Diamond Lover - Bab 364 Sangat Gugup

Kota S, Stevanny keluar dari bandara, dia tidak membeli tiket langsung ke Kota A, karena dia masih terkejut dengan masalah hamil ini.

Saat tidak ada anak, dokter dengan jelas mengatakan pada mereka bahwa peluang dia hamil sangat kecil, dia juga merasa dirinya seumur hidup ini tidak bisa melahirkan anak Jacob.

Jadi setelah masalah itu, dia dengan Jacob tidak pernah melakukan pencegahan kehamilan.

Di saat dia memutuskan untuk mempertimbangkan hubungan dia dengan Jacob, dia malah hamil.

Dia tentu saja tahu Jacob betapa ingin mereka ada anak sendiri, meskipun Jacob terus membujuknya tidak apa-apa, hidup dua orang sangat senang, juga tidak ada anak yang mengganggu dunia mereka.

Tapi sebagai senior Keluarga Pei, tidak ada anak, bagaimana mungkin?

Dia naik taksi, Stevanny mengatakan alamat Keluarga Gu, Ibu Pei sedang di tempat Valerie untuk menemaninya, kebetulan dia mau ke sana.

Dia harus memikirkan dengan baik, keguguran waktu itu dia bersama dengan Fransiska, sekarang juga karena Fransiska jadi ingin keluar negri, jika anak ini terjadi masalah lagi, maka Jacob pasti akan menyalahkan Fransiska.

Dan dia sendiri juga ingin melindungi anak ini, di saat dirinya belum tenang, dia perlu mencari tempat tenang untuk merawat kandungan.

Saat perjalanan ke sana, dia sudah menelepon Valerie, meskipun Valerie tidak bertanya masalah dia dengan Jacob, tetapi dari perkataan bisa menebak mereka sedang bertengkar.

Valerie dari Stevannya mengetahui bahwa dia dengan Fransiska bersiap pergi ke Italia, tetapi Fransiska sedang mengkhawatirkan masalah Brandon, jadi tidak bisa menjaga Stevanny.

Saat Valerie mengangkat telepon, dia sangat senang, karena Stevanny memberitahunya bahwa dia sedang hamil.

Itu adalah anak milik kakak, waktu itu Stevanny keguguran, meskipun beberapa keluarga tidak terus terang, tetapi dalam hati pasti ada keluhan. Sekarang Stevanny bisa hamil, bukannya ini hal yang senang?

Namun dia mulai khawatir lagi, Stevanny ingin dengan Fransiska pergi ke Italia, tetapi Fransiska sebelumnya tidak mengatakan hal ini padanya, sehingga membuatnya terpikir apakah Stevanny dan Jacob terjadi masalah.

Dia tidak bertanya banyak karena Stevanny hamil. Dia bergegas menelepon Jacob, Stevanny tidak mengatakan hal ini tidak boleh memberitahu Jacob dan Valerie tahu hal ini dari Stevanny, maka Jacob belum tahu hal ini.

Telepon Jacob berbunyi beberapa kali baru diangkat, lalu dengan suara rendah berkata, "Ada apa, aku sedang rapat, nanti aku telepon kamu."

"Kak, kamu sudah mau jadi ayah!" Valerie langsung memberitahu Jacob, "Aku akan menjadi bibi!"

Jacob yang di sana juga kaget, sekejap tidak mengerti perkataan Valerie, dia mau jadi ayah? Dia hanya berhubungan dengan Stevanny dan orang yang melakukan hubungan dengannya sudah keluar negri.

Sekarang Valerie malah mengatakan dia akan menjadi ayah, omong kosong apa?

"Ehuk......asal bicara, aku sedang rapat." Selesai berbicara Jacob ingin menutup telepon, apa adiknya sangat bosan karena menjadi ibu rumah tangga, sehingga bercanda padanya.

Iya, bisanya Valerie bercanda, dia tahu Stevanny lain kali tidak akan punya anak, bisanya bercanda padanya, lain kali bertemu pasti akan memukulnya!

"Kak, kakak ipar sedang hamil, dia sedang menuju rumah Keluarga Gu, dia tidak keluar negri!" Valerie takut Jacob menutup telepon, jadi bergegas katakan.

Jacob yang sedang membuka rapat penting ini, tiba-tiba berdiri dari kursi, dengan tidak menyangka memegang ponsel.

"Katakan sekali lagi!" Jacob sangat tegang.

Sekejap orang yang di ruang rapat dengan kaget melihat Jacob, apakah proposal yang mereka ajukan membuat dia tidak puas, jadi dengan serius mengatakan katakan sekali lagi?

Tetapi dia sedang memegang ponsel......

"Kakak ipar hamil! Kamu akan menjadi ayah!" Meskipun kabar ini bukan dikatakan oleh Stevanny, tetapi tidak bisa menutup kesenangan Jacob sekarang.

Jacob menutupi telepon, lalu berkata pada orang yang di ruang rapat, "Proposal yang diajukan tadi, tidak bisa dilakukan, kalian bahas lagi, harus mementingkan keuntungan masyarakat diposisi utama. Rapat hari ini selesai." Selesai bicara, Jacob dengan cepat berjalan keluar dari ruang rapat.

Sekretaris juga ikut untuk memberitahunya kegiatan berikutnya, tetapi Jacob duluan berbicara, "Aku akan pergi dua tiga hari, kapan kembali aku akan beritahu kamu, bantu akan memesan tiket pesawat ke Kota S, harus cepat."

"Begitu buru-buru kah?" Sekretaris sangat kaget, kemudian menelepon untuk memesan tiket pesawat.

Jacob tersenyum, ini adalah senyuman paling nyaman dalam beberapa hari ini, kemudian mengumumkan hal yang paling bahagia, "Aku sudah mau jadi ayah!"

Jacob tidak menutup telepon. Saat kembali ke kantor mengambil barang, dia terus berbincang dengan Valerie.

"Kak, apakah kamu dengan kakak ipar sedang bertengkar? Kenapa dia tiba-tiba ingin ke Italia?"

"Hanya konflik kecil, tetapi sekarang semua bukan masalah lagi." Jacob bergegas mengambil kunci mobil, lalu berjalan keluar dan tubuh sangat rileks.

Dia mengira Stevanny akan pergi ke Italia, mungkin tidak tahu kapan kembali, dia belum berpikir bagaimana menjelaskan hal ini pada Stevanny. Dia berharap orang yang dulunya dicintai Stevanny, tidak akan meninggalkan kesan buruk di dalam hatinya.

Mungkin mereka tenang sebentar adalah hal yang baik, tetapi Stevanny tiba-tiba hamil, dia tentu saja tidak akan membiarkan istrinya tidak di sampingnya.

Kehamilan pertama semua orang tidak tahu kenapa anak itu keguguran, kali ini sudah ada jadi harus dijaga dengan hati-hati, percaya bahwa anak ini akan merubah hubungan mereka.

"Apa kamu sekarang menuju ke sini? Ibu juga ada di sini, aku akan menjaga dia dengan baik, apa kamu perlu telat dua hari baru kembali?"

Langkah Jacob menjadi pelan, tetapi menjadi cepat lagi.

"Orang yang hamil pasti berpikir sangat banyak, aku perlu bergegas ke sana, biar dia tidak berpikir banyak."

Valerie tertawa pahit, saat sedang hamil, dia berkata banyak pada Jacob, apakah dia khawatir Stevanny seperti dia?

"Tidak akan, jika kakak ipar sudah memberitahuku hal ini, maka tidak berencana membohongimu." Valerie menghela nafas, tetapi Jacob tidak mendengar.

"Baiklah, tidak bicara lagi, aku sedang mengendarai mobil."

"Iya, kamu hati-hati mengendarai mobil dan jangan mengendarai cepat!"

Setelah menutup telepon, Valerie merasa gelisah, siapa yang katakan hamil akan berpikir banyak? Seharusnya tidak ada masalah yang bisa dilakukan jadi berpikir banyak.

"Kenapa terlihat tidak senang?" Karena Fransiska mau datang ke rumah jadi Leon yang tidak bekerja ini sedang melihat Valerie menelepon, ekspresi dari senang menjadi sedih, sangat banyak.

Valerie berbalik badan di dalam pelukan Leon, lalu menonjolkan mulut juga menghela nafas.

"Terpikir aku dua kali hamil, kamu tidak ada di sampingku, sehingga aku tidak pernah menikmati rasa menjadi ratu selama sepuluh bulan." Valerie merasa dirinya sangat rugi.

"Iya, kamu tidak pernah merasakan menjadi ratu, karena kamu dari putri langsung menjadi ibu permaisuri!" Leon bercanda.

Ekspresi gelisah Valerie langsung hilang, meskipun tidak pernah merasakan menjadi ratu, tetapi sekarang Leon memperlakukannya sebagai ibu permaisuri, selalu memanjakan dia, terkadang orang yang di dalam rumah tidak sanggup melihat lagi, mana ada kemanjaan seperti ini.

Akhirnya Leon mengatakan: Aku bersedia.

Leon memeluk Valerie, lalu dengan tatapan cemas berkata, "Istriku, Brandon terjadi masalah, aku bersiap dengan Christian pergi ke Italia, Mario juga akan pergi."

Valerie juga baru tahu masalah keluarga Brandon, terpikir baru menyetujui Brandon bersama dengan Fransiska, sehingga merasa khawatir.

"Apa masalah Brandon sangat parah, apa kamu pergi akan terjadi hal berbahaya?" Dia tentu saja tahu -keluarga Brandon ada bisnis mafia, jika Leon pergi, apakah benar-benar tidak ada bahaya?

"Tidak apa-apa, demimu dan Ellie, aku pasti akan kembali dengan sempurna."

Ingin pergi bersama dengan Leon, tetapi Stevannya akan datang ke sini, di sini juga ada ibu dan Ellie. Jika Leon pergi ke Italia, maka masalah Gu's Corp yang perlu ditanda tangani pasti akan diserahkan pada Valerie, benar-benar tidak bisa pergi.

Ini berarti setelah mereka menikah, Leon pertama kali ingin meninggalkan mereka dalam jangka panjang.

Setelah mereka dua selesai bermesraan, baru pergi ke depan pintu menjemput Stevanny, lalu mengatur dia tinggal dengan Ibu Pei. Setelah Ibu Pei mendengar Stevanny hami, dia merasa sangat senang, lalu dengan hati-hati menjaga Stevanny bahkan setiap Stevanny berjalan juga akan merasa bahaya.

"Ibu, aku tidak apa-apa, jangan panik sekali." Stevanny tahu Ibu Pei sedang mengkhawatirkan bayi ini, tetapi terlalu antusias akan membuat dia lelah.

"Iya, ibu, biarkan kakak ipar istirahat dulu, dia bariu saja datang." Valerie tahu Stevanny sedang lelah, "Aku antar kakak ipar ke kamar dulu."

"Baiklah, jika ada yang tidak nyaman, harus bilang padaku."

Stevanny menganggukkan kepala, baru dengan Valerie naik ke atas.

Saat masuk ke dalam kamar, Stevanny juga menghela nafas, bersama dengan Valerie, dia tidak perlu menyamar.

"Kakak ipar, belum sempat mengucapkan kata selamat padamu." Valerie menggandeng Stevanny duduk di tempat tidur.

"Terima kasih." Stevanny bertanya, "Apakah kamu sudah memberitahu Jacob?"

Valerie menganggukkan kepala, tidak lama lagi Jacob akan kembali jadi dia tidak bisa berbohong.

"Kalau begitu kamu pasti tahu, aku sedang bertengkar dengan Jacob, baru ingin dengan Fransiska keluar negri? Tidak disangka aku hamil, jadi datang ke sini." Stevanny tidak berdaya.

Valerie menarik tangan Stevanny dan berkata, "Kakak ipar, apa kamu tahu sebenarnya aku sangat menyesal, saat aku hamil Ellie seharusnya perlu memberitahu Leon, agar dia dengan Ellie tidak melewatkan masa empat tahun itu. Sekarang kamu bisa memberitahu kami masalahmu hamil, maka tindakan ini lebih dewasa daripadaku."

"Aku tidak tahu kenapa kamu dengan kakak bertengkar, tetapi aku tahu kakak dengan tulus mencintaimu, mungkin dia tidak pandai mengungkapkan persaannya, tetapi dia dengan tindakannya mengatakan bahwa dia peduli denganmu dan ingin hidup bersamamu."

Stevanny tertawa pahit, tindakah, justru karena Jacob menggunakan tindakan, sehingga membuat Thiago ke Afrika, sekarang ke Amerika. Tindakan dia adalah ingin orang di sampingnya hilang, hanya tersisa dia agar dia bisa memilikinya.

"Kamu istirahat dengan baik, nanti kakak akan datang, ada masalah apa kalian bisa bahas dengan baik, wanita hamil hatinya tidak boleh ada masalah, harus mempertahankan hati senang dengan begitu akan juga akan bertumbuh dengan baik."

"Iya, terima kasih." Harus diakui bahwa Valerie pandai membujuk orang, suasana hatinya sudah tidak kacau, namun setiap terpikir Jacob akan datang, hatinya akan merasa gugup.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu