Diamond Lover - Bab 362 Tidak Bersedia

Fransiska tahu Mario khawatir pada Brandon, juga menganggap dia sebagai adiknya, jika saat ini tidak membiarkan Fransiska ke sana membujuk Brandon, hasil akan bagaimana, tidak bisa dibayangkan semua orang.

Dia langsung duduk mobil pengawal untuk pergi ke rumah Keluarga Chu, dalam perjalanan hatinya tidak bisa tenang.

Saat orang tuanya meninggal, dia masih kecil, jadi kesan terhadap orang tua tidak dalam, tapi dia tahu rasa kehilangan dua orang di dalam rumah, rasa itu sangat sepi.

Dan dalam waktu yang lama, di dalam rumah akan menjadi suasana yang tenang, pelan-pelan Fransiska baru tahu ini adalah akibat tidak adanya orang tua.

Dia juga iri pada keluarga yang lengkap, meskipun dia tidak pernah menunjukkan perasaan ini di depan kakak. Dia tahu kakak dengan susah payah menanggung seluruh Keluarga Yin.

Di depan penampilan Fransiska yang kuat, juga ada hati yang mudah pecah, saat itu Brandon sering menghiburnya, orang tua Keluarga Chu juga memberi dia kehangatan.

Sekarang Brandon sedang mengalami hal yang pernah dia alami, jadi dia berharap bisa menemani dia dan dengan dia melewati waktu susah ini.

Mereka adalah tunangan, juga kerabat yang sudah mengenal lama.

Tapi saat sampai di luar rumah Keluarga Chu, Fransiska sudah melihat ada beberapa pengawal yang berjalan di depan pintu, mobil Fransiska terhalang di luar pintu, meskipun pengawal Mario sudah mengatakan orang yang di dalam adalah Fransiska.

Fransiska membuka pintu mobil untuk turun, tetapi pengawal Keluarga Chu yang di depan bukan pengawal yang dulu dia kenal dan dia tidak pernah melihat wajah delapan pengawal yang berdiri di depan pintu.

Dia menolehkan kepala, menyuruh pengawal Mario kembali dulu, jika dia sudah sampai sini, maka Brandon akan melindungi keamanan dia.

Pengawal Mario juga menuruti perkataan dia, duluan pergi, hanya saja tidak pergi jauh. Mario sudah katakan harus setiap saat menjaga Fransiska.

Fransiska berekspresi tenang ketika melihat mobil pengawal Mario pergi, dia tidak ingin kedua pihak pengawal terjadi konflik.

"Maaf, beberapa saat ini tuan muda tidak ingin bertemu tamu." Kata seorang ketua pengawal, juga tidak bersikap hormat ketika sudah tahu status Fransiska.

Pengawal yang di depan pintu berdiri satu baris, seperti ingin menghalang Fransiska.

Fransiska melalui pagar besi melihat kondisi rumah Keluarga Chu, lalu melihat ada banyak pengawal yang menjaga di sekitar ini, kemudian pintu rumah juga tertutup rapat, dalam hati Fransiska semakin khawatir, juga memikirkan perasaan seperti apa yang membuat Brandon tidak ingin bertemu dia?

"Aku adalah tunangannya, bukan orang lain, kalian biarkan aku masuk." Kata Fransiska, nada khawatirnya ini tidak akan dimengerti oleh orang lain.

Namun pengawal yang di depan pintu tidak bermaksud ingin membiarkannya masuk, hanya berdiri di depan untuk menghalang Fransiska.

Fransiska menjadi kesal, Brandon tidak mengatakan akan mengganti pengawal rumah dan kenapa membiarkan mereka tidak memberi dia masuk? Apakah sekarang dia tidak ingin bertemu dengan dirinya?

"Minggir--" Fransiska keras kepala, tanpa peduli menerobos ke dalam, dia tahu Brandon ada di dalam, dia pasti sedih ketika sendirian di dalam rumah menghadapi memori keluarga.

Bagaimana ada orang yang menyiksa dirinya seperti itu?

Para pengawal ini juga tidak berani menyakiti Fransiska, meskipun Brandon memerintah mereka untuk tidak memberi orang masuk, namun jika ada yang ingin menerobos, meskipun berantem juga harus menghalang. Tetapi dia ada memerintah jika ada orang yang bernama Fransiska datang, maka tidak boleh menyakiti dia.

Pengawal hanya mengambil uang untuk bekerja, jadi perkataan majikan ada perintah.

Jadi saat Fransiska menerobos ke dalam, pengawal hanya bisa menggunakan tubuh yang perkasa ini membentuk tembok daging untuk menghalang Fransiska.

Fransiska yang tidak bisa melawan, hanya bisa dengan marah menatap para pengawal ini, jika dia berhasil masuk, pasti akan menyuruh Brandon memecat mereka, bahkan tunangan Brandon juga berani dihalang......

Tapi jika bukan perintah Brandon, mereka juga tidak akan menghalangnya dan dulunya dia bebas masuk keluar dari Keluarga Chu.

"Ah--kalian biarkan aku masuk--" Fransiska sangat marah, jadi berteriak dan dengan tidak berdaya melihat mereka.

Saat mendengar di depan pintu ada suara, pengurus rumah bergegas keluar, pintu rumah Keluarga Chu juga pelan-pelan terbuka. Fransiska hampir menangis ketika melihat pengurus rumah.

Tidak ada yang berani menghalang Fransiska, apa beberapa pengawal ini sangat berani!

"Jack, mereka tidak membiarkan aku masuk!" Setelah melihat pengurus rumah asing ini, Fransiska baru melampiaskan emosinya dan ini karena khawatir pada Brandon.

Pengurus rumah memberi kode pada pengawal ini, kemudian beberapa pengawal ini kembali ke tempatnya, seperti tidak ada masalah yang terjadi.

"Nona Yin." Wajah pengurus rumah yang tua ini, terlihat sangat sedih, dia sudah lama bekerja di Keluarga Chu, terhadap Keluarga Chu juga memiliki perasaan, tiba-tiba empat senior pergi, termasuk langit Keluarga Chu hancur sebelah.

"Bagaimana dengan Brandon? Apa dia ada di dalam? Aku ingin masuk ke dalam melihatnya!" Kata Fransiska dengan panik.

Tetapi pengurus rumah malah menghalang Fransiska, lalu menggelengkan kepala.

"Tuan muda sekarang tidak ingin bertemu siapa pun."

"Tidak, dia tidak akan tidak ingin bertemu aku." Fransiska tidak percaya bahwa Brandon akan mengatakan masalah apapun padanya. Saar ini dia tidak akan pernah bersembunyi darinya.

Fransiska melalui pengurus rumah hanya berjalan masuk, bahkan mulai mode mencari, dia tidak bisa menunggu satu menit lagi, harus bergegas bertemu dengan Brandon, setelah tahu dia aman dia baru bisa tenang.

Pengurus rumah di belakang Fransiska menggelengkan kepala, dia juga khawatir pada Brandon, saat dia kembali dari luar, dia dengan tenang mengurus pemakaman, lalu mengunci dirinya di dalam kamar, beberapa hari ini tidak ada yang berani masuk ke dalam villa.

Fransiska adalah orang pertama yang berani masuk ketika Brandon menutup pintu.

Fransiska membuka pintu villa, di dalam sangat tenang bahkan bisa mendengar jelas suara jarum jatuh, di dalam gedung yang besar ini dia tidak bisa melihat bayangan Brandon.

Fransiska meletakkan tas, dengan pelan naik ke atas, kamar Brandon ada di lantai tiga.

Setiap langkah ini membuat hati Fransiska merasa sangat berat, dia berharap Brandon tidak apa-apa, tetapi terjadi hal sebesar ini, meskipun orang yang kuat, juga tidak bisa tahan.

Jika Brandon terjadi masalah......

Dia tidak berani memikirkan begitu banyak, langkah kaki dari tenang menjadi tergesa-gesa, dengan tergesa-gesa berlari ke lantai tiga dan membuka pintu kamarnya.

Yang tercium adalah bau alkohol yang menyengat bercampur bau rokok, semua tercium oleh Fransiska, kamar ini ditutup oleh tirai sehingga Fransiska tidak bisa melihat jelas di mana Brandon.

Dia membuka lampu, lalu melihat Brandon dengan mabuk tertidur di tempat tidur, di samping kakinya terletak lima enam laptop yang sudah lama tidak beroperasi jadi layarnya hitam.

Di sekitar laptop ada puluhan botol yang bengkok sini sana, bir di dalam sudah diminum habis, karpet mahal yang di lantai ada bir dan campuran debu rokok.

Seluruh kamar mengungkapkan rasa kematian, lalu Fransiska merasa di dalam kamar ada Brandon yang tanpa marah berbaring di tempat tidur.

Dia mengenakan kemeja hitam, dua tiga kancing sudah terbuka, kemeja dan celana sudah kusut, sepatu tidak tahu ke mana, hanya memakai satu kos kaki, yang satunya lagi tidak dipakai.

Wajah dia yang ganteng, sudah terlihat jelek karena ada jenggot, dia bisa melihat tatapan rapat Brandon ini penuh dengan kepasraan.

Untung saja dia masih bernafas, dada masih berdetak, jika tidak dia pasti mengira dia sudah meninggal.

Fransiska sangat sakit hati, dia tidak pernah melihat Brandon yang putus asa seperti ini, dia berjalan ke sana lalu jongkok sambil memegang wajahnya seperti ingin menutup semua luka hatinya.

"Maaf, jika aku bisa duluan kembali, maka kamu tidak akan sendirian......" Dia tahu Brandon salah paham dengan pelukan perpisahannya pada Ethan, mengira dia memilih Ethan, tetapi setelah Brandon meninggalkan bangsal, dia sudah mengucapkan perasaannya, hanya saja dia tidak menolehkan kepala.

Kemudian dia berpikir dia sudah mau kembali ke Italia, juga ada waktu banyak bersama dengan Brandon, tetapi tidak disangka bisa terjadi hal ini.

Jika tahu bisa terjadi hal ini, dia pasti akan mengikuti Brandon kembali ke Italia. Saat dia tidak ada, Brandon pasti sedih, di saat dia membutuhkannya, dia malah tidak ada.

Brandon yang mabuk ini seolah-olah mendengar ada yang berbicara padanya, ingin membuka mata tetapi merasa sangat lelah, seluruh tubuhnya sangat lelah, saat dengan susah payah membuka mata, malah merasa sedang mimpi.

Selama dia mengunci dirinya di dalam kamar, dia selalu merasa Fransiska berada di sampingnya.

Tapi saat sadar, hatinya merasa sangat sedih, dia hanya bisa menggunakan bir untuk membuat dirinya mati rasa, daripada saat sadar merasa sakit, lebih baik mabuk.

Mungkin setelah sadar dia menyadari di dalam kamar ini hanya sendirian, jadi merasa sedih.

"Pergi......" Brandon tanpa sadar melambaikkan tangan Fransiska yang diwajahnya, dia tidak ingin saat bangun menghadapi ruang kosong ini, jadi hanya dengan kejam mendorong sosok yang dibayangkannya.

Sejak kecil sampai besar, Brandon tidak pernah mengatakan kata pergi pada Fransiska, tetapi di kondisi seperti ini, bagaimana mungkin Fransiska meninggalkan Brandon?

"Brandon ini aku, aku sudah kembali, maaf aku baru kembali, aku sudah tahu masalah paman dan bibi, jika aku duluan tahu pasti akan kembali bersamamu......" Fransiska duduk berlutut di samping Brandon dan sangat sedih.

Dia merasa hatinya sangat sakit ketika menghadapi Brandon yang tidak sadar, dia perlu bergegas membiarkan Brandon sadar!

Fransiska menyeret Brandon yang tinggi badannya 186 cm ini ke kamar mandi, di cuaca yang puluhan derajat ini, dia membuka air hangat untuk membasahi Brandon dari atas sampai kaki.

Dia tidak tega menggunakan air dingin.

Dia duduk di lantai marmer kamar mandi, Brandon membiarkan air hangat ini membasahi tubuhnya. Mungkin dia sadar, hanya saja tidak bersedia dengan sikap ini menghadapi Keluarga Chu yang tinggal dia sendirian.

Di saat dia di dunia tidak sadar, setidaknya dia merasa senang, dia tidak ingin keluar dari mimpi yang senang ini.

Air hangat sekali demi sekali membasahi tubuhnya sampai Brandon sudah sadar. Dia dengan bodoh melihat Fransiska yang membasahinya, tiba-tiba berdiri juga mendorong Fransiska, kemudian berlari keluar dan ekspresi dinginnya membuat Fransiska berdiri di tempat.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu