Diamond Lover - Bab 362 Tidak Bersedia
Fransiska tahu Mario khawatir pada Brandon, juga menganggap dia sebagai adiknya, jika saat ini tidak membiarkan Fransiska ke sana membujuk Brandon, hasil akan bagaimana, tidak bisa dibayangkan semua orang.
Dia langsung duduk mobil pengawal untuk pergi ke rumah Keluarga Chu, dalam perjalanan hatinya tidak bisa tenang.
Saat orang tuanya meninggal, dia masih kecil, jadi kesan terhadap orang tua tidak dalam, tapi dia tahu rasa kehilangan dua orang di dalam rumah, rasa itu sangat sepi.
Dan dalam waktu yang lama, di dalam rumah akan menjadi suasana yang tenang, pelan-pelan Fransiska baru tahu ini adalah akibat tidak adanya orang tua.
Dia juga iri pada keluarga yang lengkap, meskipun dia tidak pernah menunjukkan perasaan ini di depan kakak. Dia tahu kakak dengan susah payah menanggung seluruh Keluarga Yin.
Di depan penampilan Fransiska yang kuat, juga ada hati yang mudah pecah, saat itu Brandon sering menghiburnya, orang tua Keluarga Chu juga memberi dia kehangatan.
Sekarang Brandon sedang mengalami hal yang pernah dia alami, jadi dia berharap bisa menemani dia dan dengan dia melewati waktu susah ini.
Mereka adalah tunangan, juga kerabat yang sudah mengenal lama.
Tapi saat sampai di luar rumah Keluarga Chu, Fransiska sudah melihat ada beberapa pengawal yang berjalan di depan pintu, mobil Fransiska terhalang di luar pintu, meskipun pengawal Mario sudah mengatakan orang yang di dalam adalah Fransiska.
Fransiska membuka pintu mobil untuk turun, tetapi pengawal Keluarga Chu yang di depan bukan pengawal yang dulu dia kenal dan dia tidak pernah melihat wajah delapan pengawal yang berdiri di depan pintu.
Dia menolehkan kepala, menyuruh pengawal Mario kembali dulu, jika dia sudah sampai sini, maka Brandon akan melindungi keamanan dia.
Pengawal Mario juga menuruti perkataan dia, duluan pergi, hanya saja tidak pergi jauh. Mario sudah katakan harus setiap saat menjaga Fransiska.
Fransiska berekspresi tenang ketika melihat mobil pengawal Mario pergi, dia tidak ingin kedua pihak pengawal terjadi konflik.
"Maaf, beberapa saat ini tuan muda tidak ingin bertemu tamu." Kata seorang ketua pengawal, juga tidak bersikap hormat ketika sudah tahu status Fransiska.
Pengawal yang di depan pintu berdiri satu baris, seperti ingin menghalang Fransiska.
Fransiska melalui pagar besi melihat kondisi rumah Keluarga Chu, lalu melihat ada banyak pengawal yang menjaga di sekitar ini, kemudian pintu rumah juga tertutup rapat, dalam hati Fransiska semakin khawatir, juga memikirkan perasaan seperti apa yang membuat Brandon tidak ingin bertemu dia?
"Aku adalah tunangannya, bukan orang lain, kalian biarkan aku masuk." Kata Fransiska, nada khawatirnya ini tidak akan dimengerti oleh orang lain.
Namun pengawal yang di depan pintu tidak bermaksud ingin membiarkannya masuk, hanya berdiri di depan untuk menghalang Fransiska.
Fransiska menjadi kesal, Brandon tidak mengatakan akan mengganti pengawal rumah dan kenapa membiarkan mereka tidak memberi dia masuk? Apakah sekarang dia tidak ingin bertemu dengan dirinya?
"Minggir--" Fransiska keras kepala, tanpa peduli menerobos ke dalam, dia tahu Brandon ada di dalam, dia pasti sedih ketika sendirian di dalam rumah menghadapi memori keluarga.
Bagaimana ada orang yang menyiksa dirinya seperti itu?
Para pengawal ini juga tidak berani menyakiti Fransiska, meskipun Brandon memerintah mereka untuk tidak memberi orang masuk, namun jika ada yang ingin menerobos, meskipun berantem juga harus menghalang. Tetapi dia ada memerintah jika ada orang yang bernama Fransiska datang, maka tidak boleh menyakiti dia.
Pengawal hanya mengambil uang untuk bekerja, jadi perkataan majikan ada perintah.
Jadi saat Fransiska menerobos ke dalam, pengawal hanya bisa menggunakan tubuh yang perkasa ini membentuk tembok daging untuk menghalang Fransiska.
Fransiska yang tidak bisa melawan, hanya bisa dengan marah menatap para pengawal ini, jika dia berhasil masuk, pasti akan menyuruh Brandon memecat mereka, bahkan tunangan Brandon juga berani dihalang......
Tapi jika bukan perintah Brandon, mereka juga tidak akan menghalangnya dan dulunya dia bebas masuk keluar dari Keluarga Chu.
"Ah--kalian biarkan aku masuk--" Fransiska sangat marah, jadi berteriak dan dengan tidak berdaya melihat mereka.
Saat mendengar di depan pintu ada suara, pengurus rumah bergegas keluar, pintu rumah Keluarga Chu juga pelan-pelan terbuka. Fransiska hampir menangis ketika melihat pengurus rumah.
Tidak ada yang berani menghalang Fransiska, apa beberapa pengawal ini sangat berani!
"Jack, mereka tidak membiarkan aku masuk!" Setelah melihat pengurus rumah asing ini, Fransiska baru melampiaskan emosinya dan ini karena khawatir pada Brandon.
Pengurus rumah memberi kode pada pengawal ini, kemudian beberapa pengawal ini kembali ke tempatnya, seperti tidak ada masalah yang terjadi.
"Nona Yin." Wajah pengurus rumah yang tua ini, terlihat sangat sedih, dia sudah lama bekerja di Keluarga Chu, terhadap Keluarga Chu juga memiliki perasaan, tiba-tiba empat senior pergi, termasuk langit Keluarga Chu hancur sebelah.
"Bagaimana dengan Brandon? Apa dia ada di dalam? Aku ingin masuk ke dalam melihatnya!" Kata Fransiska dengan panik.
Tetapi pengurus rumah malah menghalang Fransiska, lalu menggelengkan kepala.
"Tuan muda sekarang tidak ingin bertemu siapa pun."
"Tidak, dia tidak akan tidak ingin bertemu aku." Fransiska tidak percaya bahwa Brandon akan mengatakan masalah apapun padanya. Saar ini dia tidak akan pernah bersembunyi darinya.
Fransiska melalui pengurus rumah hanya berjalan masuk, bahkan mulai mode mencari, dia tidak bisa menunggu satu menit lagi, harus bergegas bertemu dengan Brandon, setelah tahu dia aman dia baru bisa tenang.
Pengurus rumah di belakang Fransiska menggelengkan kepala, dia juga khawatir pada Brandon, saat dia kembali dari luar, dia dengan tenang mengurus pemakaman, lalu mengunci dirinya di dalam kamar, beberapa hari ini tidak ada yang berani masuk ke dalam villa.
Fransiska adalah orang pertama yang berani masuk ketika Brandon menutup pintu.
Fransiska membuka pintu villa, di dalam sangat tenang bahkan bisa mendengar jelas suara jarum jatuh, di dalam gedung yang besar ini dia tidak bisa melihat bayangan Brandon.
Fransiska meletakkan tas, dengan pelan naik ke atas, kamar Brandon ada di lantai tiga.
Setiap langkah ini membuat hati Fransiska merasa sangat berat, dia berharap Brandon tidak apa-apa, tetapi terjadi hal sebesar ini, meskipun orang yang kuat, juga tidak bisa tahan.
Jika Brandon terjadi masalah......
Dia tidak berani memikirkan begitu banyak, langkah kaki dari tenang menjadi tergesa-gesa, dengan tergesa-gesa berlari ke lantai tiga dan membuka pintu kamarnya.
Yang tercium adalah bau alkohol yang menyengat bercampur bau rokok, semua tercium oleh Fransiska, kamar ini ditutup oleh tirai sehingga Fransiska tidak bisa melihat jelas di mana Brandon.
Dia membuka lampu, lalu melihat Brandon dengan mabuk tertidur di tempat tidur, di samping kakinya terletak lima enam laptop yang sudah lama tidak beroperasi jadi layarnya hitam.
Di sekitar laptop ada puluhan botol yang bengkok sini sana, bir di dalam sudah diminum habis, karpet mahal yang di lantai ada bir dan campuran debu rokok.
Seluruh kamar mengungkapkan rasa kematian, lalu Fransiska merasa di dalam kamar ada Brandon yang tanpa marah berbaring di tempat tidur.
Dia mengenakan kemeja hitam, dua tiga kancing sudah terbuka, kemeja dan celana sudah kusut, sepatu tidak tahu ke mana, hanya memakai satu kos kaki, yang satunya lagi tidak dipakai.
Wajah dia yang ganteng, sudah terlihat jelek karena ada jenggot, dia bisa melihat tatapan rapat Brandon ini penuh dengan kepasraan.
Untung saja dia masih bernafas, dada masih berdetak, jika tidak dia pasti mengira dia sudah meninggal.
Fransiska sangat sakit hati, dia tidak pernah melihat Brandon yang putus asa seperti ini, dia berjalan ke sana lalu jongkok sambil memegang wajahnya seperti ingin menutup semua luka hatinya.
"Maaf, jika aku bisa duluan kembali, maka kamu tidak akan sendirian......" Dia tahu Brandon salah paham dengan pelukan perpisahannya pada Ethan, mengira dia memilih Ethan, tetapi setelah Brandon meninggalkan bangsal, dia sudah mengucapkan perasaannya, hanya saja dia tidak menolehkan kepala.
Kemudian dia berpikir dia sudah mau kembali ke Italia, juga ada waktu banyak bersama dengan Brandon, tetapi tidak disangka bisa terjadi hal ini.
Jika tahu bisa terjadi hal ini, dia pasti akan mengikuti Brandon kembali ke Italia. Saat dia tidak ada, Brandon pasti sedih, di saat dia membutuhkannya, dia malah tidak ada.
Brandon yang mabuk ini seolah-olah mendengar ada yang berbicara padanya, ingin membuka mata tetapi merasa sangat lelah, seluruh tubuhnya sangat lelah, saat dengan susah payah membuka mata, malah merasa sedang mimpi.
Selama dia mengunci dirinya di dalam kamar, dia selalu merasa Fransiska berada di sampingnya.
Tapi saat sadar, hatinya merasa sangat sedih, dia hanya bisa menggunakan bir untuk membuat dirinya mati rasa, daripada saat sadar merasa sakit, lebih baik mabuk.
Mungkin setelah sadar dia menyadari di dalam kamar ini hanya sendirian, jadi merasa sedih.
"Pergi......" Brandon tanpa sadar melambaikkan tangan Fransiska yang diwajahnya, dia tidak ingin saat bangun menghadapi ruang kosong ini, jadi hanya dengan kejam mendorong sosok yang dibayangkannya.
Sejak kecil sampai besar, Brandon tidak pernah mengatakan kata pergi pada Fransiska, tetapi di kondisi seperti ini, bagaimana mungkin Fransiska meninggalkan Brandon?
"Brandon ini aku, aku sudah kembali, maaf aku baru kembali, aku sudah tahu masalah paman dan bibi, jika aku duluan tahu pasti akan kembali bersamamu......" Fransiska duduk berlutut di samping Brandon dan sangat sedih.
Dia merasa hatinya sangat sakit ketika menghadapi Brandon yang tidak sadar, dia perlu bergegas membiarkan Brandon sadar!
Fransiska menyeret Brandon yang tinggi badannya 186 cm ini ke kamar mandi, di cuaca yang puluhan derajat ini, dia membuka air hangat untuk membasahi Brandon dari atas sampai kaki.
Dia tidak tega menggunakan air dingin.
Dia duduk di lantai marmer kamar mandi, Brandon membiarkan air hangat ini membasahi tubuhnya. Mungkin dia sadar, hanya saja tidak bersedia dengan sikap ini menghadapi Keluarga Chu yang tinggal dia sendirian.
Di saat dia di dunia tidak sadar, setidaknya dia merasa senang, dia tidak ingin keluar dari mimpi yang senang ini.
Air hangat sekali demi sekali membasahi tubuhnya sampai Brandon sudah sadar. Dia dengan bodoh melihat Fransiska yang membasahinya, tiba-tiba berdiri juga mendorong Fransiska, kemudian berlari keluar dan ekspresi dinginnya membuat Fransiska berdiri di tempat.
Novel Terkait
My Cute Wife
DessyDemanding Husband
MarshallDark Love
Angel VeronicaYama's Wife
ClarkSi Menantu Dokter
Hendy ZhangLove and Trouble
Mimi XuDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)