Diamond Lover - Bab 68 Keegoisan Valerie
Valerie mengira Leon hanya bercanda saja, apalagi Ye’s Corp di kota S juga termasuk sangat berpengaruh, ketika Swift Corp kembali ke bagian real estate dan ingin bekerja sama telah menghargai Leon juga keluarga Gu, tetapi Leon malah berkata jika tidak ingin bekerja sama dengan Ye’s Corp, maka tidak lagi membahas Ye’s Corp.
Hingga saat Leon pulih dan kembali bekerja, didalam rapatnya memutuskan untuk perusahaan yang satu lagi yang bekerja sama dengan Swift Corp, Valerie baru menyadari jika Leon tidak bercanda, juga semua orang di perusahaan berpikir jika mereka pasti bekerja sama dengan Ye’s Corp, alhasilnya malah memilih perusahaan yang lain.
Dengan semua alasan, semua orang berpendapat, ada yang mengatakan jika direktur Gu tidak ingin bekerja sama dengan keluarga mantan pacarnya karena takut membuat semua ini susah untuk di hitung, disisi lain karena direktur Pei yang tidak ingin Swift Corp dan Ye’s Corp bekerja sama, dan menggunakan identitas nyonya Gu untuk menekan direktur Gu.
Tetapi semua orang lebih menganggap alasan pertama lebih tetap karena direktur Pei tidak akan membawa urusan pribadinya kedalam pekerjaan, dan yang kedua karena direktur Pei terlihat tidak bisa menekan direktur Gu, walaupun kedua orang ini terbilang cukup kuat tetapi direktur Gu lebih tinggi sederajat.
Lalu berita Swift Corp dan Ye’s Corp tidak bekerja sama telah tersebar dengan cepat, dan ketika ayah Ye mengetahui ini semua barang yang berada di meja telah di hempaskan, lalu Naomi yang sedang ingin keluar makan siang dengan ayahnya melihat semua ini.
“Papa, kenapa marah.” Naomi ingin menghibur ayahnya alhasil belum sempat dia berjalan kesana, ayah Ye mengeluarkan sebuah botol susu dan melemparkannya ke arah Naomi.
Seluruh wajahnya terbilang tidak menyenangkan, Leon bahkan berani tidak bekerja sama dengannya! Dengan kekuasaan Ye’s Corp sekarangg, Leon bahkan menyegesampingkan Ye’s Corp? Jika saja Naomi menikah dengan keluarga Gu, mungkin semua ini tidak akan seperti ini!
“Menangis menangis, apa yang ditangisi, apa yang kamu lakukan setahun lalu? Empat tahun yang lalu kamu seharusnya menikah dengan Leon, dan tidak akan terjadi hal seperti ini!” Ayah Ye melampiaskan amarah ini kepada Naomi, dengan satu tarikan nafas yang tidak kuat dia terduduk dan memegang kursi kayu tuanya itu.
Naomi yang melihat ayahnya seperti ini, maka dari itu air matanya mengalir, dan ketika mendengar namanya Leon semakin membuatnya sakit, apakah dia tidak ingin menikah dengan Leon? Empat tahun yang lalu dia telah mengisyaratkan Leon jika pada umurnya mereka akan menikah, Leon sendiri juga mengetahui hal tersebut.
Tetapi yang paling penting, Naomi menjadikan Leon menjadi manusia tumbuhan dan bisa apa dia sekarang? Walaupun dia ingin menjaga Leon di sampingnya tetapi Henry tidak mengizinkan, apalagi pada saat itu keluarga Gu sedang mempersiapkan pernikahan Leon dan Valerie!
Dia bisa apa?
“Jika kamu bisa menjadi nyonya dari keluarga Gu, apakah aku perlu meminta untuk bekerja sama dengan Leon? Maka Ye’s Corp tidak akan secanggung ini bukan? Naomi Naomi, kapan kamu bisa merebut Leon kembali?”Ayah Ye duduk di kursi, dengan nada yang terbilang marah.
Naomi berdiri disana dan berkata : “Aku juga ingin merebur Leon kembali, tetapi perbuatan Valerie terlalu hebat, aku tidak tahu obat apa yang dia berikan kepada Leon, papa kita masukan saja Valerie kedalam penjara, kita sendiri mempunyai buktinya, walaupun dia tidak ingin meninggalkan keluarga GU, tetap saja keluarga Gu tidak akan membiarkan adanya menantu yang masuk penjara, dengan tidak adanya Valerie, maka Leon pasti akan kembali ke sisiku!”
Sambil mengepalkan tangannya, perkataan ini telah lama ingin ia katakan, ketika di kota A Valerie bersikap sombong di depannya, dia sangat ingin papanya membawa Valerie masuk kedalam itu, dan sekarang Leon telah kembali ke kota S begitu lamanya, bahkan tidak ada satupun telepon darinya, apalagi untuk bertemu.
Ayah Ye mengecilkan tatapannya lalu mengingat kembali video itu, dan berkata : “Tidak bisa, jika kita mengungkapkan video itu, maka keluarga Gu akan malu, walaupun suami bibimu pengurus disana, lalu kita yang mengebom keluarga Gu, bagaimana jika terjadi sesuatu kepada Valerie, kemudian keluarga Gu dan keluarga Pei bekerjasama, pastinya keluarga kita tidak bisa menghadapi mereka.”
“Ini tidak bisa itu juga tidak bisa, jadi bagaimana aku harus membuat Leon kembali?” Naomi menghentakan kakinya dan marahnya melihat ke arah ayah Ye.
“Untuk apa kamu merasa terburu-buru seperti ini, jika di lihat dari hubungan Leon dan Valerie yang bisa berahan selama itu, jika bukan karena keberadaan anak itu, mereka telah pasti telah bercerai! Kamu mendekatlah lagi, dan perhatikan hubunganmu dengan Leon, dia akan mengingat hubungan ini dan pasti hatinya akan berpindah!” Ayah Ye juga merasa kesal, Ye’s Corp tidak sehebat Ye’s Corp dulu, empat tahun lalu setelah tidak bekerjasama dengan Swift Corp, perlahan semua ini menurun, jika bukan karena saudaranya yang berada di bagian pejabat, mungkin keluarga Ye telah tiada.
.
“Leon, kamu sungguh tidak akan bekerja sama dengan Ye’s Corp?” Valerie masuk ke kantor Leon tanpa mengetuk pintu dan langsung masuk, sebenarnya Karyl mendatangi kantor Valerie dan berkata Leon mencarinya, dia memang ingin membahas dengan Leon, dengan segera dia kesana.
Leon sedikit mengangkat kepalanya, hari ini pakaian yang dia pilih, dari pilihan tangannya.
Pagi ini, dia berada di ruangan baju dan tidak bisa memutuskan untuk menggunakan baju apa, dan ketika dia melihat dia mengambil sebuah baju putih terusan rok, dan membantu dia memilih sebuah heels yang berwarna emas, dia merasa Valerie sangat cantik dengan heels itu.
Sepertinya sekarang memang cantik.
Rok yang pas ditubuhnya, juga pinggang yang erat, tetapi Valerie sendiri merasa ini kebesaran, dengan heels ini membuat kakinya terlihat semakin panjang, Leon tidak pernah salah dengan matanya itu.
“Pagi ini kamu berada di rapat, apakah kamu termenung? Sepertinya gajimu harus di potong.” Leon meletakan pulpennya diatas berkas, tangan kanannya tetapi belum bisa di gunakan, maka dari itu dia menggunakan tangan kiri untuk tanda tangan, Valerie perlahan melihat tulisan tangan kirinya lalu tersenyum .
Leon bersandar di kursinya, pada saat ini waktu telah menunjukkan untuk selesai bekerja, dasinya juga terlihat terbuka, dengan jas yang di letakan di gantungan baju, dan lengan baju yang di lipat.
Valerie pernah melihat Austin dan Nathan ketika bekerja, dan walaupun berada di dalam kantor, walaupun dengan jas yang tidak dikenakan, tetap saja tidak seperti Leon, seperti orang yang tidak bisa di atur, sungguh Leon tidak terlihat seperti seorang direktur.
“Bukan, pada hari itu aku hanya sembarangan berkata jika tidak ingin bekerjasama dengan Ye’s Corp, hanya malam itu aku tidak berpikir dengan panjang.” Valerie sungguh tidak ingin karena alasan pribadi merusak urusan kantor, siapa sangka jika Leon sungguh-sungguh mendengar perkataannya, hal ini sungguh membuat dia merasa ini egois.
Juga hal yang tidak disangka, karena satu perkataannya membuat Leon tidak bekerjasama dengan Ye’s Corp.
“Malam ini ada janji makan malam, kamu pergi bersamaku, karena hubunganku dan dia terbilang kaku, mungkin saja karena keberadaanmu bisa mencairkan suasana.” Leon dengan segera menganti topik pembicaraan, dia tidak ingin terus melanjutkan perkataan ini dengan Valerie, jika dia berpikir jika alasannya adalah karena perkataannya maka biarkan dia beranggapan seperti itu.
Sebenarnya bisa mendengarkan perkataan dari Valerie jika dia tidak ingin bekerjasama ini cukup membuat dia merasa senang.
Valerie tahu jika Leon tidak ingin lagi membahas tentang Ye’s Corp, lalu mengikuti dia dengan pembicaraannya : “Apakah aku mengenalnya? Jika hubungan kamu dengan dia sedikit kaku, bukankah akan sia-sia mengajak aku?” Valerie lebih memilih duduk, bukan karena terbiasa dengan Leon dia duduk dengan santai di kursi.
“Seharusnya kamu mengenal dia, Joe Sun.” Leon melihat wajah Valerie yang perlahan berubah.
Dia berkata, dari pada saling menyiksa lebih menyenangkan jika membuat dia menyukaimu, jadi kamu tidak menyukai dia, biarkan dia menyukai kamu seperti ini, tentu saja ketika Valerie mengatakan ini dia lupa, tetapi dia tetap mengingatnya.
“Nama yang tidak asing, sepertinya pernah mendengarnya dimana...” Otak Valerie terus memutarkan nama ini, dia berpikir, “Oh, Gianna pernah mengatakan ini, sepertinya dia adalah pejabat besar.”
“Gianna?” Leon sepertinya tidak begitu mengenal orang ini, sejak kapan dia mengenal Gianna?
“Jadi maksudmu keluarga Gu belum tentu tidak memiliki kenalan yang berarti itu adalah Joe? Tetapi orang ini sulit untuk di kendalikan, kamu bayangkan orang muda yang telah duduk di kedudukan seperti ini pasti tidak kekurangan uang, aku dengar orangnya juga blak-blakan, dengan cara apa kamu mendekati dia?” Valerie berpura-pura seakan-akan tidak mendengar nama Gianna, dan ingin membuat dia segera bingung.
“Apakah kamu mengingat Cindy? Mereka sempat berhubungan, Shailene mungkin saja anaknya Joe.” Ini seperti Leon menjelaskan dengan formal tentang identitas Cindy dan Shailene.
Valerie sendiri sempat curiga jika Shailene itu adalah anaknya Leon, tetapi dia tetap tidak bertanya dan sekarang dia menjelaskan hal ini, hatinya terasa lebih membaik.
Tetapi, Leon seperti sedang memanfaatkan Cindy juga Shailene, pernah sekali bibi kedua berkata, jika Cindy dan Leon berteman cukup lama, Cindy sendiri yang berinsiatif menolong Leon atau Leon yang memanfaatkan Cindy?
“Jadi sebelumnya kamu tidak mengerti apa-apa lalu meminta dia untuk tinggal, apakah tahu mereka telah mengatakan apa saja?” Valerie terbilang sedikit tidak senang, pada saat itu walaupun pelayan di keluarga Gu tidak mengatakan apapun, tetapi tetap saja tatapan mata mereka terlihat kasihan.
Pada saat itu dia hidup dengan kasihan, lalu dengan memberanikan diri bertanya kepada Leon.
Leon yang melihat wajah Valerie yang terlihat marah membuat dia tersenyu, dan dia tahu pada saat itu dia menahan semua ini.
“Kamu sedang marah.” Dengan suara yang pasti lalu tersenyum, ini berarti Valerie telah peduli kepadanya?
“Masih tidak marah? Suaminya sendiri membawa seorang wanita dan anaknya untuk tinggal dirumah, siapapun wanitanya pasti akan marah.” Valerie dengan marah melihat ke arah Leon, dan tidak memperhatikan tatapan mata Leon yang berbinar.
Maka dia telah lupa dengan perkataan di pesawat itu.
Leon yang mendengar amarah dari wanita ini, terasa Valerie seperti berpikir seperti wanita biasa, dia harus tahu hatinya, dan tidak marah akan hal ini.
“Maka marah.” Leon sengaja mengatakan ini, lalu sibuk dengan urusan tangannya.
Valerie seperti lupa dengan tujuan pertama dia masuk kesini, mungkin saja hatinya berharap Leon tidak berhubungan dengan keluarga Ye lagi, ketika dia masih berada di keluarga Gu, dia tidak boleh bersama Naomi.
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioMy Superhero
JessiThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCinta Di Balik Awan
KellyIstri ke-7
Sweety GirlMr. Ceo's Woman
Rebecca WangDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)