Diamond Lover - Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!

Otak Valerie Pei saat itu sedikit tak berfungsi, kenapa Leon Gu datang Kota A, saat mereka bertengkar, terkadang akan mengungkit perbedaan di antara kedua tempat, Leon Gu sangat berusaha untuk merendahkan Kota A, Valerie Pei juga akan mengutarakan kekurangan Kota S ini dan itu, dia bahkan pernah mengatakan watak buruknya Valerie Pei ini terbentuk oleh faktor lingkungan Kota A, Leon Gu juga mengatakan dirinya yang dalam keadaan sadar sepenuhnya tidak akan pernah menapakkan kaki di tanah Kota A.

"Kamu di mana?" Valerie Pei melihat William yang duduk dengan sangat penurut di tempat duduk samping pengemudi, teringat gambaran William yang terlihat sedikit tidak tenang saat dirinya baru masuk dari luar toko cemilan, dan sekarang malah duduk di sana tak berkutik sama sekali.

"Bandara! Cepat datang untuk menjemputku, kenapa taxi di tempat kalian ini tidak ada yang normal satu pun!" Suara Leon Gu tidak besar, tapi orang di sekitar telah mendengarnya, dia berbicara menggunakan bahasa nasional, dan berhasil memancing pandangan permusuhan dari orang sekitar.

Dia berbusana menawan, tapi kenapa ucapan yang dilontarkannya begitu tak menyenangkan!

Leon Gu pun sudah mulai menyadari pandangan aneh dari orang sekitar, tapi tetap berdiri di sana pura-pura tidak melihatnya, berkata terhadap ponsel: "Kamu sebaiknya muncul secepatnya!"

"Kamu baru pertama kalinya mengenalku? Kamu kira aku akan menuruti perkataanmu dengan serius? Di sini adalah Kota A, bukanlah wilayahmu! Lalukanlah apapun sesukamu, silahkan!" Valerie Pei awalnya berpikir Leon Gu mungkin akan tersesat di bandara, dan entah karena alasan apa dia bergegas datang ke Kota A, mungkin karena ada dinas, kalau begitu, Karyl Wang pasti telah mempersiapkan semuanya untuknya, jadi apa lagi yang perlu dirinya lakukan?

Di tambah lagi dengan ucapannya yang sedang memerintah itu, Valerie Pei menjadi semakin tidak ingin meladeninya, setelah mengatakannya, dia langsung menutup panggilan, biarkan saja Leon Gu mati di bandara!

Valerie Pei melempar ponselnya ke tempat duduk belakang, sekalian melampiaskan seluruh amarah terhadap Leon Gu ke tempat duduk belakang, memalingkan kepala dan langsung tersenyum ceria saat bertatapan dengan William.

"Mommy, orang yang tadi menelepon adalah Daddy bukan?" William sekarang kembali menundukkan kepala, memainkan jari tangannya sendiri, dia akan bertingkah seperti ini asalkan telah melakukan kesalahan.

Valerie Pei tersenyum, sepertinya tadi saat merasa marah dirinya telah memanggil nama Leon Gu, dan terdengar oleh William.

"William sudah merindukan Daddy?" Ini pertama kalinya Valerie Pei kehilangan kendali di depan William, wajahnya sedikit memerah, cahaya matahari terbenam menembus kaca mobil menyinari ruangan dalam mobil.

William cemberut dan mengangkat kepalanya, sudah memutuskan untuk mengatakan hal tentang telepon tadi kepada Valerie Pei.

"Mommy, kalau William berbohong, Mommy masih akan terus menyukai William tidak?" William mengatakan, matanya secara tanpa sadar telah berlinang, Valerie Pei merasa kasihan dan mengelus wajahnya William.

"Kalau sudah sadar telah bersalah, maka perbaikilah, ini adalah anak baik, katakan pada Mommy, William telah berbohong apa, kita sama-sama memperbaikinya!"

"Akulah yang menelepon Daddy, berkata padanya bahwa aku telah makan makanan laut, lalu dia menyuruhku untuk jangan makan lagi, dia akan segera datang......" Suara William semakin lama semakin kecil, terakhir dia hanya menundukkan kepala tanpa mengatakan apapun, dia telah mendengar percakapan Mommy dan Daddynya tadi, sepertinya hubungan mereka berdua masih sangat kacau, makanya dirinya memutuskan untuk jujur.

Valerie Pei teringat dengan nada bicara Leon Gu yang terdengar sangat panik tadi di telepon, ternyata dia datang ke sini karena mengkhawatirkan William, Valerie Pei pergi mengambil ponsel dari tempat duduk belakang, riwayat panggilan dengan Leon Gu sebelumnya adalah saat jam 14.30, sekarang baru jam 5, waktu tempuh penerbangan dari Kota S ke Kota A memerlukan waktu selama 2 jam, itu berarti, dia langsung bergegas datang ke bandara seusai menerima telepon William, lalu baru terbang kemari.

Tapi dirinya tadi malah menutup panggilan Leon Gu dengan arogan, merasa sang pria sedang mencari masalah tanpa sebab, dan begitu angkuh. Ternyata dia hanya sekedar mengkhawatirkan William, mencemaskan putranya!

Namun saat menelepon Leon Gu balik, Leon Gu terlihat jelas telah merasa marah, dan memutuskan panggilannya!

Valerie Pei dalam hati memakinya seorang pria yang sangat arogan, memangnya mengatakan dirinya sedang mengkhawatirkan William atau dirinya sudah datang ke Kota A akan merengut nyawanya, dia malah begitu sok kuat!

Valerie Pei langsung memutar balik dan pergi menuju bandara, demi keamanan William, Valerie Pei tidak berani menyetir terlalu cepat, tetap menyetir dengan mempertahankan kecepatan maksimal normal hingga tiba di bandara, tapi sekarang mana mungkin masih terdapat sosok bayangan Leon Gu di area penjemputan sana.

Benar juga, kalau Valerie Pei berada di posisi Leon Gu saat itu, datang dari tempat jauh untuk melihat putranya, tapi malah dicampakkan oleh istrinya di bandara, dia pasti juga akan pergi dengan amarah.

"Nona, kalian ingin pergi ke mana, bagaimana kalau kami mengantarmu?" Masih ada supir taxi yang sedang mencari penumpang di depan pintu bandara, mengira Valerie Pei adalah orang yang baru saja turun dari pesawat, makanya segera mendekat untuk menarik penumpang.

Teringat tadi di telepon telah mendengar ada seseorang yang menanyakan Leon Gu hendak pergi ke mana.

"Abang, kamu ingat tidak tadinya ada seorang pria dengan tinggi badan sekitar 188 di sini setengah jam yang lalu, pakaiannya...... seharusnya memakai tuxedo, dan membentak-bentak saat berteleponan itu?" Valerie Pei menggunakan bahasa Kota A untuk berkomunikasi dengan abang itu.

Abang itu melihat penampilan Valerie Pei sangat cantik, makanya meladeninya, berkata: "Oh, pria yang matanya tumbuh di langit itu ya, bahkan mengatakan di sini tidak ada taxi yang legal......"

Valerie Pei merasa canggung, hal ini sungguh hanya akan dilakukan oleh orang seperti Leon Gu, mengatakan pernyataan tak enak didengar di wilayah orang lain, kalau saja Valerie Pei adalah supir di sini, mungkin saja akan beradu dengan Leon Gu, dia tidak tahu istilah tentang naga yang kuat tak bisa menandingi ular lokal? Sungguh harus memberikannya sebuah pelajaran!

"Maaf, Abang, otak orang ini sedikit bermasalah, tidak begitu pandai berbicara, kalau begitu, Anda tahu tidak dia telah pergi ke mana?" Valerie Pei berusaha meminta maaf, William juga terus membungkukkan badannya memohon maaf, meniru bahasa Kota A.

"Cih, terakhir naik taxi juga, kalau dia memang hebat, maka setirlah mobil Mercedes-Benz atau BMW kemari!" Abang itu teringat dengan gambaran setelah Leon Gu memutuskan panggilan dan berdiri di tempat selama belasan menit, lalu menaiki satu taxi dengan sangat berat hati, kalau bukan karena telah memberikan beberapa lembar kertas warna merah, sepertinya supir itu pun tak akan bersedia mengantarnya!

"Terima kasih Abang!" Sebelum pergi, Valerie Pei tidak lupa untuk membungkukkan pinggang mengucapkan terima kasih, untung saja Leon Gu sekarang masih belum pergi dari Kota A, asalkan orangnya masih berada di sini, maka dirinya pasti akan memiliki cara untuk menemukannya!

Abang supir melihat Valerie Pei membawa William menaiki sebuah mobil Bentley hitam yang berhenti di pinggir jalan, seketika langsung terbelalak.

Valerie Pei menyetir pergi meninggalkan bandara, menanyakan William dengan pusing: "William, kamu rasa Daddy akan pergi ke mana?"

"Memangnya Daddy tidak mampu menemukan rumah Kakek dan Nenek?" William mengedipkan matanya yang lebar, "Kalau tidak mampu menemukannya, mari kita meneleponnya!"

William mengambil ponsel dan mampu menemukan nomor telepon Leon Gu dengan mudahnya, lalu menghubunginya, setelah berdering beberapa saat, lagi-lagi ditutup oleh Leon Gu, kelihatannya Leon Gu benar-benar telah marah!

"Mommy, Daddy tidak mengangkat panggilan, bagaimana ini? Bagaimana kalau dia tersesat di sini, dan diculik oleh orang lain?" William memikirkan hal yang biasanya diajarkan oleh guru, anak kecil harus mengikuti Daddy dan Mommy dengan erat, jangan sampai membiarkan orang asing mendekat.

Valerie Pei tertawa lepas, sepertinya lebih memungkinkan kalau Leon Gu lah yang menculik orang lain!

"William jangan panik, Mommy akan mencari bantuan, pasti akan menemukan Daddy!" Valerie Pei mengulurkan satu tangannya untuk mengelus kepala William, sebenarnya, tidak peduli sehebat apa pertengkarannya dengan Leon Gu, dia tetap tidak akan melampiaskannya terhadap William, meskipun tahu bahwa William merupakan penyebab Leon Gu melakukan kesalahan.

Valerie Pei menghentikan mobilnya di pinggir jalan, menelepon Lucas Qin, keluarganya telah membuka bisnis hotel besar di Kota A hingga berbagai tempat di dalam negara, karena Valerie Pei tidak datang menjemputnya, maka tempat pertama yang dicari oleh orang seperti Leon Gu ini pasti adalah hotel, dan tentu saja akan mencari hotel terbaik di kota itu, hotel terbaik di Kota A tepat merupakan hotel yang dibuka oleh Keluarga Lucas Qin.

"Lucas, bantu aku mencari seseorang, seharusnya sekarang orang ini akan memesan kamar di hotel kalian, dan pasti akan memesan kamar President Suite...... namanya ya, Leon Gu! Baik, kalau sudah ada kabar langsung kabari aku...... terima kasih!" Tidak lama setelah berteleponan dengan Lucas Qin, dia langsung mendapatkan pesan singkat darinya.

Sesuai dugaan, Leon Gu telah pergi ke hotel yang dikelola oleh keluarganya dan memesan kamar President Suite, Valerie Pei tiba-tiba merasa dirinya sungguh begitu memahami Leon Gu, bahkan kebiasannya ini pun diketahui dengan sangat jelas.

Jadi saat Leon Gu melihat Valerie Pei muncul di depan pintu kamar, dia langsung sangat kacau, bagaimana cara dia bisa menemukan di mana tempatnya berada?

Tapi fokus sang pria saat ini masih bukan berada pada masalah ini, melainkan terhadap William.

"Bagaimana keadaan William, bukankah sebelumnya hampir jatuh sakit saat memakan makanan laut, sekarang kenapa masih makan? Ingin membuat Daddy dan Mommy khawatir ya?" Leon Gu setengah berlutut di lantai, pandangan matanya menerawang William dari atas sampai ke bawah, melihat keadaannya sehat atau tidak.

"Valerie, bagaimana caramu menjaga William, kamu baru saja pulang ke sini satu hari, tapi langsung membuat William makan makanan laut, kamu hanya terfokus untuk bermain setelah pulang ke sini ya, kalau tidak mampu menjaga William, untuk apa kamu membawanya pulang ke sini?" Leon Gu baru saja selesai berkata terhadap William, setelah itu langsung berdiri membentak Valerie Pei.

Valerie Pei spontan mengerutkan kening, baru tidak bertemu sehari saja, wataknya masih tetap begitu...... buruk, hanya memiliki perbedaan di bagian dagunya yang telah tumbuh tunggul jenggot, wajahnya juga terlihat sedikit lelah, baiklah, karena dia begitu buru-buru datang dari Kota S, dirinya tidak akan beradu mulut dengannya.

"William tidak makan makanan laut, dia meneleponmu hanya untuk membohongimu, tidak disangka kamu langsung datang kemari, dia tadi telah mengakui kesalahannya." Valerie Pei menaik-turunkan bahu, menyatakan maksud bahwa ini adalah ulah putramu, tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Leon Gu sedikit melongo, kapan putranya mulai belajar untuk berbohong? Tapi sebelum rasa terkejut ini berlalu, dia kembali dikejutkan lagi, itu berarti, putranya telah merindukannya, makanya meneleponnya, tahu bahwa dirinya sangat mengkhawatirkannya!

Bukankah hubungan mereka beberapa hari sebelumnya masih tidak dekat, William pun sering cemberut terhadapnya, ini baru saja berpisah sehari, tapi malah telah merindukannya! Ini adalah sebuah pertanda yang baik!

Niat untuk memarahi William yang telah berbohong kembali di telannya, sang pria kembali setengah berlutut, mengelus kepala William, berkata: "William, lain kali tidak boleh berbohong lagi, Daddy sungguh sangat khawatir!"

"Tapi hari ini adalah hari Minggu." Ini adalah kedua kalinya William mengatakan kalimat ini, Valerie Pei dan Leon Gu merasa kaget dalam hati secara bersamaan, mereka selalu merasa William masih kecil, tidak mengerti terlalu banyak, tapi ternyata William sudah tidak kecil lagi, hal yang mereka kira tidak diketahui olehnya, mungkin semuanya telah diketahuinya.

Leon Gu menggendong William, berjalan masuk ke dalam kamar, berkata di telinga William: "Bagaimana kalau kita hari ini bermain petak umpet?"

"Baik!" William merasa sangat senang sampai menepuk tangan, kamar President Suite ini sungguh luas, memiliki 2 kamar tidur, satu kamar hiburan, dapur dengan model terbuka, juga memiliki balkon, tempat ini cukup untuk mereka bertiga bermain petak umpet.

Juga cukup untuk Valerie Pei dan Leon Gu menyelesaikan permasalahan di antara keduanya!

William menghitung mundur dari seratus di ruang tamu, Leon Gu seketika langsung menarik Valerie Pei ke kamar tidur, dengan perlahan menutup pintu, ekspresi wajahnya sudah tidak penuh kasih sayang seperti saat berhadapan dengan William.

Suasana di dalam kamar sangat menyesakkan, wajah Leon Gu penuh dengan amarah yang meluap-luap, tapi Valerie Pei malah berekspresi datar, setelah sering bertengkar dengannya, Valerie Pei dari awal sudah menguasai kungfu yang menegarkan dirinya.

"Kenapa kamu datang?"

"Bagaimana caramu bisa menemukanku di sini?"

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu