Diamond Lover - Bab 97 Kamu Juga Datang.
“Kamu juga datang.” Leon Gu tidak bertanya bagaimana kamu datang, melainkan berkata kamu juga datang, benar-benar sangat percaya diri, dia bahkan tidak mengatakan sejenak alasan mengapa Naomi Ye dapat muncul di sisinya, lelaki yang dapat bertindak seperti Leon Gu ini benar-benar sangat hebat!
“Iya.” Valerie Pei tidak melihat Naomi Ye, dia hanya merasa sangat tidak nyaman melihat dirinya sendiri saat ini, dia seakan-akan muncul dengan identitasnya sebagai istri Leon Gu, namun semua roang tahu bahwa istri Leon Gu adalah seorang wanita yang bernama Valerie Pei, Leon Gu kini benar-benar sedang mempersulit dirinya.
Leon Gu menaruh salah satu tangannya ke dalam saku celananya, lalu merangkul pinggang Valerie Pei dengan tangan yang lainnya, seakan-akan bermaksud untuk mendekatkan jarak diantara mereka berdua, tindakannya ini benar-benar membuat Valerie Pei tidak mengerti, bukankah dia masih mempunyai seorang pendamping wanita di sisinya?
“Temani saja Nona Ye-mu itu, aku masih ada urusan lain.” Valerie Pei menyingkirkan tangan Leon Gu, dia tiba-tiba merasa keadaan di dalam aula pesta ini sangat menyesakkan, dia ingin menghirup udara segar, Gianna Wei yang kebetulan sedang berbincang dengan Danny He melihat keadaan di sisi sini, saat ia hendak berjalan kemari, seorang lelaki tiba-tiba menghalanginya, sehingga dia juga tidak berdaya melakukan apa-apa.
Leon Gu juga tidak menghentikannya, saat melihatnya berjalan ke arah taman bunga, ia baru teringat akan keberadaan Naomi Ye di sisinya.
“Naomi, aku baru saja melihat Paman Ye tadi, pergi cari dia dahulu, aku mempunyai sedikit urusan disini.” LeoNG u meletakkan tangannya di bahu Naomi Ye dan menepuknya pelan, tidak seperti bagaimana ia meletakkannya di pinggang Valerie Pei, bagaimana ia mungkin tidak menyadari perbedaan ini?
Dia berkata ada urusan, maka ia juga tidak mempunyai alasan lain untuk menghalanginya, sekalipun ia kini ingin mengikuti Valerie Pei, ia juga tidak tahu apa yang harus ia katakan, ia hanya bisa menganggukan kepalanya dan melihatnya pergi, sesuai dengan apa yang dia katakan, dia memang mempunyai sedikit urusan, dia melihat Joe Sun dan ingin berterima kasih kepadanya.
“Kak Sun.” Leon Gu mengambil dua gelas anggur merah dan memberikan segelas untuk Joe Sun.
Joe Sun masih merasa kesal dengan permasalahan dimana ia mengancam dirinya, dia mengulurkan tangannya dengan wajah yang tidak tersenyum, sedangkan Leon Gu kini sedang tersenyum sangat senang, terlihat jelas ia sudah melihat kejadian dimana Danny he menyuruh Valerie Pei untuk memanggilnya sebagai kakek, dia sudah mempunyai istri yang sangat hebat, untuk apalagi dia menahan koneksi kecil sepertinya ini?
“Terima kasih atas undanganmu.” Leon Gu mengangkat gelasnya dan mencicipnya, Joe Sun juga mencicipnya, dengan ekspresi yang tidak terlalu nyaman.
“Aku kini harus memikirkan kelemahan yang kamu miliki.” Joe Sun berbicara setengah jujur dan setengah tidak, orang sepertinya ini paling tabu membahas mengenai kelemahan diri yang jatuh di tangan orang lain, permasalahannya akan masih mudah diselesaikan jika dia ingin bekerja sama denganmu, hal yang paling ditakuti adalah mendatangkan musuh bagimu, sehingga kamu bahkan tidak akan sempat menangis lagi.
“Kak Sun pasti bercanda, hal-hal seperti ini hanya akan mengurangi umur kehidupanku, aku masih ingin berumur panjang.” Jawab Leon Gu sambil tersenyum.
“Baiklah jika kamu paham.” Joe Sun akhirnya sedikit tersenyum saat ini,”Aku kira kamu tidak perlu membangun koneksi apapun, ada orang yang bahkan ingin menyanjung istrimu, sejak kapan dia mempunyai hubungan sebaik itu dengan Gianna, bahkan guru saja menyuruhnya untuk memanggilnya sebagai kakek?” Ternyata gosip tidak hanya berputar disekeliling kaum wanita, bahkan orang seperti Joe Sun ini juga ikut merasa tertarik
Ini juga merupakan hal yang ingin Leon Gu pertanyakan, namun Valerie Pei sudah pergi dengan terlalu tergesa-gesa, sehingga ia tidak sempat menanyakan apapun.
.
Valerie Pei yang hanya mengenakan gaun tidak berlengan itu berlari ke arah taman bunga, musim dingin di Kota S itu sangat dingin, dingin hingga menusuk tulang, namun tubuhnya kini tidak merasakan udara dinginnya, hanya hatinya saja yang mersakannya, Leon Gu ternyata membawa Naomi Ye kemari, dia bahkan tidak akan merasa sesedih ini jika dia membawa seorang selebriti terkenal, namun dia memilih untuk membawa Naomi Ye!
Itu adalah wanita yang tidak boleh ia sentuh! Di bawah situasi pesta yang tidak ia ketahui, jika dia tidak muncul hari ini, apakah dia juga tidak akan menyampaikan hal ini kepadanya?
“Little Valerie, mengapa kamu bersembunyi disini?” Gianna Wei yang tidak bisa menemukan Valerie Pei di dalam aula pesta hanya bisa mencarinya di luar, akhirnya ia melihat Valerie Pei yang sedang meringkuk di taman bunga, hatinya terasa sangat pilu, dia yang membawa Valerie Pei kemari, karena dia ingin memperlihatkan kepada penduduk Kota S bahwa Valerie Pei juga mempunyai sokongan dan bukan merupakan pendatang yang dapat diajak bermasalah.
Namun Leon Gu muncul bersama dengan Naomi Ye sebelum ia sempat melukai orang-orang itu, sejak kapan ia pernah melihat Valerie Pei menyedihkan seperti ini sebelumnya, sejak kapan dia membiarkan dirinya terjebak dalam situasi cangugng sebelumnya.
Gianna Wei menutupi tubuh Valerie Pei dengan selimut, lalu merangkulnya dan mengomelinya,”Dasar bodoh, udara sangat dingin, mengapa kamu tidak mengenakan jaket ke luar, apakah kamu mengira Leon Gu akan sakit hati jika kamu mati kedinginan?”
Valerie Pei kembali berpaling dan menatap Gianna Wei dengan sedikit tidak paham, betul, jika ia mati kedinginan, apakah Leon Gu akan merasa sakit hati untuknya? Tidak mungkin, dia akan bersenang-senang bersama dengan Naomi Ye, tidak akan teringat akan dirinya.
“Little Valerie, kamu ini sudah terlalu cerdas, terlalu cerdas hingga ingin menebak isi hati Leon Gu, kamu mungkin saja menebaknya dengan tepat, namun hasilnya, kamu melibatkan dirimu ke dalamnya, permainan ini tidak pantas untukmu.” Gianna Wei menggelengkan kepalanya, sejak Leon Gu menyadarkan diri, Valerie Pei terus berubah setiap hariya, Gianna Wei akhirnya merasa tidak tahan dan ingin memperingatkannya, namun dia tetap saja terjebak semakin mendalam.
“Bisakah kamu sedikit lebih cerdas? Jika kamu tidak bisa menebak isi hatinya, maka kamu tidak akan pernah tahu apa yang sedang ia pikirkan, perasaan ini benar-benar sangat tidak nyaman.” Valerie Pei terus memikirkan Leon Gu beberapa saat ini, dia sebenarnya tidak cerdas, tidak mampu membaca isi hati Leon Gu, pada saat ia mengira ia mempunyai perasaaan terhadap dirinya, mereka lagi-lagi bertengkar oleh karena hal kecil, lalu kembali seperti saat Leon Gu baru saja menyadarkan dirinya.
“Menjadi orang cerdas itu lebih baik, selalu lebih baik dibandingkan menjadi orang bodoh, hanya orang bodoh yang menyerahkan hatinya, membiarkan orang lain membohonginya, bahkan belum tentu mendapatkan hatinya, menjadi orang cerdas lebih baik...... Menjadi orang cerdas itu lebih baik......”Akhirnya, Gianna Wei juga berubah sedikit kebingungan, perasaannya ini muncul mungkin hanya karena ia bertemu dengan lelaki itu.
“Apakah Finn He? Apakah kamu sudah memberikan hatimu kepadanya, namun ia sebaliknya membohongi dirimu?” Gianna Wei terkadang akan membicarakan permasalahannya dengan Finn He, namun tidak secara mendetil, Valerie Pei juga tidak akan memaksanya menceritakannya, dia pasti akan mengatakannya jika ia ingin mengatakannya.
“Sudah, jangan bicarakan dia lagi, ayo cepat masuk, aku hampir saja mati kedinginan!” Gianna Wei bergemetar sejenak, Valerie Pei kemudian memberikan selimutnya kepada tubuhnya, dia bahkan mengenakan gaun dengan punggung yang terbuka, wanita yang satu ini!
Valerie Pei bergegas merangkul Gianna Wei masuk, jika leluhur yang satu ini jatuh sakit, ia sepertinya harus tersiksa untuk sementara waktu lagi. Sebelum memasuki aula pesta, mereka berdua melihat seorang lelaki yang mengenakan pakaian berwarna hijau army sedang berbicara dengan wanita yang sangat menawan di depan pintu.
Wanita itu sesekali tersenyum manja, atau mungkin mengulurkan tangannya dan menepuk dada lelaki itu sejenak, tindakan mesranya ini membuat Gianna Wei tidak bisa melangkahkan kakinya.
Valerie Pei kini sudah dapat menebak siapa orang itu, namun dia juga tidak berbeda jauh dengannya, Leon Gu adalah orang yang sangat mencolok di tengah aula pesta ini, Naomi Ye yang berdiri tidak jauh darinya itu terus menatapnya dengan tatapan yang penuh dengan perasaan yang mendalam, banyak sekali putri dari keluarga pejabat kaya juga sedang menatap Leon Gu, tatapan iri itu dipenuhi dengan perasaan bahwa mereka tahu dia sudah mempunyai istri, hingga membuat Valerie Pei merasa tidak nyaman.
Seakan-akan menyadari kedua wanita ini sedang menatap dirinya, wanita itu meinggikan alisnya terhadap Finn He sejenak, Finn He kemudian berpaling dan melihat Valerie Pei yang sedang menuntun pinggang Gianna Wei, tubuh Gianna Wei sedang bergemetar, ia sedang kedinginan.
Namun tatapan Finn He hanya berhenti di tubuh Gianna Wei selama satu detik, ia kemudian merangkul wanita itu dan berjalan keluar tanpa mengatakan apapun, bahkan tidak rela meliriknya sedikitpun.
Gianna Wei kembali seperti biasa dengan cepat, setelah melihat Finn He melangkah pergi, ia pun menarik Valerie Pei melangkah pergi menuju ke meja utama di acara pesta hari ini, pukul tujuh hampir tiba, acara ulang tahu juga akan segera dimulai, Danny He yang berada di meja utama sudah duduk, kursi yang berada di sisinya itu kosong, semua orang tidak paham isi hati Danny He yang mengosongkan kursi di sisinya.
Setelah berjalan ke sana, Finn He yang baru saja melangkah masuk dengan seorang wanita sudah terlebih dahulu duduk di kursi ketiga dari sisi kiri Danny He dengan eskpresi serius, dia tidak melirik Gianna Wei sedikitpun, namun wanita itu sudah tidak berada di sisinya lagi, dibawah situasi seperti ini, hanya kerabat Keluarga He saja yang bisa duduk di meja utama.
“Kakek, biarkan Little Valerie duduk disini juga, dia datang seorang diri, aku tidak tenang membiarkannya sendirian.” Gianna Wei berdiri di sisi Danny he sambil meletakkan tangnanya di bahu Danny He, kursi kosong disini tidaklah banyak, jika ingin mengosongkan satu tempat untuk Valerie Pei, maka harus ada orang yang mengundurkan diri.
“Bukankah putra tertua Keluarga Gu juga datang? Bukankah Little Valerie datang bersama dengannya?” Danny He tersenyum tanpa merasa terkejut, dia tidak mengalihkan pandangannya karena cucunya berdiri di sisinya, tetapi untuk memperhatikan keadaan sekitar.
Valerie Pei juga bukannya memaksa untuk duduk disini, Danny He sudah cukup menghargai dirinya ketika membiarkannya memanggilnya sebagai kakek, dia juga tahu Swift Corp. kedepannya mungkin akan menjadi milik Keluarga Pei, hal ini mungkin akan menyebabkan bertambahnya hubungan, bagaimana ia mungkin berani memohon untuk duduk disini.
“Tatapan kakek ini cukup baik, aku bahkan tidak melihat putra tertua Keluarga Gu juga datang kemari! Bagaimana kalau kita membiarkannya juga duduk disini, Little Valerie belum terlalu akrab dengan Kota S, aku yang merupakan kakaknya ini akan merasa bersalah jika ia sempat digertak orang lain.” Gianna Wei berbicara dengan sangat lancar, bahkan ikut mempertimbangkan Leon Gu, orang-orang di meja utama ini cukup ahli dalam melihat, Gianna Wei sedang menyambungkan hubungan antara Keluarga Gu dan Keluarga He, sepertinya hal ini harus lebih diperhatikan lagi kedepannya.
Danny He terdiam beberapa saat, cucu perempuannya ini benar-benar berhasil membujuknya, ia hanya bisa berkata,”Suruh orang panggil dia kemari.”
Valerie Pei merasakan perasaan terkejut yang tidak dapat dideskripsikan, semua orang menatapnya, ia pun duduk di sisi Gianna Wei dengan perasaan tidak tenang, tidak lama kemudian, Leon Gu datang, setelah ia menyapa Danny He, ia duduk di sisi Valerie Pei, ia melirik Valerie Pei dengan tatapan yang rumit.
Sebagian besar orang yang duduk di meja utama itu adalah kerabat Danny He, serta beberapa murid yang membanggakan, semua orang tentu saja akan beranggapan bahwa orang seperti Valerie Pei dan Leon Gu dapat duduk disini hanya karena Gianna Wei, orang-orang yang duduk di meja lainnya mulai memperhitungkan rencana mereka saat melihat keadaan ini, bagaimana mereka dapat diam-diam mengambil keuntungan.
Akhirnya, Gianna Wei hanya berbisik di samping telinga Valerie Pei dan berkata,”Little Valerie, Leon Gu tidak duduk bersama dengan Naomi Ye, bagaimana, kamu senang, bukan!”
Valerie Pei paham Gianna Wei berbuat demikian hanya karena dia melihat Leon Gu hendak duduk dengan Naomi Ye, sehingga meminta Danny He untuk memanggil Leon Gu kemari, tindakannya ini tentu saja membuka kecanggungan Keluarga Gu, bagaimana mungkin Valerie Pei tidak merasa tersentuh oleh karena kebaikannya ini?
Sedangkan tangannya yang berkeringat itu ditahan oleh sebuah tangan besar yang bersih dan hangat, ia berpaling, lalu melihat ekspresi wajahnya yang mendalam, hingga membuat perasaan Valerie Pei yang sudah berantakkan itu semakin bergejolak.
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaSomeday Unexpected Love
AlexanderMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)