Diamond Lover - Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
Mendengar suara cemas Valerie Pei melalui telepon, mulut Leon Gu tanpa sadar terangkat.
"Jangan khawatir, aku tidak apa-apa, aku sudah keluar dari kantor polisi, masih di rumah makan pagi, sekarang mau berangkat ke kantor." Dia bersandar di kursinya dan memejamkan mata, semalaman tidak bisa beristirahat dengan baik, dia akan menggunakan beberapa waktunya untuk istirahat sejenak di kantor.
"Masih bilang tidak apa-apa, harga saham perusahaan pasti akan turun setelah pasar dibuka hari ini, kemarin kamu masih menyuruh Fransiska untuk mengirim setengah asetmu, sekarang bagaimana caramu menghadapinya? Lalu apa yang akan kamu lakukan dengan masalah Christian Huo?" Valerie Pei hanya merasa cemas, mengherankan sekali jika Leon Gu masih bisa tenang saat inii: "Pei's Corp memang kekurangan uang, tetapi beberapa periode ini sudah jauh lebih baik, aku akan meminta Fransiska untuk mengirim balik padamu."
“Jangan, jika kamu mengirimkannya kembali, bagaimana dengan Pei's Corp? Aku tidak ingin perusahaan mertuaku dikuasai oleh teman masa kecilmu.” Kata-kata Leon Gu bisa benar juga salah, dia sebelumnya keberatan dengan kerja sama Xia’s Corp dan Pei’s Corp, oleh karena itulah dia menyerahkan setengah dari asetnya, setidaknya bisa meringankan Pei’s Corp, tidak sepenuhnya bergantung pada Xia’s Corp, juga perlahan-lahan bisa melepas hubungan dari Xia’s Corp, agar Valerie Pei dan Nathan Xia tidak memiliki hubungan lagi.
Setelah mendengar Leon Gu mengatakan ini, Valerie Pei tidak bisa berkata apa-apa lagi.
“Mungkinkah kamu tidak percaya pada kemampuan suamimu untuk mengatasi masalah?” Leon Gu bertanya dengan nada percaya diri.
"Bukannya aku tidak percaya, tapi kali ini semuanya tampak serius, bagaimana sikap ayahmu saat kamu sarapan tadi? Apa dia benar-benar tidak peduli lagi padamu?"
“Biarkan aku mengatasinya sendiri, begini juga bagus, saat kamu kembali nanti, dia tidak akan bisa menghentikanku.” Leon Gu tertawa kecil, semua yang dia katakan kepada Valerie Pei adalah pesan yang lebih optimis.
Kali ini Valerie Pei benar-benar cemas, Leon Gu sudah seperti ini, Henry Gu masih tidak membantu, ini sama saja menyaksikan Swift Corp menuju kehancuran, Theme Park sudah menandatangani begitu banyak kontrak, jika saham perusahaan terus turun, maka tidak akan bisa mengeluarkan uang yang cukup untuk melanjutkan proyek, pelanggaran kontrak saja sudah cukup untuk Leon Gu bangkrut!
"Bukankah kamu mengatakan bahwa kita mengalami kesulitan ini bersama-sama? Sekarang kamu mengurusi masalah perusahaan seorang diri, aku tahu betapa sulitnya mengelola perusahaan sendiri, empat tahun lalu, mengurusi Swift Corp, sekarang mengurusi Pei’s Corp, penderitaan itu tentang aku tahu, aku benar-benar tidak tenang membiarkanmu seorang diri disana, aku akan segera memesan tiket pesawat kesana, ya? ”Valerie Pei berusaha keras untuk membuat nada suaranya tidak terlihat sangat bersemangat.
Setelah mendengarkan isi hati Valerie Pei, Leon Gu seperti sangat ingin dia berada di sisinya, memeluknya, dan mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tidak ada yang akan terjadi!
"Ingat apa yang pernah kukatakan padamu di Kota Jing? Tunggu aku selesai mengurusi masalah-masalah ini, aku akan menjemputmu ke Kota A, membawamu ke rumah, hal-hal ini pada awalnya karena aku tidak mengatasinya dengan baik, sekarang harus meluangkan lebih banyak waktu untuk menghadapinya, janjiku untuk memberimu masa depan, kali ini, aku tidak akan mengingkarinya."
Valerie Pei sedang duduk di kursi pengemudi, mendengarkan suara Leon Gu yang berasal dari telepon, seolah yang berbicara dengannya sedang ada di sampingnya saja, seolah nafasnya melayang di seluruh mobil, dia tidak pernah tegang tentang orang yang tidak memiliki hubungan darah dengannya, sekarang, otak dan hatinya semua penuh dengan masalah orang itu, perasaan semacam ini membuatnya merasa sangat bahagia, dan juga sedih.
“Atau, apakah kamu khawatir aku akan bangkrut, jadi tidak bisa memberimu kemakmuran?” Tiba-tiba, Leon Gu mengubah nada bicaranya, nada bicaranya yang lincah terdengar di telinga Valerie Pei.
Valerie Pei tertawa terbahak-bahak, Leon Gu akan bangkrut? Dengan kepintarannya, ia dilahirkan untuk menjadi seorang pebisnis, satu-satunya hal yang terjadi hanyalah membuat orang lain bangkrut, kebangkrutannya sendiri tidak mungkin terjadi. Selain itu meskipun Henry Gu tidak membantu Leon Gu, dia masih punya ayah dan ibu, tidak peduli apakah itu dari perusahaan Ayah Gu, atau kekuatan Ibu Gu, sembarangan saja membantu, pastinya Leon Gu tidak akan menghadapi krisis kebangkrutan.
“Jika kamu bangkrut, aku akan memeliharamu, apa kamu akan membuatku bangkrut?” Sebenarnya, Valerie Pei memikirkannya. Leon Gu sangat sulit untuk dipelihara, tidak hanya pilih-pilih makanan, tapi dia juga pilih-pilih dalam banyak hal, jika benar-benar harus memeliharanya, itu akan sedikit memberi tekanan….
Tiba-tiba teringat kata-kata yang diucapkan Jacob Pei saat dia memberi makan Cotton terakhir kali: Sulit untuk membesarkan dia dan pemiliknya, pada saat ini barulah dia memikirkan satu kalimat Jacob Pei yang bermakna dua.
“Tapi apa yang kamu katakan itu, jangan kamu sangkal pada waktunya ya.” Leon Gu sudah membuka matanya, berbicara dengan Valerie Pei juga sudah tiba di perusahaan, Leon Gu malah tidak tahu bahwa Valerie Pei terus berada di dalam mobil yang berada di dalam garasi demi telepon dengannya.
Sampai ketika Jacob Pei juga datang ke garasi, memperhatikan Valerie Pei yang sudah lama pergi keluar, tapi masih berada di garasi sambil memegang telepon dengan ekspresi bahagia, tadi dia melihat ekspresinya yang tegang saat sarapan, dia tanpa sadar bisa menebak siapa yang di telepon itu.
Valerie Pei melihat Jacob Pei di luar mobil, dia berpamitan pada Leon Gu dan menutup telepon, lalu menurunkan kaca kaca jendela.
“Masih belum pergi ke perusahaan?” Jacob Pei melirik layar ponsel yang gelap, gerakan Valerie Pei cepat, jadi dia tidak melihat ID peneleponnya.
“Ya, sedang menelepon, aku akan pergi sekarang.” Valerie Pei meletakkan ponselnya secara alami, dan berhadapan dengan kakaknya, dia tidak bisa kehilangan kendali, kalau tidak nanti bisa ketahuan.
“Oke, hati-hati di jalan.” Jacob Pei mengangkat alisnya, akhir-akhir ini pergerakan Valerie Pei tidak pasti, selain itu dia tidak kelihatan saat libur dua hari, ini sudah cukup untuk membuat Jacob Pei curiga, tadi Valerie Pei juga melihat koran mengenai berita Leon Gu, ada keanehan terlintas di matanya, Jacob Pei adalah satu-satunya yang memahaminya dirinya, apakah gerakan sekecil itu bisa lepas dari pandangannya?
Tetapi ketika Valerie Pei pergi dengan tegas waktu itu, bagaimana bisa dia terlibat lagi dengan Leon Gu….
Jacob Pei selalu salah menebak perasaan Valerie Pei terhadap Leon Gu!
Terhadap pasar saham Swift Corp yang turun, Leon Gu sudah memperkirakannya, ada seseorang yang diam-diam membeli saham lewat investor ritel juga sudah dalam perkiraannya, setelah Leon Gu mentransfer sahamnya kepada Valerie Pei sebesar 25%, hanya tersisa 26% milik dirinya, sekarang dia masih merupakan pemegang saham terbesar di Swift Corp, tetapi akan sulit mengatakannya di masa depan.
Saat Leon Gu pergi ke kantor, Karyl Wang sudah ada disana, begitu bertemu Karyl Wang, di benak Leon Gu muncul pemikiran sejak kapan dia bersama dengan Christian Huo? Sekarang dia lebih tertarik dengan masalah ini.
Karyl Wang menerima telepon dari Christian Huo di pagi hari, mengatakan bahwa dia ada perbedaan pendapat dengan Leon Gu, memintanya untuk segera membereskan masalah disini, lebih baik mengundurkan diri, Karyl Wang adalah tipe orang yang tidak bisa dikendalikan, setelah berbicara satu dua kata dan tidak akur, dia mematikan telepon, tidak disangka dia akan langsung menunggu di depan rumahnya!
Setelah ngomong panjang lebar, barulah dia akan mengundurkan diri setelah lewat beberapa saat, dia juga baru tahu bahwa masalah ia ditampar oleh Naomi Ye itu diketahui oleh Christian Huo, lihat ekspresinya, seolah dia mau meminta keadilan darinya saja, meskipun dia tidak memiliki kesan yang baik terhadap Naomi Ye, tapi dia juga tidak ingin hubungan di antara Christian Huo dan Leon Gu berubah karena masalah dirinya.
Seperti biasa, Karyl Wang menyeduh secangkir kopi untuk Leon Gu dan membawanya masuk, setelah meletakkannya, dia melaporkan rencana perjalanan hari ini, ketika dia hendak keluar, perkataan Leon Gu membuat sepatunya seolah menempel di karpet.
“Apakah aku harus mulai memanggilmu dengan sebutan kakak ipar di masa depan?” Tidak tahu bagaimana Leon Gu bisa mengetahuinya, melihat tampangnya tidak seperti sedang bercanda, tapi masalah dia berpacaran dengan Christian Huo, tidak ada orang yang tahu.
Karyl Wang memegang tablet dengan kedua tangannya, sudut mulutnya bergerak-gerak, tidak tahu bagaimana menjawabnya.
“Tidak apa-apa, keluarlah.” Sudut mulut Leon Gu naik sedikit, merasa Christian Huo menyukai Karyl Wang pasti karena ada alasannya sendiri.
Setelah itu, Leon Gu disini melakukan rapat dengan pemegang kendali di bagian finansial, menghadap beberapa komputer, menganalisis arah pasar saham, hingga pasar saham ditutup hari ini, harga saham Swift Corp sudah berhenti menurun, beberapa perusahaan Keluarga Gu juga terlibat, perusahaan Christian Huo juga tidak terhindari.
Christian Huo, yang frustrasi dengan pekerjaan, persahabatan, dan cinta, tampak lelah sepanjang hari, dasinya sudah dilepas dan ditaruh di mobil, dia membuka kancing pertama dan kedua kemejanya, kemudian minum bir segelas demi segelas.
Disiplin dirinya selalu menjadi yang tertinggi di antara keempatnya, dia juga tidak akan terlalu frustrasi dengan masalah pekerjaan, yang membuatnya kesal kali ini karena Leon Gu melibatkannya, membuatnya merasa hubungan pertemanannya salah, juga masalah Karyl Wang, dia malah lebih rela membantu orang luar dibandingkan dengan pacarnya sendiri.
Ayah Ye memahami informasi ini, juga mengetahui hubungan Christian Huo dengan Karyl Wang, dia juga mengetahui bahwa Christian Huo memiliki 5% saham di Swift Corp, ketika Leon Gu mendirikan Swift Corp, juga menggunakan semua uang yang dia peroleh di pasar saham, untuk mengurangi resiko Leon Gu, Christian Huo ikut menjadi pemegang saham, sekarang Christian Huo dan Leon Gu mengalami kecanggungan yang begitu besar, Swift Corp juga sedang genting, dia yakin Christian Huo akan menjual sahamnya.
“Heh, bukankah ini CEO Huo? Kebetulan sekali bisa bertemu denganmu di sini!” Ayah Ye menepuk bahu Christian Huo dan duduk di sampingnya dengan akrab.
Christian Huo tidak ingat seberapa akrab dia dengan Ayah Ye, dia merasa sedikit jijik karena ditepuk pundaknya olehnya, dia tidak suka orang asing menepuk pundaknya.
Ayah Ye tidak mempermasalahkan pergerakan Christian Huo, masih ada senyuman di wajahnya, dia berkata, "Aku membaca koran hari ini, masalah ini memang karena kesalahanmu, dari awal Swift Corp memang sudah menurun drastis, saat ini malah melibatkan orang, benar-benar tidak etis.”
“Kamu adalah ayah mertuanya, membicarakan menantumu sepertimu, benar-benar menganggapnya menantu, atau karena dia sebelumnya adalah pewaris Keluarga Gu?” Christian Huo sudah bertemu banyak orang yang seperti ini, menjilatnya, tapi yang terus terang seperti ini baru pertama kali ketemu.
Senyuman Ayah Ye membeku sesaat, lalu segera kembali normal, dia berkata: "Kalau begitu orang-orang juga harus memperlakukanku sebagai ayah mertua, dulu ada nona Keluarga Pei, sekarang hadir lagi nona Keluarga Yin, aku menikahkan putriku padanya, benar-benar penyesalanku seumur hidupku, kamu juga, berteman dengan teman semacam itu, dia terlibat masalah, dan malah melibatkanmu, ‘air susu dibalas tuba’, hanya Leon Gu lah yang bisa melakukannya.”
Christian Huo sepertinya tertarik, sambil memegangi kepalanya untuk mendengarkan Ayah Ye melanjutkan.
Ayah Ye merasa apa yang dia katakan mengenai hati Christian Huo, dia melanjutkan: "Saham Swift Corp sudah berhenti turun, tapi tidak melihat Tuan Besar Keluarga Gu turun tangan membantunya, sepertinya Tuan Besar Keluarga Gu benar-benar menyerah akan Leon Gu, Swift Corp juga mengalami bencana, dari awal sampai akhir, aku tetaplah ayah mertuanya, tidak bisa diam saja dan tidak memperdulikannya, sebelumnya dia mentransfer separuh sahamnya kepada Valerie Pei, sekarang seseorang dengan niat jahat membeli saham perusahaan, aku ingin membeli saham yang ada di tanganmu, lalu memberikannya kepada menantuku, agar dia memperlakukan putriku dengan baik, apakah kamu bisa mengabulkan permintaanku sebagai seorang ayah ini?"
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangThe Great Guy
Vivi HuangSi Menantu Dokter
Hendy ZhangWahai Hati
JavAliusCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMenantu Hebat
Alwi GoDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)