Diamond Lover - Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
Leon Gu masih mengajak Valerie Pei untuk makan bebek panggang dulu, tetapi jika dia tahu bahwa dia akan bertemu Jacob Pei di pintu setelah sekembali ke hotel, dia khawatir dia tidak akan mendengarkan Valerie Pei makan bebek panggang….
Usai makan dan minum, Leon Gu tak sabar untuk membawa Valerie Pei kembali ke hotel, saat mobil hendak memasuki pintu masuk hotel, Valerie Pei melihat Jacob Pei yang baru saja turun dari mobil! Dia masih tidak ingin Jacob Pei tahu bahwa dia bersama Leon Gu lagi, jadi ketika mobil berhenti di depan hotel, Valerie Pei tidak turun dari mobil dan memblokir tangan Leon Gu untuk membuka pintu.
Jacob Pei turun dari mobil, sambil berjalan, sambil mengeluarkan ponselnya, tidak lama kemudian, ponsel Valerie Pei berdering, tidak perlu melihat juga tahu pasti Jacob pei yang menelepon, tadi Valerie Pei tidak mengucapkan sepatah kata-pun akan pergi lebih dulu, juga tidak tahu bagaimana Mason Tang menjelaskannya, Valerie Pei merasa bersalah, dia membuat nada dering diam pada ponselnya.
“Pak sopir, jalan.” Valerie Pei melihat Jacob Pei di lobi hotel tidak berniat naik, dia juga tidak bisa keluar dari mobil saat ini.
Leon Gu juga melihat bahwa Valerie Pei tidak ingin memberi tahu Jacob Pei, tetapi jelas-jelas dia adalah suami Valerie Pei, malah harus sembunyi-sembunyi begitu, selain itu dia juga tahu Jacob Pei membenci dirinya, hatinya menjadi tidak senang.
Hanya memikirkan akhirnya dengan susah payah bisa kembali bersama Valerie Pei lagi, di masa depan masih ada banyak hal yang perlu diurusi, jadi hanya bisa menahannya dulu sekarang, kemudian mengangguk untuk mengisyaratkan sopir untuk mengemudi.
Valerie Pei sedikit terkejut dengan tindakan Leon Gu, jika sebelumnya, dia adalah seorang pria yang menolak untuk mengalah, mana mungkin akan menahan amarahnya? Memikirkan hal ini, Valerie Pei mengusap telapak tangan Leon Gu.
“Gerak lagi?” Leon Gu menggelapkan wajahnya, Valerie Pei tidak mengerti apa yang dia maksud, lalu dia berkata lagi: “Jika bergerak lagi kamu tidak boleh turun dari mobil!”
“Hehe...." Valerie Pei tidak bisa menahan senyum.
Ketika mobil keluar dari hotel, Valerie Pei turun dari mobil, Leon Gu meminta sopirnya untuk berkeliling di jalan raya dan menunggu sampai Jacob Pei tidak berada di lobi hotel sebelum kembali, dia merasa sedih dengan pemikirannya tentang hal itu.
Valerie Pei kembali ke hotel dan kebetulan melihat Jacob Pei mau keluar, tapi setelah melihat Valerie Pei, ia tidak bermaksud keluar, sepertinya dia mau mencari Valerie Pei.
Ketika dia melihat Valerie Pei, Jacob Pei tidak menahan diri, dia mengulurkan tangannya dan mengetuk kepala Valerie Pei, lalu berkata, "Mengapa kamu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, di-telepon juga tidak bisa, kamu membuat orang cemas?"
Valerie Pei menutupi kepalanya dengan satu tangan, menunjukkan wajah sedih, jika bukan karena Mason Tang memaksanya untuk menciumnya di restoran, apakah dia akan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata-pun?
“Kalau begitu Mason Tang berkata kamu masuk ke dalam mobil, mengapa aku tidak tahu kamu mengenal seseorang yang lain di Kota Jing?” Jacob Pei seperti menginterogasi tahanan, tetapi dia mendengar bahwa tuan yang merepotkan itu juga datang ke Kota Jing, dia tidak ingin adik perempuannya melakukan kontak lagi dengan orang itu.
“Apa lagi yang dikatakan Mason Tang?” Valerie Pei berkata kepada Jacob Pei sambil berjalan, dia tahu bahwa yang dikatakan Mason Tang pasti tidak baik!
“Hanya mengatakan kamu masuk ke dalam sebuah mobil dan pergi, tidak ada yang lain.” Jawab Jacob Pei, tapi tanpa dibelokkan oleh Valerie Pei, dia langsung kembali ke topik: “Siapa pemilik mobil itu?”
Valerie Pei mengerutkan kening di tempat yang tidak bisa dilihat Jacob Pei, dia tahu bahwa Jacob Pei juga orang yang keras kepala, dia hanya bisa berkata: "Mason Tang, bajingan itu, tadi dia merendahkanku di pintu restoran, aku tidak ingin kembali ke ruangan, takut…."
“Apa, Mason Tang berani melakukan sesuatu padamu?” Ketika Jacob Pei mendengar bahwa Valerie Pei direndahkan, dia segera mengalihkan pandangannya, menarik tubuh Valerie Pei, dan memeriksa Valerie Pei dari atas ke bawah.
“Tidak apa-apa, adikmu ini tidak mudah untuk di-bully!” Valerie Pei berkata dengan nada bersalah.
Jacob Pei memandangnya, mengangguk, berpikir bahwa ketika Mason Tang baru saja masuk tadi, raut wajahnya agak aneh, adik perempuannya ini memang tidak muda di-bully.
“Baguslah jika tidak apa-apa, kali ini masalah yang perlu diselesaikan di Kota Jing sudah selesai diurusi, besok kamu dan Jennifer Shen kembali dulu ke Kota A, aku masih ada urusan.” Sebenarnya, Valerie Pei sedang berpikir akan pulang besok setelah selesai mengurusi masalah hari ini, tapi tidak disangka Leon Gu akan datang.
Yang lebih tidak terduga adalah bahwa hatinya akan melunak lagi dan kembali ke sisinya, dia belum mengatakan pada Leon Gu bahwa dia akan pergi besok, meskipun kali ini dia bisa pulang lebih dulu ke Kota A, tapi tunggu Leon Gu selesai mengurusi masalah di Kota S, dia akan datang menjemputnya, tapi jika besok langsung pergi, terlalu terburu-buru….
Valerie Pei pertama kali langsung memesan suite, dia berbagi kamar dengan Jennifer Shen, sekarang Jacob Pei ada di sini, dia tidak memesan kamar lain, seperti yang dikatakan Jacob Pei, Valerie Pei dan Jennifer Shen akan kembali besok, jadi biar Jacob Pei tidur di kamarnya yang semula, dia dan Jennifer Shen satu kamar, lagipula tunggu dia tertidur, dia masih harus pergi ke Leon Gu sana.
Valerie Pei ingin memanfaatkan waktu sebelum fajar untuk memberitahu Leon Gu tentang dia yang akan kembali besok, agar dia tidak marah. Valerie Pei merasa Leon Gu menjadi lebih dewasa, dia juga mengerti situasi mereka saat ini, jadi setelah Valerie Pei selesai bebicara, Leon Gu tidak keberatan.
Dalam hati dia berpikir harinya masih panjang, meskipun beberapa waktu ini terpisahkan oleh jarak, tapi setelah semua masalah diselesaikan, mereka bisa bersama tanpa halangan, bukankah itu bagus?
Belakangan, Valerie Pei dan Jennifer Shen kembali ke Kota A, sebenarnya, tujuan utama datang ke sini adalah untuk menemukan Gianna Wei, tetapi Gianna Wei tidak ketemu, setelah kembali ke Kota A, Valerie Pei melakukan panggilan kepada Gianna Wei, tetapi suaranya tidak serendah sebelumnya, atau Finn He mulai bergetar….
Bagaimanapun juga, hubungan jarak jauh Valerie Pei dan Leon Gu manis sekarang, mereka terpisah jarak lebih dari seribu mil, jika berkata tidak rindu, itu pasti bohong.
Ada banyak panggilan satu sama lain setiap hari, saat keduanya luang, mereka akan membuat panggilan video call, saat akhir pekan, bukan Valerie Pei yang pergi ke Kota S untuk bertemu Leon Gu, tapi Leon Gu yang terbang ke Kota A, hari-hari seperti ini berlangsung lebih dari satu bulan, keanehannya terlihat di mata Jacob Pei, dia mengira Valerie Pei sedang memulai hubungan baru, jika saat ini dia mengetahui bahwa pasangannya adalah Leon Gu, dia pasti akan menghalangi mereka dengan cara apapun.
Tapi yang tidak disangka Valerie Pei adalah bahwa sehari setelah dia baru saja kembali dari Kota S, dia bekerja di Pei's Corp, Jennifer Shen menelepon dan berkata bahwa gadis yang dia lihat terakhir kali di Kota Jing ada di sini!
Valerie Pei tidak mengerti apa yang dilakukan Fransiska Yin di sini, terakhir kali dia bertanya tentang Leon Gu dan dirinya, dia bilang itu hanya untuk diperlihatkan ke Keluarga Ye, tapi terhadap cincin yang diberikan itu, Valerie Pei masih terus dendam dalam hatinya. Kemudian belakangan Leon Gu kembali ke Kota S, meskipun majalah tertulisnya tidak sehebat sebelumnya, tapi masih ada beberapa foto yang diambil….
Dia tidak punya niat untuk menebak, dia percaya Leon Gu sekali, Leon Gu mengatakan bahwa hal-hal ini akan segera berakhir, jadi ketika dia menerima Fransiska Yin, dia masih memiliki senyuman di wajahnya.
“Maaf CEO Pei, aku datang tiba-tiba.” Fransiska Yin masih mengenakan rok panjang, dengan rambut tergerai hingga ke pinggang, menunjukkan pesona wanita lemah, hanya saja kata-kata CEO Pei membuat Valerie Pei merasa ada sesuatu yang terjadi.
Panggilannya terhadap Valerie Pei selalu kakak ipar, Kak Valerie, hari ini dia memanggilnya CEO Pei, apa demi urusan bisnis? Kalau begitu Fransiska Yin mewakili keluarga Yin atau Keluarga Gu?
“Tidak apa-apa.” Valerie Pei tersenyum dan menggelengkan kepalanya, lalu memberi isyarat kepada Fransiska Yin untuk duduk: “Ada urusan apa hari ini datang kemari?”
"Tidak ada yang penting, hanya saja saat dulu kamu bercerai dengan Kak Leon Gu, kalian Keluarga Pei tidak dibagi properti Kak Leon Gu, Keluarga Gu sana selalu merasa tidak pantas, beberapa waktu ini terus melakukan evaluasi aset, ini yang seharusnya kamu dapatkan.” Fransiska Yin meletakkan koper besar di depan Valerie Pei: “Kak Leon Gu agak sibuk akhir-akhir ini, jadi tidak bisa kemari, karena itulah aku yang kemari.”
Sibuk? Dia baru saja bertemu Leon Gu kemarin, dia juga tidak menyebutkan masalah memberikan propertinya, hari ini meminta Fransiska Yin datang kemari, sebenarnya apa maksudnya?
Valerie Pei tiba-tiba merasa otaknya tidak cukup, Leon Gu meminta seseorang untuk mengirimkan propertinya, hanya untuk mengakui bahwa mereka sudah bercerai? Ingin memutus hubungan dengannya? Jadi mereka telah bermain palsu selama lebih dari sebulan sebelumnya, apakah demi membalas dirinya yang meninggalkannya di bandara?
Tiba-tiba memikirkannya, Valerie Pei hanya merasa sedikit bodoh, bagaimana mungkin Henry Gu dengan mudah melepaskan Leon Gu, bagaimana mungkin dia bisa melepaskannya dari posisi penerus, apa yang dia katakan kepadanya di hotel hari itu untuk membuatnya luluh dan masuk ke dalam perangkah, jadi dia bisa sebodoh itu masuk perangkapnya!
Melihat perubahan instan pada ekspresi wajah Valerie Pei, Fransiska Yin merasa bahwa leluconnya tidak boleh berlanjut, dia buru-buru berkata: "Kakak ipar, aku hanya bercanda.…”
Valerie Pei bahkan lebih bingung begitu kata-kata Fransiska Yin keluar, bercanda? Lelucon macam apa ini?
“Begini, Kak Leon Gu mengatakan bahwa Pei's Corp baru-baru ini membutuhkan dana, jadi dia memindahkan uangnya dari Swift Corp kemari, masih ada 25% saham perusahaan di dalamnya, semuanya ditransfer ke namamu, dan ada beberapa properti lainnya, aku juga tidak terlalu mengerti, kamu lihat saja sendiri.” Fransiska Yin menjelaskan sekali, tetapi Valerie Pei masih belum terlalu paham.
Dia membuka tas arsip, yang berisi surat transfer saham, surat transfer properti, saham, dan cek tunai…Valerie Pei melirik sekilas, dia tidak tahu berapa banyak aset yang dimiliki Leon Gu, tetapi ini tidak lebih sedikit dari mahar yang diberikan Keluarga Pei kepada Keluarga Gu waktu itu, apakah ini benar-benar hanya setengah dari properti Leon Gu?
Selain itu Leon Gu belum memberitahunya tentang hal ini sebelumnya, ini terjadi terlalu tiba-tiba, dia harus bertanya kepada Leon Gu dengan jelas!
“Fransiska, dia memintamu untuk membawa ini kemari, apakah ada yang lain?” Valerie Pei terpukul keras.
“Dia hanya memintamu untuk menerimanya, tolong jangan mengembalikannya, kalau tidak semuanya akan sia-sia..” Fransiska Yin berkata dengan serius, membuat Valerie Pei percaya jika mengembalikannya akan sia-sia, tapi bisakah Leon Gu memberitahunya apa yang akan dia lakukan?
Ada terlalu banyak pertanyaan di dalam hatinya, dia hanya bisa pergi sebentar dan menelepon Leon Gu, jika dia benar-benar menerima aset ini, apakah mereka akan benar-benar berpisah? Dia tiba-tiba tidak mengerti apa yang dilakukan Leon Gu kali ini.
Sedangkan penjelasan Leon Gu sangat sederhana, Pei's Corp butuh uang sekarang, sebagai suaminya, dia tidak bisa menonton Keluarga Pei turun, mendengar nada suara Leon Gu, sangat normal dan tidak ada keanehan, jadi Valerie Pei percaya.
Yang membuat Valerie Pei tidak ragu-ragu adalah perkataan Leon Gu yang lain: Tidak lama lagi, dia bisa datang menjemputnya di Kota A.
Kembali ke kantor, Fransiska Yin tidak bermaksud untuk pergi, dia lebih ingin menghabiskan waktu di Kota A, dia tidak ingin tinggal di hotel, isyaratnya sangat jelas, Valerie Pei hanya bisa membawanya pulang ke rumah, beberapa kali, Valerie Pei tidak bisa menahan untuk bertanya sebenarnya hubungan apa yang ada di antara Leon Gu dan Fransiska Yin.
Tapi setelah sampai di ujung bibir, kata-katanya ditelan kembali, memang bisa ada hubungan apa di antara mereka berdua?
Novel Terkait
Air Mata Cinta
Bella CiaoAku bukan menantu sampah
Stiw boyPernikahan Kontrak
JennyYama's Wife
ClarkIstri ke-7
Sweety GirlPengantin Baruku
FebiMenunggumu Kembali
NovanDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)