Diamond Lover - Bab 287 Pernikahan Bebas
Leon Gu telah bekerja lembur di Jerman, yang pada awalnya kasusnya diputuskan, Leon Gu sendiri yang mencari perusahaan untuk bekerja sama, pihak lain menyatakan bahwa manajer umum membuat keputusan tanpa izin, CEO pihak lain dengan segera mengganti manajer umum, dan juga menyatakan permintaan maaf atas masalah kali ini.
Yang dia butuhkan juga bukanlah permintaan maaf, setelah mempertimbangkannya, akhirnya dia tidak melanjutkan kerja sama dengan perusahaan itu, begitu berita ini tersebar, dua perusahaan menawarkan cabang zaitun dan menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan Gu’s Corp, Leon Gu memilih salah satu perusahaan itu, kerugiaannya pasti ada, tetapi sudah dikendalikan seminimal mungkin.
Setelah satu minggu sibuk, masalah ini pulih untuk sementara, selanjutnya beberapa pekerjaan terakhir, dia meninggalkan Bobby Li disini untuk mengurusnya dan meminta dia untuk segera memesan tiket pulangnya, terakhir kali dia merasa tingkah laku Valerie Pei padanya ada sedikit aneh, kemudian beberapa kali dia menelepon, meskipun Valerie Pei yang mengangkat telepon, tetapi dia hanya berbicara sebentar lalu memberikannya kepada Ellie.
Bahkan orang yang memiliki banyak perasaan juga tahu ada sesuatu yang terjadi, kalau bukan karena mempertimbangkan nilai kerjasama antar kedua perusahaan, dia pasti sudah pulang lebih awal.
Dia berpikir tidak mungkin ada hal besar yang terjadi dalam seminggu.
Dia mendengar Valerie Pei berkata bahwa Ellie tidak terbiasa menggunakan barang-barang keperluan sehari-hari lokal, dia berpikir sudah datang sampai Jerman, jadi membeli lebih banyak untuk dibawa pulang, selanjutnya dia akan menyuruh orang datang kesini untuk membelinya, dia juga baru pertama kali datang ke supermarket sini, karena berhubungan dengan Valerie Pei, dia melakukan banyak hal untuk pertama kalinya.
Untuk pertama kalinya dia berjuang untuk menyukai seseorang, untuk pertama kalinya demi seorang wanita dan wajah Henry Gu memerah, untuk pertama kalinya dia dapat melepaskan perusahaan yang dia anggap sebagai anak…..
Hanya karena orang itu adalah Valerie Pei, dia merasa ini sepadan. Didalam hidupnya sangat sulit baginya untuk bisa bertemu dengan seseorang yang sangat dia cintai, tentu saja selagi dirinya masih mencintainya, dia harus memperlakukan dia dan anak mereka dengan baik-baik.
Sebelumnya dia masih tidak cukup dewasa sehingga bisa menyebabkan tragedi seperti itu, sekarang halangan diantara mereka sudah tidak ada, dia ingin menunjukkan tindakannya sendiri bahwa dia bisa memberikan kebahagiaan untuk Valerie Pei.
Dia juga sedang bergerak kedepan menuju tujuan itu.
Leon Gu membeli banyak barang untuk dibawa pulang, saat sampai dikota S, sudah jam sebelas malam, tentu saja ada seseorang yang datang menjemputnya, dia meminta orang untuk memindahkan barangnya kedalam mobil dan dia sendiri mengendarai mobil pergi kerumah Valerie Pei.
Dia bepikir pada saat ini Valerie Pei dan Ellie pasti sudah tidur, dengan pelan-pelan masuk kedalam rumahnya, bahkan hanya melihat saja dia juga sudah merasa puas, dia tidak mengambil keluar barang-barang yang ada didalam mobil, terlebih dulu melihat orang yang telah dia rindukan selama lebih dari seminggu.
Hanya saja ketika dia sampai pintu Valerie Pei dan menekan kata sandi, setelah menekan enam angka tersebut pintu tidak terbuka yang seperti diharapkan, dalam tampilan layar menunjukkan “Kata sandi salah”.
Leon Gu mengerutkan keningnya dan mencoba menekan enam angka itu lagi, bahwa itu adalah tanggal ulang tahun Ellie, tidak disangka salah!
Apakah Valerie Pei mengubah kata sandinya selama dia pergi? apakah dia begitu tidak suka melihat dia masuk kedalam rumahnya? Sebentar kemudian, dia mencoba menekan angka lain dan semuanya salah, dia sedikit merasa kesal berdiri didepan pintu.
“Ah—” Leon Gu mengulurkan tangannya untuk mengetuk pintu rumah Valerie Pei, tetapi sewaktu tangannya masih jauh beberapa sentimeter dari pintunya, dia berhenti, sekarang Ellie sudah tidur, jika sekarang dia mengetuk pintu pasti dia akan terbangun.
Sekarang sudah sangat malam, ada masalah apapun bisa dibicarakan besok, sudah kembali juga tidak harus tergantung pada hari ini.
Leon Gu berbalik dan kembali ke apartemennya sendiri, setiap hari ada orang yang membersihkan apartemennya tetapi bisa dilihat bahwa Valerie Pei tidak pernah datang kesini, kotak yang dia taruh diatas meja masih ada diatas meja dan tidak tersentuh.
Jadi pada malam itu disaat dia mengatakan angka itu ditelingannya, dia bahkan tidak peduli.
Leon Gu berjalan kesana dan mengambil kotak yang ada diatas meja, meskipun dia tahu Valerie Pei tidak tertarik dengan perhiasan, tetapi disaat dia melihat kalung ini, dia merasa ini sangat cocok dengan Valerie Pei, dia juga sangat jarang melihat dia memakai barang seperti itu, jadi dia membelinya, hanya saja orang itu tidak datang.
Disaat besok bertemu dengannya dia akan memberikan itu padanya, juga tidak tahu apa dia bisa menebak bahwa bunga mawar itu dia yang berikan, seharusnya bisa ditebak, sekarang dia juga tidak ada yang mengejar bahkan jika ada, juga akan lenyap karena dia adalah mantan istrinya.
Karena itu Leon Gu sangat percaya diri dalam hal ini.
Tetapi terlalu percaya diri adalah tanggung jawab atas perbuatannya sendiri, dalam hal ini dia sudah salah menilai.
Dia meletakkan kotak itu, dengan cepat melepaskan pakaiannya, dia tidak bisa beristirahat dengan baik didalam pesawat, sekarang dia harus mandi dan tidur dengan nyenyak, jadi keesokannya baru bisa bersemangat.
Kemudian, suara air yang berasal dari kamar mandi, menutupi suara bukaan pintu yang tidak nyaring.
Handy Ji menggendong Ellie dan dia tertidur dengan nyenyak dipundaknya.
Hari ini adalah hari keluarga di TK Ellie, semua keluarga dihadiri oleh ayah ibunya, Ellie juga ingin ayah ibunya bisa hadir, dia sangat ingin memberitahu Leon Gu mengenai masalah ini ditelepon, tetapi Valerie berkata bahwa ayahnya sedang sibuk dengan hal-hal penting diluar negeri.
Membiarkan paman Handy pergi juga adalah hal yang sama, Ellie yang selalu menyukai Handy Ji hanya bisa menyerah, seharian ini mereka bermain dengan sangat gembira, kemudian pergi kerumah Handy Ji untuk makan malam, pada mulanya Handy Ji ingin Valerie Pei tinggal, tetapi dia menolak.
Hubungan ini tidak berkembang dengan begitu cepat, jadi Handy Ji mengantar mereka pulang.
“Aku akan membawa Ellie kekamar.” Disaat Valerie Pei menutup pintu apartemen, Handy Ji berbisik kepada Valerie Pei.
Valerie Pei menganggukkan kepala, hari ini dia juga lelah, bermain dengan anak-anak ternyata lebih melelahkan daripada kerja, untungnya ada Handy Ji yang menemani.
Ketika Handy Ji selesai membawa Ellie kekamar dan keluar, dia melihat anak besar itu berbaring diatas sofa.
“Ayo bangun, kembali kekamar mu tidur.” Handy Ji setengah jongkok didepan sofa, satu tangan menyentuh wajah Valerie Pei, sedikit tidak tega membangunkannya.
“Mhm~” Valerie Pei memegang tangan Handy Ji agar dia tidak sembarangan menyentuh lalu berbalik dan meletakkan tangannya dibawah kepalanya: “Aku sangat lelah, jangan ganggu aku…..”
Handy Ji tertawa ringan, juga membiarkan tangannya menjadi bantal Valerie Pei, postur dia yang setengah jongkok berubah menjadi postur duduk, sebelumnya hanya bisa melihat dia dari jauh, sekarang dia sudah menjadi pacarnya sendiri, sukacita seperti sekarang ini rasanya seperti tidak ingin menutup matanya, bisa tetap bersama selama satu menit, berteguh untuk tidak pergi terlebih dulu.
Setelah tertidur lebih dari satu jam, Valerie Pei merasa tidak nyaman disofa, lehernya juga terasa masam, membuka matanya dengan samar dan melihat Handy Ji duduk diatas lantai, kepalanya bersandar disofa dan tangannya tepat berada dibawah kepalanya.
Valerie Pei menggosok pelipisnya dan dia pasti tertidur disofa setelah dia terlalu lelah.
Karena beban ditangannya tiba-tiba menjadi ringan, Handy Ji juga terbangun dan melihat ekspresi Valerie Pei yang agak menyalahkan diri sendiri.
“Aku tadi…..tertidur kenapa kamu tidak membangunkan aku dan juga kamu duduk diatas lantai tertidur, kalau kamu masuk angin bagaimana?” Valerie Pei menarik Handy Ji untuk duduk diatas sofa.
Handy Ji menemukan postur tubuh yang nyaman diatas sofa dan merangkul Valerie Pei kedalam pelukannya, dia sendiri dari belakang memeluknya dan meletakkan kepalanya diatas bahunya.
“Aku sangat berharap kamu adalah orang pertama yang aku lihat disetiap pagi.” Handy Ji berbisik ditelinga Valerie Pei, arti dari isyarat ini kenapa dia tidak bisa mengerti?
Dia sudah tidak setuju dengan kepindahaan Handy Ji, dia tahu jika pindah rumah tanpa dipertimbangkan, pada saat Leon Gu kembali nanti pasti akan bertanya padanya, dia harus menjelaskannya lagi, terlalu banyak yang harus dilibatkan, lebih baik dia tinggal disini.
Setelah Handy Ji ditolak oleh Valerie Pei, dia juga tidak pernah membicarakan masalah ini lagi.
Sekarang dia memberi isyarat kepada Valerie Pei, meskipun sebelumnya mereka berdua telah berteman selama empat tahun, tetapi itu adalah hubungan antara teman tetangga dan waktu mereka berpacaran hanya lebih dari satu minggu.
“Tunggu beberapa waktu lagi oke, aku merasa…..ini agak cepat.” Valerie Pei sebenarnya masih seorang wanita konservatif, kapan dan apa yang harus dilakukan, dia biasanya tidak akan melanggar aturan.
Namun, Handy Ji juga hanya mengatakannya tanpa berpikir, kehidupan idealnya adalah pada malam hari mengucapakan selamat malam kepada orang yang dia cintai dan mengucapkan selamat pagi padanya dipagi hari, itu adalah kehidupan yang paling bahagia, tidak ada yang lebih baik dari ini.
Bisa mengetahui bahwa Valerie Pei juga memiliki rencana ini, meskipun sekarang ditolak, tetapi selanjutnya juga pasti ada kemungkinan, jika tujuan mereka ada kemajuan.
“Aku turuti kemauanmu.” Handy Ji bergerak perlahan ketelinga Valerie Pei dan ciuman itu perlahan kebawah, namun dia tidak pernah mengambil langkah selanjutnya, pada akhirnya ciuman itu mendarat dibibir Valerie Pei, setelah beberapa saat dia melepaskannya.
Valerie Pei sedikit tersipu saat dicium, dan hanya dua orang yang dia perlakukan begitu dekat sampai sekarang.
“Aku pulang dulu, istirahat yang baik.” Handy Ji menepuk kepala Valerie Pei, dia tahu semua kekhawatirannya, khawatir bahwa disaat Ellie bangun pagi nanti melihat dia masih berada didalam apartemen, dari awal juga sudah bukan tetangga, juga tidak ada alasan apapun, demi Valerie Pei mudah menjelaskannya, meski hari sudah subuh, dia juga bergegas untuk pulang kerumahnya sendiri.
Melihat Handy Ji yang berdiri, apa yang ingin dikatakan Valerie Pei tersangkut ditenggorokannya, Handy Ji sangat baik dan selalu memperhatikannya.
“Terima kasih.” Dia memegang tangan Handy Ji, wajahnya terlihat penuh rasa terima kasih.
“Aku harap selanjutnya yang aku dengar bukan dua kata ini lagi.” Sekali lagi Handy Ji enggan memegang tangan Valerie Pei lagi, kali ini dia benar-benar sudah mau pergi.
Valerie Pei menganggukkan kepala, berusahalah, selanjutnya yang dia katakan bukan kata-kata ini lagi, hati dia juga bukan terbuat dari batu, dia bisa merasakan cinta Handy Ji yang sudah begitu lama.
Pada akhirnya, Handy Ji pulang, Valerie Pei juga mandi sebelum tidur.
Dipagi hari, setelah sarapan pagi bersama Ellie mereka keluar, seseorang yang menunggu didepan pintu benar-benar membuat dia terkejut.
“Ayah…..” Ellie yang melihat Leon Gu bersandar dipintu, dengan segera melepaskan tangan Valerie Pei dan berlari kearah Leon Gu.
Leon Gu menatap Valerie Pei, lalu membungkuk dan menggendong Ellie, dia sudah lama tidak bertemu dengan Leon Gu, lalu menciumnya dikedua sisi pipinya.
“Ayah, Ellie sangat merindukanmu, dari kapan kamu kembali? aku mengira kamu sudah tidak akan kembali!” kebahagiaan yang datang terlalu tiba-tiba, Ellie merasa seperti sedang bermimpi, kemarin dia juga tidak menerima panggilan telepon dari ayah, hatinya merasa hampa, hari ini disaat membuka pintu dia melihat ayahnya, dalam waktu singkat suasana hatinya menjadi indah.
“Ayah juga sangat merindukanmu.” Leon Gu juga mencium pipi Ellie, dia mengatakan bahwa dia sangat merindukan kalian dan bukan kamu.
“Sewaktu ayah tidak ada, apakah Ellie ada patuh mendengarkan mommy?” Leon Gu menggendong Ellie dan berjalan menuju Valerie Pei, sorotan matanya tertuju pada Valerie Pei dan Ellie, satu besar satu kecil, sekarang mereka itu adalah orang yang paling penting didalam hatinya.
Dalam waktu sesaat hati Valerie Pei semakin kacau, mengapa Leon Gu kembali lebih cepat bukankah dia bilang setengah bulan, dia masih belum membuat persiapan mengenai masalah dia dan Handy Ji, masih belum membuat persiapan untuk memberitahu Leon Gu, dia selalu merasa jika Leon Gu mengetahui hal ini juga tidak akan ada hasil akhir yang baik.
Tetapi, mereka sudah bercerai dan kedua belah pihak sudah boleh melakukan pernikahan bebas, apa yang ditakutkan?
Novel Terkait
The Sixth Sense
AlexanderHusband Deeply Love
NaomiThe Richest man
AfradenPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniAdieu
Shi QiBaby, You are so cute
Callie WangHanya Kamu Hidupku
RenataDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)