Diamond Lover - Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang

William bermain hingga kelelahan, lalu pergi ke pelukannya Valerie Pei, dia sepertinya mampu menyadari perasaan gundah gulana dari Valerie Pei yang tak terpancar dengan jelas, dagunya ditempatkan ke bahu Valerie Pei, perkataan selanjutnya langsung membuat Valerie Pei dan Jacob Pei tertegun.

"Mommy, apakah kamu akan bercerai dengan Daddy, makanya membawa William pergi ke rumah kakek dan nenek?" William mengedipkan matanya yang besar, suaranya tidak seriang seperti biasanya lagi.

Valerie Pei melongo, William baru berusia 4 tahun, kenapa malah sudah tahu kosakata seperti cerai ini? Dia dan Leon Gu berusaha pura-pura saling mencintai saat di hadapannya, tapi terakhir, William malah telah mengetahui mereka memiliki niat ini.

"William mendengarnya dari siapa? Mommy tidak akan berpisah dengan Daddy, Mommy hanya ingin membawa William bermain di Kota A, kita akan menemani kakek dan nenek melewati tahun baru, William bisa mengenal teman baru di sana." Ternyata, yang diketahui oleh William jauh lebih banyak daripada yang dipikirkan Valerie Pei, apakah dirinya telah terlalu egois, karena membuat William kembali berpisah dengan ayahnya?

"Alice Li yang satu TK denganku, Daddy dan Mommynya telah bercerai, tapi Daddy dan Mommynya bahkan sampai bertengkar di TK, William pernah mendengar Daddy dan Mommy bertengkar, jadi William merasa akan menjadi sama seperti Alice." William memainkan jari tangannya, tidak berani mengangkat kepala melihat Valerie Pei.

William menundukkan kepala, mulutnya sedikit cemberut, kegirangan tadi telah sepenuhnya ditutupi oleh kesedihan, hati Valerie Pei berkerut kesakitan. dia mengira hubungan William dengan Leon Gu tidak akan seerat hubungannya dengan William, dan William hanya akan merasa sedih sesaat saja saat berpisah dengan Leon Gu, tapi dirinya telah lupa tentang pentingnya seorang ayah terhadap sang anak, dirinya bisa memberikan cinta kasih seorang ibu tanpa batas kepada William, tapi tidak akan mampu menggantikan cinta kasih seorang ayah yang diberikan oleh Leon Gu.

Apalagi, tidak ada lagi orang yang bisa menggantikan posisi Leon Gu di hatinya William.

"Mommy berjanji pada William, tidak akan membuat William menjadi seperti Alice, bagaimana?" Valerie Pei menggenggam wajah William, berusaha untuk membuatnya melupakan masalah ini.

"Mari, William datanglah ke tempat Paman sini, Paman akan bercerita untukmu!" Jacob Pei mengulurkan tangan menggendong William, dulu saat telah mengetahui Valerie Pei sedang mengandung, dirinya pernah berpikir tidak seharusnya setuju untuk mempertahankan anak ini......

Jadi, Jacob Pei terus berusaha menebus dosanya karena dirinya pernah memiliki niat untuk tidak menginginkan William, dia sering merindukan Valerie Pei dan William, ingin melakukan lebih banyak hal untuk William, dan juga terhadap Valerie Pei.

William dalam waktu singkat langsung tertidur di dalam pelukannya Jacob Pei, setelah itu baru Valerie Pei menghela napas lega.

"Sudah, jangan berpikiran berlebihan, bermainlah sepuasnya setelah kembali ke Kota A, ini hanya anak kecil, setelah bermain dengan senang, dua hari lagi pasti akan melupakan segalanya." Jacob Pei menepuk bahunya Valerie Pei, kemudian mengulurkan tangan menarik wajahnya, "Cepat senyumlah sekali, nanti kalau sampai terlihat oleh Papa dan Mama, mereka akan mengira aku telah menindasmu!"

Valerie Pei merasa kesakitan akibat ditarik olehnya, lalu menghempaskan tangannya, berkata: "Wajah adikmu ini adalah hasil operasi, bagaimana kalau sampai rusak akibat ditarik olehmu?"

"Tidak masalah, kakak akan memberikanmu uang untuk operasi plastik hingga menjadi cantik."

"Apaan? Memangnya aku sekarang tidak cantik?"

"Lulus standar dengan berat hati!"

......

Pesawat mendarat di Kota A, penumpang di kabin kelas bisnis duluan keluar dari pesawat, saat baru keluar, Valerie Pei langsung mampu merasakan aroma kampung halaman yang begitu pekat, setelah menghirup udara yang tak terkontaminasi oleh polusi, seluruh tubuh Valerie Pei langsung menjadi segar.

Valerie Pei tiba-tiba teringat akan perkataan Gianna Wei terhadapnya: Kamu sebenarnya membenci Leon Gu di Kota S atau Kota A, makanya memutuskan untuk kabur?

Dia mengatakan: Aku telah merindukan rumah!

Sekarang, Valerie Pei juga masih ingin berkata terhadap Gianna Wei, dirinya memang sedang merindukan rumah, merindukan suasana di Kota A, merindukan cemilan Kota A, dia memang hanya sekedar ingin pulang!

William tidur dengan sangat nyaman di pelukannya Jacob Pei, hingga telah tiba di kediaman Keluarga Pei, baru mulai membuka mata yang kantuk.

Di rumah hanya ada Kakek, Nenek, Papa dan Mama, ketika Valerie Pei hari ini telah menaiki pesawat, karena khawatir dia akan kelelahan, makanya tidak meminta kerabat dan sahabat untuk datang, hanya pergi menjemput Kakek dan Nenek yang tinggal di rumah Bibi Pertama.

Mereka dari awal sudah menunggu di ruang tamu, terus memandang ke arah pintu, setelah melihat sebuah mobil sedan masuk ke dalam, mereka semua saling mengepalkan tangan merasa senang, Bocah Kedua yang mereka sayangi sudah pulang! Bocah yang selalu membuat masalah ini akhirnya pulang juga.

Valerie Pei melihat rumah Keluarga Pei yang tidak berubah, seakan-akan kepergiannya pada 4 tahun lalu hanya sekedar sebuah mimpi, sekarang telah terbangun dari mimpi, dia telah kembali, di rumah terdapat Papa, Mama, Kakek dan Nenek yang sangat menyayanginya. Valerie Pei melihat 4 orang yang berdiri di depan pintu, hidungnya merasa panas, air matanya nyaris berlari keluar.

Saat mobil telah berhenti, Valerie Pei sudah tak sabaran menunggu seseorang membantunya membuka pintu, langsung membukanya dengan tangan sendiri dan menuruni mobil memeluk keempat orang yang ada di depan pintu.

"Kakek, Nenek, Pa, Ma!" Suara Valerie Pei terisak, "Aku telah pulang." Kalimat aku telah pulang ini, mungkin hanya sekedar kepulangan biasa bagi seorang pengelana yang telah tinggal 4 tahun di tempat lain, tapi bagi Valerie Pei, ini terasa seakan-akan beban di badannya telah terlepaskan, dia tidak harus bertanggung jawab terhadap Leon Gu lagi, juga tidak perlu menjadi menantunya Keluarga Gu.

"Bocah Kedua, bagus kalau sudah pulang, bagus kalau sudah pulang!" Kakek selalu terkesan bagaikan seorang ksatria, tapi sekarang, matanya juga tak tertahankan menjadi merah, saat itu, betapa tidak relanya dia membiarkan cucu perempuan tersayangnya ini menikah ke Keluarga Gu, tapi dia merasa ragu saat menghadapi pilihan di antara Keluarga Pei dan cucu perempuannya.

Jadi karena Valerie Pei masih bisa pulang di saat dia masih bernyawa, hatinya telah jauh lebih tenang.

"Dasar kamu, kenapa menjadi lebih kurus lagi? Apakah di rumah Keluarga Gu sangat sengsara? Sudah tak apa, aku akan memasakkan makanan enak untukmu, untuk menggemukkanmu kembali! Mamanya mengatakan, dan air matanya telah mengalir keluar tanpa terkendali, saat menggenggam lengan Valerie Pei, dia merasa Valerie Pei telah jauh lebih kurus dibandingkan 4 tahun lalu.

"Ma, kedepannya aku ingin memakan masakanmu setiap hari, masakan Mama adalah yang terenak!" Valerie Pei menempel pada ibunya dan bermanja, wajahnya memancarkan ekspresi bahagia.

Kebahagiaan ini, merupakan hal yang selalu dinantikannya selama 4 tahun ini. 4 tahun silam, dia adalah Nona Kedua Keluarga Pei, semua orang memanjakannya, dan merasa keahagiaan merupakan sebuah hal yang sangat mudah didapatkan, tapi setelah menghadapi kehidupan dalam 4 tahun ini, baru dia merasa kebahagiaan tidak akan menunggumu di tempat semula, dia bagaikan selembar karcis kapal, kalau sampai melewati jadwal untuk naik ke kapal, maka akan kehilangan kesempatan untuk tiba di dermaga kebahagiaan.

Untung saja, masih ada satu kapal yang menunggunya.

"Bocah kedua hanya merindukan mamanya, hatiku sebagai seorang papa sungguh lelah!" Ayahnya pura-pura marah di samping, tapi sebenarnya wajahnya dari awal sudah penuh dengan ekspresi sangat senang.

"Mana ada, Bocah Kedua juga merindukan papa, rindu untuk bermain catur dengan Papa, lalu diam-diam menukar anak catur saat merasa akan kalah, juga senang pergi memancing bersama Papa!" Valerie Pei langsung mengulurkan satu lengannya untuk merangkul lengan ayahnya.

Sang ayah tertawa, dan mengelus kepala Valerie Pei dengan lembut.

"Kakek Buyut, Nenek Buyut, Kakek, Nenek, kalian apa kabar, aku adalah William!" William turun dari gendongannya Jacob Pei, berlari hingga ke sisi Valerie Pei, menengadahkan kepala memanggil keempat orang yang lebih tua darinya.

Sekarang baru pandangan mereka beralih dari Valerie Pei menuju William, hanya melihatnya sekali, langsung menyukai si cerdik kecil ini, matanya, sangat mirip dengan Valerie Pei saat masih kecil, juga ekspresi wajahnya itu, sangatlah disukai orang!

Orangtua sudah pernah melihat William melalui panggilan video, hanya saja William masih anak kecil, tidak akan mampu mengingat, makanya dia kembali melakukan perkenalan diri.

Ibunya melihat William sekilas, lalu melihat Valerie Pei, dan tak tertahankan untuk mengulurkan tangan mengelus wajah William, akhirnya sudah bisa menemui orang aslinya. Ayahnya juga tak tertahankan untuk mengelus kepala William, matanya penuh dengan tatapan kasih sayang.

Hari ini merupakan hari paling bahagia di rumah Keluarga Pei dalam 4 tahun ini, Bocah Kedua mereka akhirnya telah pulang, memangnya masih ada hal apa lagi yang lebih membahagiakan daripada hal ini?

Kakek dan ayah meminum bir saat makan, Valerie Pei juga minum sedikit untuk menemani mereka, di meja yang penuh dengan rasa bahagia ini, tidak ada orang yang mengungkit masalah Valerie Pei saat berada di rumah Keluarga Gu, juga tidak ada orang yang mengungkit Leon Gu, semuanya menganggap masalah itu tidak pernah terjadi, dan waktu 4 tahun itu dianggap sebagai Valerie Pei hanya sekedar pergi bermain di Kota S.

Valerie Pei berbincang-bincang dengan orangtua dan kakaknya di ruang tamu, William hanya mampu mengerti bahasa daerah mereka sedikit-sedikit, lalu mengambil ipad dan bermain, mereka mengobrol dengan sangat senang hingga tidak menyadari William sedang melakukan facetime dengan seseorang.

Hingga ketika Valerie Pei hendak menggendong William untuk tidur, baru mulai menyadari William yang duduk di atas karpet samping jendela, tangannya memegang ipad, dan muncul wajahnya Leon Gu! Saat orang di dalam layar melihat ada orang di belakangnya William, dia langsung menutup panggilan dengan cepat, lalu tidak ada lagi wajah Leon Gu di layar ipad.

Valerie Pei menganggap tidak pernah melihatnya, berjongkok di samping William dan berkata: "William, sudah malam, sudah mau tidur belum?"

William mematikan ipad dan memeluknya, seakan-akan sangat mempedulikan barang ini, apa yang telah dikatakan anak ini terhadap Leon Gu tadi?

"Hmm hmm, William juga merasa sangat lelah!" Setelah mengatakannya, William langsung masuk ke dalam pelukan Valerie Pei.

Valerie Pei pergi memandikan William, setelah mengeringkan rambutnya, baru membiarkannya naik ke ranjang, dia sungguh kelelahan, tidak sampai 3 menit, dia langsung tertidur, saat Valerie Pei hendak pergi mandi, ponselnya langsung berdering.

Sebelum melihat nama di layar, Valerie Pei mengira itu adalah Leon Gu, lagipula dia tadinya telah melakukan panggilan video dengan William, tapi kenyataan membuktikan bahwa Leon Gu hanya mempedulikan William, bahkan satu panggilan pun tidak akan dilakukannya terhadapnya!

Setelah mengangkat panggilan dari teman baiknya, Presley Jiang, Valerie Pei pergi berdiri di samping jendela, melihat pemandangan malam Kota A.

"Valerie, dasar bajingan, kenapa tidak mengabariku sedikit pun kalau sudah kembali, kalau bukan karena temannya Alfred melihatmu di bandara, kapan kamu berencana mengabariku?!" Setelah mengangkat panggilan, Presley Jiang langsung membentak-bentak dari sana.

Dulu Valerie Pei dan Alfred Lu pergi ke Kota S untuk mengunjungi Presley Jiang, tapi setelah minum-minum di malam harinya, malah terjadi masalah itu, kemudian, Presley Jiang merasa bersalah terhadap Valerie Pei, tidak berani berkomunikasi dengannya, sekarang dia telah kembali, dirinya sudah tak tahan lagi.

Valerie Pei menjauhkan ponselnya dari telinga, beberapa saat kemudian baru kembali menempelkannya di telinga, sudut bibirnya spontan melekuk ke atas, sudah 4 tahun, tapi watak gadis ini masih saja emosian.

"Kamu sudah menjadi seorang ibu, kecilkanlah suaramu, kecilkanlah!" Valerie Pei mengecilkan suaranya, takut akan membangunkan William, lalu pandangan matanya tiba-tiba teralihkan ke kotak yang ada di atas meja rias, hadiah perpisahan yang diberikan oleh Leon Gu padanya, masih belum sempat dibukanya sampai sekarang, ataupun sama sekali tidak ingin membukanya.

"Tidak peduli, aku harus bertemu denganmu malam ini, bertemu di tempat biasa setengah jam kemudian!" Presley Jiang tidak mengizinkan Valerie Pei mengatakan kata tidak, dan dia sudah duluan menutup panggilan telepon.

Valerie Pei mengambil ponsel, tertawa, pergi menemui sahabat karib yang sudah tidak bertemu selama 4 tahun pun lumayan bagus. Valerie Pei kembali melihat kotak di meja rias, akan kulihat nanti setelah pulang.

Lalu pergi mengganti baju dan mengambil kunci mobil, berpesan pada pembantu untuk menjaga William yang ada di kamar, saat Valerie Pei bersiap-siap keluar, dan mobil baru saja dinyalakan, pintu tempat duduk samping pengemudi telah dibuka oleh seseorang, pada saat seperti ini, siapa lagi kalau bukan Jacob Pei?

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu