Diamond Lover - Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
“Tidak masuk akal!” Valerie Pei mengambil keju yang belum tertumpah, lagipula lantai juga dipel setiap harinya, sangat bersih.
Akhirnya, Leon Gu menendangnya saat meliaht Valerie Pei mengutipnya, semua keju itu sepenuhnya tertumpah ke permukaan lantai, sepenuhnya sia-sia! Dia menatap Valerie Pei dan keju di atas lantai dari ketinggian, tanpa ada sedikitpun perasaan bersalah.
Valerie Pei juga tidak tahu darimana asal keberaniannya, dia mengambil keju yang berada di atas lantai dan langsung melemparkannya ke wajah Leon Gu, Leon Gu tidak menyangka Valerie Pei akan bereaksi seperti ini, wajahnya kini sudah dipenuhi oleh keju yang tidak sepenuhnya kering ataupun sepenuhnya lembab itu!
“Ya——” Leon Gu mengelus benda yang berada pada wajahnya, dia hari ini bahkan bertindak fisik? “Kamu——” Leon Gu belum sempat menuturkan sepatah kata, namun Nova langsung membawakan William yang baru saja selesai mandi kemari.
William juga langsung bergegas menghampiri mereka saat melihat mommy dan daddy seperti sedang memainkan krim dari kue ulang tahun.
“Daddy, mommy, permainan apakah yang sedang kalian mainkan? Mengoles mentega?” William melihat keju yang berada di atas lantai, lalu melihat warna krim yang berada pada wajah Leon Gu, benar-benar seru, dia juga membungkukkan tubuhnya dan mengambil setumpuk, namun tubunya tidak cukup tingi, sehingga ia hanya bisa mengerutkan bibirnya.
Leon Gu langsung menekan amarahnya saat melihat William, tidak boleh emosi di depan William, tidak boleh!
“Kita sedang bermain game, apakah William ingin ikut serta!” Leon Gu kini mengambil keju dari permukaan lantai dan menggenggamnya, lalu menggendongkan William dengan tangannya yang lainnya, lalu bersiap-siap untuk melemparkannya ke wajah Valerie Pei.
“Baik, baik, seperti ini?” Ucap William yang berada dalam pelukan Leon Gu itu sambil menggoyangkan kakinya, semua orang masih belum menyadari maksud dari ucapan “seperti ini” yang baru saja ia katakan, namun William sudah terlebih dahulu melempar kejunya ke wajah Leon Gu......
Selanjutnya, keadaan di depan pintu vila langsung menghening, Leon Gu diam-diam menjadi target putranya sendiri!
Setelah dua detik berlalu, Valerie Pei langsung tertawa terbahak-bahak, bagaimana mungkin ia tidak tahu bahwa setumpuk keju yang dia ambil dari permukaan lantai itu sebenarnya ditargetkan terhadap wajahnya sendiri, namun William akhirnya terlebih dahulu merebutnya.
“Mommy, apakah seperti ini? Sangat seru, William juga ingin setumpuk, setumpuk lagi!” William berbicara dengan semangat, tangan kecilnya mengulur ke arah Valerie Pei untuk meminta lebih banyak lagi, Valerie Pei kini melihat ekspresi Leon Gu yang sudah mendekati ambang keruntuhan, sehingga dia langsung mengambil setumpuk keju dari lantai dan memberikannya kepada William tanpa sedikitpun maksud untuk memahaminya.
Siapa yang menyangka bahwa mereka berjarak terlalu dekat, hingga ia lupa Leon Gu masih mempunyai setumpuk di tengannya, akhirnya ia kembali diam-diam membalasnya lagi, wajahnya kini dipemuhi keju, aroma keju langsung memenuhi hidung Valerie Pei dalam sekejap.
“Pfft, hahaha, wajah mommy juga ada, sangat seru, daddy dan mommy adalah kucing kecil, ye ye ye!” William merasa senang melihat keadaan seperti ini.
Hanya Leon Gu dan Valentine Pei yang tahu seberapa benci mereka terhadap sesama, seberapa ingin mereka melemparkan keju ke muka sesama dalam hati, namun mereka tetap saja mengikuti William dan berkata bahwa benar-benar seru.
Tidak ada satupun dari mereka berdua yang cukup tega untuk melempar keju ke wajah William, sehingga mereka hanya bisa melihat William menggambar di wajah mereka dan tiba-tiba menyadari bahwa membesarkan seroang anak itu benar-benar tidak mudah!
Setelah William merasa bosan, mereka berdua pun baru naik ke lantai atas untuk mandi, hal ini tentu saja lebih melelahkan dibandingkan duduk dan makan di meja yang sama dengan Naomi Ye di kediaman utama!
Mereka berdua berdiri di depan pintu toilet kamar utama pada saat yang bersamaan dan ingin berebut untuk masuk terlebih dahulu, sehingga mereka berduapun akhirnya berhenti di depan pintu dan tidak ada satupun yang boleh masuk.
“Minggir, apakah kamu tidak tahu wanita harus didahulukam?” Valerie Pei terlebih dahulu berinisiatif, Leon Gu seharusnya masih mempunyai sedikit aura seorang lelaki jantan, bukan.
Namun Valerie Pei salah, Leon Gu sudah menyingkirkan kejantanannya sejak awal.
“Apakah kamu juga merupakan seorang wanita? Maaf, aku tidak menyadarinya!”
“Jika kamu tidak menyadarinya, siapa yang kamu peluk ketika tidur di malam hari!” Siapa yang tidak mau tidur dengan baik, bahkan ingin melakukan hubungan suami istri di malam hari!
“Kamu hanya menjadi seorang wanita di malam hari, tidak sekarang!” Leon Gu tidak mengalah sedikitpun, wajahnya kini sudah terasa sangat tidak nyaman, dia hanya ingin segera membersihkannya.
Sebenarnya, mereka berdua melupakan faktanya bahwa vila ini tidak hanya mempunyai sebuah kamar mandi, mereka kini hanya berebutan dan melampiaskan emosi!
“Keluar, aku ingin mandi terlebih dahulu, kulitmu dan dagingmu itu tebal, keju kebetulan dapat menjadi masker bagimu, aku mau membersihkanya!” Valerie Pei kini sudah memulai “serangan pribadi” tanpa ia sadari, Leon Gu sebenarnya juga bukannya berkulit dan berdaging tebal, dia memiliki kulit yang sangat bagus, pada saat ia memandikannya dan membersihkan wajahnya ketika ia tidak menyadarkan diri, kulit dari segala sisi tubuhnya itu sangat baik.
Leon Gu tiba-tiba tidak berebutan, dia hanya menghalangi pintunya, lalu menggunakan tubuhnya untuk menghalangi Valerie Pei dan berkata,”Jika kamu tidak mempersilahkan diriku, aku juga tidak akan mempersilahkan dirimu, bagaimana kalau kita membersihkannya bersama-sama?” Leon Gu menatap tubuh Valerie Pe dari atas sampai bawah, apakah Valerie Pei mungkin tidak mengerti apa yang sedang Leon Gu pikirkan?
“Mandi ya mandi saja, aku bahkan sudah memandikanmu selama empat tahun, apakah aku mungkin masih takut?” Valerie Pei langsung mendorong Leon Gu masuk ke dalam kamar mandi, Leon Gu sekaligus menguci pintu kamar mandi, suhu di dalam pun langsung meninggi.
.
Nova akhirnya merasa tenang saat melihat kedua majikannya itu turun dengan wajah yang memerah, serta suasana yang sudah tidak menegangkan seperti saat mereka naik, walaupun kedua majikannya ini bertengkar, namun mereka tetap saja bersikap sangat baik terhadap pembantu, mereka juga tidak akan bertengkar di depan hadapan William, bahkan saling mengerti saat sedang bertengkar, jika ada pembantu yang hadir, mereka akan sama-sama menyuruh pembantu untuk pergi.
Mereka benar-benar jarang sekali bertengkar hingga seperti ini.
Ketika waktu makan malam tiba, Cindy Ye dan Shailene Ye datang, pembantu juga sudah mempersiapkan makan malam, Leon Gu sudah berkata bahwa ia akan pergi ke West Side Villa untuk menjemput Naomi Ye dan makan bersama, namun ia kini mulai merasa ragu karena Valerie Pei tidak mempunyai sedikitpun keinginan untuk pergi.
“Valerie, apakah kamu benar-benar tidak akan pergi?” Cindy Ye menarik Valerie Pei ke salah satu sisi, lalu berbisik kepadanya,”Jika kamu tidak pergi sekarang, bukankah kamu akan terlihat takut padanya? Kamu adalah Nyonya Muda Besar Gu, kamu tidak boleh membiarkan orang luar memadamkan kegengsianmu begitu saja.”
Cindy Ye berbicara sambil mengulurkan tangannya dan menujukkan isyarat ok kepada Leon Gu, sepertinya Cindy Ye sudah berhasil menaklukkan Leon Gu, bukankah mereka berdua sedang berada dalam masa yang canggung?
“Aku tidak akan bisa makan sekalipun aku pergi.......” Valerie Pei mengomel dengan suara rendah, dia tidak akan mungkin menuturkan perkataan seperti ini di depan hadapan Leon Gu, namun dia dapat mengatakannya kepada Cindy Ye, dia tidak ingin membiarkan Leon Gu merasa bahwa dia menganggap serius hal ini.
“Jika kamu tidak pergi, Naomi Ye pasti akan makan dengan sangat senang, dia akan menempati posisimu, menguasai lelakimu, apakah kamu rela?” Setiap ucapan Cindy Ye itu menusuk hati Valerie Pei,”Walaupun kamu dan Leon adalah sebuah ketidakterdugaan, namun bagaimanapun kamu adalah istrinya secara legal saat ini, ini adalah sebuah koneksi yang tidak akan pernah bisa ia singkirkan.”
“Apakah kamu ini sedang membantu Leon Gu berbicara?” Valerie Pei tiba-tiba menatap Cindy Ye dengan alis yang mengerut, mengapa ia tiba-tiba merasa Cindy Ye hari ini terus diam-diam memberikan petunjuk, dia umumnya tidak akan mengurusi hal-hal seperti ini.
Cindy Ye meninggikan bahunya, tidak mengakuinya, juga tidak mengelaknya.
“Baiklah, baiklah, bantu aku jaga William, telepon aku jika ada masalah.”
“Baik!” Cindy Ye lagi-lagi membuat isyarat kemenangan terhadap Leon Gu, sedangkan Leon Gu juga menganggukan kepalanya, perjanjian diantara mereka berdua kini sudah tercapai.
Valerie Pei kini mengenakan gaun yang Leon Gu pilihkan untuknya setelah selesai mandi, dia berkata bahwa kakinya terlihat menawan, sehingga ia harus mengenakan gaun yang memperlihatkannya, namun dia juga merasa udara hari ini mungkin saja akan mendingin, sehingga ia menyuruhnya untuk mengenakan legging, Valerie Pei tidak ingin berpakaian terlalu tebal, namun ia terus memaksanya mengenakannya, Valerie Pei benar-benar tidak pernah melihat orang sekeras kepala ini sebelumnya.
Ia mengenakan gaun berwarna biru, dengan tali pinggang di sisi pinggangnya, lalu ditambahkan dengan selapis jaket, sedangkan Leon Gu mengenakan jas berwarna abu-abu, dilengkapi dasi berwarna bir, dengan demikian, dasi Leon Gu terlihat seperti dasi yang dibuat dari kain yang tersisa dari gaun Valerie Pei, terlihat harmonis secara tidak diduga.
Terlebih lagi, Leon Gu tidak perlu pergi ke West Side Villa untuk menjemput Naomi Ye, Naomi Ye sudah terlebih dhaulu muncul di depan pintu vila Leon Gu, dia menaikki sebuah mobil yang serupa seperti mobil tamasya di objek wisata, Keluarga Gu mempunyainya sebelumnya, namun Valerie Pei dan Leon Gu jarang sekali mendudukinya, mereka lebih senang berjalan menuju ke kediaman utama.
Valerie Pei menyukainya ketika Leon Gu menggandeng tangannya saat berjalan di jalan kecil, Leon Gu juga suka seperti itu.
Valerie Pei langsung melihat Naomi Ye saat keluar, suasana hatinya pun langsung hancur, dia berusaha untuk tampil dengan gaya Nyonya Muda Keluarga Gu, namun tidak disadari, tangannya kini merangkul lengan Leon Gu lebih erat lagi.
Naomi Ye melihat warna yang sepadan pada tubuh Leon Gu dan Valerie Pei, hatinya pun terasa sakit sejenak, pada saat ia datang tadi sore, mereka masih mengenakan pakaian yang masing-masing mereka kenakan di pagi hari, pada saat ia datang menemui Leon Gu pada pagi hari, pakaiannya berwarna hitam, sedangkan saat ia bertemu dengan Valerie Pei di siang hari, dia juga mengenakan gaun berwarna hitam, hanya mereka berdua yang mengenakan pakaian berwarna hitam di tengah ruang tamu, mengapa mereka berdua terlihat seperti sebuah pasangan.
Sedangkan pada saat ini, dasinya memiliki warna yang sama dengan gaunnya.
“Kamu tidak perlu menjemputnya lagi, dia sudah datang, sepertinya dia sangat perhatian padamu.” Valerie Pei dan Leon Gu berjalan ke arha depan pintu, wajahnya menampilkan senyuman yang sudah ia latih selama empat tahun, namun setiap ucapan yang keluar dari mulutnya itu sangat tajam.
Bibir Leon Gu bergerak sejenak, mengapa dia sebelumnya tidak menyadari Valerie Pei...... Cemburu? Sikapnya hari ini, serta dirinya yang kesal hingga bergegas pulang ke Kota A sebelumnya, selalu menghadirkan perasaan seperti ini, apakah dia......
“Kebetulan searah saja......” Leon Gu tersenyum senang, ia terus berjalan maju tanpa meliriknya, namun ia perlahan berbicara kepada Valerie Pei.
Searah? Satu di sisi barat, satu di sisi selatan, kediaman utama berada di titik tengah, ia harus melewati sebuah jembatan dan tiga putaran untuk kemari, sedangkan ia hanya perlu melewati sebuah sungai untuk pergi ke kediaman utama, sepertinya ini sudah terlalu searah!
“Baiklah, anggap saja ia searah, aku tidak ingin naik mobil kesana, pemandangan matahari terbenam hari ini sangat menawan, aku ingin jalan kesana.” Valerie Pei menghadap kesamping, lalu tersenyum manis kepada Leon Gu!
Dia benar-benar membuat Leon Gu ketakutan, sejak kapan dia tersenyum kepadanya hari ini? Dia terus mencari keributan dengannya seperti sedang datang bulan beberapa hari ini, senyumannya saat ini benar-benar membuatnya merasa ketakutan!
“Baik, jika Nyonya memang sedang merasa sangat senang, maka kita akan berjalan pergi!” Leon Gu juga memiringkan kepalanya dan tersenyum kepada Valerie Pei, mereka berdua saling bersahutan hingga membuat Naomi Ye yang berada di atas mobil merasa dingin.
“Leon, Nyonya Muda Besar......” Naomi Ye sudah turun dari mobil dan berdiri untuk menyambut mereka berdua, atau mungkin hanya satu orang saja.
“Naomi, kamu naik ke mobil saja dahulu, kakimu sudah terluka sebelumnya, tidak boleh berjalan terlalu lama.” Ucapan Leon Gu ini masuk akal,”Valerie berkata dia ingin merasakan sepoian angin, aku akan menemaninya jalan kesana.”
“......” Naomi Ye baru saja mendengar kata “dahulu” dan sudah tahu bahwa Leon Gu tidak akan pergi bersama dengannya, dia melihat Valerie Pei yang sedang merangkul lengan Leon Gu, lalu merasa iri, dan juga...... Benci, posisi itu seharusnya merupakan posisi miliknya, namun sekarang sedang ditempati oleh wanita yang satu ini.
“Baik, aku akan menunggu kalian di kediaman utama.”
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlLove Is A War Zone
Qing QingUnperfect Wedding
Agnes YuAdieu
Shi QiMy Secret Love
Fang FangAku bukan menantu sampah
Stiw boyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)