dan Javiar Pei, sekarang sebaliknya memberitahu semua orang, hubungan mereka berdua adalah palsu.

Semua orang di ruang tamu terdiam, seperti muncul ombak di dalam Keluarga Gu yang barusan tenang.

“Javiar, apa malam ini kamu minum alkohol?” Valerie Pei memberi isyarat pada Javiar Pei, tapi Javiar Pei tidak memedulikannya.

Leon Gu bergegas menarik istrinya ke sisinya saat melihat rupanya yang akan maju memukul Javiar Pei, sekarang semuanya tahu Henry Gu masih belum kambuh, bila Valerie Pei juga terlibat masuk...Leon Gu tiba-tiba mengerti, apakah istrinya sudah lama tahu?

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu