Diamond Lover - Bab 81 Dia Sudah Setuju
Dalam akhir-akhir ini, Leon Gu hanya memikirkan bagaimana caranya agar keluarga Ye tidak menyerahkan bukti itu, dia berpikir asalkan menyetujui permintaan mereka, maka tentunya bisa melindungi Valerie Pei. Tetapi sekarang Valerie Pei membicarakan William, mungkin orang dewasa bisa memahami dan mengalah, tetapi bagaimana dengan anak kecil? Tiba-tiba ada seorang wanita lain yang berdiri di sisi ayahnya, dalam hati anak kecil pasti tidak bisa menerimanya.
Tetapi keluarga Ye sama sekali tidak melangkah mundur, Leon Gu bisa berbuat apa?
“Aku tidak ingin kamu masuk penjara.” Leon Gu menjawab kepada Valerie Pei, segala bentuk ketidakberdayaan dalam hal ini, mungkin hanya Leon Gu sendiri yang tahu.
“Aku….” Valerie Pei ingin menceploskan bahwa masalah itu bukan perbuatannya, tetapi perkataan sudah di ambang mulut, dia menelannya kembali, karena masalah ini melibatkan terlalu banyak orang.
“Sudah, jangan pikirkan masalah ini dulu, bersenang-senanglah beberapa hari di kota A, kita pulang lusa besok, oke?” Leon Gu selalu bertanya dengan nada bertanya, tetapi sama sekali tidak memberi Valerie Pei kesempatan untuk membantah. Seperti halnya masalah pulang ke rumah, meskipun Leon Gu sudah bertanya, dan Valerie Pei sudah berkata tidak, tetapi lusa besok Leon Gu tetap akan membawa Valerie Pei pulang.
Valerie Pei mengibaskan tangan Leon Gu tanpa bersuara, dan berjalan ke depan sendirian, dia tahu Leon Gu sedang mengikuti di belakang. Perasaan hatinya yang baik pun menghilang tak berjejak setelah percakapan tadi, dengan lesu dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon ke rumah, dan meminta supir untuk datang menjemput.
Valerie Pei berdiri di simpang jalan, angin dingin tidak hentinya menyerbu masuk ke dalam mantelnya, sejak kapan awal musim dingin di kota A juga sudah sedingin kota S?
Ketika pulang ke rumah keluarga Pei, keluarganya sudah tidur semua. Leon Gu masuk ke dalam kamar untuk melihat William yang sedang tidur nyenyak, benar seperti yang dikatakan Valerie Pei, William lebih menyukai ibu, kalaupun pergi dari rumah keluarga Gu, tetap saja tidur dengan nyenyak.
Untuk pertama kalinya, mereka bertiga tidur di atas satu kasur dengan William di posisi tengah. Setelah lelah seharian, mereka berdua tertidur dengan cepat. Ketika bangun di pagi hari, Valerie Pei menyadari hanya dia sendiri yang ada di atas kasur, sepertinya William dan Leon Gu sudah bangun lebih awal, dan pergi main bersama-sama.
Sepertinya William dan Leon Gu sudah tidak bertemu untuk beberapa hari, Valerie Pei tahu, William juga menyukai Leon Gu.
Setelah mandi, Valerie Pei berjalan keluar dari kamar. Sekitar jam sepuluh, melewati sisi kaca di ruang tamu, Valerie Pei melihat William yang sedang bermain dengan Cola di halaman rumah. Sudah empat tahun lebih, anjing Golden peliharaannya sudah menua banyak.
Namun, di mana Leon Gu? Orang yang menemani William di luar sana adalah ibu Pei.
“Bibi, di mana Leon Gu? Tidak bersama William?” Valerie Pei sedang makan sarapan pagi yang disiapkan oleh pelayan rumah, hatinya sedang tidak fokus.
“Tuan Leon Gu sedang membahas masalah dengan Tuan muda dan Tuan besar di ruang kerja, sudah lama juga.” Setelah meletakkan sarapan pagi, pelayan rumah itu menjawab pertanyaan Valerie Pei, lalu kembali ke dapur.
Valerie Pei meletakkan gelas di tangannya, Leon Gu sedang membahas masalah dengan kakak dan ayah di ruang kerja, masalah apa yang akan mereka bahas? Apakah kakak tidak pergi bekerja?
Valerie Pei juga tidak memiliki selera makan lagi, dia berjalan ke arah ruang kerja dengan membawa kebingungan.
“Ayah, Kakak tertua, semua ini adalah mas kawin yang dibawa Valerie ketika menikah ke dalam keluarga Gu, Kakek telah berpikir banyak, dan merasa lebih baik untuk dikembalikan kepada kalian.” Leon Gu meletakkan sebuah dokumen besar di atas meja kerja Ayah Pei, masih sama seperti ketika keluarga Pei menyerahkannya kepada keluarga Gu, hanya saja sudah dibuka segelnya. Mungkin pada waktu itu ketika terjadi masalah pada keluarga Pei, Leon Gu membuka segelnya untuk mengeluarkan surat perjanjian pengalihan saham PT. Kontraktor.
Ayah Pei tidak terlalu paham apa maksudnya tindakan Leon Gu ini. Pada awalnya ketika keluarga Pei menyerahkan semua ini kepada keluarga Gu, mereka juga tidak berharap bisa mendapatkannya kembali. Tetapi mas kawin yang diberikan keluarga Gu pada waktu itu juga sangat melimpah, keluarga Pei pun tidak mengalami kerugian apa-apa. Oleh karena itu, tindakan Leon Gu ini sungguh membuat Jacob Pei dan Ayah Pei kebingungan.
“Leon, ini adalah mas kawin bocah kedua, kamu mengembalikannya sekarang, adalah….” Yang terpikirkan oleh Ayah Pei adalah Leon Gu ingin bercerai dengan Valerie Pei. Dua hari yang lalu, Valerie Pei pulang dengan tanpa kabar, tidak perlu ditanya juga tahu dia bertengkar dengan Leon Gu di kota S. Sekarang Leon Gu pun ikut datang kemari, kemungkinan besar adalah ingin bercerai….
Tetapi sebelumnya Leon Gu menggunakan segenap hati dan kekuatan demi membantu keluarga Pei, juga berkata akan merawat Valerie Pei dengan baik, kenapa baru saja satu bulan, mereka sudah akan bercerai?
“Ayah, Anda jangan salah paham, aku bukanlah ingin menarik garis pemisah di antara aku dan Valerie. Dulu adalah aku yang salah bertindak, keluarga Gu juga sudah mengambil begitu banyak harta kekayaan dari keluarga Pei, sekarang aku sudah tidak apa-apa, seharusnya juga mengembalikan semua ini kepada kalian.” Leon Gu bergegas menjelaskan.
Barulah Ayah Pei tersenyum dengan lega, ternyata bukan bercerai….
“Ternyata begitu….” Ayah Pei tersenyum, tetapi tatapannya melirik pada dokumen di atas meja. Perusahaan keluarga Pei bukan miliki dirinya sendiri, dulu karena masalah Valerie Pei, ayah meminta mereka mengeluarkan semua saham yang dimiliki, tentu saja dia rela demi melindungi putrinya sendiri, tetapi tidak berarti semua orang juga sama.
“Leon Gu, semua ini adalah mas kawin Little Valerie, kamu mengembalikannya, apakah ada maksud lain?” Jacob Pei terus menatap Leon Gu dengan tatapan mengamati, dalam beberapa tahun ini, keluarga Gu tidak pernah mengutus orang untuk mengurus bisnis keluarga Pei, artinya sama dengan Pei’s Cop masih berada di dalam tangan keluarga Pei. Dipikir-pikir sekarang, mereka sama sekali tidak pernah menyentuh barang-barang ini, adalah karena keluarga Gu yang besar tidak memandang semua ini, ataukah karena hal lain?
Leon Gu tahu bahwa Jacob Pei adalah rintangan yang sangat besar, tetapi jika sekarang tidak membicarakan masalah ini dengan jelas kepada mereka, ke depannya akan susah memiliki kesempatan untuk menjelaskannya.
“Ayah, Kakak tertua….”
Valerie Pei mengenakan sandal berbahan kapas yang tidak mengeluarkan suara besar ketika menginjak lantai, sehingga ketika dia tiba di depan pintu ruang kerja, mereka sama sekali tidak menyadarinya. Sementara itu, pintu ruang kerja juga tidak tertutup rapat, Valerie Pei melihat tampang mereka bertiga yang sangat serius melalui celah pintu, apakah mereka sedang membahas topik pembicaraan yang berat?
“Kakek berencana membiarkan nona keluarga Ye tinggal ke dalam rumah keluarga Gu….”
Tangan Valerie Pei sudah diletakkan di atas pegangan pintu dan hendak membuka pintu berjalan masuk, tetapi setelah mendengar perkataan ini, tangannya berhenti di tengah udara, tidak tahu harus ditarik kembali atau melanjutkan gerakan tadi. Leon Gu sudah memberitahu kakak dan ayah, Leon Gu berkata akan menghormati dan menghargainya, seperti inikah perlakuan Leon Gu kepadanya? Berkata akan membiarkan wanita lain tinggal ke dalam rumah keluarga Gu di hadapan keluarganya? Penghormatan yang Leon Gu maksud, ternyata adalah seperti ini!
“Phooom….” Tepat ketika Valerie Pei menjadi kaku, terdengar suara hantaman tinju pada badan manusia. Valerie Pei menarik kembali tangannya dan berdiri ke samping, dia melihat Leon Gu merebah di atas meja, sementara Jacob Pei mencengkeram kerah jas Leon Gu, dan tangan satunya hendak memukul lagi.
“Jacob Pei!” Ayah Pei segera berdiri dari kursi, dan menarik tinjuan Jacob Pei yang hendak dilontarkan, “Hentikan!”
Jacob Pei tetap tidak melepaskan Leon Gu, tangannya terkepal dengan erat, jika bukan karena Ayah Pei yang menghentikannya, mungkin tinjuan berikutnya pun akan mendarat di badan Leon Gu.
“Ayah, apakah kamu tahu apa yang ingin dilakukan si brandal ini?” Jacob Pei mengibaskan Leon Gu dengan kuat. Leon Gu berdiri dengan menyangga meja, dan menyeka darah di sudut bibirnya, dia tahu bahwa tinjuan ini tidak terelakkan.
Wajah Jacob Pei membawa kemarahan yang tak terhentikan, bodoh sekali dia masih pergi ke bandara menjemput Leon Gu, dan membawanya ke kediaman tua keluarga Jiang, serta menyuruh Ethan Chen mereka untuk berbaik kepadanya. Dia mengira hubungan Leon Gu dan Valerie Pei bisa berkembang secara normal, siapa tahu pagi-pagi ini Leon Gu berkata akan membiarkan nona Ye untuk masuk ke rumah keluarga Gu!
“Leon Gu, aku beritahu kamu, aku tidak setuju dengan masalah ini!” Jacob Pei naik pitam, dan menepuk meja. Adiknya yang begitu dia sayangi, sekarang bahkan harus membagi pria dengan wanita lain, dia benar-benar ingin membunuh Leon Gu.
Leon Gu sudah menduga Jacob Pei akan bereaksi seperti ini, tetapi dia tidak memiliki alasan untuk membantah. Jika ke depannya Emily Gu juga bertemu dengan keadaan yang sama, dia juga akan kehilangan kendali.
“Leon, kami menikahkan putri, bukan menjual putri. Kamu merasa dengan mengembalikan mas kawin keluarga Pei, maka kamu bisa membiarkan wanita lain untuk masuk ke dalam rumah keluarga Gu? Kalau begitu kamu ambil kembali semua ini.” Ketika melihat barang ini, tentu saja hati Ayah Pei tergerakkan, tetapi mendengar perkataan Leon Gu, seberapa ingin dia mengambil kembali barang-barang ini, juga hanya bisa menahan rasa sakit. Dia hanya memiliki seorang putri saja, yaitu Valerie Pei, tidak bisa diperlakukan dengan tidak adil.
“Ayah, bukan itu maksudku, saham ini tidak ada artinya bagi keluarga Gu, juga adalah pemborosan jika kami memegang kuasa ini di kota S yang nan jauh. Dulunya aku tidak sadarkan diri sehingga tidak bisa mengurus semua ini, lalu Kakek menyimpannya di dalam kotak brankas. Sekarang aku sudah sadarkan diri, kami pun merasa seharusnya dikembalikan kepada kalian, bukanlah… menjadi menjual putri.” Ketika berkata sampai akhir, Leon Gu juga sedikit tidak tega, dia melihat adanya kepedihan dalam mata Ayah Pei. Mungkin pada waktu itu, Ayah Pei juga membulatkan tekad yang amat besar, barulah menikahkan Valerie Pei ke dalam keluarga Gu.
“Kalau begitu, apa artinya? Jika tidak menyukai Little Valerie kami, juga tidak ada orang yang memaksa kamu harus menjalani hidup dengannya! Bukankah kamu ingin memiliki dua wanita sekaligus? Entah bercerai dengan Little Valerie, entah putus dengan nona keluarga Ye itu!” Sambil berkata, api kemarahan Jacob Pei bangkit lagi, kepalan tinjunya seperti siap untuk menghantam wajah Leon Gu pada kapan saja, lihat bagaimana Leon Gu menggoda orang lain dengan wajahnya itu!
Leon Gu menarik napas dalam-dalam, dia paham dengan kegusaran mereka, tetapi….
“Valerie juga tahu dengan masalah ini, dia sudah setuju.” Leon Gu berkata dengan suara berat. Valerie Pei tidak ingin mengatakan masalah kecelakaan mobil Naomi Ye, dia tahu Valerie Pei sengaja menyembunyikannya, dia juga tidak akan bertanya sebenarnya apa yang terjadi, sebenarnya siapa yang berada di dalam mobil, lalu bagaimana mobil itu muncul di tempat kejadian. Dia akan menemukan buktinya, tetapi sebelum menemukan bukti, dia tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Valerie Pei.
Mendengar perkataan Leon Gu, dalam hati Valerie Pei sudah paham, Leon Gu datang ke kota A bukanlah untuk mencarinya dan merayakan ulang tahun, melainkan datang memberitahu orangtua dan kakaknya bahwa dia akan membiarkan Naomi Ye masuk ke dalam rumah keluarga Gu, sungguh langkah yang bagus sekali!
Leon Gu juga berkata bahwa dia sudah setuju, dari awal hingga akhir, dia tidak pernah menyetujui masalah ini. Leon Gu bisa mengatakannya dengan begitu tegak, dalam hatinya masih ada Naomi Ye bukan? Semua itu hanya untuk menipunya.
“Aku mengembalikan mas kawin bukanlah ingin kalian menyetujui Naomi Ye masuk ke dalam rumah keluarga Gu. Namun, kita semua tahu dengan situasi Pei’s Corp yang sekarang, daripada barang-barang ini disimpan di rumah keluarga Gu, lebih baik membiarkan mereka memainkan perannya. Sementara Valerie, yang seharusnya diberikan kepadanya, tidak akan kurang satupun, dia akan selalu adalah nyonya muda besar keluarga Gu, dan nyonya kepala keluarga Gu di hari kelak.” Perkataan Leon Gu tepat mengenai hati Ayah Pei, Ayah Pei sangat tahu dengan situasi Pei’s Corp.
Jacob Pei tidak pernah terlibat dalam masalah perusahaan, tetapi melihat ekspresi ayahnya, dan mendengar Leon Gu berkata seperti itu, dia pun tahu situasinya tidak begitu baik, tetapi dia juga tidak ingin mengorbankan adiknya lagi.
“Nona, kenapa kamu tidak masuk….”
Di luar pintu, melihat Valerie Pei berdiri terbengong di depan pintu, dan matanya sepertinya juga memerah, pelayan rumah berkata dengan khawatir. Semua orang di dalam ruangan pun terkejut, sudah berapa lama Valerie Pei berdiri di luar pintu?
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisBeautiful Lady
ElsaMy Enchanting Guy
Bryan WuKamu Baik Banget
Jeselin VelaniIstri kontrakku
RasudinPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Mi Amor
TakashiDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)