Diamond Lover - Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk

Menyelesaikan masalah ini sangat mudah, Leon Gu bernegosiasi dengan orang dari sana atas nama Gu’s Corp, perusahaan yang mempengaruhi perekonomiaan kota S, jika memang perusahaan Javiar Pei harus tutup selama satu tahun, Gu’s Corp akan sepenuhnya meletakkan pusat perekonomian di luar negeri.

Sedangkan tidak hanya Gu’s Corp, masih ada Huo's Corp dan Yin's Corp, ketiga perusahaan besar ini pergi di saat yang bersamaan, akan membawa kerugian ekonomi yang tidak kecil bagi kota S, pada saat itu akan sekelompok besar orang yang kehilangan pekerjaan, menggabungkan berbagai alasan, pada akhirnya Biro Regulasi Sekuritas hanya bisa berkompromi.

Akhirnya hanya memutuskan laporan kritik sebagai hukuman, penutupan perusahaan selama setahun pada akhirnya tidak diputuskan.

Emily Gu mengambil makanan yang dibungkus tadi sore di restoran, berdiri di lantai bawah apartemen Javiar Pei, teringat terakhir kali saat Javiar Pei sakit, dia bergegas kembali ke rumah Keluarga Gu untuk menyiapkan obat dan makanan, hasilnya Jade Song selangkah lebih awal darinya.

“Hanya bawahan membawakan sedikit makanan untuk atasan, karena kali ini memang kamu yang melakukan kesalahan…” Emily Gu berbicara sendiri, berusaha memberikan alasan untuk dirinya naik ke atas.

Tapi dia sudah datang, apakah bisa untuk tidak keatas?

Emily Gu memencet tombol lift, setelah lift tiba dia mengumpulkan keberanian untuk naik ke dalam lift, hanya saja pada saat pintu tertutup, dari dalam lift yang satunya keluar seseorang, terkadang, kehilangan adalah sesuatu yang terjadi dalam sekejap.

Dia membawa kotak makan sampai di lantai tempat tinggal Javiar Pei, menekan tombol bel rumahnya, lama tidak ada orang yang datang untuk membukakan pintu.

“Tidak mungkin masih belum pulang bukan….” Tapi Leon Gu pergi menjemput Valerie Pei, seharusnya Javiar Pei sekarang juga sudah pulang!

Tapi saat ini Emily Gu baru menyadari bahwa dirinya sama sekali tidak mengerti ruang personal Javiar Pei, kemana dia setelah pulang kerja, biasanya berteman dengan siapa saja, dia hanya tahu,

Javiar Pei adalah adik laki-laki Valerie Pei, sekarang adalah atasannya, tapi tidak berapa lama lagi, dia akan kembali ke kota A, meskipun dia atasannya, tidak mungkin bisa bertemu sepanjang hari.

Emily Gu mengembungkan pipinya, kemudian menaruh kotak makan di atas lantai, lalu mengeluarkan selembar kertas memo dari dalam tas, menuliskan dua baris kata dan menempelkannya ke atas kotak makan, kemudian pergi.

Tidak berapa lama kemudian, Javiar Pei kembali, tangannya menjinjing makanan yang barusan dibungkus dari restoran, tetapi melihat kotak makanan yang ada ditaruh di depan pintu, diatasnya ada selembar memo.

“Maaf menunda perjalanan kamu, sebuah makan malam, sebagai permohonan maaf.”

Javiar Pei melihat kotak makan ini, dia kira-kira dapat menebak siapa yang mengantar kotak makanan ini, tanpa sadar sudut bibirnya terangkat, hanya sebuah makan malam seperti ini, bersiap mengusirnya pergi?

Tapi, Javiar Pei yang pulang malah membuka kotak makanan yang dikirimkan Emily Gu, makanan yang dia beli bawa pulang sendiri tidak disentuhnya, dan memakan makanan yang diantarkan Emily Gu sampai habis。

Sekarang tidak bisa bersama, tidak berarti di kemudian hari tidak bisa bersama, Emily Gu ini, bagaimanapun juga dia ingin agar Emily Gu datang ke sisinya dengan sukarela.

.

Kecelakaan di perusahaan kali ini membuat rencana kepulangan Javiar Pei ke kota A menjadi tertunda, sekarang penanggung jawab baru di perusahaan telah datang namun Javiar Pei tetap tinggal, untuk mengurus urusan apa, Emily Gu tidak tahu detailnya.

Dia hanya tahu beberapa waktu ini, Javiar Pei tidak akan pulang.

Sejak kejadian Bell, Emily Gu belum secara resmi bertemu dan membicarakan secara detail dengan Javiar Pei, bila sudah memutuskan untuk membunuh perasaan yang baru saja timbul itu, dia juga tidak akan memiliki keinginan apapun.

Hanya saja, kehidupannya di perusahaan tidak begitu baik, kejadian Bell terakhir kali membuat orang-orang di perusahaan mengeluh tentang Nona ketiga yang memiliki latar belakang keluarga yang kuat ini.

Dia adalah Nona Ketiga di keluarga Gu, meskipun perusahaan berhenti beroperasi juga tidak akan memiliki kerugian apapun, di rumahnya ada uang untuk dia gunakan, tetap menikmati hidup tanpa kekurangan, namun berbeda dengan para pegawai ini, cicilan rumah, mobil, dan keluarga, semuanya perlu untuk dihidupi.

Bila kehilangan pekerjaan ini, maka harus mencari lagi pekerjaan dengan gaji dan perlakuan yang baik, betapa sulitnya.

Meskipun rekan kerja tidak berkata apa-apa, juga tidak berani untuk berkata apa-apa, bos perusahaan ini dan Emily Gu masih memiliki hubungan saudara, bila bicara sembarangan akan seperti rekan kerja yang dulu harus keluar dari perusahaan, mereka hanya bisa menggunakan diam dan jarak untuk menunjukkan ketidakpuasaan mereka.

Emily Gu merasakan hal ini, dia juga sungguh-sungguh merasa masalah Bell adalah tanggung jawabnya, meskipun setiap hari dia membelikan camilan saat sore, menjadi orang pertama yang selalu datang di kantor setiap pagi, pada saat mereka sibuk membantu mereka kesana kemari mencetak dokumen, namun yang diterimanya, tidak lebih dari rasa dingin.

Dalam waktu yang lama, Emily Gu yang tidak pernah menerima perlakuan seperti ini sejak kecil, semakin merasa sulit untuk bertahan, dia juga tidak ingin memberitahukan hal ini kepada Valerie Pei , dia tahu dia pasti akan meminta kepada Javiar Pei agar meminta orang-orang di kantor lebih memperhatikan, saat itu akan menjadi suatu penderitaan lagi.

Tidak ada tempat untuk melampiaskan, hanya bisa mencari Jade Song .

“Nona baik-baik, hari ini pulang kerja tidak pulang, malah mencariku untuk minum?” Di dalam bar, Emily Gu sudah meminum dua gelas alkohol, teringat tadi sore dia mendengar rekan kerjanya berbisik-bisik di toilet, saat itu dia sangat ingin menerobos keluar dan mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak seburuk yang mereka katakan, dia bukanlah seorang nona besar yang hanya bisa makan dan minum.

Tapi dia yang terakhir masuk ke dalam perusahaan, memang setelah Valerie Pei berbicara dengan Javiar Pei, dia baru masuk.

“Mereka berkata aku hanya mengandalkan kecantikanku, tidak bisa mengerjakan apapun malah membuat perusahaan kacau, tapi, kondisi keuangan Bell juga bukan hanya aku yang melihat…” Sambil berkata, air mata Emily Gu jatuh, semua kesedihan yang menumpuk seketika berubah menjadi air mata.

Jade Song mengambil gelas Emily Gu, berkata : ”Jika tidak bisa minum, maka minum sedikit saja, jika ada apa-apa denganmu, aku tidak mampu menanggung tanggung jawab.”

“Bahkan kamu juga merasa kalau aku adalah bunga yang tumbuh di rumah kaca, begitu rentan, tidak mampu menerima pukulan?”

“Tapi kamu memang hidup sampai hari ini di bawah penjagaan keluargamu.” Kata Jade Song tepat sasaran.

Emily Gu masih ingin mencari alasan untuk menghibur diri sendiri, tapi perkataan Jade Song tidak diragukan lagi membuatnya sadar, memang sampai sekarang dia hidup berada di bawah perlindungan orang tua dan kakak-kakaknya, tidak pernah menerima luka apapun, kejadian Bell kali ini juga kakak-kakaknya yang keluar untuk menyelesaikan.

Jika bukan Leon Gu, hanya mengandalkan kekuatan dia sendiri maka masalah ini tidak akan reda, sedangkan setelah dia melakukan kesalahan sebesar ini, tidak menerima kritik dari perusahaan, seakan, tidak terjadi apapun, jika berganti sudut pandang, Emily Gu juga merasa kalau berbuat seperti ini benar-benar keterlaluan.

“Kalau begitu apa yang bisa kulakukan? Begitu lahir aku berada di Keluarga Gu,, apakah aku harus melepaskan identitasku sebagai Keluarga Gu?Aku juga tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga seperti apa.” Emily Gu juga tidak memiliki tempat untuk melampiaskan amarahnya, hanya bisa menelan kembali semua kemarahannya, sekarang dia hanya sedang mengeluh pada Jade Song .

“Banyak orang yang iri dengan identitasmu, kamu malah khawatir dengan hal ini, benar-benar tidak tahu bersyukur,”

Emily Gu tahu mengenai hal ini, jadi dia hanya bisa menelan semua kemarahannya.

“Aku masih memiliki jalan keluar apa lagi, aku hanya bisa mengeluh kepadamu, paling parah aku tidak senang, tidak bekerja lagi di kantor, kembali menjadi nona ketiga, seperti itu juga bukan sesuatu yang buruk.” Emily Gu berpikir kehidupannya di masa depan akan sangat menganggur, seluruh tubuhnya terasa tidak enak.

“Bukankah dulu kamu pernah bilang ingin mengejar pendidikan lebih, bukankah ini cara yang baik.” Jade Song berkata dengan santai sambil minum.

“Iya, sepertinya setelah bekerja, aku benar-benar melupakan hal ini.” Emily Gu menganggukkan kepala, dulu karena ingin melarikan diri dari kencan buta yang diatur Ibu, dia mendaftar ke beberapa universitas di luar negeri.

Hanya saja selanjutnya dia menarik Javiar Pei sebagai tameng, kemudian pergi bekerja di perusahaan, jadi melupakan hal ini sepenuhnya, sekarang Jade Song mengungkitnya, sepertinya juga sebuah jalan keluar.

“Coba kamu pikir, jika kamu pergi ke luar negeri kamu memiliki kesempatan melatih dirimu, kamu juga kebetulan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan bahwa kamu tidak hanya memanfaatkan kecantikanmu.”

Semakin lama Emily Gu semakin merasa perkataan Jade Song sangat masuk akal, dulu sebelum dia kuliah dia tumbuh di bawah perlindungan orangtua dan kakak-kakaknya, bahkan saat kuliah pun dia tidak tinggal di asrama sekolah, dia benar-benar tidak memiliki pengalaman yang sama dengan orang-orang seusianya.

Mungkin, belajar di luar negeri, adalah keputusan yang baik.

Hanya saja….

“Mungkin, orangtuaku tidak akan setuju….” Emily Gu menundukkan kepalanya, mereka selalu merasa seorang gadis memiliki pendidikan yang tinggi maka akan sangat baik, namun untuk gadis dari keluarga seperti ini, tidak perlu terlalu hebat, satu Valerie Pei sudah termasuk pengecualian.

Apalagi bukankah sekarang Valerie Pei juga sama di rumah melayani suami dan mengajar anak?

“Kamu yang putuskan sendiri saja, aku sudah mengatakan yang seharusnya dikatakan.” Jade Song menepuk-nepuk bahu Emily Gu.

Dia duduk di atas kursi, lama tak bicara sepatah katapun, dia sudah terbiasa orangtuanya memutuskan segalanya untuk dirinya, kali ini, dia harus memutuskan sendiri hal yang sebesar ini, kebimbangan dan keraguan adalah hambatannya yang paling besar.

“Jade, akhirnya aku menemukanmu!” Tepat saat keduanya masuk dalam keheningan, seorang pria berjalan menghampiri dengan penuh semangat, menarik lengan Jade Song , dan menatapnya dengan mata merah.

Wajah Jade Song pertama terkejut, kemudian marah, kemudian tidak sabar, dia menepis tangan pria itu, berkata : ”Kita sudah putus dari dulu, untuk apa kamu masih menggangguku?”

Emily Gu barusan meminum dua gelas alkohol, dia merasa sedikit pusing dan mengantuk, melihat seorang pria dan Jade Song sedang tarik menarik, dia bergegas menarik Jade Song ke sampingnya, dan berkata kepada pria itu : ”Siapa kamu? Kak Song sudah putus denganmu, untuk apa kamu masih datang mengganggunya?”

Pria tersebut awalnya sudah marah, melihat ada adik kecil yang ikut campur, dia mendorongnya, Emily Gu tidak berdiri dengan baik, untungnya Jade Song ada di belakangnya, segera memapahnya.

“Kamu jangan ringan tangan, jika Emily terluka maka kamu tanggung akibatnya!” Jade Song berkata dengan marah, melindungi Emily Gu.

“Kamu selalu memikirkan pria lain saat bersamaku, sekarang berbicara sembarangan demi wanita lain, apa maksudmu?” Keluar caci maki saat pria itu membuka mulut, awalnya suasana di dalam bar sangat hening, hasilnya tatapan semua orang tertuju kepada mereka bertiga.

Emily Gu berada di samping Jade Song, mendengar perkataan pria itu, sangat mudah ditebak kalau pria ini adalah mantan kekasih Jade Song, tapi, bukankah Jade Song menyukai Javiar Pei ?

Sebelum pria itu semakin membuat keributan, beberapa pengawal di bar yang mengenakan baju hitam segera “mempersilahkan” pria itu keluar, penanggung jawab pengawal itu meminta maaf berkali-kali pada Emily Gu, berharap kejadian ini jangan sampai diketahui oleh keluarganya.

Awalnya memang tidak ingin memberitahu keluarganya kalau dia datang ke tempat seperti bar ini, tentu saja dia asal menanggapinya, tapi dia juga tidak berencana untuk tetap tinggal di sini, jadi dia pergi bersama dengan Jade Song .

Keduanya datang ke tepi sungai yang mengalir melalui kota S, angin malam yang bertiup membuat Emily Gu kedinginan.

“Kak Song, apakah kamu tidak bersama dengan Javiar Pei ?” Saat perkataan Emily Gu ini keluar, dia juga merasa ini pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan, jika Javiar Pei dan Jade Song bersama, maka tidak mungkin mengatakan ingin bersama dengannya di hadapan Keluarga Gu.

Jade Song tersenyum pahit, matanya penuh dengan ketidakberdayaan, di malam yang sedikit dingin ini, semakin terlihat lebih suram.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu